Benarkah Jeroan Bikin Asam Urat Melejit? Para Penikmat Wajib Tahu Faktanya

4 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta Makanan berbahan dasar jeroan seperti hati, babat, dan usus sering menjadi menu favorit banyak orang. Aneka bahan ini biasanya diolah menjadi masakan super lezat, seperti gongso, soto, gulai, tengkleng sampai nasi goreng. Namun beredar informasi bahwa mengkonsumsi jeroan bisa menyebabkan sejumlah penyakit, terutama asam urat, apakah benar?

Asam urat sendiri merupakan zat hasil pemecahan purin dalam tubuh, dan makanan berpurin tinggi kerap menjadi biang kerok. Jeroan dikenal sebagai salah satu sumber purin terbesar, sehingga sering disalahkan sebagai penyebab utama naiknya kadar asam urat dalam darah. Namun, untuk menjawabnya, penting untuk menelaah fakta ilmiah terkait keterhubungan mengkonsumsi jeroan sehingga menyebabkan asam urat. Berikut Liputan6.com rangkum informasinya sebagai informasi mengingat penyakit ini jadi salah satu yang banyak diderita oleh masyarakat juga kalangan muda.

1. Benarkah Jeroan Bisa Picu Asam Urat? Ini Bukti Klinisnya

Mengutip National Library of Medicine: National Center For Biotechnology Information yang dikelola oleh pemerintah Amerika Serikat disebutkan bahwa jeroan memang mengandung purin tinggi yang berpotensi memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah. Saat tubuh memecah purin, terbentuklah asam urat yang seharusnya dikeluarkan melalui ginjal. Namun, jika konsumsi purin berlebih, terutama dari sumber seperti hati atau ginjal sapi, maka kadar asam urat dapat meningkat drastis dan menyebabkan gout.

Pasien dengan konsumsi daging organ hewan yang tinggi menunjukkan insiden gout lebih besar dibanding mereka yang mengonsumsi daging rendah purin. Meski tubuh manusia bisa mentoleransi purin alami dari tumbuhan, purin dari hewani seperti jeroan cenderung lebih cepat meningkatkan kadar serum urat. Namun, bukan berarti semua orang yang makan jeroan pasti akan terkena gout. Faktor genetis, fungsi ginjal, dan gaya hidup juga sangat menentukan. Artinya, jeroan memang berpotensi memicu asam urat, tetapi efeknya bisa berbeda-beda tergantung kondisi metabolisme tiap individu.

"Asupan makanan tinggi purin yang berlebihan, termasuk makanan laut dan jeroan hewan, dapat memicu akumulasi metabolit purin yang berlebihan, sehingga menimbulkan akumulasi asam urat yang berlebihan dalam tubuh," tulis laman tersebut, dikutip, Rabu (16/7).

2. Purin Tinggi Jadi Pemicu Utama, Tapi Penyakit Lain Juga Mengintai

Selain asam urat, konsumsi jeroan dalam jumlah besar juga berpotensi menyebabkan penyakit lain yang tak kalah serius. Kandungan kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi di dalam jeroan dapat memicu penyakit kardiovaskular, seperti penyumbatan pembuluh darah dan hipertensi. Hal ini diperparah dengan pola makan tinggi protein hewani tanpa disertai cukup serat dan antioksidan dari buah dan sayur.

Dalam Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol.6 , No. 1 Hal. 54-65 yang ditulis oleh Wahidah dan Reni Agustina Harahap berjudul PJK (Penyakit Jantung Koroner) dan SKA (Sindrome Koroner Akut) dari Prespektif Epidemiologi, disebutkan bahwa penyakit kardiovaskular seperti jantung koroner disebut berasal dari penyumbatan pembuluh darah akibat plak. Plak hadir karena kadar kolesterol LDL yang relatif tinggi dan menumpuk pada bagian dinding arteri sebagai jalur aliran darah.

Dampak fatalnya, jika plak yang menempel sudah sangat pekat, kondisi ini akan merusak pembuluh darah melalui penebalan yang disebut Aterosklerosis. Ketika terjadi penyumbatan aliran darah ke jaringan dan organ-organ utama, maka timbul manifestasikan koroner arteri, infark miokard, penyakit vaskuler Perifer, aneuresina dan kecelakaanserebravalvaskular (stroke).

"Penumpukkan flak dalam arteri koroner membawa oksigen ke otot jantung bisamenimbulkan penyakit jantung koroner (PJK). WHO mengatakan bahwah penyakit jantung sertapembuluh darah menjadi penyebab kematian di dunia peringkat satu," tulis jurnal tersebut.

3. Konsumsi Jeroan Aman Jika Perhatikan Batas dan Polanya

Meski jeroan punya reputasi buruk, bukan berarti harus dihindari sepenuhnya oleh orang sehat. Kuncinya ada pada pola konsumsi yang moderat, frekuensi terbatas, dan pengolahan yang tepat. Dalam jurnal kesehatan dari eMedicineHealth, disebutkan bahwa asupan purin di bawah 400 mg per hari relatif aman bagi kebanyakan orang sehat, dan jeroan bisa dikonsumsi sesekali dalam jumlah kecil.

Tips aman lainnya meliputi menghindari jeroan saat perut kosong, selalu imbangi dengan asupan air putih yang cukup, serta hindari jeroan saat tubuh sedang dehidrasi atau sakit. Pastikan pula untuk tidak mengombinasikannya dengan makanan tinggi purin lainnya seperti kerang, daging merah, atau kacang-kacangan dalam satu waktu makan.

Seseorang yang tidak memiliki riwayat gout dan memiliki fungsi ginjal normal tetap bisa menikmati jeroan maksimal sebulan sekali, dalam porsi kecil. Namun jika sudah mengalami gejala seperti sendi bengkak atau nyeri, lebih baik menghindarinya sepenuhnya sambil berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

"Beberapa jenis daging mengandung purin lebih tinggi daripada yang lain, dan harus dihindari sama sekali bagi penderita asam urat berulang." kata dokter spesialis Kedokteran Gawat Darurat sekaligus mantan Kepala Kedokteran Gawat Darurat di UT Medical Branch dan di UTHSCSA, Charles Patrick Davis , MD, PhD di laman emedicinehealth.com.

4. Terlanjur Asam Urat Tinggi? Ini Langkah Pengobatan yang Disarankan

Jika kadar asam urat dalam darah sudah melewati ambang normal, penting untuk segera melakukan perubahan gaya hidup dan pertimbangan pengobatan. Langkah pertama adalah dengan diet rendah purin, minum air putih minimal dua liter sehari, dan membatasi total konsumsi daging merah serta jeroan. Langkah ini efektif membantu menurunkan kadar asam urat secara bertahap.

Obat-obatan seperti allopurinol atau febuxostat biasa diberikan oleh dokter untuk menurunkan produksi asam urat. Sedangkan colchicine atau NSAID digunakan untuk meredakan nyeri akibat peradangan pada sendi. Terapi ini harus diikuti secara disiplin karena jika dihentikan tanpa pengawasan medis, bisa menyebabkan kekambuhan atau komplikasi.

Selain terapi medis, gaya hidup sehat seperti menjaga berat badan ideal, olahraga ringan, serta menghindari minuman beralkohol dan tinggi fruktosa juga sangat penting. Beberapa pasien juga melaporkan manfaat dari suplementasi vitamin C dan konsumsi ceri hitam sebagai pelengkap terapi alami, meski bukti ilmiahnya masih bersifat observasional.

5. Tak Hanya Jeroan, Ini Makanan Lain yang Bisa Picu Asam Urat

Jeroan bukan satu-satunya makanan yang bisa menyebabkan asam urat. Menurut panduan dari EMC dan eMedicineHealth, beberapa makanan lain yang perlu diwaspadai adalah daging merah (sapi, kambing), makanan laut (kerang, udang, tuna), serta minuman tinggi gula terutama fruktosa seperti soda. Semua ini memiliki kandungan purin atau gula yang bisa mempercepat metabolisme purin dalam tubuh.

Selain itu, makanan olahan seperti sosis, kornet, dan makanan kaleng juga patut dihindari karena tinggi zat tambahan dan sodium yang bisa memperparah tekanan darah serta gangguan ginjal. Konsumsi alkohol, terutama bir, sangat berkaitan erat dengan peningkatan asam urat karena menghambat pembuangan zat tersebut melalui ginjal.

Alternatif yang lebih aman adalah mengganti protein hewani dengan protein nabati seperti tahu, tempe, dan kacang-kacangan dalam jumlah moderat. Konsumsi buah yang kaya vitamin C seperti stroberi, jeruk, atau jambu juga dapat membantu menstabilkan kadar asam urat. Gaya hidup yang seimbang dan pemilihan makanan yang tepat menjadi kunci untuk menjaga tubuh tetap sehat tanpa harus kehilangan kenikmatan kuliner.

People Also Ask

1. Apakah semua jenis jeroan bisa sebabkan asam urat?

Tidak semua, namun jeroan seperti hati, ginjal, dan otak memiliki kadar purin yang sangat tinggi sehingga lebih berisiko.

2. Apakah asam urat bisa sembuh total?

Tidak bisa sembuh total, tapi dapat dikendalikan dengan diet, obat, dan gaya hidup sehat.

3. Bolehkah penderita asam urat makan jeroan sesekali?

Disarankan untuk menghindarinya. Jika ingin mencoba, konsultasikan dulu ke dokter dan pastikan kondisi stabil.

4. Makanan apa yang baik untuk menurunkan asam urat?

Buah ceri, stroberi, jeruk, makanan berserat, dan air putih dalam jumlah cukup sangat dianjurkan.

5. Apa tanda-tanda awal terkena asam urat?

Rasa nyeri dan panas pada sendi, terutama jempol kaki, pembengkakan, dan sulit bergerak adalah gejala paling umum.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |