Waspada Bakteri! Ini 11 Cara Menyimpan dan Mengolah Daging Kurban yang Aman

6 days ago 15

Liputan6.com, Jakarta Momen Idul Adha identik dengan daging kurban. Daging kurban yang melimpah seringkali tidak habis dalam sekali masak. Oleh sebab itu penting untuk memahami cara menyimpan dan mengolah daging kurban seperti sapi, kambing, dan unta dengan benar sangat penting untuk menjaga kualitas dan keamanan pangan. Kontaminasi bakteri dapat dicegah dengan penyimpanan dan pengolahan yang tepat.

Tujuannya agar daging tetap segar, aman dikonsumsi, dan terhindar dari bakteri berbahaya. Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat menikmati daging kurban yang tetap lezat dan berkualitas.

Menurut United States Department of Agriculture (USDA), daging yang ditangani dengan cara tidak higienis dapat menjadi sarang bakteri berbahaya seperti Salmonella dan E. coli.

Penyimpanan daging kurban yang benar adalah bentuk penghargaan terhadap hewan yang dikorbankan. Selain itu, juga sebagai upaya memanfaatkan berkah kurban sebaik-baiknya. Metode penyimpanan yang tepat mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya, mempertahankan nutrisi, dan menjaga cita rasa daging.

Berikut Liputan6.com merangkum, 11 cara menyimpan daging kurban agar terhindar dari bakteri yang efektif dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (27/5/2025). 

Banyak orang menghindari daging kambing karena takut risiko hipertensi.

Cara Menyimpan Daging Kurban yang Aman Bebas Bakteri

1. Hindari Mencuci Daging Sebelum Disimpan

Kesalahan umum adalah mencuci daging sebelum disimpan. Praktik ini justru membuat daging tidak awet dan mudah rusak. Air berpotensi mengundang bakteri masuk ke dalam serat daging dan mengubah tekstur asli daging. Sebaiknya biarkan daging dalam kondisi alami tanpa dicuci.

Langkah-langkah:

  • Pastikan daging bersih dari kotoran kasar.
  • Tiriskan darah berlebih dengan tisu kering.
  • Langsung masukkan ke wadah penyimpanan tanpa dicuci air.

2. Potong dan Sortir Daging Sesuai Porsi Sekali Masak

Memotong daging menjadi ukuran kecil dan menyortirnya berdasarkan kebutuhan sekali masak sangat penting. Metode ini mencegah daging sering keluar masuk kulkas yang bisa menyebabkan kontaminasi bakteri. Dengan memotong sesuai porsi, Anda juga lebih praktis saat ingin mengolah daging.

Langkah-langkah:

  • Potong daging sesuai ukuran yang diinginkan (dadu, slice, atau sesuai resep).
  • Bagi daging berdasarkan porsi sekali masak (misalnya 500 gram per wadah).
  • Sortir berdasarkan jenis olahan yang akan dibuat.
  • Pastikan setiap potongan tidak terlalu tebal agar mudah beku merata.

3. Gunakan Wadah Penyimpanan Kedap Udara

Menyimpan daging dalam wadah tertutup rapat sangat penting untuk mencegah kontaminasi dan menjaga kesegaran. Wadah kedap udara mencegah bau daging menyebar ke makanan lain di kulkas dan melindungi daging dari bakteri yang ada di udara. Pilih wadah berkualitas baik yang tidak mudah bocor atau retak.

Langkah-langkah:

  • Pilih wadah plastik atau kaca dengan tutup rapat.
  • Pastikan wadah dalam kondisi bersih dan kering.
  • Atur daging dalam wadah tanpa terlalu padat.
  • Tutup wadah dengan rapat dan pastikan tidak ada celah udara.

4. Beri Label dan Tanggal Penyimpanan

Memberikan label dan tanggal pada setiap wadah penyimpanan daging sangat membantu dalam mengatur rotasi penggunaan. Dengan sistem ini, Anda bisa menerapkan prinsip "first in, first out" yaitu menggunakan daging yang disimpan lebih dulu terlebih dahulu. Hal ini mencegah daging tersimpan terlalu lama dan tetap menjaga kualitasnya.

Langkah-langkah:

  • Siapkan label atau stiker dan spidol permanen.
  • Tulis tanggal penyimpanan dan jenis daging.
  • Cantumkan juga berat atau porsi dalam wadah.
  • Tempel label di bagian yang mudah terlihat.

5. Simpan di Freezer dengan Suhu Optimal

Menyimpan daging di freezer lebih aman dan tahan lama dibandingkan di chiller biasa. Suhu freezer yang berkisar antara -18°C hingga -15°C dapat menghentikan pertumbuhan bakteri pembusuk secara efektif. Pada suhu ini, daging bisa bertahan hingga 6-12 bulan tanpa kehilangan kualitas nutrisi dan rasa.

Langkah-langkah:

  • Pastikan freezer dalam kondisi bersih dan bebas es berlebih.
  • Atur suhu freezer pada -18°C atau lebih rendah.
  • Tempatkan wadah daging di bagian dalam freezer yang stabil suhunya.
  • Hindari menumpuk wadah terlalu rapat agar sirkulasi udara lancar.

6. Gunakan Daun Pepaya untuk Hasil Maksimal

Metode tradisional menggunakan daun pepaya terbukti sangat efektif untuk menjaga daging tetap empuk dan segar dalam jangka waktu lama. Daun pepaya mengandung enzim papain yang berfungsi sebagai pelembut alami dan pengawet daging. Teknik ini bahkan bisa membuat daging bertahan hingga satu tahun dengan kualitas yang tetap baik.

Langkah-langkah:

  • Siapkan daun pepaya segar yang sudah dicuci bersih.
  • Letakkan 2 ons daging di atas satu lembar daun pepaya.
  • Lipat daun pepaya hingga menutupi seluruh permukaan daging.
  • Masukkan daging yang sudah dibungkus ke dalam wadah kedap udara.
  • Simpan di freezer dengan suhu optimal.

Cara Mengolah Daging Kurban yang Aman Bebas Bakteri

7. Gunakan Disinfektan untuk Permukaan, Meja Dapur, dan Wastafel

Gunakan disinfektan pada permukaan dan area yang sering disentuh untuk membunuh bakteri. Disinfektan buatan sendiri dapat dibuat dengan mencampurkan larutan pemutih klorin tanpa pewangi ke dalam air. Pastikan permukaan benar-benar kering sebelum digunakan lagi.

Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), disinfektan buatan sendiri untuk permukaan dapat dibuat dengan mencampurkan larutan lima sendok makan (sepertiga cangkir) cairan pemutih klorin tanpa pewangi ke dalam satu galon air atau empat sendok teh pemutih per liter air. Anda harus menggunakan sarung tangan untuk melindungi tangan sebelum menggunakan larutan disinfektan.

8. Jangan Mencuci Daging Kurban Sebelum Dimasak

Penelitian USDA menemukan bahwa mencuci atau membilas daging atau unggas meningkatkan risiko kontaminasi silang di dapur, yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan. Dari sudut pandang keamanan pangan, mencuci daging unggas mentah, daging sapi, daging babi, daging domba, atau daging sapi muda sebelum dimasak bukanlah metode yang direkomendasikan.

Jika Anda mencuci daging atau unggas, beberapa bakteri dapat terciprat ke permukaan dapur Anda, yang dapat membuat Anda sakit jika tidak dibersihkan dan disanitasi dengan benar. 

Memasak pada suhu yang tepat (baik menggoreng, memanggang, memanggang, merebus, atau memanggang) membunuh kuman pada daging dan unggas, jadi mencuci produk-produk ini berisiko dan tidak diperlukan demi keamanan.

9. Boleh Merendam, Asal Pakai Air Garam

Merendam daging dalam air garam adalah pilihan pribadi dan tidak ada gunanya untuk keamanan pangan. Jika Anda memilih untuk melakukan ini, mencegah kontaminasi silang saat merendam dan mengeluarkan daging dari cairan sangat penting. Daging harus disimpan di lemari es saat direndam.

Jika Anda memilih untuk melakukan ini, menurut USDA, mencegah kontaminasi silang saat merendam dan mengeluarkan daging atau unggas dari cairan sangat penting. 

  • Tuang air rendaman dengan hati-hati dan jangan menggunakannya kembali.
  • Cuci wadah yang Anda gunakan untuk merendam atau bersihkan di mesin pencuci piring. 
  • Bersihkan dan kemudian bersihkan wastafel bagian dalam dan permukaan apa pun yang menyentuh air rendaman bekas. 
  • Daging atau unggas harus disimpan di lemari es saat direndam.

10. Cara Menghilangkan Bau Amis dan Prengus pada Daging Kurban

Lumuri daging dengan garam dan diamkan selama sekitar 30-60 menit. Selain itu, kamu bisa membaluri daging dengan perasan jeruk nipis atau merendamnya dengan parutan nanas atau daun pepaya yang sudah diremas. Lap daging dengan tisu bersih sebelum dimasak agar tidak terlalu basah.

11. Atur Suhu Memasak Agar Bakteri Mati

Memasak daging kurban perlu dilakukan dengan cara yang tepat agar kandungan gizi tetap terjaga dan daging tidak keras. Memasak daging hingga suhu minimal 63°C penting untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme berbahaya. 

Jika ingin memanggang, hindari menggunakan arang panas langsung karena suhu tinggi dapat menghasilkan zat karsinogenik yang berbahaya. Gunakan oven atau kompor dengan suhu terkontrol. Selain itu, potong daging menjadi ukuran kecil agar lebih cepat matang dan merata.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |