Mukjizat Nabi Zakaria AS dan Dalilnya, Kisah yang Meneguhkan Keimanan

1 day ago 4

Liputan6.com, Jakarta Kisah mukjizat Nabi Zakaria AS menjadi salah satu kisah yang hingga kini masih menginspirasi umat Muslim di seluruh dunia. Melalui perjalanan hidupnya yang penuh dengan kesabaran, banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik dari mukjizat Nabi Zakaria AS dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan hidup. Kisah ini juga menjadi contoh betapa besar kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya yang tidak pernah lelah berdoa.

Dalam berbagai riwayat dan ayat-ayat Al Quran, juga dijelaskan bagaimana mukjizat Nabi Zakaria AS digambarkan bukan hanya sebagai bentuk pertolongan Allah SWT, namun juga sebagai bukti kekuasaan Nya. Dari diberikannya keturunan di usia senja hingga perlindungan dari berbagai musuh, semua mukjizat Nabi Zakaria AS ini menunjukan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT.

Untuk lebih memahami nilai yang terkandung dalam berbagai mukjizat Nabi Zakaria, berikut ini telah Liputan6.com rangkum penjelasan dan kisah lengkapnya, pada Rabu (3/12).

Mukjizat Nabi Zakaria AS mendapatkan Keturunan di Usia Senja

Nabi Zakaria AS sangat mendambakan keturunan bersama dengan istrinya, meskipun keduanya telah berusia sangat lanjut. Kerinduannya terhadap penerus yang bisa melanjutkan dakwah yang telah dia lakukan dan menjaga agama membuat beliau terus memohon kepada Allah SWT dengan penuh keyakinan, meminta agar dapat diberi keturunan yang baik.

Doa Nabi Zakaria AS ini menjadi salah satu doa nabi yang tercatat dan tertuang dalam Al Quran, tepatnya pada Surat Maryam ayat 4 sampai 6 yang berbunyi:

قَالَ رَبِّ اِنِّىۡ وَهَنَ الۡعَظۡمُ مِنِّىۡ وَاشۡتَعَلَ الرَّاۡسُ شَيۡبًا وَّلَمۡ اَكُنۡۢ بِدُعَآٮِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا ٤ وَاِنِّىۡ خِفۡتُ الۡمَوَالِىَ مِنۡ وَّرَآءِىۡ وَكَانَتِ امۡرَاَتِىۡ عَاقِرًا فَهَبۡ لِىۡ مِنۡ لَّدُنۡكَ وَلِيًّا ۙ ٥ يَّرِثُنِىۡ وَيَرِثُ مِنۡ اٰلِ يَعۡقُوۡبَ ۖ وَاجۡعَلۡهُ رَبِّ رَضِيًّا ٦

Artinya : Dia (Zakaria) berkata, "Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah melemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, sedang aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku. Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu,yang akan mewarisiku dan mewarisi dari keluarga Yakub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridai."

Beliau meminta kepada Allah SWT keturunan yang bisa mewarisi ilmu, kebijaksanaan, dan kenabian, serta bisa melanjutkan tugas dakwah kepada Bani Israil. Doa ini kemudian dijawab Allah SWT melalui kabar gembira yang disampaikan oleh malaikat kepada Nabi Zakaria AS saat sedang beribadah. Hal ini dijelaskan dalam surat Maryam ayat 7 berikut ini:

يٰزَكَرِيَّآ اِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلٰمِ ࣙاسْمُهٗ يَحْيٰىۙ لَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا

Artinya: (Allah berfirman,) “Wahai Zakaria, Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki yang bernama Yahya yang nama itu tidak pernah Kami berikan sebelumnya.”

Nabi Zakaria AS yang masih kaget dan heran bagaimana mungkin ia diberi anak, padahal istrinya dan dirinya sudah sangat tua, pun bertanya. Allah SWT kemudian menjawab dalam surat yang sama Maryam ayat 9 yang berisi:

قَالَ كَذٰلِكَۗ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَّقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْـًٔا

Artinya: Dia (Allah) berfirman, ”Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, ”Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh, engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali.”

Dari ayat-ayat inilah umat Islam belajar bahwa tidak ada doa yang sia-sia. Selain itu sebagai tanda bahwa istrinya telah hamil, Allah SWT kembali berfirman dan memberikan tanda yang diterangkan dalam surat Maryam ayat 10 berikut:

قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِّيْٓ اٰيَةًۗ قَالَ اٰيَتُكَ اَلَّا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلٰثَ لَيَالٍ سَوِيًّا

Artinya: Dia (Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, berilah aku suatu tanda.” (Allah) berfirman, “Tandanya bagimu ialah bahwa engkau tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama (tiga hari) tiga malam, padahal engkau sehat.”

Mukjizat Pena Nabi Zakaria AS Berjalan di Atas Air

Suatu ketika, saat para nabi dan ulama Bani Israil berselisih tentang siapa yang paling berhak mengasuh Maryam, dilakukanlah sebuah kompetisi untuk menentukan siapa yang akan diberikan hak ini. Di mana mereka harus melempar pena masing-masing ke dalam sungai. Pena yang tidak tenggelam, maka pemilik pena tersebut akan mendapat hak untuk merawat Maryam.

Semua pena ternyata tenggelam selain milik Nabi Zakaria AS. Bahkan, pena miliknya bergerak melawan arus air. Hal ini menjadi bukti bahwa Allah SWT memilih beliau sebagai pengasuh Maryam. Peristiwa ini dijelaskan dalam banyak kitab tafsir, untuk menjelaskan penafsiran pada surat Ali Imran ayat 44 yang berbunyi:

ذٰلِكَ مِنْ اَنْۢبَاۤءِ الْغَيْبِ نُوْحِيْهِ اِلَيْكَۗ وَمَا كُنْتَ لَدَيْهِمْ اِذْ يُلْقُوْنَ اَقْلَامَهُمْ اَيُّهُمْ يَكْفُلُ مَرْيَمَۖ وَمَا كُنْتَ لَدَيْهِمْ اِذْ يَخْتَصِمُوْن

Itulah sebagian dari berita-berita gaib yang Kami wahyukan kepadamu (Nabi Muhammad). Padahal, engkau tidak bersama mereka ketika mereka melemparkan pena mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam dan engkau tidak bersama mereka ketika mereka bersengketa.

Para ahli tafsir dan ulama sepakat bahwa peristiwa yang dijelaskan dalam surat ini merupakan bagian dari mukjizat Nabi Zakaria AS. Ayat ini juga menjelaskan bahwa Allah SWT menentukan pengasuh terbaik untuk Maryam, sehingga Maryam akan tumbuh dalam pengawasan orang saleh yaitu Nabi Zakaria AS. Mukjizat-mukjizat ini menjadi bukti keistimewaan Nabi Zakaria AS.

Mukjizat Nabi Zakaria AS Bersembunyi di dalam Pohon

Pada masa itu, raja Herodus yang memimpin saat itu memiliki rencana untuk menikahi keponakannya sendiri, yang merupakan hal yang dilarang oleh agama. Nabi Zakaria AS menentangnya, sehingga Herodus merasa tersinggung dan memerintahkan para prajuritnya untuk segera menangkap Nabi Zakaria AS.

Ketika dikejar oleh para prajurit, Allah SWT memberi wahyu kepada Nabi Zakaria AS agar masuk ke dalam sebuah pohon, dan atas ijin Allah SWT, batang pohon itu membelah dan menutup kembali sehingga beliau bisa bersembunyi seutuhnya di dalam pohon tersebut.

Walaupun mukjizat Nabi Zakaria AS ini tidak dijelaskan secara detail dalam Al Quran, namun kisah ini banyak disebutkan dalam kitab-kitab sejarah para nabi yang dirangkum dalam karya-karya ulama terkemuka.

Mukjizat Nabi Zakaria AS yang telah dijelaskan diatas menjadi pengingat bahwa tidak ada perkara yang mustahil bagi Allah SWT, bahkan ketika logika manusia melihatnya sebagai suatu yang mustahil terjadi. 

Mengenal Sekilas Nabi Zakaria AS

Nabi Zakaria AS merupakan salah satu dari 25 nabi dan rasul yang diimani oleh umat Islam dan kisah nya terus disampaikan secara turun temurun. Beliau adalah keturunan dari Nabi Sulaiman AS, sebagaimana disebutkan dalam kitab Qashashul Anbiya karya Ibnu Katsir.

Beliau hidup pada masa Bani Israil yang berada di bawah kekuasaan bangsa Romawi, dipimpin oleh raja Herodus yang terkenal zalim dan kejam. Dalam kondisi yang penuh dengan tekanan itulah Nabi Zakaria berdakwah kepada kaumnya agar kembali kepada ajaran Allah SWT.

Pada masa itu, pekerjaan Nabi Zakaria AS adalah seorang tukang kayu (najjar). Hal ini diterangkan dalam sebuah hadist yang berbunyi:

“Zakaria adalah seorang tukang kayu.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah)

Selain dikenal sebagai nabi yang bijaksana dan baik hati, Nabi Zakaria AS juga dikenal sebagai sosok yang sangat lembut hati, penyabar dan sangat tekun dalam beribadah. Kehidupan keluarganya pun sarat dengan hikmah karena istrinya, Iisya binti Faquuz, merupakan saudari dari Hannah binti Faquuz, yaitu ibu dari Siti Maryam. Dengan demikian, Nabi Zakaria menjadi paman dari Maryam, dan beliau lah yang dipercaya Allah SWT untuk mengasuh Maryam sejak kecil.

TANYA JAWAB SEPUTAR MUKJIZAT NABI ZAKARIA

1. Siapakah Nabi Zakaria?

Nabi Zakaria adalah salah satu nabi Allah yang diutus kepada Bani Israil dan merupakan ayah dari Nabi Yahya AS. Beliau adalah seorang pemimpin rohani yang mengabdikan hidupnya untuk mengurus Baitul Maqdis dan membimbing umatnya dalam beribadah. Nabi Zakaria dikenal sebagai sosok yang sangat saleh, tekun beribadah, dan selalu berdoa kepada Allah SWT.

2. Di mana kisah Nabi Zakaria disebutkan dalam Al-Qur'an?

Kisah Nabi Zakaria disebutkan dalam beberapa surah Al-Qur'an, antara lain Surah Maryam ayat 1-11, Surah Ali Imran ayat 37-41, dan Surah Al-Anbiya ayat 89-90. Dalam surah-surah tersebut, Allah menceritakan tentang doa Nabi Zakaria, mukjizat yang diberikan kepadanya, serta kelahiran putranya Nabi Yahya. Kisah beliau menjadi pelajaran penting tentang kekuasaan Allah dan pentingnya berdoa serta tawakal.

3. Apa tugas utama Nabi Zakaria?

Tugas utama Nabi Zakaria adalah menyampaikan dakwah dan mengajak Bani Israil untuk kembali kepada jalan Allah SWT. Beliau juga bertugas sebagai pengurus dan penjaga Baitul Maqdis, tempat ibadah yang sangat suci. Selain itu, beliau juga menjadi wali atau pengasuh Maryam, ibu dari Nabi Isa AS.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |