Liputan6.com, Jakarta Lebaran di Banten tidak hanya dirayakan dengan hidangan berat seperti ketupat dan opor ayam, tetapi juga dengan aneka camilan khas yang menjadi suguhan wajib bagi tamu. Berbagai kudapan tradisional yang kaya rasa dan tekstur ini diwariskan turun-temurun dan tetap eksis di tengah masyarakat.
Mulai dari emping melinjo khas Pandeglang yang renyah, sagon kelapa yang legit, hingga kue cuer hijau yang kenyal, setiap camilan memiliki cerita dan cita rasa unik yang menjadikannya favorit saat Hari Raya. Tak hanya itu, masih ada kue pasung, kue tambang, getas Banten, hingga ranginang yang selalu hadir di meja tamu.
Ingin tahu apa saja camilan khas Banten yang selalu ada saat Lebaran? Simak daftar lengkapnya berikut ini, dirangkum Liputan6.
Emping Melinjo, Camilan Gurih Khas Pandeglang
Emping melinjo adalah camilan yang terbuat dari biji melinjo yang ditumbuk, dikeringkan, dan digoreng hingga renyah. Memiliki rasa khas yang sedikit pahit, emping tetap menjadi favorit banyak orang, terutama saat Lebaran.
Saat ini, emping melinjo hadir dalam berbagai varian rasa, seperti manis, pedas, hingga keju, yang membuatnya semakin digemari oleh berbagai kalangan. Emping sering dijadikan camilan atau pelengkap makanan khas Lebaran seperti opor dan semur.
Karena daya tahannya yang lama dan rasanya yang unik, emping melinjo menjadi salah satu oleh-oleh khas Banten yang sering dibawa oleh pemudik setelah Lebaran.
Sagon Kelapa, Manis Legit dengan Aroma Kelapa
Sagon kelapa adalah camilan khas Banten yang dibuat dari kelapa parut, tepung ketan, dan gula kelapa, lalu dipanggang hingga berwarna kecokelatan.
Tekstur luar sagon renyah, sedangkan bagian dalamnya lembut, memberikan sensasi unik saat dikunyah. Aroma kelapa yang kuat menjadi ciri khas utama dari camilan ini, menjadikannya pilihan sempurna untuk menemani teh atau kopi saat bersantai di Hari Raya.
Sagon kelapa tidak hanya populer di Banten, tetapi juga di berbagai daerah di Indonesia, karena rasanya yang khas dan proses pembuatannya yang masih menggunakan metode tradisional.
Kue Cuer Hijau, Kenyal dan Gurih dari Daun Suji
Kue cuer adalah salah satu camilan tradisional khas Banten yang memiliki warna hijau alami dari daun suji. Teksturnya kenyal, hampir menyerupai kue lapis, namun memiliki rasa gurih yang berasal dari taburan kelapa parut di atasnya.
Dibungkus dengan daun pisang, kue cuer memiliki aroma yang khas dan cita rasa yang unik. Kue ini tidak terlalu manis, sehingga cocok sebagai pelengkap kudapan Lebaran yang biasanya didominasi oleh makanan manis.
Di Serang, kue ini juga dikenal dengan nama cucuwer, dan sering menjadi buruan warga saat Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri.
Kue Pasung Banten, Manis Legit dari Gula Merah
Kue pasung adalah camilan tradisional yang banyak ditemukan di berbagai daerah di Banten, seperti Serang, Pandeglang, dan Lebak.
Terbuat dari campuran gula merah, santan, dan tepung beras, kue pasung memiliki tekstur lembut dan rasa manis yang khas. Bentuknya unik karena dikemas dalam daun pisang dengan ujung yang mengerucut, menyerupai es krim tradisional.
Selain gula merah, beberapa varian kue pasung juga ditambahkan irisan nangka atau kelapa parut, yang semakin memperkaya cita rasa dan aromanya.
Kue Tambang, Camilan Renyah Berbentuk Unik
Kue tambang dikenal dengan bentuknya yang menyerupai tali tambang yang dipilin. Teksturnya renyah dengan rasa manis gurih, membuatnya cocok sebagai suguhan tamu saat Lebaran.
Terbuat dari campuran tepung terigu, telur, gula, dan mentega, kue ini digoreng hingga kecokelatan, memberikan kerenyahan yang khas. Karena tahan lama, kue tambang sering dijadikan camilan wajib di rumah-rumah warga Banten saat Hari Raya.
Selain itu, proses pembuatannya yang cukup mudah membuat banyak keluarga di Banten tetap mempertahankan tradisi membuat kue tambang sendiri menjelang Lebaran.
Kue Gipang, Manis Renyah dari Beras Ketan
Kue gipang adalah camilan tradisional khas Banten yang terbuat dari beras ketan yang dikeringkan, kemudian dicampur dengan gula merah atau gula putih hingga membentuk tekstur keras tetapi tetap renyah saat digigit.
Proses pembuatan gipang memerlukan ketelitian, terutama dalam pencampuran gula agar menghasilkan tekstur yang pas. Rasanya yang manis dan sedikit lengket membuatnya sangat digemari, terutama oleh anak-anak.
Karena daya tahannya yang cukup lama, kue gipang sering dijadikan oleh-oleh khas dari Banten dan selalu hadir di meja tamu saat Lebaran.
Getas Banten, Renyah dengan Lapisan Gula yang Manis
Getas adalah camilan khas Banten yang dibuat dari tepung beras ketan, santan, dan gula, lalu digoreng hingga renyah.
Bagian luar getas dilapisi dengan gula yang mengeras, menciptakan sensasi renyah sekaligus manis saat digigit. Kue ini sering disandingkan dengan teh atau kopi sebagai camilan sore saat berkumpul bersama keluarga saat Lebaran.
Karena rasanya yang khas dan teksturnya yang unik, getas Banten menjadi salah satu camilan yang selalu hadir dalam perayaan Hari Raya.
Tapai Ketan dan Kolang Kaling, Kombinasi Manis dan Segar
Tapai ketan dan kolang kaling adalah kombinasi camilan tradisional yang sering ditemukan di rumah-rumah warga Banten saat Lebaran.
Tapai ketan dibuat dari beras ketan yang difermentasi, menghasilkan rasa manis dengan sedikit sensasi asam. Sementara kolang kaling yang direbus dengan gula memberikan rasa segar yang khas.
Perpaduan kedua makanan ini sering disajikan dalam mangkuk kecil dan menjadi camilan favorit, terutama saat Lebaran.
Kue Akar Kelapa, Camilan Manis yang Mirip Akar Pohon
Kue akar kelapa memiliki bentuk unik menyerupai akar pohon, dengan tekstur yang renyah dan rasa gurih manis yang khas.
Terbuat dari campuran tepung ketan, telur, margarin, dan gula, kue ini digoreng hingga garing dan dapat bertahan lama, menjadikannya camilan praktis yang selalu tersedia saat Lebaran.
Selain di Banten, kue ini juga populer di daerah Betawi, tetapi tetap memiliki cita rasa khas yang membedakannya dari versi daerah lain.
Ranginang, Kerupuk Ketan yang Gurih dan Renyah
Ranginang adalah camilan khas yang sering disajikan saat Lebaran di Banten. Terbuat dari beras ketan yang dikeringkan, lalu digoreng hingga mengembang, ranginang memiliki tekstur yang renyah dengan rasa gurih yang nikmat.
Biasanya, ranginang disajikan dalam varian rasa original atau pedas, dan sering kali dijadikan oleh-oleh khas dari Banten.
Karena cara pembuatannya yang unik dan daya tahannya yang lama, ranginang menjadi camilan yang selalu hadir di setiap momen Lebaran.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik (People Also Ask Google)
1. Apa saja camilan khas Banten yang selalu ada saat Lebaran?
Beberapa camilan khas Banten yang sering disajikan saat Lebaran antara lain emping melinjo, sagon kelapa, kue cuer, kue pasung, kue akar kelapa, dan kue gipang.
2. Mengapa emping melinjo menjadi camilan favorit saat Lebaran?
Karena teksturnya yang renyah dan cita rasanya yang unik, emping melinjo cocok sebagai pelengkap hidangan utama seperti opor dan semur.
3. Apa yang membuat kue pasung khas Banten berbeda dari kue lainnya?
Kue pasung memiliki rasa manis legit dari gula merah dan bentuknya unik karena dibungkus dalam daun pisang, menambah aroma khas saat disantap.
4. Bagaimana cara menyajikan sagon kelapa agar lebih nikmat?
Sagon kelapa paling lezat disajikan dalam keadaan hangat, ditemani secangkir teh atau kopi untuk menambah kenikmatan.