Liputan6.com, Jakarta Sebuah kecelakaan udara tragis mengguncang Hudson River, New York, ketika sebuah helikopter wisata jatuh dan menewaskan seluruh penumpangnya, termasuk seorang eksekutif ternama Siemens Agustin Escobar, istrinya Merce Camprubi Montal, ketiga anak mereka beserta pilot. Perjalanan yang dimaksudkan sebagai momen perayaan ulang tahun ke-40 sang istri berubah menjadi tragedi tak terduga pada Kamis sore, 10 April 2025.
Peristiwa memilukan ini terjadi hanya dalam hitungan menit setelah helikopter lepas landas dari Downtown Manhattan Heliport. Dalam penerbangan singkat yang bertujuan memperlihatkan panorama kota New York, pesawat tiba-tiba jatuh terbalik ke perairan Hudson. Enam orang dinyatakan meninggal dunia, termasuk sang pilot yang baru saja pindah ke New York dan memiliki pengalaman terbang ratusan jam.
Tragedi ini menyita perhatian dunia karena korban merupakan eksekutif global dengan latar belakang profesional mengesankan. Sementara investigasi masih berjalan, muncul pertanyaan tentang keamanan rute wisata udara serta kondisi teknis helikopter yang digunakan. Hingga kini, otoritas transportasi AS masih menyelidiki penyebab jatuhnya helikopter jenis Bell 206 LongRanger IV tersebut. Simak informasi selengkapnya beserta kronologi kejadiannya berikut, dirangkum liputan6, Minggu (13/4).
Momen Liburan yang Berubah Jadi Tragedi
Sebuah keluarga dari Spanyol datang ke New York dalam rangka menyusul kepala keluarga yang sedang menjalani urusan bisnis, dan memanfaatkan waktu tersebut untuk merayakan ulang tahun sang istri dengan mengikuti tur helikopter keliling Manhattan bersama ketiga anak mereka yang masih berusia 4, 5, dan 11 tahun.
Helikopter wisata yang digunakan oleh keluarga Agustin Escobar tersebut diketahui lepas landas dari heliport pusat kota Manhattan pada pukul 14.59 waktu setempat dan sempat terbang menyusuri sisi timur Manhattan menuju George Washington Bridge sebelum berbelok menyusuri garis pantai New Jersey.
Namun pada pukul 15.17, helikopter tiba-tiba kehilangan kendali dan jatuh terbalik ke sungai Hudson hanya beberapa meter dari garis pantai Hoboken, menyebabkan seluruh penumpang dan pilot meninggal dunia, termasuk tiga anak kecil yang turut serta dalam penerbangan tersebut.
"Ayah dari keluarga Spanyol tersebut berada di AS untuk perjalanan bisnis sebelum keluarganya terbang untuk menghabiskan beberapa hari di New York City. Keluarga tersebut sedang merayakan ulang tahun ke-40 istri dan ibunya," kata, Wali Kota Jersey City, Steven Fulop, Jumat (11/4) lalu, mengutip usatoday.com.
Riwayat dan Profil Korban Kecelakaan
Kepala keluarga yang menjadi korban dalam insiden ini adalah eksekutif senior Siemens, yang menjabat sebagai CEO divisi infrastruktur rel kereta di Siemens Mobility dan sebelumnya juga memimpin operasional Siemens di Spanyol serta pernah ditugaskan di Amerika Serikat dan Brasil.
Istrinya, seorang profesional di sektor energi, memiliki jabatan strategis di perusahaan teknologi energi terpisah namun berafiliasi dengan Siemens, yang juga berdomisili di Barcelona bersama suami dan ketiga anak mereka yang seluruhnya masih duduk di jenjang pendidikan dasar.
Keluarga ini dikenal aktif dan dekat secara emosional, serta kerap melakukan perjalanan ke luar negeri, yang membuat kehilangan mereka tidak hanya mengguncang kerabat tetapi juga komunitas profesional dan rekan-rekan kerja di berbagai negara tempat mereka pernah tinggal dan bekerja.
Kondisi Helikopter dan Kronologi Kejadian: Mulanya Pilot Melapor Butuh Bahan Bakar
Helikopter yang digunakan merupakan Bell 206L-4 LongRanger IV, sebuah pesawat bermesin tunggal yang dioperasikan oleh perusahaan tur udara New York Helicopter Tours yang biasa membawa wisatawan mengelilingi langit kota New York untuk melihat pemandangan dari udara.
Menurut data pelacakan penerbangan, helikopter sempat mengudara selama sekitar 18 menit sebelum terjun bebas ke sungai Hudson dalam posisi terbalik, dan berdasarkan video dari saksi mata terlihat bahwa baling-baling utama terlepas sesaat sebelum benturan dengan air.
Pilot sempat menyampaikan melalui radio bahwa ia hendak melakukan pendaratan darurat untuk mengisi bahan bakar, namun 20 menit kemudian helikopter tak kunjung tiba, dan beberapa saat setelahnya insiden mengerikan tersebut terjadi di perairan antara Manhattan dan New Jersey.
"Ia (pilot) menelepon dan memberi tahu bahwa ia akan mendarat dan butuh bahan bakar, dan seharusnya ia tiba dalam waktu sekitar tiga menit, tetapi 20 menit kemudian, ia tidak juga tiba," kata CEO New York Helicopter Tours yang menangani pelayanan wisata keluarga tersebut, Michael Roth, mengutip foxbusiness.com
Upaya Evakuasi dan Pemulangan Jenazah
Setelah kejadian, tim penyelamat dari Kepolisian dan Pemadam Kebakaran New York langsung menyisir lokasi kecelakaan dan berhasil mengevakuasi sebagian besar bagian badan helikopter dari dasar sungai Hudson serta mengevakuasi korban yang sempat terbawa arus.
Pemerintah Spanyol melalui pejabat konsulat langsung mengoordinasikan proses pemulangan jenazah, termasuk menyampaikan bahwa proses identifikasi dan persetujuan pengadilan di New York diperlukan sebelum jenazah bisa dikirim kembali ke negara asal untuk dimakamkan.
Seorang anggota keluarga yang berada di luar negeri juga segera diterbangkan ke New York untuk mendampingi proses hukum dan administrasi serta mengatur transportasi jenazah agar bisa segera diserahkan kepada keluarga di Barcelona.
Investigasi dan Pertanyaan Seputar Keamanan Penerbangan
Otoritas Transportasi AS (NTSB) dan FAA saat ini masih menyelidiki penyebab pasti jatuhnya helikopter, termasuk kemungkinan adanya kesalahan teknis, human error, atau kondisi cuaca yang menjadi pemicu kecelakaan udara tersebut.
Data awal menunjukkan bahwa helikopter berada di zona udara bebas kendali bernama Special Flight Rules Area, yang artinya helikopter tidak mendapatkan bantuan navigasi dari pengatur lalu lintas udara saat kejadian berlangsung, meskipun sebelumnya sempat dikawal oleh LaGuardia Tower.
Pihak berwenang juga mengumumkan pembentukan tim audit keselamatan yang bertugas mengevaluasi kembali semua rute penerbangan wisata di sekitar wilayah Hudson dan Manhattan, mengingat telah terjadi puluhan kecelakaan helikopter di area tersebut sejak tahun 1960-an.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik
Siapa korban kecelakaan helikopter Hudson River?
Seluruh korban adalah satu keluarga asal Spanyol dan seorang pilot, termasuk tiga anak kecil.
Apa tujuan penerbangan helikopter tersebut?
Penerbangan dilakukan untuk wisata udara keliling New York sebagai bagian dari liburan keluarga.
Apa jenis helikopter yang digunakan?
Helikopter yang digunakan adalah Bell 206L-4 LongRanger IV, bermesin tunggal.
Apa dugaan penyebab kecelakaan helikopter ini?
Masih dalam penyelidikan, namun ada indikasi kehilangan kontrol saat terbang di area tanpa pengawasan lalu lintas udara.
Apakah sudah ada evakuasi dan pemulangan jenazah korban?
Ya, jenazah telah dievakuasi dan sedang dalam proses pemulangan ke Spanyol setelah izin pengadilan dikabulkan.