Liputan6.com, Jakarta Dalam dunia fashion, kenyamanan adalah aspek yang tidak boleh diabaikan. Tidak hanya soal bahan dan ukuran, tetapi desain pakaian juga memainkan peranan penting. Salah satu elemen desain yang sering dianggap remeh namun sangat memengaruhi kenyamanan adalah belahan baju.
Belahan baju, baik itu di bagian depan, belakang, samping, maupun bawah, memiliki fungsi yang lebih dari sekadar gaya. Ia memberikan ruang gerak, sirkulasi udara, serta fleksibilitas ketika dipakai dalam berbagai aktivitas. Oleh karena itu, memilih jenis dan posisi belahan yang tepat bisa meningkatkan kenyamanan sekaligus menunjang penampilan.
Berikut ini 10 tips praktis untuk memilih belahan baju yang tidak hanya modis tetapi juga nyaman untuk digunakan sehari-hari. Mulai dari pilihan panjang belahan, posisi yang strategis, hingga bahan penunjangnya akan kami ulas satu per satu.
1. Perhatikan Letak Belahan
Letak belahan sangat memengaruhi kenyamanan. Belahan di bagian samping cenderung memberikan ruang gerak lebih luas terutama saat duduk atau melangkah. Sementara itu, belahan depan atau belakang bisa menambah kesan modis namun harus disesuaikan dengan aktivitas harian.
Misalnya, belahan depan pada baju kerja harus cukup sopan dan tidak terlalu rendah. Sedangkan belahan belakang cocok untuk gaun pesta yang ingin terlihat elegan. Jika aktivitas Anda melibatkan banyak gerak, belahan samping menjadi pilihan terbaik.
Pemilihan letak ini juga harus memperhatikan bentuk tubuh dan kebutuhan pemakaian. Jangan sampai belahan mengganggu gerakan atau membuat Anda merasa tidak nyaman. Sebaliknya, posisi belahan yang tepat justru bisa menambah rasa percaya diri.
2. Sesuaikan Panjang Belahan
Panjang belahan menentukan seberapa besar ruang yang diberikan pada tubuh saat bergerak. Belahan yang terlalu pendek mungkin tidak berfungsi maksimal, sementara yang terlalu panjang bisa membuat pemakai merasa kurang aman. Oleh karena itu, panjang ideal belahan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi.
Untuk pakaian kasual atau tunik, belahan sepanjang 10–20 cm biasanya cukup ideal. Ini memungkinkan sirkulasi udara tanpa memperlihatkan terlalu banyak kulit. Sementara untuk gaun formal, belahan bisa mencapai setengah paha atau bahkan lebih panjang jika tetap menjaga estetika.
Jika Anda sering beraktivitas luar ruangan, belahan panjang memberikan kenyamanan ekstra. Namun pastikan Anda tetap merasa percaya diri dan aman saat mengenakannya. Jangan lupa gunakan inner atau pelapis jika perlu.
3. Pilih Bahan yang Sesuai
Belahan baju akan terasa lebih nyaman jika dipadukan dengan bahan yang lentur dan mengikuti gerakan tubuh. Bahan seperti katun, jersey, atau rayon sangat cocok untuk belahan karena ringan dan fleksibel. Hindari bahan yang kaku seperti linen kasar atau denim tebal untuk desain berbelah.
Bahan yang tidak elastis bisa menyebabkan belahan menjadi kaku dan berisiko robek. Selain itu, bahan ringan juga membantu belahan tetap pada tempatnya dan tidak membentuk lipatan aneh saat digunakan. Bahan yang tepat akan memperkuat fungsi belahan tanpa mengorbankan estetika.
Selain elastisitas, pertimbangkan juga tekstur dan sirkulasi udara dari bahan tersebut. Baju dengan belahan yang nyaman harus mampu memberikan ventilasi dan tidak menimbulkan rasa gerah. Ini sangat penting untuk iklim tropis yang panas dan lembap.
4. Cek Kualitas Jahitan
Jahitan di sekitar belahan harus kuat dan rapi. Belahan adalah area yang sering mengalami tarikan saat bergerak, sehingga jahitan yang lemah mudah sobek. Periksa apakah ada penguatan seperti jahitan ganda atau lipatan tambahan di ujung belahan.
Jahitan berkualitas juga mencerminkan ketahanan pakaian secara keseluruhan. Anda tidak ingin pakaian robek di tengah aktivitas karena belahannya tidak dijahit dengan benar. Untuk pakaian yang akan sering dipakai, pastikan area belahan mendapat perhatian khusus dari segi struktur.
Selain kekuatan, perhatikan pula kerapian jahitan. Jahitan yang rapi tidak hanya awet tetapi juga menambah nilai estetika dari pakaian tersebut. Ini penting terutama jika belahan menjadi bagian mencolok dari desain baju.
5. Perhatikan Fungsi dan Kebutuhan
Setiap belahan memiliki tujuan tertentu, mulai dari sekadar gaya hingga kenyamanan gerak. Pahami tujuan Anda mengenakan pakaian tersebut agar bisa memilih model belahan yang tepat. Untuk olahraga atau aktivitas fisik, pilih belahan samping yang memudahkan pergerakan.
Sementara itu, untuk busana formal seperti dress atau blus kerja, belahan depan atau belakang bisa menambah sentuhan elegan. Namun panjang dan bukaan belahan harus tetap sopan dan profesional. Fungsi utama tetap harus menjadi prioritas dalam memilih desain.
Jika Anda membutuhkan belahan untuk menyusui atau fungsi medis tertentu, pertimbangkan model khusus dengan ritsleting atau kancing tersembunyi. Banyak brand yang kini menyediakan opsi tersebut tanpa mengurangi nilai estetika busana. Fungsi dan kepraktisan adalah kunci kenyamanan.
6. Sesuaikan dengan Bentuk Tubuh
Setiap orang memiliki bentuk tubuh yang berbeda, dan pemilihan belahan harus disesuaikan untuk menonjolkan kelebihan serta menyamarkan kekurangan. Misalnya, bagi pemilik tubuh curvy, belahan samping dapat membantu menciptakan ilusi ramping. Sedangkan tubuh mungil bisa diuntungkan dengan belahan vertikal yang memberi kesan tinggi.
Jangan memaksakan model belahan hanya karena sedang tren jika tidak cocok dengan bentuk tubuh Anda. Kenyamanan dan kepercayaan diri jauh lebih penting daripada mengikuti mode. Saat pakaian menyatu dengan proporsi tubuh, Anda akan terlihat lebih natural dan menarik.
Konsultasikan dengan penjahit atau stylist jika Anda merasa ragu memilih model belahan yang sesuai. Mereka dapat memberikan saran terbaik berdasarkan potongan tubuh dan gaya berpakaian Anda. Penyesuaian ini akan sangat membantu untuk mencapai tampilan yang seimbang dan harmonis.
7. Pertimbangkan Layering atau Inner
Jika Anda ingin memakai pakaian dengan belahan yang cukup tinggi atau terbuka, pertimbangkan menggunakan inner atau lapisan tambahan. Ini bisa berupa legging, tank top, atau dress dalam yang membantu menjaga kesopanan. Dengan layering yang tepat, Anda tetap bisa tampil modis tanpa merasa risih.
Layering juga memberikan keamanan ekstra saat Anda bergerak atau beraktivitas intens. Tak hanya soal estetika, ini juga menyangkut kenyamanan psikologis pemakai. Anda bisa lebih bebas beraktivitas tanpa harus terus-menerus memperbaiki posisi pakaian.
Pilih bahan layering yang ringan dan menyerap keringat agar tidak menambah rasa panas. Warna netral atau senada dengan pakaian utama bisa jadi pilihan terbaik. Dengan begitu, fungsi dan gaya tetap berjalan beriringan.
8. Hindari Belahan yang Terlalu Ketat
Belahan tidak akan berfungsi optimal jika pakaian terlalu ketat di area tersebut. Tekanan yang berlebihan bisa membuat belahan tampak “dipaksa” terbuka dan menimbulkan kesan kurang rapi. Selain itu, risiko sobekan juga meningkat jika pakaian terlalu menempel pada tubuh.
Idealnya, beri sedikit ruang di sekitar belahan agar tetap bisa bergerak bebas. Ini akan membantu menjaga bentuk asli belahan dan memberikan rasa lega saat dipakai. Anda pun tidak perlu khawatir akan kerutan atau tarikan aneh pada kain.
Jika ingin tampilan lebih fitted, pastikan ada elastisitas di bahan atau tambahan detail seperti pleats atau lipit. Ini akan mengompensasi keketatan tanpa mengorbankan kenyamanan. Kombinasi ini membuat penampilan tetap ramping sekaligus fleksibel.
9. Sesuaikan dengan Aktivitas
Pilih model belahan sesuai dengan aktivitas Anda sehari-hari. Jika pekerjaan Anda melibatkan banyak duduk atau berdiri, belahan samping atau depan yang tidak terlalu panjang sangat disarankan. Ini memberi ruang gerak sekaligus tetap terlihat profesional.
Untuk acara santai seperti jalan-jalan atau liburan, Anda bisa bermain dengan belahan yang lebih terbuka. Hal ini memberikan kesan santai dan angin pun mudah masuk sehingga tubuh tidak cepat gerah. Belahan depan yang terbuka lebar bisa menjadi gaya kasual yang trendi.
Namun, jika Anda berencana untuk naik motor atau melakukan aktivitas luar ruang yang padat, pastikan belahan tidak membuat pakaian tersingkap terlalu mudah. Prioritaskan keamanan dan kenyamanan dalam bergerak. Belahan yang terlalu terbuka bisa menimbulkan ketidaknyamanan atau bahkan insiden tak diinginkan.
10. Uji Coba Gerakan Sebelum Membeli
Sebelum membeli atau menjahit pakaian dengan belahan, cobalah untuk bergerak dengan pakaian tersebut. Duduk, membungkuk, atau berjalan cepat untuk memastikan belahan tidak membuka secara berlebihan atau membuat Anda merasa terganggu. Ini adalah langkah penting yang sering dilewatkan banyak orang.
Beberapa belahan tampak bagus saat berdiri, tetapi menjadi masalah saat dipakai dalam aktivitas nyata. Uji gerakan bisa menghindarkan Anda dari rasa tidak nyaman setelah membeli. Jangan ragu untuk meminta cermin panjang dan lakukan beberapa pose.
Jika pakaian tetap terasa nyaman saat digunakan untuk bergerak bebas, itu tandanya belahan dan potongan baju sudah tepat. Pengujian ini sederhana namun sangat krusial. Anda akan merasa jauh lebih percaya diri dan aman memakainya sepanjang hari.
Pertanyaan Seputar Topik
1. Apa manfaat utama dari belahan pada baju?
Belahan memberikan fleksibilitas gerak, membantu sirkulasi udara, dan menambah elemen desain pada pakaian. Ini penting terutama untuk aktivitas harian yang membutuhkan mobilitas tinggi.
2. Belahan mana yang cocok untuk acara formal?
Belahan belakang atau depan dengan panjang sedang cocok untuk acara formal. Desainnya menambah keanggunan tanpa terlihat berlebihan, selama tetap menjaga sopan santun.
3. Apakah semua bahan cocok diberi belahan?
Tidak. Bahan lentur seperti katun, rayon, atau jersey lebih cocok untuk belahan karena mengikuti bentuk tubuh. Hindari bahan kaku yang membuat belahan sulit berfungsi dan tidak nyaman.
4. Bagaimana cara memastikan belahan tidak mudah sobek?
Periksa kualitas jahitan, terutama di ujung belahan. Pilih pakaian dengan penguatan jahitan atau finishing rapi agar tahan terhadap tarikan saat bergerak.