Liputan6.com, Jakarta Merancang rumah dengan konsep tingkat belakang menjadi salah satu solusi kreatif untuk mengoptimalkan lahan, terutama di area perkotaan. Model ini memungkinkan kalian mendapatkan ruang tambahan tanpa harus memperlebar bangunan ke samping, sehingga tetap hemat tempat. Selain fungsional, desain rumah tingkat belakang juga bisa tampil estetik jika dirancang dengan tepat.
Banyak orang memilih desain rumah tingkat belakang karena alasan fleksibilitas fungsi. Lantai tambahan di bagian belakang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti kamar tambahan, ruang kerja, atau area bersantai keluarga. Tidak heran jika konsep ini makin populer dalam beberapa tahun terakhir, terutama untuk rumah di kawasan padat penduduk.
Dalam artikel ini, kalian akan menemukan beberapa contoh rumah tingkat belakang yang bisa dijadikan inspirasi. Setiap ide dirancang agar sesuai dengan kebutuhan modern, menggabungkan estetika dan fungsi secara seimbang. Yuk, simak deretan inspirasinya satu per satu.
1. Desain Minimalis
Desain minimalis pada rumah tingkat belakang sangat diminati karena tampilannya yang sederhana namun tetap elegan. Pada konsep ini, rumah dirancang dengan garis-garis tegas, bentuk geometris yang sederhana, serta penggunaan material yang fungsional seperti beton, kayu, dan kaca.
Warna-warna netral seperti putih, abu-abu, dan krem mendominasi, sehingga rumah terasa lebih luas dan terang. Bagian belakang rumah yang bertingkat biasanya difungsikan sebagai kamar tidur tambahan, ruang kerja, atau ruang keluarga, sehingga penghuni dapat memanfaatkan ruang secara optimal tanpa membuat rumah terasa sempit.
Selain tampilannya yang modern, desain minimalis juga menekankan pada penataan furnitur yang efisien dan multifungsi. Setiap perabot dipilih dengan cermat agar tidak memakan banyak tempat, namun tetap memenuhi kebutuhan penghuni.
Ruang terbuka dan pencahayaan alami menjadi prioritas utama, sehingga suasana rumah terasa nyaman dan sehat. Konsep ini sangat cocok untuk keluarga muda atau pasangan yang menginginkan hunian praktis di tengah kota dengan lahan terbatas.
2. Gaya Japandi (Jepang-Scandinavia)
Gaya Japandi adalah perpaduan antara desain Jepang yang tenang dan sederhana dengan gaya Skandinavia yang hangat dan fungsional. Pada rumah tingkat belakang, gaya ini menonjolkan penggunaan material alami seperti kayu, batu, dan tekstil berwarna lembut. Tata letak ruangan dibuat terbuka dan minim sekat, sehingga sirkulasi udara dan cahaya alami dapat mengalir dengan baik ke seluruh bagian rumah, termasuk area tingkat di belakang.
Di lantai atas bagian belakang, ruang bisa dimanfaatkan sebagai kamar tidur utama, ruang meditasi, atau ruang baca yang tenang. Furnitur yang digunakan umumnya berdesain simpel, rendah, dan multifungsi, sehingga tidak membuat ruangan terasa penuh. Dengan sentuhan tanaman hijau dan pencahayaan alami, suasana rumah menjadi sangat nyaman dan menenangkan, cocok untuk mereka yang mendambakan ketenangan di tengah hiruk-pikuk perkotaan.
3. Desain Memanjang
Desain memanjang sangat cocok diterapkan pada lahan yang sempit dan panjang. Pada rumah tingkat belakang dengan konsep ini, bagian depan rumah difungsikan sebagai area publik seperti ruang tamu dan dapur, sementara bagian belakang yang bertingkat digunakan untuk ruang privat seperti kamar tidur dan ruang keluarga. Dengan denah linier, setiap ruangan mendapatkan pencahayaan dan ventilasi yang cukup, terutama jika terdapat jendela besar di bagian belakang.
Keunggulan desain memanjang adalah kemampuannya memanfaatkan setiap sudut lahan secara maksimal tanpa membuat rumah terasa sumpek. Lantai atas di bagian belakang memberikan privasi ekstra bagi penghuni, sehingga sangat cocok untuk keluarga dengan anggota yang membutuhkan ruang pribadi lebih. Selain itu, desain ini juga memungkinkan adanya taman kecil di belakang rumah, yang dapat digunakan sebagai area bersantai atau berkebun.
4. Konsep Industrial
Desain industrial pada rumah tingkat belakang menawarkan nuansa urban yang maskulin dan modern. Ciri khasnya adalah penggunaan material ekspos seperti beton, baja, dan kayu kasar yang dibiarkan tampil apa adanya. Lantai atas di bagian belakang biasanya difungsikan sebagai studio, ruang kerja kreatif, atau ruang baca dengan konsep open space. Langit-langit tinggi dan jendela besar menjadi elemen penting untuk memastikan rumah tetap terang dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
Selain tampilannya yang unik, desain industrial juga sangat fleksibel untuk diubah sesuai kebutuhan penghuni. Area bawah bisa tetap menyatu dengan dapur dan ruang tamu, sementara area atas dimanfaatkan untuk aktivitas yang membutuhkan privasi atau ketenangan. Gaya ini sangat cocok untuk kaum muda, pekerja kreatif, atau keluarga yang menginginkan hunian berbeda dari rumah pada umumnya.
5. Gaya Klasik
Rumah tingkat belakang bergaya klasik menonjolkan kemewahan dan keanggunan lewat detail ornamen, pilar, dan lengkungan pada fasad maupun interior. Warna-warna lembut seperti putih, krem, dan emas sering digunakan untuk memperkuat kesan elegan. Lantai atas di bagian belakang biasanya dilengkapi balkon dengan pagar berukir, yang dapat difungsikan sebagai area santai atau tempat menikmati pemandangan taman belakang.
Selain tampilannya yang mewah, desain klasik juga memberikan kenyamanan dan kehangatan bagi penghuni. Ruang-ruang di rumah ini biasanya berukuran cukup luas, sehingga setiap anggota keluarga memiliki ruang gerak yang cukup. Penataan interior yang simetris dan penggunaan material berkualitas tinggi membuat rumah terasa kokoh dan tahan lama, cocok untuk keluarga besar atau mereka yang menyukai nuansa tradisional yang abadi.
6. Atap Pelana
Desain rumah tingkat belakang dengan atap pelana menawarkan tampilan eksterior yang dinamis dan menarik. Atap pelana yang lebih tinggi di bagian belakang rumah memungkinkan adanya ruang tambahan di lantai atas, yang dapat digunakan sebagai kamar tidur, ruang keluarga, atau ruang kerja. Jendela tambahan di lantai atas juga membantu meningkatkan pencahayaan alami dan sirkulasi udara, sehingga ruangan terasa lebih sejuk dan terang.
Selain fungsional, atap pelana juga memberikan nilai estetika pada rumah. Bentuk atap yang miring tidak hanya memperindah tampilan rumah, tetapi juga membantu mengalirkan air hujan dengan baik, sehingga mengurangi risiko kebocoran. Balkon di samping atau belakang rumah bisa dimanfaatkan sebagai area bersantai, menanam tanaman hias, atau sekadar menikmati udara segar di pagi hari.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Rumah Tingkat Belakang
Apa itu rumah tingkat belakang?
Rumah tingkat belakang adalah model rumah di mana hanya bagian belakang bangunan yang dibuat bertingkat, sedangkan bagian depan tetap satu lantai, untuk mengoptimalkan penggunaan lahan.
Apa keuntungan membangun rumah tingkat belakang?
Keuntungan utamanya adalah memaksimalkan ruang tanpa perlu memperluas bangunan ke samping, meningkatkan privasi, serta menambah fungsi rumah tanpa mengubah fasad depan secara drastis.
Apakah rumah tingkat belakang cocok untuk semua tipe lahan?
Idealnya, rumah tingkat belakang diterapkan pada lahan memanjang ke belakang atau lahan terbatas di area padat, namun tetap bisa disesuaikan dengan kebutuhan desain di berbagai tipe lahan.