Contoh Puisi Lama Lengkap dengan Jenis dan Penjelasan Singkat

Liputan6.com, Jakarta Indonesia menjadi salah satu negara di dunia dengan kekayaan budaya yang beragam. Masyarakat turut memanfaatkan tradisi ini untuk saling berinteraksi antar makhluk sosial. Puisi jadi salah satu medium kebudayaan, sebagai wadah ekspresi yang sejak dulu sudah digunakan.

Awal kemunculannya, sekira ribuan tahun lalu, puisi selalu digunakan untuk menyampaikan suatu pesan bermuatan nasihat agar manusia menjalankan kehidupan dengan sebaik-baiknya. Melalui tutur pinutur ini, setiap tingkah laku yang dijalankan akan senantiasa tercipta secara positif sebagai sebuah tradisi untuk diwariskan.

Puisi Lama, jadi salah satu karya sastra tertua yang boleh dibilang tak bisa dilepaskan dari nilai nasihat para orang tua kepada anak-anaknya. Baitnya yang ringan, dengan tata kalimat yang tegas, sangat mudah dipahami ketika disampaikan melalui mulut ke mulut. Kehadiran Puisi Lama kemudian mampu membawa dampak positif bagi siapapun yang menyimaknya. Lantas apa itu Puisi Lama dan bagaimana contohnya? Berikut selengkapnya, dihadirkan Liputan6 untuk Anda contoh puisi lama, Kamis (9/10).

Sebelum mengetahui contoh puisi lama, kenali dulu definisi puisi lama. Mengutip buku Antologi Puisi Lama Nusantara Berisi Nasihat yang diterbitkan Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Jenis karya sastra ini bisa didefinisikan sebagai perwujudan kehidupan dari suatu bangsa yang dilakukan berabad-abad. Biasanya, karya ini membawa nilai-nilai kebudayaan dari suatu kelompok manusia dengan bahasa Melayu atau frasa dari masing-masing daerah asalnya.  

Jika ditelisik berdasarkan jenisnya, terdapat beberapa kategori yang termasuk karya sastra ini. Seperti, pantun, syair, gurindam, peribahasa, ungkapan, serta syair yang khas. Masing-masingnya telah memiliki pakem yang tidak bisa diubah, seperti panjang kalimat, jumlah bait hingga tutur pesan yang disampaikan.

Menariknya, karena tergolong sebagai karya sastra kuna, Puisi Lama biasanya tidak diketahui pengarangnya. Itulah mengapa, kebanyakan hasil karya sastra ini hanya bersifat lisan atau pitutur turun temurun sebagai nasihat yang terus diwariskan.

Berdasarkan uraian dari buku terbitan tahun 2002 itu, terdapat beberapa jenis puisi lama seperti Pantun yang merupakan sajak berpola A-B-A-B dengan dua unsur utama, yakni sampiran yang merupakan pembuka dan isi yang membawa pesan atau makna.

Lalu, ada juga Gurindam yang merupakan syair Melayu dengan dua bait kalimat bersaja A-A berisi petuah bijak. Lalu ada Mantra yang menyerupai ucapan berisi kata-kata tertentu berbahasa daerah dengan makna kekuatan supranatural.

Wawacan adalah nyanyian dengan syair atau nada tertentu bergaya lawas yang biasanya berisi nasihat tertentu dan disampaikan oleh sesepuh saat pelaksanaan upacara adat. Umumnya, Wawacan ini diungkapkan saat tradisi sedekah bumi, kehamilan sampai pernikahan sebagai pesan kebaikan bahtera rumah tangga dan lain-lain.

Berdasarkan keterangan tersebut, mayoritas puisi lama berisi petuah-petuah bijak, sebagai pegubah ke arah lebih baik.

Jika dirujuk dari Antologi Puisi Lama, beberapa contoh dari kekayaan sastra ini adalah sebagai berikut.

1. Contoh Puisi Lama dalam Pantun:

Menahan lapar karena tak makan.

Ikan nila tersangkut di galah.

Janganlah Anda berbuat gibah.

Jika tak ingin hidup amat susah.

Bahasa Indonesia:

Menahan lapar karena tidak makan

Ikan nilai tersangkut di tongkat panjang

Anda tidak boleh bergosip

Kalau hidup Anda tak ingin susah.

Contoh Puisi Lama ini memiliki arti, jika ingin hidup bahagia dan tak mau menanggung susah, maka manusia tidak boleh bergibah atau membicarakan orang lain dengan maksud tertentu.

2. Contoh Puisi Lama dalam Gurindam Singkat

Air beriak di tanah rumput. Malam ini, melaju ke Kota Mekah.

Memakai pakaian hijau, Awak, sampai di Serawak.

Berjalan perlahan nak menggapai mimpi.

Jika berpunya harapan tinggi, jangan berucap mencak ke ibu dan ayah.

Bahasa Indonesia:

Air hujan yang jatuh di atas rumput. Malam ini berangkat ke Kota Mekah.

Memakai kaus hijau, saya, sampai di Serawak.

Berjalan perlahan hendak meraih mimpi.

Kalau punya cita-cita tinggi, jangan marah terhadap orang tua.

Karya ini memiliki arti bahwa berbakti kepada orang tua, merupakan jalan kesuksesan. Ini juga sebagai kunci keberhasilan, ketika manusia memiliki cita-cita tinggi agar restu selalui menyertai.

3. Contoh Puisi Lama: Mantra yang Berisi Tujuan Hidup

Laku lampah ulah salah.

Hirup iyeu kudu ngalap berkah.

Urang-uring beurang peuting.

Hawa mawa bala, Adam mawa salam.

Ka dieu-ka ditu kudu aya nu dituju.

Bahasa Indonesia:

Tingkah laku kehidupan tidak boleh salah.

Hidup ini harus mencari berkah.

Kita semua, selalu berjalan siang dan malam.

Ke sana, ke mari harus ada sesuatu yang dituju.

Mantra Sunda ini masih dipegang teguh oleh masyarakat sesepuhnya, ketika mereka menasihati anak cucu saat ini. Secara umum, petuah ini membawa pesan agar kita memiliki tujuan positif saat merencanakan masa depan.

4. Contoh Puisi Lama: Wawacan (Syair) Nasihat Lingkungan

Lare alit kudu tansah eling kalih bhumi.

Lare alit mboten pareng ngrusak lemah utawa toya.

Dalan becik niki dadi purwaka nalika kepingin bahagia.

Urip ayem, mlaku adem lan mbenjang marem.

Bahasa Indonesia:

Anak kecil harus bisa ingat terhadap bumi.

Anak kecil dilarang merusak tanah dan air.

Jalan kebaikan ini jadi pembuka harapan ketika ingin bahagia.

Hidup nyaman, perjalanan mudah dan besok tentram.

Terakhir, dalam falsafah Jawa, pesan kebaikan jadi salah satu pembuka jalan kehidupan yang bahagia di masa depan. Dalam wawacan di atas, tersirat makna pesan bahwa menjaga alam akan membawa ketenangan hidup bagi anak cucu kelak.

Itulah beberapa contoh Puisi Lama yang bisa Anda jadikan ancuan dalam mengarungi kehidupan yang penuh lika-liku.

Apa itu puisi lama?

Puisi Lama biasanya membawa nilai-nilai kebudayaan dari suatu kelompok manusia dengan bahasa Melayu atau frasa dari masing-masing daerah asalnya.

Apa saja contoh puisi lama?

Pantun, puisi, gurindam, mantra dan syair.

Puisi lama disebut apa?

Puisi Lama disebut karya sastra lawas yang biasanya tanpa pengarang.