Liputan6.com, Jakarta Hari Ayah adalah momen khusus untuk menghormati peran dan dedikasi seorang ayah. Di Indonesia, peringatan Hari Ayah jatuh pada 12 November setiap tahun. Tanggal ini dipilih bukan tanpa alasan, melainkan sebagai hasil dari perjalanan panjang dan keinginan untuk merayakan figur ayah di masyarakat Indonesia.
Setelah melalui berbagai diskusi dan audiensi, tanggal 12 November akhirnya ditetapkan sebagai Hari Ayah Nasional. Peringatan ini dilakukan pertama kali pada tahun 2006 dan terus dirayakan hingga kini sebagai bentuk apresiasi kepada para ayah di seluruh Indonesia.
Penasaran tentang asal usul Hari Ayah di Indonesia? Berikut fakta menarik serta sejarah tentang Hari Ayah di Indonesia yang berhasil dirangkum Liputan6, Selasa (5/11).
Kelahiran Hari Ayah Muncul saat Peringatan Hari Ibu
Inisiatif merayakan Hari Ayah sendiri diketahui bermula dari acara peringatan Hari Ibu yang diadakan oleh Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) di Kota Solo, Jawa Tengah tahun 2006 lalu.
Saat itu, PPIP mengadakan lomba menulis surat untuk ibu yang mendapat respons luar biasa. Para peserta kemudian bertanya, "Kapan Hari Ayah dirayakan di Indonesia?" Pertanyaan ini menjadi cikal bakal peringatan Hari Ayah Nasional.
Acara ini tak hanya menarik perhatian, tetapi juga menggugah perasaan peserta yang kemudian menanyakan peringatan khusus untuk ayah.
Pertanyaan yang Menggugah dari Para Peserta
Dalam acara Hari Ibu tersebut, panitia terkejut mendengar banyaknya pertanyaan terkait kapan diadakannya acara serupa untuk ayah.
Peserta berharap ada momen yang sama untuk mengapresiasi para ayah, yang dianggap memiliki peran penting dalam keluarga. Ayah dianggap memiliki andil besar untuk sebuah kepemimpinan di dalam keluarga.
Dari sinilah ide untuk memperingati Hari Ayah di Indonesia mulai dipikirkan, hingga kemudian tercetus sebagai peringatan Hari Ayah Nasional dan perlahan mulai dikenal luas.
Upaya Mencari Tanggal untuk Hari Ayah
Setelah menerima banyak masukan dari peserta, PPIP melakukan audiensi dengan DPRD Kota Surakarta untuk menanyakan apakah di Indonesia sudah ada hari khusus untuk ayah. Jika belum, PPIP meminta izin agar dapat menetapkan satu tanggal sebagai Hari Ayah.
Meski tak mendapat jawaban yang pasti, PPIP terus berupaya mewujudkan gagasan ini karena seorang ayah memiliki sisi ketegasan dan menjadi seorang nahkoda bagi sebuah rumah dalam hal kepala rumah tangga.
Setelah penantian panjang, PPIP akhirnya mendeklarasikan Hari Ayah Nasional jatuh pada 12 November 2006 di Pendhapi Gede Balai Kota Solo. Acara ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, dan PPIP mengusung semboyan "Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya" dalam perayaan ini.
Deklarasi Bersamaan di Maumere, NTT
Di hari yang sama, deklarasi juga dilakukan di Maumere, Flores, NTT. Peristiwa ini menjadi penanda bahwa peringatan Hari Ayah tidak hanya terjadi di Solo, melainkan juga menyebar ke seluruh penjuru Indonesia.
Bersamaan dengan deklarasi, PPIP juga meluncurkan buku berjudul Kenangan untuk Ayah, berisi 100 surat dari anak-anak untuk ayahnya.
Buku ini dikirimkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta sejumlah kepala daerah di berbagai wilayah, seperti Sabang, Merauke, Talaud, dan Pulau Rote, sebagai bentuk deklarasi Hari Ayah.
Pesan dan Makna Peringatan Hari Ayah
Hari Ayah bukan hanya sekadar selebrasi tahunan, tetapi juga momen untuk merefleksikan peran penting ayah dalam keluarga.
Ayah, merupakan sosok panutan, pelindung, dan pencari nafkah bagi keluarganya. Ayah juga menjadi sosok yang bisa membantu meringankan beban pekerjaan rumah tangga sehingga patut mendapat apresiasi melalui peringatan khusus ini.
Perbedaan Hari Ayah Nasional dan Hari Ayah Internasional
Berbeda dari Hari Ayah Internasional yang diperingati pada bulan Juni, Hari Ayah Nasional di Indonesia diperingati pada 12 November. Perbedaan ini menandakan adanya nilai dan sejarah tersendiri yang khas bagi masyarakat Indonesia dalam merayakan figur ayah.
Peringatan Hari Ayah menjadi simbol bahwa ayah memiliki peran vital dalam tumbuh kembang anak dan kehidupan keluarga. Peringatan ini diharapkan dapat terus dilestarikan agar generasi mendatang tetap menghargai figur ayah dalam keluarga.
Aktivitas yang Bisa Dilakukan pada Hari Ayah
Hari Ayah Nasional bisa dirayakan dengan berbagai cara, mulai dari memberikan ucapan terima kasih, hadiah sederhana, hingga menghabiskan waktu bersama. Jika tertarik, mengadakan makan malam spesial bersama keluarga dengan memasak makanan favorit ayah atau memesan dari restoran kesukaannya bisa jadi pilihan.
Kemudian, aktivitas outdoor seperti piknik, hiking, atau bermain olahraga bersama bisa juga menjadi pilihan yang asyik. Kegiatan berbaur dengan alam bisa dipilih bersama keluarga besar.
Banyak keluarga yang memanfaatkan momen ini untuk menunjukkan kasih sayang kepada ayah dengan cara yang sederhana namun bermakna.
Apresiasi Berkesinambungan untuk Figur Ayah
Peringatan Hari Ayah menjadi simbol bahwa ayah memiliki peran vital dalam tumbuh kembang anak dan kehidupan keluarga. Peringatan ini diharapkan dapat terus dilestarikan agar generasi mendatang tetap menghargai figur ayah dalam keluarga.
Kapan Hari Ayah Diperingati di Indonesia?
Hari Ayah Nasional diperingati setiap tanggal 12 November di Indonesia.
Mengapa Hari Ayah Nasional jatuh pada tanggal 12 November?
Tanggal 12 November dipilih sebagai Hari Ayah Nasional karena pada tanggal tersebut diadakan deklarasi resmi yang digagas oleh Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) pada tahun 2006.
Apakah Hari Ayah di Indonesia sama dengan Hari Ayah Sedunia?
Tidak, Hari Ayah Sedunia biasanya diperingati pada bulan Juni, sementara Hari Ayah Nasional di Indonesia jatuh pada 12 November.
Bagaimana cara merayakan Hari Ayah di Indonesia?
Hari Ayah bisa dirayakan dengan memberi ucapan terima kasih, memberikan hadiah, atau menghabiskan waktu bersama keluarga sebagai bentuk apresiasi untuk ayah.