Obati Penyakit Unta dengan Ular Hidup? Ritual Kuno Arab Ini Bikin Merinding

Liputan6.com, Jakarta Sebuah praktik pengobatan tradisional yang tak lazim dan memicu kontroversi telah lama dilakukan di beberapa wilayah gurun, khususnya di Timur Tengah. Ritual ini melibatkan pemberian ular hidup kepada unta yang sedang sakit.

Tujuannya adalah untuk menyembuhkan penyakit tertentu yang menyerang hewan gurun tersebut. Fenomena ini, yang dikenal sebagai cara untuk obati penyakit unta dengan ular hidup, telah menarik perhatian banyak pihak.

Praktik ini diyakini telah berlangsung secara turun-temurun dan menjadi bagian dari budaya masyarakat gurun. Meskipun demikian, dasar ilmiahnya masih sangat dipertanyakan oleh para ahli. Ritual ini menjadi sorotan karena keunikannya dan dampak yang ditimbulkannya.

Dilansir Liputan6.com dari laman News18, Senin (10/11/2025), banyak pegiat kesejahteraan hewan mempertanyakan aspek etika dan keabsahan ilmiah di balik metode pengobatan kuno ini.

Setiap tahun, ribuan orang meninggal akibat gigitan ular. Namun di beberapa wilayah Arab, ada ritual yang justru membuat ular menjadi "obat" bagi hewan padang pasir, yakni unta.

Praktik ini terdengar tak masuk akal, mengingat unta adalah hewan herbivora yang biasa memakan dedaunan, buah, dan bunga. Lalu, mengapa unta sampai harus menelan ular hidup-hidup?

Di sebagian kawasan Timur Tengah, masyarakat percaya bahwa unta dapat terserang penyakit mematikan bernama Hayam. Penyakit ini membuat unta berhenti makan dan minum, tubuhnya kaku, serta mengalami demam dan anemia.

Jika tidak segera diobati, Hayam bisa menyebabkan kematian. Untuk mengatasinya, warga setempat memiliki cara tradisional yang ekstrem: memasukkan ular hidup—terkadang bahkan ular kobra—ke dalam mulut unta agar ditelan bulat-bulat.

Mereka meyakini bahwa racun ular yang beredar di tubuh unta dapat menetralkan infeksi dan memulihkan kesehatan hewan tersebut. Menurut para pelaku ritual, unta yang diberi "terapi ular" biasanya mulai pulih dalam beberapa hari.

Meski sudah dilakukan selama ratusan tahun, para dokter hewan menolak keras metode ini. Mereka menegaskan bahwa tidak ada dasar ilmiah yang membuktikan khasiat racun ular bagi unta.

Para ahli menduga penyakit Hayam sebenarnya disebabkan oleh gigitan serangga atau infeksi, yang bisa berakibat fatal bila tidak diobati dengan cara medis, terutama bagi unta betina yang sedang bunting.

Dalam kondisi normal, unta tidak pernah memakan daging, apalagi ular berbisa. Mereka bertahan hidup di gurun dengan memakan tanaman keras, bunga, dan buah. Lemak yang tersimpan di punuknya membantu mereka menahan lapar dan haus hingga berhari-hari.

Seekor unta sehat bisa minum hingga 150 liter air sekali teguk dan berdiri setinggi dua meter, itulah sebabnya mereka dijuluki "Kapal Gurun."

Mengapa unta diberi makan ular hidup?

Unta diberi makan ular hidup dalam ritual kuno karena diyakini dapat mengobati penyakit tertentu, seperti "hayam" atau Sura disease, yang menyerang hewan tersebut.

Penyakit apa yang diobati dengan ritual ini?

Ritual ini diyakini dapat mengobati penyakit "hayam" atau penyakit hemoragik, yang juga dikenal sebagai "Sura disease", yang menyebabkan unta menolak makan dan minum.

Bagaimana unta bisa kebal terhadap bisa ular?

Unta memiliki kemampuan fisiologis unik, termasuk bibir tebal dan sistem kekebalan yang kuat, yang memungkinkan mereka kebal terhadap bisa ular dan menghasilkan antibodi.

Apakah praktik pengobatan unta dengan ular hidup ini didukung secara ilmiah?

Tidak, para ahli menyatakan bahwa tidak ada dasar ilmiah di balik praktik ini. Mereka menganggapnya sebagai takhayul yang tidak efektif serta kejam terhadap hewan.