Liputan6.com, Jakarta Mengenali bau khas ular yang mudah dikenali sangat penting untuk keselamatan saat berada di alam liar. Aroma ini berasal dari kelenjar khusus pada ular dan biasanya menandai keberadaannya, sehingga manusia bisa lebih waspada dan menghindari kontak langsung.
Selain berfungsi sebagai alat pertahanan, bau khas ular yang mudah dikenali juga membantu reptil menandai wilayah yang sering dilalui atau ditempati. Dengan memahami ciri aroma ini, orang bisa mengidentifikasi area berisiko tanpa harus melihat ular secara langsung.
Bagi peneliti maupun pecinta alam, memahami bau khas ular yang mudah dikenali memudahkan identifikasi jenis ular dan pengamatan perilaku. Hal ini juga memberikan informasi penting tentang habitat dan kebiasaan ular, sehingga interaksi dengan hewan ini bisa lebih aman dan terkontrol.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang penjelasan bau khas ular yang mudah dikenali, Rabu (15/10/2025).
Sumber dan Fungsi Bau Khas Ular
Menurut Riyandi, R. T. R. S. (2019) sebagaimana dikutip dalam kajian di Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika Vol 3 No 2, ular merupakan golongan hewan reptil yang tidak memiliki kaki, tetapi memiliki sisik di seluruh tubuhnya, dan memiliki tubuh yang lurus yang panjang ular termasuk salah satu satwa yang berperan penting dalam rangkaian alur rantai makanan.
Mengutip buku berjudul Hewan Melata (reptilia) (2023) oleh Dhany Ardyansyah, seperti kebanyakan reptilia lain, untuk menghangatkan suhu tubuh dan juga untuk membantu kelancaran pencernaan, ular sering kali berjemur (basking) di bawah sinar matahari. Sebagai hewan eksoterm, berjemur merupakan salah satu cara ular mempertahankan suhu tubuhnya secara eksternal.
Berikut ini sumber dan fungsi bau khas ular:
1. Asal Bau
Bau khas ular berasal dari kelenjar musk yang terletak di dasar ekornya. Kelenjar ini menyimpan cairan pertahanan yang dikeluarkan saat ular merasa terancam atau terpojok. Cairan musk sering bercampur dengan kotoran dan urin, sehingga baunya lebih menyengat.
2. Kompleksitas Biologis
Musk terbentuk dari produk sampingan sistem pencernaan ular, menunjukkan mekanisme pertahanan yang kompleks. Beberapa spesies juga menggunakan musk untuk menandai wilayah, sebagai tanda batas teritorial kepada ular lain.
3. Fungsi Sosial
Selain pertahanan, musk berperan dalam komunikasi, terutama saat musim kawin. Feromon yang terkandung dalam cairan ini dapat menarik pasangan, sehingga bau ini berfungsi ganda sebagai alat pertahanan sekaligus sarana komunikasi sosial di dunia reptil.
Variasi Deskripsi Bau Khas Ular
Ular tidak selalu mengeluarkan bau khasnya; aroma ini muncul terutama saat ular merasa stres, terancam, atau terpojok. Bau tidak sedap ini berfungsi sebagai mekanisme pertahanan untuk mengusir predator atau ancaman di sekitarnya.
Jika ular sedang bersembunyi dengan tenang, bau pertahanan biasanya tidak tercium. Kehadiran aroma menyengat sering menjadi indikasi bahwa ular sedang waspada atau merasa terancam.
Selain pertahanan, ular juga mengeluarkan feromon untuk berkomunikasi, terutama saat musim kawin. Jejak aroma ini, misalnya pada kulit yang terkelupas atau jalur yang dilalui, dapat menarik ular lain dan memegang peran penting dalam siklus reproduksi mereka.
Berikut ini variasi deskripsi bau khas ular:
1. Musky
Bau tajam khas yang berasal dari cairan musk ular, biasanya tercium saat ular merasa terancam atau berada dalam situasi stres, berfungsi sebagai alat pertahanan alami.
2. Apek
Aroma lembap dan pengap, sering muncul di area tertutup seperti gudang, loteng, atau sudut rumah, membuat orang sadar keberadaan ular di sekitar.
3. Mentimun atau mentimun busuk
Bau segar namun sedikit asam, sering dikaitkan dengan beberapa spesies ular saat ketakutan, dan menjadi salah satu indikator keberadaan ular.
4. Busuk
Aroma tidak sedap menyerupai bahan organik yang membusuk, dilepaskan oleh ular sebagai mekanisme pertahanan untuk mengusir predator atau ancaman.
5. Skunky
Mirip bau skunk, tajam dan menyengat, efektif membuat predator atau hewan lain menjauh dari wilayah ular.
6. Bau ikan
Beberapa ular, seperti ular garter, mengeluarkan aroma seperti ikan mati yang membusuk, memberikan peringatan alami bagi makhluk di sekitarnya.
7. Bau mirip kotoran
Aroma seperti feses, biasanya dilepaskan saat ular terganggu atau disentuh, berfungsi untuk menakuti predator dan memberi sinyal bahaya.
8. Sulfur
Bau tajam menyerupai telur busuk, muncul pada beberapa spesies tertentu, menambah lapisan pertahanan kimia bagi ular.
9. Bau makanan busuk
Aroma campuran dari bahan organik yang membusuk, membantu ular menakuti musuh sekaligus memberi peringatan ke sekitarnya.
10. Campuran kentut dan karet terbakar
Aroma ekstrem dan unik yang kadang dirasakan manusia, menunjukkan betapa beragamnya persepsi terhadap bau khas musk ular.
Indikasi Keberadaan Ular dan Implikasinya
Selain punya bau yang khas, ular juga dapat mengidentifikasi bau. Mengutip buku berjudul Toksikologi Lingkungan (2023) oleh Indang Dewata , Yun Hendri Danhas, setiap cabang lidah ular dilengkapi dengan kelenjar yang dapat menangkap partikel bau di udara, lalu ular akan menarik lidahnya kembali ke mulut.
Selanjutnya, partikel-partikel bau yang menempel di lidahnya itu disalurkan ke sebuah organ pengenal bau yang terletak di langit-langit rahang atasnya. Organ tersebut disebut organ jacobson.
Berikut ini indikasi keberadaan ular dan implikasinya:
1. Petunjuk Keberadaan
Bau khas ular yang mudah dikenali, seperti musky, apek, atau aroma mentimun, dapat menjadi indikator adanya ular di suatu area, terutama di ruang gelap atau sempit. Bau dari urin atau sisa bangkai mangsa juga bisa menjadi petunjuk tambahan.
2. Sensitivitas Penciuman
Tidak semua orang bisa mencium aroma ini dengan sama kuat. Ular sendiri memiliki indra penciuman sangat peka melalui Organ Jacobson, yang memungkinkan mereka mendeteksi partikel kimia mikroskopis dari udara untuk menemukan mangsa atau tempat berlindung.
3. Bau yang Sulit Hilang
Musk ular menempel pada kulit dan pakaian, sehingga perlu pencucian menyeluruh dengan sabun. Beberapa spesies dengan bau menonjol antara lain: ular kisik (bau busuk seperti kotoran), ular copperhead (bau mentimun), dan ular garter (musknya seperti ikan mati busuk). Mengenali bau ini penting untuk mengambil langkah pencegahan yang tepat.
Bau yang Menarik dan Mengusir Ular
Menurut Ajeng (2015) sebagaimana dikutip dalam kajian di Jurnal Ilmiah Biologi UMA (JIBIOMA), 1(1) Maret 2019: 36-43, ular umumnya ditemukan di daerah yang memiliki suhu, kelembaban, cahaya matahari yang stabil, serta adanya kelimpahan makanan.
Bau yang Menarik Ular:
1. Bau tikus dan kotorannya
Menarik ular karena tikus adalah sumber makanan utama bagi banyak spesies.
2. Feromon ular lain
Dapat memicu ular datang ke area tertentu, terutama saat musim kawin.
3. Bau burung, sarang, dan kotorannya
Menarik jenis ular yang memangsa telur atau anak burung.
4. Aroma ikan, kolam kotor, dan genangan air
Menjadi daya tarik bagi ular air dan pemangsa ikan.
Bau yang Mengusir Ular:
1. Belerang, kapur barus, cuka, cabai, minyak cengkeh, minyak kayu manis
Aroma tajam ini tidak disukai ular dan efektif menjauhkan mereka.
2. Tanaman seperti serai dan mint
Memiliki aroma menyengat yang membuat ular enggan mendekat, menjadi solusi alami untuk rumah.
Q & A Seputar Topik
Apa itu bau khas ular yang mudah dikenali?
Bau khas ular adalah aroma yang dikeluarkan oleh cairan musk dari kelenjar di tubuh ular, biasanya muncul saat ular merasa terancam atau stres, berfungsi sebagai pertahanan diri.
Bau apa saja yang termasuk khas ular?
Beberapa bau khas ular antara lain musky, apek, busuk, skunky, mentimun atau mentimun busuk, bau ikan, bau mirip kotoran, sulfur, bau makanan busuk, dan campuran kentut dan karet terbakar.
Kapan ular mengeluarkan bau ini?
Ular biasanya mengeluarkan bau saat merasa terancam, terpojok, atau dalam situasi stres. Jika ular sedang tenang dan bersembunyi, baunya biasanya tidak tercium.
Ya, aroma yang menyengat sering menjadi indikasi bahwa ular berada di sekitar, terutama di area gelap atau sempit. Bau ini bisa berasal dari musk, urin, atau sisa bangkai mangsa.
Apakah ada bau yang bisa menarik atau mengusir ular?
Beberapa bau menarik ular antara lain bau tikus, feromon ular lain, bau burung, dan aroma ikan atau genangan air. Sementara bau yang mengusir ular meliputi belerang, kapur barus, cuka, cabai, minyak cengkeh, minyak kayu manis, serta tanaman seperti serai dan mint.