Liputan6.com, Jakarta Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November setiap tahunnya menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia. Peringatan ini diadakan untuk mengenang perjuangan para pahlawan bangsa, khususnya mereka yang berjuang dalam pertempuran sengit di Surabaya pada 1945. Namun, meskipun memiliki makna sejarah yang kuat, Hari Pahlawan tidak termasuk dalam daftar libur nasional atau cuti bersama.
Pada tahun 2024, Hari Pahlawan jatuh pada hari Minggu, sehingga masyarakat dapat memperingatinya dengan lebih leluasa tanpa harus mengambil waktu khusus dari kegiatan harian. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, Hari Pahlawan memang bukan hari libur nasional, karena peringatan ini lebih ditekankan pada aspek penghormatan, bukan libur atau perayaan secara formal.
Masyarakat Indonesia diimbau untuk tetap merayakan Hari Pahlawan dengan memperingati dan menghidupkan semangat kepahlawanan, meskipun tidak diberikan hari libur khusus. Semangat yang diwariskan oleh para pahlawan dapat dihidupkan dalam berbagai bentuk kegiatan positif yang mencerminkan nilai patriotisme. Berikut informasinya, dilansir Liputan6, Selasa (5/11).
Sejarah Singkat Hari Pahlawan
Hari Pahlawan mengingatkan pada peristiwa bersejarah yang terjadi di Surabaya pada 10 November 1945. Saat itu, para pemuda Surabaya atau yang dikenal dengan sebutan "arek-arek Surabaya" terlibat dalam pertempuran besar melawan pasukan Sekutu, yang terdiri dari tentara Inggris dan Belanda. Peristiwa ini menjadi simbol perjuangan gigih rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan yang baru diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.
Pertempuran Surabaya diawali dengan kedatangan pasukan Sekutu di Kota Pahlawan pada 25 Oktober 1945. Semula, kedatangan mereka hanya bertujuan untuk membebaskan tawanan perang Jepang, namun situasi memanas ketika pasukan Inggris mulai menduduki Surabaya dan menuntut arek-arek Surabaya untuk menyerahkan senjata mereka. Tuntutan ini ditolak dengan tegas, yang kemudian memicu serangkaian bentrokan yang berujung pada pertempuran besar pada 10 November 1945.
Jenderal Mallaby, komandan pasukan Inggris, menjadi salah satu korban dalam konflik ini, yang kemudian memperparah situasi. Inggris pun mengeluarkan ultimatum pada 10 November untuk menghentikan perlawanan, namun para pejuang Surabaya tetap bersikukuh mempertahankan kehormatan dan kebebasan bangsa.
Mengapa Hari Pahlawan Diperingati Setiap 10 November?
Penetapan 10 November sebagai Hari Pahlawan didasari pada Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959. Presiden Soekarno saat itu menetapkan Hari Pahlawan sebagai bentuk penghormatan bagi perjuangan arek-arek Surabaya yang berjuang tanpa kenal lelah dan penuh semangat patriotisme.
Hari Pahlawan menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat Indonesia bahwa kemerdekaan yang dinikmati saat ini adalah hasil perjuangan tanpa pamrih para pendahulu.
Dalam pertempuran ini, ribuan rakyat Surabaya gugur demi mempertahankan kehormatan bangsa, sehingga 10 November tidak hanya sekadar tanggal, tetapi juga simbol keberanian dan pengorbanan luar biasa yang patut dihormati oleh generasi penerus.
Tema Hari Pahlawan 2024: "Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu
Peringatan Hari Pahlawan tahun ini mengusung tema "Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu." Tema ini diambil dari pesan penting untuk meneladani nilai-nilai yang diperjuangkan oleh para pahlawan terdahulu.
Menurut Kementerian Sosial, tema ini bermakna ajakan bagi masyarakat untuk menghormati jasa para pahlawan melalui tindakan nyata yang mencerminkan rasa cinta pada negeri.
Dalam konteks ini, meneladani pahlawan tidak selalu harus melalui tindakan besar, melainkan bisa diwujudkan dalam aksi kecil yang berdampak positif bagi lingkungan. Tema ini juga diharapkan menginspirasi generasi muda untuk menghidupkan nilai-nilai kepahlawanan seperti keberanian, pengorbanan, dan cinta Tanah Air.
Filosofi Logo Hari Pahlawan 2024
Tahun 2024, logo Hari Pahlawan menekankan empat aspek penting, yaitu penghormatan kepada pahlawan, pendidikan karakter, semangat kebangsaan, dan inspirasi untuk beraksi.
Logo ini menggambarkan semangat bangsa Indonesia untuk menjaga nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.
Makna utama logo tersebut adalah sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa. Dalam pandangan pemerintah, logo dan tema Hari Pahlawan merupakan pengingat bagi seluruh masyarakat bahwa bangsa ini berdiri di atas fondasi perjuangan para pahlawan.
Peran Tokoh-Tokoh dalam Pertempuran Surabaya
Pertempuran Surabaya juga menampilkan tokoh-tokoh penting seperti Bung Tomo, yang dikenal sebagai penyemangat para pejuang melalui siaran radio.
Selain itu, tokoh agama seperti KH. Hasyim Asy'ari dan KH. Wahab Hasbullah turut menggerakkan santri dan masyarakat untuk ikut serta dalam perlawanan. Kerja sama antar elemen ini memperkuat semangat perjuangan arek-arek Surabaya dalam menghadapi tekanan dari pasukan sekutu.
Bagaimana Masyarakat Bisa Merayakan Hari Pahlawan?
Meskipun tidak menjadi hari libur, Hari Pahlawan tetap dapat dirayakan dengan berbagai cara. Pemerintah dan masyarakat biasanya mengadakan upacara atau kegiatan bakti sosial sebagai bentuk penghargaan atas jasa para pahlawan. Selain itu, beberapa lembaga pendidikan dan komunitas juga menggelar kegiatan untuk menanamkan nilai-nilai kepahlawanan kepada generasi muda.
Apakah Hari Pahlawan 10 November 2024 Merupakan Hari Libur Nasional?
Tidak, Hari Pahlawan pada 10 November bukanlah hari libur nasional, namun tetap diperingati secara khusus untuk menghormati jasa para pahlawan.
Apa yang Dimaksud dengan Tema Hari Pahlawan 2024 "Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu"?
Tema ini mengajak masyarakat untuk meneladani keberanian dan pengorbanan para pahlawan serta menunjukkan cinta pada Tanah Air.
Mengapa Kota Surabaya Disebut sebagai Kota Pahlawan?
Kota Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena menjadi pusat pertempuran hebat antara rakyat Indonesia dan pasukan sekutu pada 10 November 1945.
Apa Filosofi Logo Hari Pahlawan 2024?
Logo ini melambangkan penghormatan, pendidikan karakter, semangat kebangsaan, dan inspirasi untuk bertindak sesuai nilai kepahlawanan.