Liputan6.com, Jakarta Bulan Syaban menjadi salah satu bulan yang istimewa dalam kalender Hijriah, karena menjadi penghubung antara Rajab dan Ramadan. Umat Islam dianjurkan memperbanyak ibadah pada bulan ini, salah satunya adalah puasa sunnah Nisfu Syaban.
Namun, bagi umat Islam yang masih memiliki hutang puasa Ramadan, pertanyaan yang kerap muncul adalah apakah boleh menggabungkan niat puasa Nisfu Syaban dengan puasa qadha Ramadan? Pendapat ulama mengenai hal ini terbagi dalam beberapa pandangan yang perlu dipahami agar tidak salah dalam menjalankan ibadah.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai niat puasa Nisfu Syaban, niat qadha Ramadan, hukum menggabungkan keduanya, serta keutamaan puasa Syaban berdasarkan hadits dan pandangan para ulama.
Keutamaan Puasa Nisfu Syaban dalam Islam
Puasa Nisfu Syaban merupakan salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan dalam Islam. Banyak hadits yang menjelaskan keutamaan puasa pada bulan Syaban, termasuk di malam pertengahannya, yang dikenal sebagai malam penuh rahmat dan ampunan.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda:
"Jika datang malam Nisfu Syaban, sholatlah dan puasalah pada siang harinya, karena Allah akan menurunkan ampunan-Nya di malam itu, mulai dari terbenamnya matahari hingga pagi hari..." (HR. Ibnu Majah).
Dari hadits ini, para ulama menyimpulkan bahwa puasa Nisfu Syaban memiliki nilai tersendiri dalam memperoleh rahmat dan pengampunan Allah SWT. Rasulullah SAW sendiri disebutkan dalam banyak riwayat kerap memperbanyak puasa pada bulan Syaban dibandingkan bulan lainnya di luar Ramadan.
Dengan menjalankan puasa Nisfu Syaban, umat Islam diharapkan dapat mempersiapkan diri menyambut Ramadan dengan kondisi yang lebih baik, baik secara spiritual maupun mental.
Bacaan Niat Puasa Nisfu Syaban dan Qadha Ramadan
Sama seperti ibadah puasa lainnya, puasa Nisfu Syaban dan qadha Ramadan memiliki niat khusus yang perlu diucapkan sebelum fajar. Berikut adalah bacaan niatnya:
Niat Puasa Nisfu Syaban:
nawaitu shauma syahri syabani sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya berniat puasa pada bulan Syaban sunnah karena Allah Ta'ala."
Niat Puasa Qadha Ramadan:
nawaitu shauma ghadin 'an qadha'i fardhi ramadhana lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku niat puasa esok hari sebagai ganti fardhu Ramadan karena Allah Ta'ala."
Niat puasa qadha wajib dilakukan pada malam hari sebelum fajar, sementara puasa sunnah bisa diniatkan hingga sebelum waktu Dzuhur selama belum melakukan hal yang membatalkan puasa.
Bolehkah Menggabungkan Puasa Nisfu Syaban dengan Qadha Ramadan?
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum menggabungkan puasa wajib dan sunnah dalam satu niat. Pendapat ini terbagi menjadi dua:
- Pendapat pertama: Puasa wajib (qadha Ramadan) tidak boleh digabung dengan puasa sunnah. Ulama seperti Abu Yusuf dan beberapa lainnya berpendapat bahwa dalam ibadah yang bersifat wajib, niatnya harus khusus untuk ibadah tersebut agar sah.
- Pendapat kedua: Menggabungkan puasa qadha Ramadan dan puasa sunnah diperbolehkan, dan seseorang bisa mendapatkan pahala dari keduanya. Pendapat ini dikemukakan oleh Imam Ibnu Hajar al-Haitami dan diperkuat oleh Imam Ramli.
Pendapat kedua ini didukung dalam kitab Fathul Mu’in, yang menyebutkan bahwa seseorang tetap mendapatkan pahala sunnah meskipun niat utamanya adalah qadha Ramadan.
Namun, beberapa ulama seperti Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menyarankan agar lebih utama menyelesaikan qadha puasa terlebih dahulu sebelum menjalankan puasa sunnah.
Jadwal Puasa Nisfu Syaban 1446 H
Puasa Nisfu Syaban dapat dilakukan di pertengahan bulan Syaban, yakni pada tanggal 15 Syaban. Namun, umat Islam juga diperbolehkan menjalankan puasa di hari-hari lain sepanjang bulan ini. Berikut jadwalnya:
- Jumat, 31 Januari 2025: 1 Syaban 1446 H
- Sabtu, 1 Februari 2025: 2 Syaban 1446 H
- Jumat, 14 Februari 2025: 15 Syaban 1446 H
Dianjurkan untuk tidak berpuasa setelah tanggal 15 Syaban kecuali bagi mereka yang memiliki kebiasaan rutin berpuasa atau sedang mengqadha puasa Ramadan.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Puasa Nisfu Syaban dan Qadha Ramadan
Q: Apakah wajib menjalankan puasa Nisfu Syaban?
A: Tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan.
Q: Apakah boleh puasa Nisfu Syaban tanpa sahur?
A: Boleh, asalkan sudah berniat sejak malam sebelumnya atau sebelum waktu Dzuhur selama belum melakukan hal yang membatalkan puasa.
Q: Mana yang lebih utama, puasa Nisfu Syaban atau qadha Ramadan?
A: Puasa qadha Ramadan lebih utama karena bersifat wajib, sedangkan puasa Nisfu Syaban bersifat sunnah.
Q: Bagaimana jika ingin menggabungkan niat puasa qadha dan Nisfu Syaban?
A: Sebagian ulama membolehkan, tetapi lebih baik menyelesaikan qadha Ramadan terlebih dahulu sebelum menjalankan puasa sunnah.