:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5178984/original/059789900_1743462810-20250401-Pengungsi_Myanmar-AFP_1.jpg)
1/7
Orang-orang berlindung di tenda-tenda sementara yang didirikan di luar ruangan di Mandalay pada tanggal 31 Maret 2025, tiga hari setelah gempa bumi Myanmar yang mematikan. (Sai Aung MAIN/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5178985/original/003434200_1743462811-20250401-Pengungsi_Myanmar-AFP_2.jpg)
1/7
Pada 31 Maret 2025, pemerintah Myanmar mengumumkan satu minggu berkabung nasional usai bencana gempa dengan kekuatan magnitude 7,7 yang terjadi pada 28 Maret 2025 sekitar pukul 12:50:54 waktu setempat. (Sai Aung MAIN/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5178986/original/052863200_1743462811-20250401-Pengungsi_Myanmar-AFP_3.jpg)
1/7
Upaya pencarian dan penyelamatan korban gempa di Myanmar terus dilakukan dengan bantuan tim dari berbagai negara. (Sai Aung MAIN/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5178987/original/091224200_1743462811-20250401-Pengungsi_Myanmar-AFP_4.jpg)
1/7
Sekitar 2.056 orang dinyatakan tewas dalam bencana tersebut. Gempa juga meratakan puluhan bangunan di Mandalay—kota terbesar kedua di Myanmar. (Sai Aung MAIN/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5178988/original/026656800_1743462812-20250401-Pengungsi_Myanmar-AFP_5.jpg)
1/7
Pemerintah Myanmar juga mengalami kekurangan alat berat sehingga operasi pencarian dan penyelamatan korban tidak maksimal. (Sai Aung MAIN/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5178989/original/066249400_1743462812-20250401-Pengungsi_Myanmar-AFP_6.jpg)
1/7
Upaya pengiriman bantuan ke Myanmar terhambat akibat pemadaman listrik hingga jaringan komunikasi yang bermasalah. (Sai Aung MAIN/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5178990/original/096672100_1743462812-20250401-Pengungsi_Myanmar-AFP_7.jpg)
1/7
Saat ini, warga Myanmar terpaksa berlindung sementara di tenda-tenda sederhana. (Sai Aung MAIN/AFP)