Liputan6.com, Jakarta Ledakan besar mengguncang Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Mojokerto, pada Senin pagi, 13 Januari 2025. Insiden ini terjadi di rumah milik Aipda Maryudi, seorang anggota Polsek Dlanggu Kabupaten Mojokerto, yang mengakibatkan kerusakan parah pada bangunan dan empat rumah sekitarnya. Tragisnya, dua orang tewas dalam kejadian ini, yaitu seorang ibu berusia 32 tahun dan anaknya yang baru berusia 3 tahun.
Ledakan tersebut membuat warga sekitar panik. Dentuman keras terdengar hingga radius 3 kilometer, menurut keterangan beberapa saksi. Petugas dari Polres Mojokerto segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencari tahu penyebab ledakan.
Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, mengonfirmasi bahwa penyelidikan intensif sedang dilakukan, termasuk melibatkan tim forensik dari Polda Jawa Timur. Hingga kini, penyebab pasti ledakan masih menjadi teka-teki.
Kronologi Ledakan
Kejadian ini dilaporkan terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Menurut warga setempat, dentuman keras terdengar dua kali dari arah rumah Aipda Maryudi. Ledakan pertama terdengar sangat keras, disusul ledakan kedua yang menghancurkan bagian atap rumah hingga luluh lantak.
Saksi mata, Akhmad Suwanto, menggambarkan situasi mencekam saat itu. Warga yang panik segera mendatangi rumah tersebut, tetapi mendapati kondisi sudah berantakan.
“Ledakan saja enggak sampai kebakaran. Dua kali ledakan, yang pertama paling keras," katanya, dikutip dari Merdeka.com, Senin (13/1/2025).
Rumah korban yang bersebelahan dengan rumah Aipda Maryudi juga hancur. Di dalamnya, ditemukan Luluk Sudarwati (32) dan putranya, Kaffa (3), dalam keadaan tidak bernyawa. Mereka segera dievakuasi ke RS Sidowaras, Bangsal, Mojokerto.
Dugaan Penyebab Ledakan
Hingga saat ini, penyebab ledakan belum bisa dipastikan. Kapolres Mojokerto menyebut ada kemungkinan bahwa ledakan berasal dari tumpukan barang elektronik yang disimpan di rumah. Aipda Maryudi diketahui memiliki hobi mengumpulkan peralatan elektronik, termasuk perangkat audio.
Beberapa laporan juga menyebutkan adanya tabung elpiji 3 kilogram di lokasi ledakan. Namun, investigasi lebih lanjut diperlukan untuk memastikan apakah tabung elpiji tersebut menjadi pemicu insiden.
AKBP Ihram Kustarto menyatakan pihaknya masih melakukan pendalaman di lokasi. Tim forensik dari Polda Jatim sudah diturunkan untuk menyelidiki penyebab ledakan ini.
Kondisi Rumah dan Dampak Kerusakan
Ledakan tidak hanya menghancurkan rumah Aipda Maryudi, tetapi juga merusak tiga rumah lain di sekitarnya. Atap-atap rumah runtuh, dinding-dinding retak, dan sejumlah perabotan hancur. Warga sekitar menyebut kerusakan pada rumah utama mencapai 95 persen.
Suwanto, salah satu saksi, menjelaskan bahwa empat rumah di lokasi mengalami kerusakan parah, terutama rumah Aipda Maryudi yang hampir rata dengan tanah. Kerugian material diperkirakan cukup besar, dan sejumlah warga mengungsi sementara untuk menghindari bahaya lebih lanjut.
Tanggapan Pihak Berwenang
Kapolres Mojokerto memastikan bahwa pihaknya akan memberikan informasi terbaru setelah penyelidikan selesai. Selain olah TKP, pemeriksaan internal juga dilakukan terhadap Aipda Maryudi, mengingat rumah yang meledak adalah miliknya.
AKBP Ihram Kustarto menjelaskan, hingga berita ini ditulis, pemeriksaan internal sedang berjalan, termasuk di Satreskrim guna memastikan tidak ada kelalaian dalam hal ini.. Ia juga meminta masyarakat bersabar menunggu hasil penyelidikan resmi.
Sementara itu, warga diminta untuk menjauh dari lokasi hingga penyelidikan forensik selesai. Garis polisi telah dipasang untuk mengamankan area sekitar
Reaksi Warga dan Langkah Selanjutnya
Ledakan ini meninggalkan trauma mendalam bagi warga sekitar. Beberapa di antaranya menyebut suara dentuman terdengar seperti ledakan bom.
Langkah selanjutnya, kepolisian akan mengumumkan hasil investigasi lengkap, termasuk memastikan penyebab ledakan dan memberikan klarifikasi kepada masyarakat. Bantuan juga diharapkan segera diberikan kepada keluarga korban dan warga terdampak.
1. Apa penyebab utama ledakan di Mojokerto?
Penyebab pastinya masih diselidiki, tetapi dugaan sementara mengarah pada tumpukan barang elektronik dan kemungkinan tabung elpiji.
2. Siapa korban dalam kejadian ini?
Korban adalah Luluk Sudarwati (41) dan anaknya, Kaffa (3), yang tinggal di rumah sebelah lokasi ledakan.
3. Apakah ledakan ini terkait dengan tindakan kriminal?
Hingga kini, tidak ada indikasi tindakan kriminal. Penyelidikan masih berfokus pada faktor teknis.
4. Bagaimana dampak ledakan terhadap lingkungan sekitar?
Ledakan menghancurkan empat rumah, dengan kerusakan paling parah pada rumah milik Aipda Maryudi.