Ular Pernah Berkaki Jutaan Tahun Lalu, Ini Fakta Evolusinya yang Mengejutkan

Liputan6.com, Jakarta Selama ini kita mengenal ular sebagai hewan melata tanpa kaki yang gesit meluncur di tanah atau pasir. Namun, jutaan tahun lalu, nenek moyang ular sebenarnya memiliki empat kaki sempurna. Perjalanan dari reptil berkaki hingga menjadi predator licin tanpa anggota tubuh adalah salah satu kisah evolusi paling menakjubkan dalam sejarah alam.

Melansir laman Times of India, Kamis (13/11/2025), sebuah studi ilmiah yang dipublikasikan di jurnal Cell mengungkap alasan sebenarnya di balik hilangnya kaki ular. Ternyata, bukan karena gen mereka hilang, melainkan akibat 'saklar genetik' bernama ZRS enhancer.

Bagian ini mengatur gen Sonic hedgehog (SHH) yang berperan penting dalam pembentukan anggota tubuh. Mutasi pada ZRS enhancer selama jutaan tahun membuatnya tidak aktif pada ular.

Dalam eksperimen mengejutkan, para ilmuwan berhasil mengembalikan urutan DNA yang hilang pada tikus menggunakan versi ZRS milik ular piton, dan pertumbuhan kaki pun kembali terjadi. Penemuan ini menunjukkan bahwa perubahan kecil dalam pengaturan gen dapat memicu transformasi besar dalam evolusi makhluk hidup.

Fosil menjadi kunci utama untuk memahami bagaimana ular kehilangan kakinya dalam perjalanan evolusi. Spesies purba seperti Eupodophis descouensi dan Najash rionegrina, yang hidup sekitar 90 hingga 100 juta tahun lalu, masih memiliki sisa kaki belakang kecil. Temuan ini menunjukkan bahwa hilangnya kaki pada ular bukan terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui proses bertahap selama jutaan tahun.

Menariknya, ular-ular awal tersebut masih memiliki tulang panggul dan struktur kaki kecil yang kemungkinan digunakan untuk mencengkeram atau menjaga keseimbangan saat bergerak. Bukti ini memperlihatkan bahwa transisi dari reptil berkaki menjadi ular tanpa kaki berlangsung perlahan dan kompleks.

Hingga kini, jejak masa lalu itu masih tersisa pada ular modern seperti piton dan boa, yang memiliki tonjolan kecil di bagian panggul — sisa dari kaki leluhur mereka. Kombinasi bukti fosil dan anatomi ini mempertegas bahwa evolusi ular adalah hasil adaptasi panjang terhadap lingkungannya.

Embrio ular modern memberi gambaran sekilas tentang bentuk leluhur mereka di masa lalu. Pada tahap awal perkembangan, muncul tonjolan kecil mirip bakal kaki sebelum pertumbuhannya tiba-tiba berhenti. Hal ini menunjukkan bahwa instruksi genetik untuk membentuk kaki masih ada, namun 'saklar' yang mengaktifkannya telah dimatikan.

Evolusi, rupanya, mampu menyimpan jejak sifat lama di dalam DNA meski wujud fisiknya sudah hilang. Para peneliti menemukan bahwa gen Sonic hedgehog (SHH) — gen penting untuk pembentukan anggota tubuh — masih terdapat dalam DNA ular. Namun, mutasi pada bagian pengaturnya, yaitu ZRS enhancer, membuat gen tersebut tidak aktif.

Dalam percobaan laboratorium, ketika ilmuwan mengembalikan urutan DNA yang hilang, pertumbuhan kaki kembali terjadi. Temuan ini membuktikan bahwa leluhur ular tidak kehilangan gen untuk membentuk kaki, melainkan kehilangan kemampuan untuk menggunakannya.

Keputusan alam untuk 'menghapus' kaki ular ternyata memiliki keuntungan evolusioner yang kuat, terutama terkait dengan cara bergerak dan lingkungan hidup. Ada dua teori utama yang menjelaskan hal ini.

Pertama, ular purba diyakini berevolusi di bawah tanah, di mana keberadaan kaki justru menghambat mereka saat menggali. Teori kedua menyebutkan bahwa ular berevolusi di lingkungan air, dan tubuh tanpa kaki membuat mereka lebih mudah meluncur.

Sebagian besar bukti fosil dan struktur tengkorak mendukung teori pertama, yaitu bahwa gaya hidup bawah tanah menjadi faktor utama hilangnya kaki. Seiring waktu, tubuh ular memanjang dan jumlah ruas tulangnya bertambah, menjadikannya sangat efisien untuk merayap di terowongan sempit atau di antara rerumputan padat.

Gerakan melata tanpa kaki akhirnya menjadi strategi bertahan hidup yang luar biasa sukses, memungkinkan ular untuk beradaptasi dan menghuni berbagai habitat di seluruh dunia.

Q: Mengapa ular kehilangan kakinya?

A: Karena evolusi menyesuaikan tubuh ular untuk bergerak efisien di tanah atau terowongan.

Q: Apakah gen pembentuk kaki ular hilang?

A: Tidak, gennya tetap ada, tapi 'saklar' yang mengaktifkannya dimatikan.

Q: Bagaimana fosil mendukung hilangnya kaki ular?

A: Fosil ular purba menunjukkan sisa kaki kecil, bukti proses evolusi bertahap.

Q: Apa pelajaran evolusi dari ular tanpa kaki?

A: Evolusi bisa menghapus atau menyempurnakan fitur lama, bukan hanya menciptakan yang baru.