10 Material Bangunan Murah Ini Sering Diabaikan, Padahal Bisa Buat Rumah Kokoh dan Hemat

3 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Membangun rumah sering kali identik dengan biaya tinggi dan proses yang rumit. Namun, saat ini telah banyak pilihan bahan bangunan sederhana yang dapat membantu menekan anggaran tanpa mengorbankan kualitas. Dengan pemilihan bahan yang tepat, membangun rumah impian menjadi lebih terjangkau dan efisien.

Penggunaan bahan bangunan sederhana tidak hanya ramah di kantong, tetapi juga seringkali lebih mudah dalam hal pemasangan dan perawatan. Beberapa di antaranya bahkan memiliki keunggulan dalam hal ketahanan cuaca dan kecepatan konstruksi. Hal ini tentu sangat bermanfaat terutama bagi masyarakat yang ingin membangun rumah dengan dana terbatas namun tetap kokoh dan nyaman.

Berikut 10 bahan bangunan sederhana yang cocok untuk pembangunan rumah hemat biaya. Setiap bahan akan dijelaskan kelebihan, kekurangan, serta penggunaannya. Dengan mengetahui informasi ini, Anda dapat lebih bijak dalam memilih material yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran.

1. Batako

Batako merupakan bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen dan pasir atau batu kapur. Bahan ini memiliki bentuk yang seragam sehingga memudahkan proses pemasangan. Selain itu, batako cukup kuat untuk menopang struktur bangunan rumah tinggal.

Keunggulan batako adalah harganya yang lebih murah dibandingkan batu bata merah. Selain itu, ukurannya yang lebih besar membuat proses pembangunan menjadi lebih cepat. Namun, batako cenderung kurang tahan terhadap air, sehingga perlu perlindungan ekstra pada dinding luar.

Batako cocok digunakan untuk pembangunan rumah satu lantai yang tidak terlalu besar. Kombinasikan dengan pelapis dinding tahan air untuk hasil maksimal. Dengan penggunaan yang tepat, batako bisa menjadi pilihan ekonomis untuk rumah sederhana.

2. Batu Bata Merah

Batu bata merah adalah bahan tradisional yang masih banyak digunakan karena kekuatannya. Bahan ini terbuat dari tanah liat yang dibakar sehingga memiliki struktur padat dan tahan lama. Batu bata merah juga memiliki daya tahan yang baik terhadap panas.

Meski harganya sedikit lebih mahal dari batako, batu bata merah menawarkan isolasi panas yang lebih baik. Rumah akan terasa lebih sejuk pada siang hari. Namun, proses pemasangannya lebih memakan waktu karena ukurannya kecil.

Bagi yang menginginkan rumah dengan kesan natural dan kokoh, batu bata merah adalah pilihan tepat. Tambahan lapisan plesteran akan meningkatkan daya tahan terhadap cuaca. Meskipun tidak sehemat batako, bahan ini tetap terjangkau untuk rumah sederhana.

3. Kayu Olahan

Kayu olahan seperti multipleks, MDF, atau HDF sering digunakan untuk elemen interior rumah. Bahan ini lebih murah daripada kayu solid dan memiliki tampilan yang tetap menarik. Kayu olahan juga mudah dibentuk dan dipasang.

Kelemahan utama dari kayu olahan adalah ketahanannya terhadap air dan rayap. Oleh karena itu, penggunaannya sebaiknya dibatasi pada bagian dalam rumah. Namun, dengan perlakuan pelapis anti-rayap dan anti-air, daya tahan dapat ditingkatkan.

Kayu olahan cocok untuk lemari, dinding partisi, dan plafon rumah. Desain yang fleksibel membuatnya ideal untuk rumah minimalis. Biaya yang rendah menjadi nilai tambah utama bagi rumah hemat biaya.

4. GRC (Glass fiber Reinforced Cement)

GRC adalah bahan yang terbuat dari campuran semen dan serat kaca. Bahan ini ringan namun memiliki kekuatan yang tinggi. GRC juga tahan terhadap air dan api, menjadikannya alternatif modern yang ekonomis.

Panel GRC bisa digunakan untuk dinding, fasad, maupun plafon rumah. Bobotnya yang ringan mempercepat pemasangan dan mengurangi beban struktur. Selain itu, tampilannya bisa disesuaikan dengan desain modern maupun klasik.

Meski lebih mahal dari batako, efisiensi pemasangan dan daya tahan jangka panjang membuat GRC layak dipertimbangkan. Penggunaannya sangat cocok untuk rumah kecil hingga sedang. Dengan kombinasi desain yang tepat, GRC bisa menjadi bahan bangunan serbaguna yang hemat biaya.

5. Bambu

Bambu merupakan bahan alami yang tumbuh cepat dan ramah lingkungan. Banyak digunakan untuk rumah tradisional atau rumah semi permanen. Harganya sangat murah dan tersedia melimpah di berbagai daerah.

Bambu memiliki elastisitas tinggi sehingga tahan terhadap gempa. Namun, tanpa perlakuan khusus, bambu mudah diserang rayap dan lapuk karena kelembapan. Pengawetan dan perawatan rutin menjadi kunci dalam penggunaan bahan ini.

Bambu cocok untuk struktur ringan, dinding, dan dekorasi rumah sederhana. Keindahan alaminya menambah nilai estetika pada hunian. Bila digunakan dengan benar, bambu menjadi solusi tepat untuk rumah hemat biaya yang berkelanjutan.

6. Spandek

Spandek adalah lembaran logam bergelombang yang biasa digunakan untuk atap. Terbuat dari campuran aluminium dan seng, bahan ini tahan karat dan ringan. Harganya juga lebih murah dibandingkan genteng tanah liat.

Kelebihan spandek adalah pemasangannya yang cepat dan tahan terhadap segala cuaca. Namun, spandek kurang baik dalam meredam suara, terutama saat hujan. Oleh karena itu, perlu tambahan peredam suara agar lebih nyaman.

Spandek sangat cocok untuk rumah sederhana dan bangunan semi permanen. Bentuk dan warnanya yang beragam memberikan fleksibilitas dalam desain. Efisiensinya membuat spandek menjadi pilihan utama dalam pembangunan hemat biaya.

7. Semen Mortar

Semen mortar adalah campuran instan yang biasa digunakan untuk merekatkan bata dan keramik. Bahan ini hadir dalam bentuk kemasan siap pakai sehingga praktis dan efisien. Mortar memiliki daya rekat tinggi dan waktu pengerjaan lebih cepat.

Penggunaan mortar menghemat tenaga kerja karena lebih mudah digunakan. Selain itu, hasil pekerjaan menjadi lebih rapi dan seragam. Walau harganya lebih tinggi per sak dibanding semen biasa, total biaya bisa ditekan karena efisiensi.

Semen mortar cocok untuk semua jenis rumah, terutama yang mengejar kecepatan pembangunan. Kualitas bangunan pun lebih terjaga. Dengan pemakaian yang tepat, mortar dapat menekan total biaya konstruksi secara signifikan.

8. Hebel (Bata Ringan)

Hebel adalah bata ringan yang terbuat dari campuran pasir kuarsa, semen, kapur, dan air. Keunggulannya adalah bobot ringan namun tetap kuat. Proses pemasangannya pun lebih cepat dibandingkan batu bata biasa.

Bata ringan memiliki isolasi panas dan suara yang baik, cocok untuk rumah di daerah panas. Ukurannya besar dan presisi sehingga menghasilkan dinding yang rata dan minim finishing. Namun, harganya relatif lebih tinggi per unit.

Meskipun lebih mahal di awal, hemat biaya bisa diperoleh dari pemasangan cepat dan efisiensi finishing. Hebel adalah solusi modern untuk rumah minimalis yang kokoh dan cepat dibangun. Pilihan ini cocok bagi yang ingin rumah nyaman dengan biaya terkontrol.

9. Kaca

Kaca bukan hanya untuk jendela, tetapi juga dapat digunakan sebagai dinding, pintu, dan partisi. Kaca memberikan kesan luas dan modern pada rumah. Selain itu, pencahayaan alami dapat mengurangi biaya listrik.

Kekurangan utama kaca adalah mudah pecah dan kurangnya privasi. Namun, penggunaan kaca tempered dan tambahan tirai atau stiker bisa menjadi solusi. Pemilihan jenis kaca yang tepat akan meningkatkan keamanan dan kenyamanan.

Untuk rumah kecil, kaca membantu menciptakan ilusi ruang yang lebih luas. Penggunaannya harus direncanakan dengan baik agar tetap hemat. Jika digunakan secara efisien, kaca dapat menjadi elemen arsitektural yang menarik sekaligus fungsional.

10. Paving Block

Paving block sering digunakan untuk halaman, garasi, atau jalan masuk. Terbuat dari campuran semen dan pasir, bahan ini kuat dan tahan lama. Selain itu, pemasangannya relatif mudah dan cepat.

Keunggulan paving adalah kemampuannya menyerap air sehingga mengurangi genangan. Desain dan warna yang bervariasi juga menambah nilai estetika. Walau bukan bahan utama rumah, paving berperan penting dalam mendukung fungsionalitas hunian.

Untuk rumah sederhana, paving block menjadi pilihan bijak untuk eksterior yang rapi dan hemat biaya. Perawatan pun mudah karena dapat dilepas pasang jika rusak. Investasi kecil ini memberikan kenyamanan jangka panjang.

Tips Tambahan untuk Menghemat Biaya

  • Gunakan material lokal: Material lokal biasanya lebih murah daripada material impor.
  • Manfaatkan material bekas berkualitas: Pintu, jendela, atau kayu bekas bongkaran dapat digunakan kembali setelah diperbaiki.
  • Gunakan konsep minimalis: Desain rumah minimalis dapat mengurangi penggunaan material dan biaya konstruksi.
  • Perencanaan yang matang: Perencanaan yang matang akan meminimalkan pemborosan material dan mengurangi biaya tak terduga.

Ingatlah bahwa harga bahan bangunan dapat bervariasi tergantung lokasi dan waktu pembelian. Selalu bandingkan harga dari beberapa pemasok sebelum membeli. Dengan konsep yang sederhana dan fungsional ini, rumah kecil bisa tetap nyaman tanpa perlu anggaran besar.

Pertanyaan Seputar Topik

Apakah mungkin membangun rumah dengan budget 10 juta?

Ya, dengan memilih material ekonomis seperti kayu, bambu, atau batako serta desain yang sederhana, Anda bisa membangun rumah dengan budget tersebut.

Bagaimana cara menghemat biaya dalam pembangunan rumah minimalis?

Menggunakan bahan bangunan lokal, menghindari desain yang terlalu rumit, serta memilih furnitur multifungsi adalah beberapa cara untuk menghemat biaya.

Apakah rumah kecil bisa tetap nyaman dan fungsional?

Tentu saja, dengan tata ruang yang efisien dan pencahayaan alami yang cukup, rumah kecil bisa terasa luas dan nyaman.

Apa material terbaik untuk rumah hemat biaya?

Material seperti batako, kayu bekas, bambu, dan baja ringan adalah pilihan yang lebih ekonomis namun tetap berkualitas untuk membangun rumah dengan budget terbatas.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |