Liputan6.com, Jakarta Momen Idul Adha identik dengan olahan daging kurban yang melimpah, mulai dari sapi hingga kambing. Banyak orang langsung ingin mengolah daging menjadi hidangan favorit keluarga, salah satunya dengan cara digoreng. Namun, tak semua bagian daging cocok untuk teknik memasak ini—beberapa justru bisa menjadi alot dan kurang nikmat bila tidak diolah dengan tepat.
Setiap bagian daging memiliki karakteristik tekstur dan serat yang berbeda. Misalnya, bagian has dalam cenderung lembut dan cocok untuk digoreng cepat, sedangkan bagian seperti sandung lamur atau sengkel lebih ideal dimasak dalam waktu lama seperti diungkep atau dijadikan gulai. Memahami perbedaan ini penting agar rasa dan kelezatan daging kurban tetap maksimal di setiap sajian.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyesuaikan teknik memasak dengan jenis potongan daging yang ada. Dengan cara ini, kamu tidak hanya menghindari daging yang keras dan sulit dikunyah, tapi juga bisa menghadirkan variasi menu lezat selama perayaan Idul Adha. Artikel ini akan membahas panduan memasak daging kurban berdasarkan teksturnya, agar masakanmu selalu jadi favorit di meja makan.
1. Daging Has Dalam – Cocok untuk Digoreng atau Dipanggang Cepat
Has dalam merupakan bagian daging yang paling lembut dari sapi maupun kambing. Letaknya di bagian dalam tubuh hewan, sehingga jarang terkena aktivitas berat, membuat seratnya halus dan empuk. Inilah alasan mengapa has dalam sangat cocok untuk teknik memasak cepat seperti digoreng sebentar (pan sear) atau dipanggang.
Karena teksturnya yang lembut, has dalam sebaiknya tidak dimasak terlalu lama agar tidak menjadi kering. Cukup beri bumbu sederhana seperti garam, merica, dan sedikit minyak atau mentega untuk mengangkat rasa alami daging. Proses memasaknya bisa berlangsung hanya 2–5 menit tergantung ketebalan potongannya.
Selain digoreng, bagian ini juga cocok dibuat steak, sate, atau ditumis dengan bumbu minimalis. Hindari teknik memasak lama seperti rendang atau gulai untuk bagian ini karena bisa membuat teksturnya jadi hancur dan kehilangan kelembutannya.
2. Daging Paha dan Sengkel – Ideal untuk Dimasak Lama seperti Rendang atau Gulai
Bagian paha dan sengkel memiliki serat yang lebih kasar dan mengandung banyak jaringan ikat. Karena sering digunakan untuk aktivitas gerak hewan, bagian ini cenderung lebih alot. Untuk membuatnya empuk dan lezat, diperlukan teknik memasak dengan suhu rendah dalam waktu lama.
Rendang, gulai, semur, dan sup adalah jenis masakan yang ideal untuk bagian ini. Proses memasak yang lama akan memecah jaringan kolagen menjadi gelatin, menghasilkan tekstur daging yang empuk dan kuah yang gurih. Jika kamu ingin menggunakan panci presto, waktu bisa dipersingkat tanpa mengorbankan hasil akhirnya.
Mengolah bagian ini dengan cara digoreng justru membuatnya keras dan tidak nyaman dikunyah. Jadi, penting untuk menyimpan bagian seperti sengkel untuk masakan berkuah atau berbumbu tajam yang dapat menyerap ke dalam serat daging selama proses perebusan.
3. Sandung Lamur dan Daging Berlemak – Cocok untuk Dimasak Berkuah atau Digrill Perlahan
Sandung lamur adalah bagian daging dari dada bawah hewan yang mengandung banyak lemak dan jaringan ikat. Meskipun tidak selembut has dalam, bagian ini sangat kaya rasa karena lemaknya bisa meleleh saat dimasak perlahan dan memberikan rasa gurih yang khas.
Teknik slow cooking seperti braising (memasak dalam sedikit cairan) atau memasak di oven dengan suhu rendah sangat cocok untuk sandung lamur. Di Indonesia, bagian ini kerap diolah menjadi sop, soto daging, atau rawon. Kalau ingin mencoba gaya barat, bisa juga dibuat menjadi brisket BBQ yang dimasak selama berjam-jam hingga empuk.
Menggoreng sandung lamur secara langsung tidak disarankan karena bisa membuat lapisan luar gosong sementara bagian dalamnya masih keras. Sebaliknya, lemak dalam sandung lamur akan meleleh sempurna jika dimasak dengan waktu dan suhu yang tepat, menghasilkan sensasi “meleleh di mulut”.
4. Iga – Paling Pas Dibakar atau Direbus Dulu Baru Dipanggang
Iga atau tulang rusuk merupakan bagian yang disukai banyak orang karena perpaduan antara daging, lemak, dan tulang yang memberikan cita rasa unik. Namun, daging pada iga biasanya cukup alot jika tidak diolah dengan teknik yang tepat.
Langkah ideal dalam mengolah iga adalah dengan merebusnya terlebih dahulu dalam bumbu atau kaldu untuk melunakkan teksturnya. Setelah empuk, iga bisa dipanggang di oven, dibakar di atas arang, atau dipanggang dengan saus BBQ agar permukaannya menjadi karamelisasi dan lezat.
Iga juga cocok dijadikan sop atau tongseng jika tidak ingin membakarnya. Namun, hindari menggoreng langsung karena bagian tulangnya bisa menyebabkan daging matang tidak merata dan teksturnya tetap keras.
5. Daging Kepala dan Jeroan – Harus Direbus dan Dibumbui dengan Kuat
Daging dari bagian kepala dan jeroan seperti hati, paru, usus, dan babat memerlukan perlakuan khusus. Teksturnya unik, dan jika salah pengolahan bisa berbau atau alot. Oleh karena itu, perebusan awal sangat penting untuk membersihkan serta mengempukkan bagian ini.
Setelah direbus dan dibersihkan, jeroan bisa diolah menjadi berbagai masakan khas seperti gulai, sambal goreng, soto, atau tumisan berbumbu rempah kuat. Rempah seperti serai, lengkuas, jahe, dan daun jeruk akan membantu menetralkan aroma khas jeroan.
Menggoreng jeroan boleh saja, tapi pastikan sudah direbus dan empuk sebelumnya. Jika langsung digoreng dalam keadaan mentah, teksturnya bisa keras dan aroma tak sedap tidak hilang sempurna. Pengolahan yang tepat membuat jeroan jadi salah satu sajian favorit saat Idul Adha.
Pertanyaan Umum Seputar Cara Masak Daging Kurban Sesuai Teksturnya
1. Kenapa daging kurban sering alot saat dimasak?
Karena tidak semua bagian cocok untuk digoreng atau dimasak cepat. Beberapa bagian butuh waktu masak lama agar empuk.
2. Bagian mana yang cocok digoreng?
Has dalam atau bagian yang berserat halus. Teksturnya empuk dan cepat matang.
3. Bagian apa yang cocok untuk rendang atau gulai?
Paha, sengkel, dan bagian berotot. Butuh waktu lama agar daging jadi lembut.
4. Apakah jeroan bisa langsung digoreng?
Sebaiknya tidak. Rebus dulu untuk menghilangkan bau dan membuatnya empuk.
5. Bagaimana cara mengolah iga agar empuk?
Rebus dulu dengan bumbu, lalu panggang atau bakar. Proses ini membuat daging lunak dan bumbu meresap.