Liputan6.com, Jakarta Diabetes merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi dan dapat menyebabkan komplikasi serius pada organ tubuh, termasuk ginjal. Salah satu tanda yang sering diabaikan adalah perubahan warna dan aroma urine. Beberapa penderita diabetes melaporkan bahwa urine mereka berbau manis seperti buah dan tampak lebih keruh dibandingkan dengan urine normal.
Meskipun warna urine tidak selalu menjadi indikator pasti diabetes, kondisi ini bisa menjadi petunjuk awal jika disertai dengan gejala lain seperti sering buang air kecil, mudah merasa haus, dan cepat lelah. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan perubahan urine dan segera melakukan pemeriksaan medis jika terdapat tanda-tanda yang mencurigakan.
Dilansir dari Healthline, urine yang tampak keruh atau berbau manis bisa menjadi salah satu tanda awal diabetes, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti sering merasa haus atau kelelahan.
1. Ciri-Ciri Urine Penderita Diabetes
Perubahan warna dan bau urine dapat menjadi salah satu tanda awal diabetes. Beberapa ciri khas urine pada penderita diabetes meliputi:
- Berwarna keruh: Urine yang keruh bisa disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah yang tidak dapat diserap tubuh secara optimal.
- Beraroma manis: Bau manis seperti buah pada urine terjadi karena tubuh mengeluarkan kelebihan glukosa melalui air seni.
- Lebih banyak dari biasanya: Diabetes menyebabkan frekuensi buang air kecil meningkat akibat kelebihan gula yang dikeluarkan tubuh melalui urine.
Urine yang normal biasanya berwarna jernih hingga kuning muda, tergantung pada jumlah cairan yang dikonsumsi. Namun, pada penderita diabetes, warna urine bisa tampak lebih pekat atau bahkan sangat bening jika terjadi peningkatan produksi urine yang tidak wajar.
2. Penyebab Perubahan Warna Urine pada Diabetes
Beberapa faktor yang menyebabkan perubahan warna urine pada penderita diabetes antara lain:
- Tingginya kadar gula darah: Ketika tubuh tidak mampu mengelola glukosa dengan baik, ginjal akan bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan gula melalui urine.
- Infeksi saluran kemih (ISK): Diabetes meningkatkan risiko infeksi saluran kemih, yang dapat menyebabkan urine menjadi keruh akibat adanya sel darah putih dan bakteri.
- Penyakit ginjal akibat diabetes: Kerusakan ginjal yang disebabkan oleh diabetes dapat mengakibatkan kebocoran protein dalam urine, sehingga menyebabkan tampilan urine menjadi lebih pekat atau berbusa.
Menurut penelitian, penderita diabetes yang mengalami komplikasi ginjal sering kali memiliki urine yang lebih pekat dan berbusa karena protein yang keluar bersama air seni.
3. Penyebab Urine Keruh Selain Diabetes
Tidak semua urine yang berwarna keruh menandakan diabetes. Beberapa kondisi lain yang juga dapat menyebabkan perubahan warna urine meliputi:
- Dehidrasi: Kekurangan cairan dapat membuat urine menjadi lebih pekat dan berwarna gelap.
- Infeksi ginjal atau kandung kemih: Adanya bakteri dalam urine bisa menyebabkan perubahan warna dan bau yang tidak biasa.
- Diet tinggi protein atau makanan tertentu: Konsumsi makanan berprotein tinggi atau suplemen tertentu bisa memengaruhi warna dan kejernihan urine.
Meskipun perubahan warna urine bisa dipicu oleh berbagai faktor, penting untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut jika gejala lain seperti rasa nyeri saat buang air kecil atau sering merasa haus juga terjadi.
4. Kapan Harus Melakukan Pemeriksaan Medis?
Jika Anda mengalami perubahan warna urine yang mencurigakan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Beberapa kondisi yang perlu diwaspadai antara lain:
- Urine berwarna merah muda, merah, atau cokelat, yang bisa menjadi tanda adanya darah dalam urine.
- Sering buang air kecil disertai dengan rasa haus yang berlebihan.
- Urine berbau manis dan tampak lebih keruh dari biasanya.
- Nyeri saat buang air kecil atau mengalami kesemutan pada kaki dan tangan.
Pemeriksaan kesehatan, termasuk tes urine dan tes darah, dapat membantu menentukan apakah perubahan warna urine disebabkan oleh diabetes atau kondisi medis lainnya.
5. Cara Mencegah Diabetes dan Menjaga Kesehatan Ginjal
Menjaga pola hidup sehat dapat membantu mencegah diabetes serta komplikasi yang menyertainya. Beberapa langkah yang bisa dilakukan meliputi:
- Menjaga pola makan sehat: Konsumsi makanan kaya serat, rendah gula, dan rendah lemak untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
- Rutin berolahraga: Aktivitas fisik setidaknya 30 menit sehari dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mencegah diabetes.
- Minum cukup air: Pastikan tubuh tetap terhidrasi untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan membantu ginjal berfungsi dengan baik.
- Rutin cek kesehatan: Lakukan pemeriksaan kadar gula darah secara berkala, terutama jika memiliki riwayat keluarga dengan diabetes.
Dengan menerapkan pola hidup sehat, risiko terkena diabetes dapat ditekan dan kesehatan tubuh tetap terjaga dalam jangka panjang.
Pertanyaan Umum Seputar Diabetes dan Urine
1. Apakah semua penderita diabetes mengalami perubahan warna urine?
Tidak selalu. Namun, beberapa penderita diabetes mengalami urine yang lebih keruh atau berbau manis karena kadar gula darah yang tinggi.
2. Apakah urine bening menandakan kesehatan yang baik?
Tidak selalu. Urine yang terlalu bening bisa menjadi tanda bahwa tubuh mengeluarkan terlalu banyak cairan, yang dapat terjadi pada penderita diabetes.
3. Bagaimana cara membedakan urine akibat diabetes dengan infeksi saluran kemih?
Urine akibat diabetes cenderung beraroma manis, sementara urine akibat infeksi saluran kemih biasanya disertai dengan rasa nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil.