Gambar Pertama yang Kamu Lihat, Ungkap Love Language yang Tak Cocok Denganmu

Liputan6.com, Jakarta Pernahkah kamu bertanya-tanya tentang kepribadianmu? Tes kepribadian hadir sebagai alat yang membantu mengungkap berbagai aspek diri, mulai dari kekuatan hingga kelemahan. Dengan memahami diri sendiri, Anda dapat meningkatkan hubungan interpersonal, karier, dan bahkan kehidupan asmara.

Banyak jenis tes kepribadian tersedia, masing-masing dengan pendekatan unik. Ada MBTI yang populer namun sering dikritik, DISC yang fokus pada gaya perilaku, Big Five yang berbasis ilmiah, dan masih banyak lagi, termasuk tes proyektif seperti Rorschach yang memerlukan interpretasi ahli.

Artikel ini akan membahas berbagai jenis tes kepribadian, cara kerjanya, manfaatnya, dan bahkan mengungkap love language atau bahasa cinta tersembunyi yang mungkin tak sesuai dengan Anda. Siap untuk menyelami dunia menarik di balik kepribadian Anda? Berikut ulasannya yang Liputan6.com lansir dari yourtango.com, Minggu (11/5/2025).

Sebuah tes visual dapat membantu mengungkap love language atau bahasa cinta yang mungkin tidak cocok untukmu. Amati gambar di bawah ini dan catat hal pertama yang kamu lihat:

Pria berbaju merah

Bahasa cinta yang paling lemah: Quality Time. Kamu mungkin kesulitan meluangkan waktu berkualitas untuk pasangan.

Pria berlutut

Bahasa cinta yang paling lemah: Acts of service atau Devotion. Kamu mungkin kesulitan menunjukkan kasih sayang melalui tindakan.

Wajah tersembunyi

Bahasa cinta yang paling lemah: Words of affirmation. Kamu mungkin kesulitan menerima atau memberikan pujian.

Pria di bayangan

Bahasa cinta yang paling lemah: Receiving gifts dan Physical touch. Kamu mungkin kurang nyaman dengan sentuhan fisik atau pemberian hadiah.

Ingatlah, hasil tes ini hanyalah gambaran umum. Kepribadian dan bahasa cinta seseorang kompleks dan dinamis. Gunakan hasil tes sebagai panduan untuk pemahaman diri, bukan sebagai label permanen.

Tes kepribadian Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) sangat populer, mengategorikan individu ke dalam 16 tipe berdasarkan empat dimensi: Introversi/Ekstroversi, Sensing/Intuition, Thinking/Feeling, dan Judging/Perceiving. Meskipun mudah dipahami, validitas ilmiahnya sering dipertanyakan.

DISC, berfokus pada gaya perilaku, mengukur Dominance, Influence, Steadiness, dan Conscientiousness. Hasilnya membantu memahami interaksi sosial dan kerja tim. Berbeda dengan MBTI, DISC lebih menekankan pada perilaku yang dapat diamati.

Big Five Personality Traits (OCEAN) merupakan model yang lebih ilmiah, mengukur Openness, Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness, dan Neuroticism. Model ini lebih terukur dan memiliki dasar penelitian yang kuat.

Tes kepribadian sering digunakan dalam seleksi kerja dan penerimaan mahasiswa. Ketahui jenis tes yang akan kamuhadapi agar dapat mempersiapkan diri dengan baik. Berlatih menjawab pertanyaan dengan jujur dan refleksi diri sangat penting.

Pahami tujuan dari tes tersebut. Apakah untuk menilai kemampuan kepemimpinan, kreativitas, atau aspek kepribadian lainnya? Fokus pada pemahaman diri, bukan sekadar mendapatkan hasil yang diinginkan.

Jangan terburu-buru dalam menjawab. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti dan pertimbangkan jawaban yang paling sesuai dengan dirimu. Kejujuran adalah kunci dalam mendapatkan hasil yang akurat.

Banyak tes kepribadian online tersedia, baik gratis maupun berbayar. Namun, kualitas dan validitasnya bervariasi. Pilihlah sumber yang terpercaya dan memiliki reputasi baik.

Hasil tes kepribadian online seringkali menyederhanakan kepribadian yang kompleks. Jangan terlalu bergantung pada hasil tes online sebagai penentu mutlak kepribadianmu.

Tes online dapat menjadi alat bantu untuk pemahaman diri, tetapi konsultasi dengan psikolog profesional tetap dianjurkan untuk interpretasi yang lebih mendalam, terutama jika kamu memiliki kekhawatiran tentang kesehatan mental.