Ciri-ciri Ular Masuk Rumah, Kenali Sebelum Menggangu

7 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Ular tidak hanya muncul di alam liar, tetapi banyak kasus menunjukkan reptil ini juga bisa menyusup ke dalam rumah tanpa disadari. Kehadirannya dapat membahayakan penghuni rumah, terutama jika tidak segera ditangani. Maka dari itu, penting untuk mengenali tanda-tanda kehadiran ular lebih awal.

Beberapa sinyal kehadiran ular kerap kali dianggap sepele. Misalnya, munculnya bau aneh atau suara gesekan di pojok ruangan. Padahal, hal-hal tersebut bisa jadi indikasi awal keberadaan hewan melata ini. Dengan memahami gejala awal, kamu dapat mencegah potensi bahaya sebelum ular benar-benar menunjukkan diri.

Sebagai bentuk kewaspadaan, Liputan6 coba merangkum 10 ciri jika rumah Anda dimasuki ular tanpa disadari. Informasi ini ditulis, agar pemilik rumah bisa lebih mudah mengenali dan mendeteksi sedari dini untuk mengambil tindakan cepat. Simak informasinya, Rabu (16/7).

1. Muncul Bau Anyir atau Amis Tanpa Sumber Jelas

Bau menyengat seperti amis atau anyir sering kali jadi petunjuk awal keberadaan ular di rumah. Bau ini muncul karena tubuh ular memproduksi cairan musk yang beraroma khas saat merasa terancam atau sebagai penanda wilayah. Aroma tersebut sangat kuat dan menusuk hidung, berbeda dari bau biasa.

Kondisi ini lebih mudah dikenali jika rumah tertutup rapat dan tidak ada sirkulasi udara. Ular yang bersembunyi di dalam lemari, gudang, atau bawah perabotan biasanya akan meninggalkan jejak bau yang sulit hilang. Apabila kamu mencium bau tak biasa yang tidak bisa dilacak sumbernya, sebaiknya waspada.

Bau amis juga bisa tercampur dengan kotoran atau sisa mangsa seperti tikus. Maka, jika mencium aroma aneh dan bersamaan menemukan jejak lainnya seperti bulu tikus atau kotoran tak biasa, patut dicurigai bahwa ada ular di sekitar rumah.

2. Suara Gesekan Halus di Lantai atau Dinding

Ular yang bergerak di dalam rumah kadang menimbulkan suara pelan seperti gesekan. Suara ini muncul saat sisik ular bergesekan dengan permukaan keras seperti lantai keramik, kayu, atau dinding. Meski tidak terlalu keras, bunyi ini cukup mencolok terutama pada malam hari saat suasana sunyi.

Jika suara tersebut terdengar berulang di tempat yang sama, besar kemungkinan ada hewan melata yang menetap di situ. Ular tidak selalu bergerak cepat; seringkali mereka menyusup pelan untuk mencari tempat bersembunyi. Itu sebabnya suara ini biasanya terjadi secara perlahan dan konstan.

Jangan abaikan suara yang terdengar seperti “seret halus” dari sudut ruangan, belakang kulkas, atau plafon. Semakin lama dibiarkan, ular bisa menetap dan bahkan berkembang biak di dalam rumah tanpa terdeteksi.

3. Ditemukannya Kulit Ular yang Mengelupas

Salah satu bukti paling konkret adanya ular di rumah adalah ditemukannya kulit ular yang mengelupas. Proses pergantian kulit atau “molting” terjadi saat ular tumbuh atau merasa tidak nyaman dengan kulit lamanya. Kulit yang ditinggalkan biasanya berbentuk memanjang seperti cangkang transparan.

Kulit tersebut sering ditemukan di tempat yang lembab dan gelap seperti di balik rak, bawah tempat tidur, atau belakang lemari. Jika kamu menemukan benda seperti plastik kusut tapi berbentuk panjang dan berpola sisik, itu hampir pasti bekas kulit ular.

Penemuan kulit ini menjadi sinyal kuat bahwa ular sudah cukup lama berada di rumah. Bahkan jika kulitnya sudah kering, artinya ular mungkin masih berada di sekitarmu, menunggu waktu yang tepat untuk keluar dari persembunyiannya.

4. Hewan Peliharaan Tiba-tiba Gelisah dan Menyalak Terus

Anjing dan kucing memiliki insting tajam terhadap bahaya, termasuk kehadiran ular. Jika tiba-tiba hewan peliharaanmu tampak gelisah, menggonggong tanpa henti, atau menolak masuk ke ruangan tertentu, itu bisa menjadi sinyal adanya ular.

Biasanya hewan peliharaan akan menunjukkan reaksi intens saat mencium bau atau mendengar gerakan halus dari ular. Mereka mungkin menggali, mengeong keras, atau terus mengendus ke sudut tertentu dalam rumah. Jangan abaikan reaksi ini, karena mereka lebih sensitif terhadap perubahan lingkungan.

Perhatikan area yang ditunjukkan oleh hewan peliharaanmu. Sering kali mereka lebih dulu menemukan lokasi ular bersembunyi dibanding manusia. Segera periksa tempat tersebut secara menyeluruh dan bila perlu panggil petugas penanganan hewan liar.

5. Jejak Kotoran atau Sisa Mangsa di Sudut Rumah

Ular karnivora yang menyusup ke rumah kerap meninggalkan sisa mangsa seperti tulang, bulu, atau bahkan kotoran khas. Kotorannya berbeda dari hewan biasa, sering kali berbentuk seperti adukan padat bercampur cairan putih (urin padat) mirip kotoran burung besar.

Jika kamu melihat sisa bangkai hewan kecil seperti tikus yang tampak terkoyak atau hanya tersisa bagian tubuh tertentu, ada kemungkinan itu hasil mangsa ular. Apalagi jika ditemukan di tempat tertutup seperti gudang atau plafon rumah.

Kotoran ular bisa menjadi penanda penting, meski jarang dikenali. Maka, setiap jejak tak biasa yang muncul di lantai atau sudut ruangan perlu ditelusuri asal usulnya dengan hati-hati. Jangan hanya dibersihkan, tetapi pastikan tidak ada ular yang masih bersembunyi di area tersebut.

6. Tikus atau Cicak Tiba-tiba Menghilang Secara Drastis

Perubahan drastis dalam populasi hewan kecil di rumah seperti tikus, cicak, atau bahkan katak bisa menjadi indikator kehadiran ular. Ular adalah predator alami mereka dan akan berburu secara diam-diam. Bila biasanya kamu sering melihat cicak di dinding dan tiba-tiba semuanya menghilang, patut dicurigai.

Fenomena ini sering tidak disadari pemilik rumah karena berpikir rumahnya menjadi lebih bersih. Padahal, keberadaan ular bisa jadi penyebab utama hilangnya hewan-hewan kecil tersebut. Ular akan terus berburu selama masih ada sumber makanan.

Perhatikan pergerakan hewan lain seperti kecoa atau serangga kecil. Jika masih banyak serangga tetapi hewan pemangsanya menghilang, maka terjadi ketidakseimbangan ekosistem rumah. Bisa jadi ular sedang berada dalam fase aktif berburu.

7. Lubang Kecil atau Retakan Mulai Sering Dijadikan Sarang

Ular kerap memanfaatkan celah atau lubang kecil sebagai tempat masuk atau bersembunyi. Celah di bawah pintu, ventilasi rusak, atau lubang saluran air jadi jalur favorit mereka untuk menyelinap ke dalam rumah. Bila kamu mulai melihat ada lubang yang tampak seperti jalur keluar-masuk, segera tutup.

Biasanya, ular lebih suka tempat yang hangat dan tersembunyi seperti dekat mesin, saluran air, atau atap. Mereka juga bisa membuat jalan sendiri dari tanah jika rumah berdiri langsung di atas permukaan alami.

Waspadai perubahan bentuk lubang atau bekas jejak tanah seperti terinjak atau tergeser di sekitar rumah. Jika disertai dengan ciri-ciri lainnya seperti bau atau suara, hampir pasti ada ular yang sedang aktif berpindah tempat.

8. Tanda Seretan atau Pola Sisik di Debu Lantai

Ular yang bergerak di atas debu atau permukaan berpasir akan meninggalkan jejak berbentuk pola seretan atau garis berliku. Pola ini biasanya terlihat jelas di lantai berdebu, tanah, atau area yang jarang dibersihkan seperti garasi dan bawah tangga.

Pola seretan ular berbeda dari hewan berkaki—ia menyerupai garis zig-zag memanjang yang konsisten. Bila ditemukan pola seperti ini di tempat tertutup, besar kemungkinan baru saja dilewati ular. Apalagi jika jejaknya terlihat masih baru.

Gunakan senter untuk memeriksa area-area gelap seperti bawah tempat tidur atau belakang kulkas. Jejak ini bisa membantu memperkirakan arah gerak ular, sehingga memudahkan penanganan atau pengepungan jika diperlukan.

9. Ditemukannya Telur Ular di Tempat Lembab

Beberapa jenis ular berkembang biak dengan bertelur dan bisa meletakkan telur-telurnya di rumah. Biasanya mereka memilih lokasi lembab, hangat, dan jarang dijamah seperti gudang, kolong, atau loteng. Telur ular biasanya putih pucat, berbentuk oval, dan memiliki tekstur lunak seperti kulit tipis.

Jika kamu menemukan benda berbentuk seperti telur kecil tetapi bukan milik ayam atau burung, perhatikan bentuk dan jumlahnya. Ular sering meletakkan telur dalam kelompok dan menyembunyikannya di bawah tumpukan barang.

Penemuan telur menjadi peringatan serius karena berarti ular betina telah lama berada di rumah dan mungkin akan menetaskan anak-anaknya. Segera ambil tindakan untuk mengamankan rumah dari sarang ular lebih besar.

10. Ular Sering Terlihat di Sekitar Rumah di Malam Hari

Ketika ciri-ciri sebelumnya terabaikan, biasanya ular akan mulai muncul langsung di sekitar rumah, terutama malam hari saat mereka aktif berburu. Ular menyukai suasana sejuk dan tenang, sehingga malam hari jadi waktu ideal untuk mereka bergerak mencari mangsa.

Jika kamu sering melihat ular melintas di halaman atau di teras saat malam, kemungkinan besar mereka telah menjadikan rumah sebagai sarang atau tempat lintasan. Jangan abaikan meskipun ukurannya kecil. Kemunculan ular kecil bisa berarti ular besar juga berada di dekatnya.

Pastikan menutup celah masuk, memotong rumput liar, dan membersihkan sampah rumah tangga yang menumpuk. Pencegahan adalah kunci agar rumah tidak menjadi habitat ular secara permanen.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik (People Also Ask)

1. Apa tanda paling umum ular masuk rumah?

Tanda paling umum adalah bau amis aneh, kulit mengelupas, suara gesekan halus, dan hewan peliharaan gelisah.

2. Ular masuk rumah biasanya lewat mana?

Ular biasanya masuk melalui celah pintu, saluran air, ventilasi rusak, atau lubang kecil di sekitar pondasi rumah.

3. Apakah ular bisa naik ke lantai dua rumah?

Ya, beberapa jenis ular bisa memanjat melalui pipa, kabel, atau tembok yang memiliki permukaan kasar.

4. Apakah semua ular yang masuk rumah berbisa?

Tidak semua, tetapi tetap harus diwaspadai karena sulit membedakan jenis berbisa atau tidak jika belum ahli.

5. Apa yang harus dilakukan jika menemukan ular di rumah?

Tetap tenang, jangan dekati, amankan anggota keluarga dan segera hubungi petugas penanganan hewan liar profesional.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |