Doa Malam 1 Suro Bahasa Jawa, Ini Amalannya

5 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Setiap malam 1 Suro atau 1 Muharram dalam kalender Hijriah, umat Islam di berbagai daerah, khususnya di Jawa, menjalankan ritual dan doa khusus yang diyakini membawa keberkahan. Tradisi ini tidak hanya dijalankan sebagai rutinitas keagamaan, tetapi juga sarat makna spiritual, introspeksi, dan harapan untuk memulai tahun baru Islam dengan bersih secara lahir dan batin.

Doa-doa dan amalan yang dilakukan pada malam ini dipercaya mampu menjadi pelindung dari mara bahaya, serta membuka pintu rezeki dan kesehatan di tahun yang akan datang. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang menyambut malam Suro dengan puasa, wirid, dan doa-doa khusus dalam bahasa Arab sebagai ibadah pengiring.

Berikut rangkaian doa dan amalan yang bisa dibaca dan diamalkan secara berurutan saat malam 1 Suro tiba versi Liputan6 yang dirangkum dari berbagai sumber, agar semakin bermakna dan membawa manfaat spiritual.

Bacaan Doa Perlindungan di Penghujung Tahun

Doa perlindungan menjadi salah satu bacaan utama di malam Suro karena diyakini mampu memberi kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Doa ini juga dipercaya bisa menjauhkan umat Islam dari siksa neraka. Adapun, berikut bacaan doanya, dikutip dari NU Online:

  • وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ ۝٢٠١
  • wa min-hum may yaqûlu rabbanâ âtinâ fid-dun-yâ ḫasanataw wa fil-âkhirati ḫasanataw wa qinâ ‘adzâban-nâr
  •  “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta lindungilah kami dari azab neraka.”

Tujuan dibacanya doa ini adalah untuk memohon perlindungan kepada Allah dalam memulai kehidupan sepanjang tahun ke depan. Penting untuk membaca doa ini dengan khusyuk dan hati yang ikhlas, diiringi harapan agar tahun baru Hijriah yang dimulai dari malam 1 Suro dipenuhi keselamatan dan keberkahan.

Mengamalkan Doa Asyura di Akhir dan Awal Tahun

Salah satu tradisi yang sangat dianjurkan ketika menyambut datangnya Tahun Baru Islam adalah melantunkan doa-doa dan menggiatkan ibadah sebagai penanda penutupan dan pembukaan tahun. Doa seperti disebutkan di atas biasanya dilafalkan menjelang waktu Magrib pada tanggal 29 atau 30 Dzulhijjah.

Kemudian, setelah Magrib di tanggal 1 Muharram, kita dianjurkan untuk membaca doa pembuka tahun. Doa ini menjadi simbol harapan dan niat baik dalam menyongsong tahun baru yang penuh dengan peluang dan tantangan. Dengan doa ini, kita berharap agar tahun yang akan datang dipenuhi dengan keberkahan, kedamaian, dan kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan.

Dilanjutkan dengan Mengamalkan Puasa Tanggal 1 Muharram

Amalan lainnya yang bisa dikerjakan utamanya dalam bulan Suro adalah melaksanakan puasa sunnah pada tanggal 1 Muharram. Niat puasa ini dilafalkan setelah salat malam atau menjelang subuh dengan niat tulus semata-mata karena Allah. Dalam bahasa Arab, niatnya adalah:

  • نَوَيْتُ صَوْمَ تَسْعَةٍ مِنْ الْمُحَرَّمِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
  • Artinya: “Saya niat puasa tanggal sembilan Muharram sunnah karena Allah Ta’ala.”

Puasa di awal Muharram ini diyakini dapat menyucikan diri dari dosa-dosa kecil selama setahun, serta menjadi awal yang baik untuk membuka lembaran hidup yang baru. Selain itu, puasa ini merupakan amalan Nabi yang sangat dianjurkan karena keutamaannya yang besar.

Introspeksi Diri dengan Muhasabah dan Tadarus

Selain doa dan puasa, malam Suro juga menjadi momentum untuk melakukan muhasabah atau introspeksi diri. Amalan ini dilakukan dalam kondisi tenang, disertai bacaan tadarus Al-Qur’an, terutama surat-surat yang bertema pengampunan dan pembaruan niat. Disarankan membaca surat Yasin, Al-Fatihah, atau Al-Ikhlas sebanyak tiga kali, lalu dilanjutkan dengan memanjatkan doa pribadi yang berisi harapan dan tobat kepada Allah SWT.

Dalam budaya Jawa-Islami, muhasabah ini biasa dilakukan dengan duduk bersila menghadap kiblat sambil memejamkan mata dan mengingat dosa-dosa yang telah diperbuat. Tindakan ini menjadi sarana membersihkan batin dan menyambut tahun baru dengan jiwa yang lebih baik.

Amalan terakhir yang dianjurkan di malam 1 Suro adalah memperbanyak zikir dan membaca salawat hingga menjelang subuh. Bacaan yang disarankan antara lain:

  • Laa ilaha illallah 100 x

  • Allahumma shalli ala Sayyidinaa Muhammad wa'ala alihi washahbihi wa sallam 100 x

  • Astaghfirullah al-adziim 100 x

  • Rabbanaa dzalamnaa anfusanaa wain lam taghfirlanaa lanakunanna minal khaasiriin 100 x

  • Hasbunaallahu wani'mal wakiil 450 x

  • Hasbunallahu wani'mal wakiil ni'mal mawlaa wanni'mannasiir 70×

  • Robbighfirlii waarhamnii watub 'alaih 100×

Amalan zikir ini tidak hanya menenangkan jiwa, tetapi juga membuka pintu-pintu pertolongan dari Allah SWT. Dengan menjaga waktu hingga subuh, baik untuk salat tahajud maupun salat subuh berjemaah, maka malam Suro ditutup dengan penuh keberkahan. Zikir adalah bentuk penghormatan sekaligus penyerahan diri secara total kepada kehendak Ilahi.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Doa Malam 1 Suro (People Also Ask Google)

1. Apa saja doa yang dibaca di malam 1 Suro?

Doa yang umum dibaca adalah doa tolak bala, doa Asyura, dan zikir istigfar, salawat, serta doa pembuka tahun.

2. Apakah malam 1 Suro harus berpuasa?

Tidak wajib, tapi sangat dianjurkan melakukan puasa sunnah 1 Muharram sebagai pembuka tahun baru Hijriah.

3. Bagaimana cara melakukan muhasabah di malam Suro?

Dengan duduk tenang, membaca tadarus, merenungi dosa, dan menuliskan harapan serta tobat dalam hati.

4. Apa makna doa Asyura di malam Suro?

Doa ini meminta perubahan takdir buruk, perlindungan, rezeki halal, dan keselamatan di dunia dan akhirat.

5. Apakah amalan malam 1 Suro harus dilakukan berjemaah?

Tidak wajib berjemaah, amalan bisa dilakukan sendiri di rumah dengan niat dan keikhlasan yang kuat.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |