Liputan6.com, Jakarta Hari Buku Nasional diperingati setiap tanggal 17 Mei. Pada 2025, peringatan ini tak hanya menjadi momentum untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia, tetapi juga untuk mengenang jasa para pahlawan nasional yang menjadikan buku sebagai senjata ampuh dalam perjuangan dan pembangunan bangsa.
Peringatan ini juga bertepatan dengan berbagai inisiatif menarik seperti pameran buku dan festival literasi di berbagai daerah. Pesan-pesan inspiratif dari para tokoh seperti Mohammad Hatta, Tan Malaka, dan Ir. Soekarno tentang pentingnya buku dan literasi menjadi sorotan utama.
Kutipan-kutipan mereka menggarisbawahi betapa buku berperan vital, bahkan di tengah keterbatasan. Semangat mereka untuk memprioritaskan buku di atas kebutuhan dasar lainnya menjadi teladan bagi generasi penerus.
Dalam gempuran era digital dan arus informasi yang tak terbendung, Hari Buku Nasional 2025 menjadi momentum penting untuk merefleksikan kembali peran buku dalam kehidupan kita.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang kutipan pahlawan Indonesia tentang buku untuk Hari Buku Nasional 2025, Jumat (16/5/2025).
Tanggal 23 April diperingati Hari Buku Sedunia. Tanggal tersebut ditetapkan oleh UNESCO.
Kutipan Pahlawan tentang Buku
1. Mohammad Hatta
“Aku rela di penjara asal bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” – Tentang kebebasan intelektual.
2. Ki Hadjar Dewantara
“Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah.” – Literasi dimulai dari rumah.
3. Tan Malaka
“Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan.” – Pendidikan dan buku membentuk manusia seutuhnya.
4. R.A. Kartini
“Habis gelap terbitlah terang.” – Pencerahan datang melalui ilmu dan bacaan.
5. Soekarno
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.” – Buku adalah warisan perjuangan bangsa
6. .H.O.S. Tjokroaminoto
“Menulislah seperti wartawan dan berbicaralah seperti orator.” – Literasi dan komunikasi: dua senjata pemimpin.
7. Ahmad Dahlan
“Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, meskipun tidak terlihat.” – Belajar dan membaca tidak selalu instan hasilnya.
8. KH. Hasyim Asy’ari
“Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh.” – Keseimbangan spiritual dan intelektual.
9. KH. Ahmad Dahlan
“Carilah ilmu walau sampai ke negeri Cina.” – Mendorong pencarian ilmu tanpa batas.
10. Cut Nyak Dhien
“Perjuangan belum berakhir.” – Ilmu dan pengetahuan adalah bentuk perjuangan masa kini.
Kutipan Pahlawan tentang Buku
1. Dewi Sartika
“Pendidikan adalah jalan menuju kemajuan bangsa.” – Buku sebagai kendaraan kemajuan.
2. Ki Hadjar Dewantara
“Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.” – Pendidikan dan keteladanan.
3. Soedirman
“Kita bukan bangsa tempe, kita tidak akan menyerah.” – Ilmu membentuk ketangguhan karakter bangsa.
4. Mohammad Natsir
“Ilmu pengetahuan bukan barang asing bagi Islam.” – Literasi sudah jadi bagian dari peradaban bangsa.
5. Haji Agus Salim
“Semua agama mengajarkan cinta kasih.” – Buku menjadi media penyebar nilai.
6. Sutan Sjahrir
“Pemuda harus kuat dalam pikiran dan jiwa.” – Buku sebagai nutrisi pikiran.
7. Bung Tomo
“Selama banteng-banteng Indonesia masih punya darah merah…” – Perjuangan kini ada dalam bentuk ilmu.
8. Abdul Malik Fadjar
“Buku adalah jendela ilmu. Lewat buku, seseorang bisa melihat dunia.” – Filosofi dasar peringatan Hari Buku Nasional.
9. Mohammad Yamin
“Cita-cita Indonesia merdeka hanya dapat terwujud dengan bangsa yang berilmu.” – Ilmu dan pendidikan adalah jalan kemerdekaan sejati.
10. KH. Wahid Hasyim
“Baca dan belajar adalah ibadah sepanjang hayat.” – Membaca sebagai jalan spiritual.
Kutipan Pahlawan tentang Buku
1. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
“Orang yang tidak membaca sama dengan orang yang tidak hidup.” – Menekankan pentingnya literasi untuk hidup bermakna.
2. BJ Habibie
“Tanpa cinta, kecerdasan itu berbahaya. Tanpa kecerdasan, cinta itu tidak cukup.” – Kombinasi emosi dan ilmu yang lahir lewat bacaan dan pengalaman.
3. Kartini
“Buku-buku itu sahabat yang tidak pernah mengecewakan.” – Buku sebagai teman sejati dalam kesendirian.
4. Tan Malaka
“Idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki pemuda.” – Bacaan membentuk idealisme dan nilai hidup.
5. KH. Agus Salim
“Kemerdekaan sejati tidak dapat dicapai tanpa kecerdasan.” – Buku sebagai sarana mencapai kemerdekaan sejati.
6. Soekarno
“Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia.” – Mengutip semangat yang juga digaungkan global.
7. Ki Hadjar Dewantara
“Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri.” – Buku mendukung tumbuh kembang sesuai minat.
8. Moh. Yamin
“Ilmu dan sastra adalah tulang punggung peradaban.” – Buku adalah penyimpan ilmu dan sastra bangsa.
9. Kartini
“Aku ingin sekali membaca dan belajar lebih banyak.” – Hasrat literasi yang kuat dari perempuan pelopor.
10. Tan Malaka
“Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid.” – Ilmu dan iman tidak bisa dipisahkan.
Kutipan Pahlawan tentang Buku
1. Ki Bagus Hadikusumo
“Kunci kejayaan bangsa adalah pendidikan rakyatnya.” – Buku adalah bagian vital dari pendidikan.
2. KH. Wahid Hasyim
“Kita perlu lebih banyak membaca untuk mengerti dunia.” – Literasi membuka pemahaman lebih luas.
3. Mohammad Natsir
“Buku bukan hanya pengetahuan, tapi jalan hidup.” – Buku membentuk cara pandang seseorang.
4. Soekarno
“Tulislah tentang bangsamu sendiri. Kalau tidak, orang lain yang akan menuliskannya.” – Menulis dan membaca untuk menjaga jati diri.
5. Abdul Malik Fadjar
“Membaca adalah cara paling sederhana untuk menjadi orang besar.” – Membaca membentuk karakter dan wawasan.
6. Mohammad Hatta
“Pendidikan adalah alat untuk mencapai kemerdekaan yang sejati.” – Tanpa pendidikan (dan buku), kemerdekaan hanya simbol.
7. KH. Ahmad Dahlan
“Bangsa yang maju adalah bangsa yang berpikir, membaca, dan bekerja.” – Membaca sebagai proses menuju perubahan.
8. Ki Hadjar Dewantara
“Jangan terlalu cepat menyalahkan anak. Coba periksa dulu apakah bahan bacaannya cukup.” – Literasi anak adalah tanggung jawab bersama.
9. Soekarno
“Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncang dunia.” – Pemuda yang berilmu dan membaca akan mengguncang dunia.
10. KH. Wahid Hasyim
“Membaca Al-Qur’an dan membaca buku adalah dua kegiatan yang saling melengkapi.” – Keseimbangan spiritual dan intelektual.
Kutipan Pahlawan tentang Buku
1. Dewi Sartika
“Perempuan pun harus mengenyam pendidikan. Perempuan pun harus membaca.” – Literasi adalah hak semua gender.
2. Tan Malaka
“Pengetahuan harus bisa memerdekakan manusia, bukan mengekangnya.” – Bacaan harus membebaskan, bukan membatasi.
3. R.A. Kartini
“Saya ingin membaca banyak buku supaya bisa menulis juga.” – Membaca sebagai inspirasi menulis.
4. Abdul Malik Fadjar
“Bangsa besar adalah bangsa yang membangun peradaban lewat buku.” – Literasi adalah cerminan kemajuan bangsa.
5. Mohammad Natsir
“Jangan pisahkan ilmu dari moral.” – Ilmu (dalam buku) harus dibarengi nilai.
6. Bung Tomo
“Bacalah sejarah bangsamu, di sanalah semangat perjuangan itu hidup.” – Buku sejarah menanamkan jati diri.
7. Haji Agus Salim
“Baca dan berpikirlah sebelum berbicara.” – Literasi menciptakan kebijaksanaan.
8. KH. Wahid Hasyim
“Semangat belajar jangan padam walau usia bertambah.” – Membaca tak kenal umur.
9. Gus Dur (Abdurrahman Wahid)
“Indonesia memerlukan lebih banyak orang yang mau berpikir, membaca, dan berdialog.” – Buku memperluas ruang dialog.
10. Mohammad Hatta
“Buku adalah jendela peradaban. Tanpa buku, sejarah akan berhenti.” – Buku menyambung masa lalu dan masa depan.
Kutipan Pahlawan tentang Buku
1. Ki Hajar Dewantara
“Dengan membaca buku, pikiran kita dibuka; dengan menulis, kita membuka pikiran orang lain.”
2. Tan Malaka
“Pemuda yang membaca adalah pemuda yang memegang masa depan bangsanya.”
3. Bung Hatta
“Buku adalah teman duduk yang tak pernah membosankan, sumber kebahagiaan yang tak ternilai.”
4. R.A. Kartini
“Aku ingin sekali agar kaum perempuan juga dapat membaca, agar mereka dapat berpikir sendiri.”
5. Ahmad Dahlan
“Ilmu tanpa amal adalah kosong, dan amal tanpa ilmu adalah sesat. Maka membaca dan mengamalkan adalah satu kesatuan.”
6. H.O.S. Tjokroaminoto
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang mencintai ilmu. Dan ilmu ditemukan dalam lembar demi lembar bacaan.”
7. Soekarno
“Buku dan pena bisa mengguncang dunia, asalkan dibaca dan digunakan oleh pikiran yang merdeka.”
8. Sutan Syahrir
“Pemikiran besar lahir dari buku yang dibaca dengan hati yang gelisah mencari kebenaran.”
9. Mohammad Yamin
“Sastra dan bacaan adalah jejak sejarah bangsa. Jangan biarkan generasi lupa pada akarnya.”
10. Kartini (dari suratnya kepada Stella)
“Aku ingin belajar dan terus belajar, sebab dalam bacaan kutemukan kehidupan yang lebih luas dari dunia kecilku.”