![Para pendukung presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, berunjuk rasa di tengah hujan salju di Seoul pada Minggu 5 Januari 2025. (Philip FONG/AFP)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Zm0tMkX5PKhnjiBou19zT6qHjoM=/1231x710/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5078127/original/019178500_1736072659-20250105-Pendukung_Yoon_Suk_Yeol-AFP_1.jpg)
1/8
Para pendukung presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, berunjuk rasa di tengah hujan salju di Seoul pada Minggu 5 Januari 2025. (Philip FONG/AFP)
![Mereka berunjuk rasa di sekitar kediaman presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol. (Philip FONG/AFP)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/GCPedsq8pwzfeLkA_9AJCel3nC0=/1231x710/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5078128/original/085316300_1736072659-20250105-Pendukung_Yoon_Suk_Yeol-AFP_2.jpg)
1/8
Mereka berunjuk rasa di sekitar kediaman presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol. (Philip FONG/AFP)
![Para pengunjuk rasa bertahan di tengah hujan salju tebal di Seoul, Ibu Kota Korea Selatan, Minggu (5/1/2024), untuk menentang penangkapan Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan. (Philip FONG/AFP)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/qIpVawOpuKAKFzMBQR3jevHVlZ4=/1231x710/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5078129/original/050968200_1736072660-20250105-Pendukung_Yoon_Suk_Yeol-AFP_3.jpg)
1/8
Para pengunjuk rasa bertahan di tengah hujan salju tebal di Seoul, Ibu Kota Korea Selatan, Minggu (5/1/2024), untuk menentang penangkapan Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan. (Philip FONG/AFP)
![Para pendukung Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, membentangkan plakat bertuliskan "Kami akan berjuang untuk Presiden Yoon Suk Yeol". (Philip FONG/AFP)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/GxwRBsN91Z89pLLtAEDOG1kmZo0=/1231x710/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5078130/original/030543800_1736072661-20250105-Pendukung_Yoon_Suk_Yeol-AFP_5.jpg)
1/8
Para pendukung Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, membentangkan plakat bertuliskan "Kami akan berjuang untuk Presiden Yoon Suk Yeol". (Philip FONG/AFP)
![Selain itu, pengunjuk rasa pendukung Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, juga membawa tulisan "Hentikan Pencurian". (Philip FONG/AFP)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/LIQzKzxG-0-eCk2VQiETJyQfzUc=/1231x710/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5078131/original/093895300_1736072661-20250105-Pendukung_Yoon_Suk_Yeol-AFP_7.jpg)
1/8
Selain itu, pengunjuk rasa pendukung Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, juga membawa tulisan "Hentikan Pencurian". (Philip FONG/AFP)
!["Hentikan Pencurian" merupakan ungkapan yang dipopulerkan oleh para pendukung Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump setelah ia kalah dalam pemilihan presiden 2016. (Philip FONG/AFP)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/lM2GdbY_pCujrmB4D80bVbfQnvE=/1231x710/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5078132/original/061106000_1736072662-20250105-Pendukung_Yoon_Suk_Yeol-AFP_4.jpg)
1/8
"Hentikan Pencurian" merupakan ungkapan yang dipopulerkan oleh para pendukung Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump setelah kalah dalam pemilihan presiden 2016. (Philip FONG/AFP)
![Untuk diketahui, Yoon Suk Yeol merupakan presiden pertama di Korea Selatan yang menghadapi penangkapan atas upayanya mengumumkan darurat militer pada 3 Desember 2024 lalu, yang kemudian digagalkan. (Philip FONG/AFP)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Ps2HHmrdbRjd2BSYzGK9hNh4NIY=/1231x710/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5078133/original/029022700_1736072663-20250105-Pendukung_Yoon_Suk_Yeol-AFP_6.jpg)
1/8
Untuk diketahui, Yoon Suk Yeol merupakan presiden pertama di Korea Selatan yang menghadapi penangkapan atas upayanya mengumumkan darurat militer pada 3 Desember 2024 lalu, yang kemudian digagalkan. (Philip FONG/AFP)
![Aksi unjuk rasa pendukung Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, mendapat penjagaan ketat pihak kepolisian setempat. (Philip FONG/AFP)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/_r1GjptXbCp2MsORrjo5c9iokyU=/1231x710/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5078134/original/092414600_1736072663-20250105-Pendukung_Yoon_Suk_Yeol-AFP_8.jpg)
1/8
Aksi unjuk rasa pendukung Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, mendapat penjagaan ketat pihak kepolisian setempat. (Philip FONG/AFP)