8 Rumah Sederhana Low Budget yang Menawan, Nyaman dan Terjangkau untuk Semua Kalangan

6 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Membangun hunian pribadi tidak selalu memerlukan anggaran besar. Bagi banyak orang, memiliki rumah sederhana low budget justru menjadi pilihan realistis untuk memulai kehidupan mandiri tanpa membebani keuangan. Dengan perencanaan yang tepat, rumah seperti ini tetap mampu memenuhi kebutuhan dasar, serta menghadirkan kenyamanan maksimal bagi penghuninya.

Tingginya harga properti membuat sebagian masyarakat mulai melirik konsep rumah mungil dengan desain efisien. Mengandalkan kreativitas dalam tata ruang dan pemilihan material, rumah sederhana low budget dapat diwujudkan secara bertahap tanpa mengorbankan fungsionalitas. Pemilik rumah juga memiliki keleluasaan dalam menyesuaikan desain sesuai kebutuhan sehari-hari.

Arsitektur modern saat ini banyak menawarkan solusi untuk mengatasi keterbatasan biaya. Salah satunya dengan merancang bangunan minimalis, memanfaatkan lahan sempit, serta menggunakan bahan-bahan lokal yang terjangkau. Dari sinilah ide membangun rumah sederhana low budget menjadi semakin relevan, terutama bagi pasangan muda atau individu dengan penghasilan terbatas.

Selain ramah di kantong, konsep rumah ini juga lebih hemat energi dan perawatannya tidak memerlukan biaya besar. Berikut beberapa rekomendasi rumah sederhana low budget yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (3/7/2025). 

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) memamerkan rumah contoh tipe 36 yang dibangun dalam 15 hari menggunakan semen hijau berbahan dasar limbah proyek IKN.

1. Rumah Sederhana Tipe 36 dengan Konsep Tanpa Sekat Permanen

Salah satu strategi paling efektif untuk menciptakan kesan luas dalam rumah berukuran kecil adalah dengan menghilangkan dinding pemisah antarruangan. Pada desain rumah tipe 36 ini, ruang tamu, area makan, dan dapur dirancang menyatu tanpa sekat permanen, menciptakan tata ruang terbuka yang fleksibel dan nyaman.

Tidak hanya memberi kesan lega, konsep seperti ini juga membuat sirkulasi udara dan pencahayaan alami menjadi lebih optimal. Selain itu, penggunaan material bangunan pun menjadi lebih hemat karena jumlah dinding yang dibangun berkurang, sehingga biaya pembangunan bisa ditekan secara signifikan.

2. Rumah Minimalis Satu Lantai dengan Desain Atap Pelana

Untuk Anda yang menginginkan hunian hemat biaya dan mudah dalam pengerjaannya, rumah satu lantai dengan atap pelana bisa menjadi pilihan tepat. Model atap pelana memiliki bentuk sederhana berupa dua bidang miring yang bertemu di tengah, sehingga konstruksinya tidak memerlukan teknik rumit atau material mahal.

Selain tampil bersih secara visual, gaya ini juga efektif dalam mengalirkan air hujan serta cocok untuk berbagai kondisi iklim. Dengan desain yang minimalis, rumah ini sangat ideal dibangun di atas lahan sempit dan tetap tampak rapi serta fungsional berkat penggunaan garis arsitektur yang sederhana dan efisien.

3. Rumah Semi-Panggung dari Material Kayu Lokal yang Ekonomis

Bagi daerah yang memiliki kontur tanah kurang stabil atau cenderung lembap, rumah semi-panggung menjadi solusi ideal karena mampu menghindari potensi kelembaban dari tanah. Dengan menggunakan material kayu lokal yang tersedia di lingkungan sekitar, biaya konstruksi dapat ditekan secara signifikan.

Kayu seperti kelapa, pinus, atau sengon yang banyak ditemukan di Indonesia bisa menjadi bahan utama rumah ini. Selain memberi kesan hangat dan alami, rumah kayu semi-panggung juga terasa sejuk dan nyaman untuk ditinggali, terutama di wilayah pedesaan atau pegunungan yang masih asri.

4. Rumah dengan Batu Bata Ekspos Tanpa Finishing Plester

Bagi Anda yang menyukai tampilan unik namun tetap ekonomis, rumah dengan dinding bata ekspos bisa menjadi alternatif menarik. Dalam desain ini, batu bata merah dibiarkan terlihat secara alami tanpa dilapisi plester ataupun cat, cukup dengan diberi pelindung seperti coating bening agar tahan lama.

Gaya ini bukan hanya hemat dalam segi biaya material dan pengerjaan, tetapi juga memberikan karakter rustic yang artistik dan tidak membosankan. Cocok untuk pencinta konsep industrial atau rumah dengan nuansa tradisional-modern yang tidak membutuhkan dekorasi berlebihan.

5. Rumah dari Kontainer Bekas dengan Sentuhan Modern

Mengubah kontainer bekas menjadi tempat tinggal bukan hanya tren, tetapi juga solusi praktis bagi Anda yang ingin rumah low budget dengan tampilan berbeda. Struktur kontainer yang kuat dan siap pakai mengurangi kebutuhan pembangunan dari nol, sehingga menghemat banyak biaya dan waktu pengerjaan.

Dengan tambahan insulasi untuk meredam suhu, ventilasi silang, dan pencahayaan alami, rumah kontainer bisa menjadi hunian nyaman dan modern. Desain interiornya pun bisa disesuaikan dengan konsep minimalis atau industrial, memberikan kesan unik dan futuristik tanpa biaya besar.

6. Rumah Minimalis Ukuran 5x6 Meter yang Fungsional

Meskipun hanya berukuran 5x6 meter, rumah ini tetap dapat mencakup semua kebutuhan dasar sebuah hunian. Denah dirancang dengan dua kamar tidur, satu kamar mandi, ruang keluarga, serta dapur kecil yang ditata secara efisien. Dengan memperhatikan fungsi di setiap sudut ruangan, rumah ini tetap terasa nyaman dan tidak sempit.

Pemilihan furnitur yang multifungsi dan penyimpanan vertikal akan mendukung konsep hemat ruang. Desain ini sangat cocok untuk keluarga kecil atau pasangan baru yang menginginkan tempat tinggal layak dengan biaya terjangkau.

7. Rumah Beton Modular atau Precast yang Cepat dan Tahan Lama

Teknologi beton modular atau precast menawarkan solusi pembangunan rumah yang cepat dan efisien. Material beton yang dicetak sebelumnya lalu dirakit di lokasi membuat proses pembangunan jauh lebih singkat dibanding metode konvensional.

Selain lebih cepat, rumah modular juga memiliki struktur kuat dan tahan lama terhadap berbagai kondisi cuaca. Desain modular memungkinkan fleksibilitas penambahan ruang di masa mendatang tanpa harus membongkar struktur awal. Konsep ini sangat cocok bagi Anda yang membutuhkan rumah kokoh dan hemat tenaga kerja.

8. Rumah Tipe 21 dengan Gaya Studio yang Sederhana namun Efisien

Rumah tipe 21 dengan konsep studio menjadi pilihan menarik untuk individu atau pasangan muda yang baru memulai hidup mandiri. Ruang utamanya dirancang multifungsi tanpa sekat, menggabungkan tempat tidur, ruang kerja kecil, serta dapur mini dalam satu area terbuka.

Meskipun ukurannya terbatas, rumah ini tetap nyaman jika ditata dengan tepat dan dilengkapi perabot sederhana. Biaya pembangunan pun relatif rendah karena desainnya tidak rumit dan hanya membutuhkan sedikit material. Konsep rumah studio juga memudahkan perawatan harian dan tetap memungkinkan untuk pengembangan di masa depan.

Tips Memilih Material Rumah

Berikut adalah tips memilih material untuk rumah sederhana low budget agar tetap kuat, aman, dan tampil menarik tanpa menguras anggaran:

1. Pilih Material Lokal yang Mudah Didapat

Gunakan bahan bangunan yang tersedia di daerah sekitar. Material lokal seperti batu bata merah, kayu dari sumber terdekat, atau pasir sungai biasanya memiliki harga lebih terjangkau karena tidak memerlukan biaya distribusi tinggi.

2. Gunakan Batu Bata Ekspos untuk Hemat Plester dan Cat

Dinding dari batu bata merah atau bata ringan bisa dibiarkan dalam kondisi ekspos (tanpa diplester), dengan lapisan pelindung seperti coating transparan. Selain tampil unik dan rustic, cara ini juga mengurangi biaya finishing seperti semen dan cat.

3. Pertimbangkan Semen Acian Halus Tanpa Cat

Alih-alih menggunakan cat tembok mahal, Anda bisa memanfaatkan finishing acian halus berwarna abu-abu alami dari semen. Tampilan ini cocok untuk gaya industrial minimalis dan hemat dalam jangka panjang.

4. Pilih Atap Sederhana Seperti Pelana atau Sandar

Model atap pelana atau atap sandar (satu sisi miring) lebih mudah dibangun dan tidak membutuhkan banyak material. Gunakan genteng metal, asbes gelombang, atau galvalum ringan untuk menekan biaya sekaligus memudahkan pemasangan.

5. Gunakan Keramik Ukuran Standar dan Warna Netral

Untuk lantai, pilih keramik polos ukuran standar (30x30 atau 40x40 cm) dengan motif minimalis. Selain lebih murah, stoknya juga mudah ditemukan di toko bangunan. Warna netral seperti abu, putih, atau krem juga memudahkan kombinasi dengan interior.

6. Pertimbangkan Penggunaan Kayu Alternatif atau Kayu Rekayasa

Jika ingin elemen kayu namun anggaran terbatas, gunakan multipleks, MDF (Medium Density Fiberboard), atau papan semen motif kayu sebagai alternatif. Kayu solid lokal seperti sengon dan pinus juga bisa dipakai untuk perabot sederhana.

7. Gunakan Rangka Baja Ringan untuk Konstruksi Atap

Dibandingkan kayu balok, baja ringan lebih tahan rayap dan tidak mudah lapuk. Meski awalnya sedikit lebih mahal, baja ringan lebih hemat jangka panjang karena minim perawatan dan memiliki daya tahan tinggi.

8. Maksimalkan Pencahayaan Alami untuk Menghemat Listrik

Gunakan kaca jendela lebar atau ventilasi terbuka agar cahaya matahari bisa masuk ke dalam rumah. Selain menghemat penggunaan lampu, ruangan juga terasa lebih luas dan sehat.

9. Gunakan Pintu dan Jendela Berbahan UPVC atau Aluminium

Material ini lebih tahan terhadap cuaca dan tidak memerlukan perawatan rutin seperti kayu. UPVC dan aluminium memiliki tampilan modern, ringan, serta awet untuk penggunaan jangka panjang.

10. Bangun Secara Bertahap dengan Struktur Modular

Pilih sistem bangunan modular yang memungkinkan pembangunan dilakukan bertahap. Anda bisa memulai dari satu atau dua ruangan, lalu menambah area sesuai kemampuan finansial ke depan.

FAQ Seputar Topik

1. Apa saja ciri utama rumah sederhana low budget yang tetap nyaman dihuni?

Rumah seperti ini biasanya memiliki desain minimalis dengan ukuran terbatas, menggunakan material yang lebih ekonomis namun fungsional. Penataan ruang sangat diperhatikan agar efisien, dan elemen dekorasi disesuaikan agar tetap estetis tanpa biaya tinggi. Meskipun sederhana, kenyamanan tetap menjadi prioritas utama.

2. Apakah rumah sederhana low budget bisa dirancang dua lantai?

Bisa, asalkan struktur bangunan direncanakan sejak awal. Rumah dua lantai dengan luas terbatas memungkinkan penambahan ruang tanpa memperbesar tapak. Lantai atas bisa difungsikan sebagai kamar tidur atau ruang serbaguna, sementara lantai bawah fokus pada ruang publik seperti dapur dan ruang tamu.

3. Bagaimana cara menekan biaya pembangunan rumah tanpa menurunkan kualitas?

Gunakan material lokal, desain atap sederhana, dan hindari ornamen yang tidak perlu. Anda juga bisa mempertimbangkan sistem pembangunan bertahap dan memilih jasa tukang yang profesional namun terjangkau. Desain modular dan denah terbuka juga membantu mengurangi biaya konstruksi.

4. Apakah rumah sederhana low budget bisa terlihat modern dan estetik?

Tentu saja. Tampilan modern bisa diperoleh lewat permainan warna netral, penggunaan material seperti bata ekspos atau semen halus, serta pencahayaan alami. Elemen seperti jendela besar, kanopi minimalis, dan taman kecil juga menambah kesan modern pada hunian dengan anggaran terbatas.

5. Bagaimana cara mengatur tata ruang rumah kecil agar tidak terasa sempit?

Gunakan konsep open space, pilih furnitur multifungsi, dan maksimalkan pencahayaan alami. Ruang tanpa sekat serta penggunaan warna cerah juga membuat rumah terasa lebih lega. Rak dinding dan penyimpanan vertikal akan membantu meminimalkan penggunaan ruang lantai.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |