Contoh Majas Metafora dan Artinya, Kenali Pengertian dan Fungsinya

4 days ago 14

Liputan6.com, Jakarta Setiap karya sastra punya bumbu-bumbu yang membuat kata-kata di dalamnya begitu indah. Bumbu kata-kata manis dalam karya bisa disebut dengan istilah majas. Jenis majas ini banyak macamnya. Salah satunya adalah majas metafora. Contoh majas metafora ada banyak sekali dan melalui artikel ini kita akan menguliknya sedikit demi sedikit.

Contoh majas metafora ini dapat ditemukan pada berbagai bentuk karya tulis baik itu fiksi, non-fiksi, puisi, pantun, bahkan karya essay ilmiah dan opini sekalipun. Lalu seperti apa bentuk dari contoh majas metafora dan bagaimana pula contoh penerapannya dalam kalimat? Simak pemaparan di bawah ini.

Sebelum menyelam lebih dalam ke lautan majas metafora, kita harus mengenalnya terlebih dahulu. Semoga dengan berkenalan kita makin tertarik untuk mendalami majas metafora ini.

Seperti yang kita ketahui bersama, majas biasanya digunakan pada sebuah karya sastra. Penulis atau penyair biasanya menggunakan majas untuk mengungkapkan perasaannya yang terdalam, atau mengungkapkan pemikirannya secara tersirat yang rentan untuk disampaikan secara blak-blakan karena ancaman rezim otoriter yang antikritik.

Majas metafora ini merupakan gaya bahasa pada sebuah kata atau kalimat yang ingin merujuk pada suatu benda tertentu, walau tidak dengan arti sebenarnya. Biasanya gaya majas metafora ini berbentuk perbandingan atau persamaan, namun ia tidak menggunakan kata “seperti”, “ibarat”, dan kata-kata sejenisnya. Majas metafora langsung mengatakan kiasan tanpa menjelaskan bahwa itu kiasan.

Sebagai contoh, majas hiperbola mengatakan seperti ini, “Dia ibarat serigala penyendiri, selalu berjuang di tengah sunyi”. Di sini majas metafora akan langsung mengatakan, “Dia adalah serigala penyendiri, selalu berjuang di tengah sunyi.”.

Apa Fungsi Majas Metafora?

Majas metafora punya banyak fungsi. Keberadaannya membuat sebuah tulisan menarik dibaca dibandingkan kalau ia tak ada. Pembaca yang membaca tulisan dengan majas metafora merasakan sensasi berbeda, dibandingkan saat membaca tulisan tanpa majas.

Majas metafora seolah memberikan ruh ke dalam tulisan yang bisa menyentuh sampai ke hati pembaca. Selain itu, majas metafora punya fungsi di antaranya, menyampaikan makna yang lebih dalam, menyajikan sebuah potret imajinasi yang menarik, mengungkapkan sebuah pemikiran maupun perasaan tertentu, menegaskan suatu opini atau gagasan, serta membuat sebuah teks terlihat begitu bermakna.

Keberadaan majas metafora bisa menegaskan suatu perasaan tertentu, seperti perasaan kesedihan, kegembiraan, kemarahan, maupun perasaan lainnya. Dengan adanya contoh majas metafora, perasaan yang ingin disampaikan lebih kuat dibandingkan tanpa adanya majas sama sekali. Fungsi ini sama dengan untuk menyampaikan pemikiran atau gagasan. Dengan adanya majas metafora, sebuah gagasan yang sebelumnya terdengar abstrak akan semakin jelas hingga bisa dipahami dengan mudah oleh pembacanya.

Banyak contoh majas metafora yang terkandung di dalam suatu tulisan. Contoh itu bertebaran di mana-mana. Berikut adalah beberapa contoh majas metafora yang diambil dari berbagai sumber.

1. “Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia” (sumber: lirik lagu Laskar Pelangi).

Termasuk contoh majas metafora karena “mimpi” diibaratkan sebagai “kunci”, yaitu sarana untuk membuka peluang atau kesuksesan dalam hidup. Tidak benar-benar kunci secara fisik.

2. “Kau bintang di hatiku” (sumber: lirik lagu Ipang, Bintang Hidupku).

“Bintang” di sini bukan benda langit sebenarnya, melainkan kiasan untuk seseorang yang istimewa, memberi cahaya atau makna dalam hati.

3. “Kapur putih yang pucat, terasa penuh makna. Dan pelangi yang enggan datang pun berbinar. Kertas putih yang pudar, tertulis seribu kata. Dan kuungkap semua yang sedang kurasa (sumber: lirik lagu Tak Perlu Keliling Dunia dari Gita Gutawa).

Contoh majas metafora karena “kapur putih yang pucat” melambangkan hal sederhana yang memiliki makna mendalam. 

4. “Roda-roda terus berputar, tanda masih ada hidup. Karena dunia belum henti, berputar melingkar searah. Terik embun sejuta sentuhan, pahit mengajuk pelengkap. Seribu satu perasaan, bergabung setangkup senada” (lirik lagu Apatis dari Ipang Lazuardi).

“Roda-roda” adalah metafora dari kehidupan yang terus berjalan, berputar naik turun tanpa henti.

5. “Angan tenggelam dalam kabut dan amarah. Luka terkuak dan menggebu tanpa arah. Tangis yang terbendung, terbuang dalam waktu. Yang meluruh” (lirik lagu Terbuang dalam Waktu dari Barasuara).

“Angan tenggelam dalam kabut” adalah metafora yang menggambarkan harapan atau impian yang kabur, hilang arah, atau tidak jelas karena emosi atau situasi.

Contoh Majas Metafora yang Sering Dijumpai

Selain contoh di atas, berikut beberapa contoh majas metafora dan artinya yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari:

1. Waktu adalah uang

Maknanya: Setiap detik waktu memiliki nilai yang tinggi, sehingga harus digunakan dengan sebaik-baiknya agar tidak terbuang percuma.

2. Buah hati

Maknanya: Sebutan penuh kasih untuk anak yang menjadi sumber kebahagiaan dan kebanggaan bagi orang tuanya.

3. Tulang punggung keluarga

Maknanya: Seseorang yang bertanggung jawab besar dalam menopang dan memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

4. Wajah baru

Maknanya: Ungkapan yang menggambarkan adanya pembaruan atau perubahan dalam suatu hal, baik dari segi tampilan maupun susunan.

5. Jantung kota

Maknanya: Istilah kiasan untuk menyebut bagian pusat dari sebuah kota, tempat berbagai aktivitas utama berlangsung.

Chairil Anwar dan Majas Metafora

Majas-majas metafora ini dapat ditemukan pula dalam karya sastra. Salah satu karya sastra legendaris yang memuat contoh majas metafora adalah puisi dari Chairil Anwar dengan judul “Aku ini Binatang Jalang”. Dalam puisi itu, ia mengibaratkan dirinya seperti binatang jalang. Namun tidak seperti majas lainnya, ia tidak memasukkan kata “seperti” atau “ibarat”, sebagai contoh “Aku seperti Binatang Jalang”, atau “Aku ibarat Binatang Jalang”.    

Dalam karyanya tersebut, Chairil Anwar menyamakan dirinya seperti binatang jalang yang begitu liar. Bisa dibilang melalui majas metafora “Binatang jalang” ini, Chairil  Anwar ingin bicara banyak hal. Pertama, ia mengibaratkan dirinya seperti binatang, merujuk pada perlakuan rezim penguasa pada saat itu yang memperlakukan manusia tak beda seperti memperlakukan binatang. Orang-orang yang dianggap memberontak ditembak mati seolah ia tidak ada harganya sama sekali.

Kedua, ia mengibaratkan dirinya seperti binatang jalang, merujuk pada perlawanannya yang membabi-buta. Walau luka telah banyak ia terima, namun ia menolak untuk menyerah. Rasa sakit ia jadikan kekuatan untuk menyerang secara membabi-buta, sebuah bentuk perlawanan, selain melawan rasa sakit itu sendiri, juga melawan ancaman kematian karena ia ingin terus hidup seperti apapun keadaannya.

Sama seperti majas-majas lainnya, majas metafora memberikan bumbu kata-kata indah pada tulisan. Namun bedanya, majas metafora melakukan perbandingan itu secara tegas, tanpa mengatakan kalau itu hanyalah kiasan.

Dan contoh majas metafora banyak terdapat pada setiap karya sastra seperti lagu, puisi, cerpen, novel, maupun bentuk karya lainnya. Contoh lainnya yang begitu popular adalah penggunaan kata “tikus berdasi” yang merujuk pada koruptor, atau “buaya” pada cowok playboy. Tanpa dijelaskan maksudnya-pun, banyak orang tahu makna kata tikus berdasi, buaya, atau kata-kata metafora lainnya merujuk pada suatu pemaknaan tertentu.     

People Also Ask    

1. Apa yang dimaksud dengan majas metafora?

Majas metafora adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal secara langsung tanpa menggunakan kata pembanding seperti “seperti” atau “bagai”. Majas ini memberikan makna kiasan untuk memperkuat kesan atau emosi dalam kalimat. Contohnya, “Waktu adalah uang” yang menggambarkan betapa berharganya waktu.

2. Apa contoh majas metafora dalam kehidupan sehari-hari?

Contoh majas metafora bisa ditemukan dalam percakapan, lagu, atau puisi. Misalnya, “dia adalah bunga desa” berarti seseorang yang cantik dan dikagumi banyak orang. Atau kalimat “buah hati” yang bermakna anak yang sangat disayangi oleh orang tuanya.

3. Apa perbedaan majas metafora dengan majas simile?

Perbedaan utamanya terletak pada penggunaan kata pembanding. Majas metafora membandingkan langsung tanpa kata “seperti” atau “bagai”, sedangkan majas simile menggunakan kata pembanding tersebut. Contoh: “Dia bintang kelas” (metafora) dan “Dia bersinar seperti bintang” (simile).

4. Mengapa majas metafora sering digunakan dalam karya sastra?

Majas metafora membantu penulis menyampaikan perasaan dan makna yang lebih dalam dengan cara yang indah dan simbolis. Penggunaan metafora membuat tulisan terasa lebih hidup, ekspresif, dan mudah diingat oleh pembaca.

5. Bagaimana cara menerapkan majas metafora dalam penulisan?

Gunakan majas metafora untuk memperkuat emosi atau pesan dalam teks. Misalnya dalam puisi, artikel motivasi, atau pidato. Pilih perbandingan yang relevan dan mudah dipahami pembaca agar makna kiasan tersampaikan dengan jelas tanpa menimbulkan salah tafsir.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |