Liputan6.com, Jakarta Generasi Z dikenal dengan karakter yang kreatif, sadar akan tren, dan memiliki selera estetika tinggi. Dalam urusan hunian, mereka tidak lagi mengutamakan rumah besar atau desain klasik. Rumah minimalis dengan desain unik dan multifungsi menjadi pilihan favorit yang merefleksikan gaya hidup modern, efisien, dan tetap Instagramable.
Rumah minimalis versi Gen Z biasanya menggabungkan estetika kekinian dengan efisiensi ruang dan bujet. Mereka tidak ragu bermain warna, tekstur, bahkan menyisipkan sentuhan teknologi seperti smart home system. Namun yang paling penting: desainnya tetap mencerminkan kepribadian mereka.
Dengan luas tanah yang terbatas sekalipun, Gen Z mampu menyulapnya menjadi ruang yang nyaman, penuh gaya, dan fungsional. Estetika tetap jadi fokus, tapi tanpa meninggalkan kenyamanan dan efisiensi energi.
Berikut ini 7 model tren rumah minimalis yang mencerminkan gaya khas Gen Z—mulai dari tampilan luar hingga penataan dalam yang simpel tapi memikat.
1. Rumah Minimalis Bergaya Japandi
Gaya Japandi (Japanese–Scandinavian) adalah favorit Gen Z karena menawarkan kesan bersih, rapi, dan tenang. Perpaduan kayu alami, warna netral, serta ruang terbuka memberi kenyamanan dan estetika sekaligus.
Rumah bergaya Japandi biasanya minim sekat, dengan jendela besar agar cahaya alami masuk maksimal. Ini cocok dengan gaya hidup Gen Z yang menyukai ruangan terbuka dan multifungsi.
Tak hanya itu, furnitur multifungsi seperti meja lipat dan tempat tidur berstorage juga menjadi bagian dari gaya ini yang membuatnya efisien di lahan terbatas.
2. Rumah Kotak Simpel Bergaris Tegas
Model rumah berbentuk kotak dengan garis-garis geometris tegas kini jadi ciri khas arsitektur minimalis modern. Gen Z menyukai bentuk ini karena terlihat rapi, maskulin, dan mudah dimodifikasi.
Fasad rumah biasanya didominasi warna monokrom seperti putih, abu, atau hitam, dan dikombinasikan dengan material seperti beton ekspos atau panel kayu.
Gaya ini sangat cocok untuk yang ingin tampilan simpel namun tetap berkarakter kuat, cocok untuk kehidupan urban masa kini.
3. Rumah Kaca Terbuka ala Green Living
Tren rumah kaca dengan konsep open space cocok untuk Gen Z yang suka visual lapang dan hubungan erat dengan alam. Rumah model ini biasanya memiliki banyak bukaan jendela kaca besar yang menyatu dengan taman mini atau balkon terbuka.
Cocok untuk lahan terbatas namun tetap ingin udara segar dan pencahayaan alami maksimal. Gaya ini juga hemat listrik karena memanfaatkan cahaya matahari seharian.
Tambahan tanaman dalam ruangan seperti monstera atau snake plant makin menambah kesan hijau dan segar.
4. Rumah Studio Multifungsi Tanpa Sekat
Gen Z yang tinggal sendiri atau pasangan muda cenderung memilih rumah atau apartemen tipe studio. Desain ini menggabungkan ruang tidur, kerja, dan dapur dalam satu area tanpa banyak sekat.
Dengan penataan yang cerdas, ruang kecil bisa tampak luas dan estetik. Perabotan seperti rak gantung, tempat tidur lipat, atau kitchen set mini sangat populer di model rumah ini.
Gaya ini juga cocok untuk gaya hidup dinamis dan digital nomad yang tidak membutuhkan banyak ruang permanen.
5. Rumah dengan Sentuhan Warna Pop atau Pastel
Tidak seperti generasi sebelumnya yang cenderung memilih warna netral, Gen Z berani bermain warna dalam fasad maupun interior rumah. Warna seperti sage green, dusty pink, mustard, atau biru langit kerap muncul dalam tren desain mereka.
Warna-warna ini dipadukan dengan elemen minimalis agar tetap enak dipandang. Meski colorful, hasil akhirnya tetap clean dan elegan.
Warna juga digunakan untuk mengekspresikan kepribadian pemilik, menjadikan rumah benar-benar “rumah mereka”.
6. Rumah Compact dengan Rooftop atau Balkon
Ruang terbatas tak menghalangi Gen Z menciptakan area relaksasi tambahan. Mereka menyulap atap rumah menjadi rooftop minimalis atau balkon kecil yang bisa digunakan untuk santai, olahraga, atau berkebun.
Biasanya hanya diberi pagar kaca atau besi, lantai kayu, dan satu set kursi minimalis. Meski kecil, area ini jadi “zona healing” tanpa harus keluar rumah.
Konsep ini juga populer di hunian cluster atau rumah mungil 1,5 lantai yang ditata vertikal.
7. Rumah Smart Minimalis dengan Teknologi Terintegrasi
Sebagai generasi digital, Gen Z tak ketinggalan mengintegrasikan teknologi dalam hunian mereka. Rumah smart minimalis kini populer karena bisa dikendalikan via smartphone—mulai dari lampu, CCTV, AC, hingga gorden otomatis.
Meski rumahnya mungil, dengan bantuan teknologi, kenyamanan dan keamanan tetap maksimal. Teknologi ini juga mendukung efisiensi energi dan gaya hidup minimalis digital.
Rumah model ini cocok untuk Gen Z yang terbiasa multitasking dan ingin hidup lebih praktis serta terkontrol.
FAQ
1. Berapa luas ideal rumah minimalis ala Gen Z?
Luas 36–60 m² sudah cukup jika ditata dengan konsep multifungsi dan open space.
2. Apa material favorit Gen Z untuk desain rumah?
Beton ekspos, kayu ringan, kaca besar, dan warna cat earth tone atau pastel.
3. Apa keunggulan konsep rumah tanpa sekat?
Membuat ruang terasa lebih luas, terang, dan fleksibel diatur ulang sesuai kebutuhan.
4. Apakah tren rumah Gen Z hanya cocok untuk hunian di kota?
Tidak. Konsep ini fleksibel dan bisa diterapkan di desa atau pinggiran kota dengan modifikasi sesuai iklim dan lingkungan.