Liputan6.com, Jakarta Musim hujan selalu membawa perubahan pada lingkungan sekitar, salah satunya meningkatnya frekuensi kemunculan ular di sekitar pemukiman hingga masuk ke dalam rumah. Ular-ular ini mencari tempat berlindung yang aman dan makanan seperti tikus yang juga sering bermunculan saat musim hujan. Oleh sebab itu, penting untuk mengenali jenis ular yang sering masuk rumah agar kita dapat waspada dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat.
Fenomena ular masuk ke dalam rumah saat musim hujan tidak lepas dari gaya hidup ular itu sendiri yang mencari tempat lembap dan gelap untuk berlindung dari cuaca ekstrim. Selain itu, banjir atau genangan air dapat mengusir ular dari habitat aslinya sehingga rumah menjadi tempat pelarian sementara. Mari kita pelajari lebih dalam setiap jenis ular yang sering memasuki rumah dan karakteristiknya.
1. Ular Kobra Jawa (Naja sputatrix)
Ular Kobra Jawa merupakan salah satu ular berbisa paling dikenal di Indonesia dan sangat sering ditemukan di pemukiman, terutama saat musim hujan. Ular ini terkenal dengan kemampuannya menyemprotkan racun bisa untuk mempertahankan diri. Mereka tertarik masuk rumah karena mencari mangsa seperti tikus yang juga sering mencari perlindungan selama musim hujan. Ular kobra membutuhkan perhatian khusus karena bisa racunnya yang kuat dan berbahaya bagi manusia.
Kehadiran ular kobra di rumah harus segera ditangani dengan hati-hati, dengan menghindari kontak langsung dan memanggil ahli penanganan satwa liar. Rumah yang berdekatan dengan semak belukar atau tumpukan sampah sering menjadi titik masuk ular kobra. Menjaga kebersihan lingkungan serta menutup celah-celah masuk dapat membantu mencegah ular kobra memasuki rumah.
Selain berbahaya, ular kobra juga dapat menyebabkan kepanikan di lingkungan sekitar. Oleh karena itu, edukasi tentang mengenali dan mencegah ular ini sangat krusial bagi keamanan keluarga dan tetangga.
2. Ular Weling (Bungarus candidus)
Ular Weling merupakan ular berbisa yang kerap masuk ke rumah karena sifatnya yang lebih pasif dan tidak terlalu agresif dibanding ular kobra. Ular ini memiliki warna yang mencolok dan panjang tubuh yang membuatnya mudah dikenali. Saat musim hujan, ular weling masuk ke rumah mencari tempat yang hangat dan aman, serta tertarik oleh keberadaan tikus atau hewan kecil lain yang menjadi makanannya.
Biasanya ular weling memasuki ruang yang gelap dan lembap seperti bawah lemari atau tumpukan kayu. Meskipun racun ular weling kuat, namun mereka cenderung menghindari kontak dengan manusia kecuali terprovokasi. Penting untuk mengamankan rumah dan menutup semua kemungkinan akses untuk mencegah ular ini masuk.
Memahami ciri khas ular weling dan kebiasaannya bisa membantu pemilik rumah untuk lebih waspada. Hindari menyentuh atau mencoba menangkap ular ini tanpa perlindungan yang tepat karena racunnya dapat berbahaya.
3. Ular Welang (Bungarus fasciatus)
Ular Welang dikenal dari corak tubuhnya yang menarik berupa garis hitam dan kuning yang memanjang. Ini adalah ular berbisa yang cukup sering ditemukan masuk ke dalam rumah saat musim hujan. Karena habitat aslinya adalah hutan dan semak, perubahan lingkungan dan air melimpah sering membuat ular welang mengungsi ke pemukiman manusia.
Selain berbisa, ular welang dikenal memiliki sifat yang agak agresif bila merasa terancam. Saat musim hujan, perubahan lingkungan memaksa ular ini mencari tempat kering dan terlindung sehingga rumah sering menjadi tempat persembunyiannya. Kehadiran ular welang harus segera diantisipasi dengan membersihkan area sekitar rumah dan memastikan tidak ada tumpukan barang yang dapat menjadi sarang.
Mengenal bentuk dan pola ular welang menjadi kunci untuk identifikasi cepat sehingga penanganan bisa dilakukan dengan tepat apabila ada yang masuk rumah. Langkah pencegahan juga perlu dilakukan agar ular ini tidak datang.
4. Ular Tanah (Calloselesma rhodostoma)
Ular tanah adalah jenis ular yang sering dijumpai di dalam rumah, terutama pada ruang-ruang yang lembap dan gelap seperti gudang atau bawah rumah. Walaupun ular tanah tidak berbisa, gigitannya bisa menyebabkan nyeri dan bengkak sehingga tetap wajib diwaspadai. Ular ini sering menyelinap ke rumah saat musim hujan karena habitat tanahnya tergenang air.
Ciri khas ular tanah adalah warna tubuhnya yang menyerupai tanah dengan corak gelap yang samar sehingga bisa mudah tersembunyi di area yang berdebu atau berdaun. Ular ini biasanya mencari mangsa seperti tikus kecil atau serangga di dalam rumah. Rumah yang memiliki banyak celah dan tumpukan barang bekas menjadi tempat favorit ular tanah untuk bersembunyi.
Mengontrol sanitasi lingkungan dan menutup rapat lubang tanah di sekitar rumah dapat menekan kemungkinan ular tanah masuk. Walaupun tidak berbisa, tetap perlu berhati-hati terutama jika rumah memiliki anak kecil atau hewan peliharaan.
5. Ular Hijau Buntut Merah (Trimeresurus albolabris)
Ular Hijau Buntut Merah sering disebut juga dengan ular pucuk karena sering ditemukan di pepohonan dan semak-semak. Namun, saat musim hujan, ular ini dapat masuk ke rumah terutama jika habitat alaminya rusak atau tergenang air. Ular ini berbisa dan memiliki warna hijau cerah dengan ekor merah yang khas.
Kehadiran ular hijau di rumah mungkin tidak sering, tetapi perlu diwaspadai karena racunnya yang dapat menimbulkan efek serius jika terpapar. Ular ini biasanya menyelinap melalui celah kecil, atap, atau jendela yang terbuka. Mereka lebih aktif pada malam hari untuk berburu mangsa kecil seperti kadal dan tikus.
Menjaga lingkungan rumah tetap tertata dan mengurangi keberadaan pohon rambat atau semak di sekitar rumah dapat memudahkan pengawasan terhadap ular jenis ini. Jika ditemukan ular hijau, hindari kontak langsung dan segera hubungi petugas terkait.
6. Ular Pipa
Ular pipa biasanya muncul dan masuk rumah pada saat terjadi banjir atau genangan air yang tinggi di lingkungan sekitar. Meskipun tidak berbisa, ular ini bisa menjadi kejutan dan menimbulkan ketakutan penghuni rumah. Ular pipa berukuran cukup kecil dengan panjang sekitar 50-60 cm.
Habitat aslinya adalah air atau tepi sungai, sehingga saat musim hujan besar dan banjir, ular pipa keluar dari sarangnya dan bisa merayap mencari tempat kering. Mereka terkadang masuk ke rumah melalui celah pintu atau ventilasi yang terbuka. Ular pipa tidak agresif dan tidak berbahaya, namun bisa menggigit jika merasa terancam.
Untuk mencegah masuknya ular pipa, penting menjaga kebersihan rumah dan menghindari genangan air di sekitar rumah dengan sistem saluran air yang baik. Saat banjir, waspada terhadap kemungkinan ular masuk ke dalam rumah.
7. Ular Pucuk (Ahaetulla prasina)
Ular pucuk adalah salah satu ular yang hidup di pohon dan semak, terkenal dengan warna tubuh hijau terang. Saat habitat aslinya terganggu, ular pucuk bisa masuk ke rumah untuk mencari tempat baru yang nyaman dan aman. Ular ini termasuk ular berbisa dengan racun yang relatif ringan.
Sering kali ular pucuk masuk melalui jendela atau ventilasi yang tidak tertutup rapat. Habitat yang rusak terutama karena pembangunan atau penebangan pohon memaksa ular ini meninggalkan sarangnya. Ular pucuk lebih sering ditemukan di dekat taman atau pekarangan yang banyak tumbuhan.
Menjaga area hijau di rumah tetap asri dan rapi dapat menjadi cara yang efektif untuk mengurangi risiko ular pucuk masuk. Mengamankan celah dan retakan di dinding juga penting agar ular ini tidak mudah menyelinap.
8. Ular Lanang Sapi (Coelognathus radiatus)
Ular lanang sapi biasa ditemukan di sekitar kandang sapi atau hewan ternak lain karena banyak tikus yang menjadi makanannya. Ular ini berukuran sedang dan memiliki corak garis di sepanjang tubuh yang mudah dikenali. Walaupun tidak berbisa, gigitan ular ini dapat menyebabkan infeksi karena air liur yang penuh bakteri.
Saat musim hujan, ular lanang sapi lebih aktif berburu sehingga kerap masuk ke dalam rumah atau gudang untuk mencari makanan. Mereka lebih suka berlindung di tempat yang kotor dan gelap seperti bawah tumpukan jerami atau bahan makanan hewan. Kehadiran ular ini biasanya disadari karena bau khas atau suara pergerakannya.
Untuk mencegah masuknya ular lanang sapi, penting untuk menjaga kebersihan kandang dan area sekitarnya, serta menutup rapat semua celah di bangunan yang memungkinkan ular masuk.
Tips Mencegah Ular Masuk Rumah di Musim Hujan
Berikut tips singkat mencegah ular masuk rumah saat musim hujan:
- Jaga kebersihan rumah dan pekarangan dengan rutin membersihkan tumpukan barang dan rumput agar tidak menjadi tempat persembunyian ular.
- Tutup celah dan lubang di pintu, jendela, ventilasi, dan dinding agar ular tidak bisa masuk.
- Kurangi sumber makanan ular seperti tikus dengan menyimpan makanan tertutup dan mengelola sampah dengan baik.
- Pangkas tanaman dan ranting di sekitar rumah agar tidak menjadi jalur masuk ular.
- Gunakan bahan alami pengusir ular seperti kapur barus atau cuka di sudut-sudut rumah yang rawan.
- Pasang lampu di area gelap dekat rumah karena ular menghindari tempat terang.
- Perbaiki saluran air supaya tidak terjadi genangan yang bisa mengundang ular.
- Jika menemukan ular, jangan diusir sendiri tapi hubungi petugas ahli yang berpengalaman.
Tips ini bisa menjadi langkah efektif untuk menjaga lingkungan rumah dari ular selama musim hujan.
Pertanyaan dan Jawaban
Q: Kenapa ular sering masuk rumah saat musim hujan?
A: Karena ular mencari tempat yang aman, kering, dan makanan seperti tikus yang juga berkeliaran lebih aktif saat hujan.
Q: Apakah semua ular yang masuk rumah berbisa?
A: Tidak, ada yang berbisa dan ada juga yang tidak berbisa seperti ular tanah dan ular lanang sapi.
Q: Bagaimana cara mencegah ular masuk ke rumah?
A: Jaga kebersihan rumah, tutup celah masuk, kurangi sumber makanan hewan pengerat, dan pangkas ranting pohon yang dekat rumah.
Q: Apa yang harus dilakukan jika menemukan ular di rumah?
A: Jangan panik, hindari sentuhan langsung, dan hubungi ahli penanganan satwa untuk penanganan yang aman.