Kenapa Daging Kurban Sering Alot Meski Sudah Direbus Lama? Ini Kesalahan yang Sering Dilakukan

1 day ago 17

Liputan6.com, Jakarta Daging kurban sering menjadi stok bahan makanan utama di rumah selama momen Idul Adha. Sayangnya, banyak orang mengeluhkan bahwa daging kurban, terutama sapi atau kambing sering terasa alot dan sulit dikunyah meskipun sudah direbus berjam-jam.

Masalah ini biasanya tidak terletak pada kualitas daging, melainkan karena kesalahan dalam teknik penanganan dan pengolahan. Bahkan, tanpa disadari, kebiasaan umum seperti mencuci daging dengan air keran bisa membuat teksturnya makin keras.

Supaya tidak mengulang kesalahan yang sama, penting untuk memahami apa saja penyebab daging kurban sulit empuk dan bagaimana cara memperbaikinya. Berikut ulasannya.

1. Daging Dicuci Sebelum Dimasak

Kebiasaan pertama yang sering dilakukan adalah mencuci daging kurban dengan air keran begitu sampai di rumah. Meski terlihat higienis, nyatanya ini bisa membuat tekstur daging menjadi keras dan alot saat dimasak.

Air yang meresap ke serat-serat daging bisa membuat permukaannya menggumpal ketika terkena panas. Akibatnya, daging tidak menyerap bumbu dan menjadi sulit empuk meski direbus lama.

Sebaiknya, langsung olah daging tanpa dicuci atau cukup lap bagian luarnya dengan tisu bersih jika ada kotoran yang menempel.

2. Daging Segar Langsung Dimasak Tanpa Diistirahatkan

Daging kurban yang baru dipotong masih dalam kondisi tegang atau ‘rigor mortis’. Jika langsung dimasak, daging akan alot dan keras meskipun direbus lama.

Idealnya, daging kurban didiamkan di suhu ruang selama beberapa jam atau disimpan di kulkas selama minimal 6–12 jam agar otot-ototnya relaks. Proses ini akan membantu membuat tekstur lebih empuk saat dimasak.

Jika tidak sempat, bisa juga dipresto sebentar setelah direndam bumbu agar hasilnya lebih maksimal.

3. Rebus Daging dengan Air Sudah Panas

Kesalahan lain adalah memasukkan daging langsung ke dalam air yang sudah mendidih. Perubahan suhu mendadak membuat serat daging menyusut dan mengunci kelembapannya, membuatnya lebih keras.

Cara terbaik adalah memasukkan daging saat air masih dingin, lalu rebus perlahan bersama bumbu agar daging matang dari dalam secara merata.

Rebus dengan api kecil agar kolagen dalam daging berubah menjadi gelatin yang membuat tekstur lembut dan juicy.

4. Terlalu Lama Merebus dengan Api Besar

Banyak yang mengira bahwa merebus lama akan membuat daging otomatis empuk. Padahal, jika menggunakan api besar terus-menerus, air akan cepat menguap dan daging justru mengeras.

Daging yang direbus terlalu lama tanpa pengaturan suhu malah bisa kehilangan sari-sarinya dan menjadi keras di luar, kering di dalam. Gunakan teknik slow-cook atau rebus dengan api kecil-sedang dan tutup panci agar panasnya stabil dan uap tidak hilang terlalu cepat.

5. Tidak Menggunakan Bahan Pelunak Alami

Untuk daging kambing atau sapi bagian keras seperti sengkel atau gandik, ada baiknya menambahkan bahan pelunak alami seperti daun pepaya, nanas, atau parutan jahe.

Bahan-bahan ini membantu memecah protein dalam daging secara alami tanpa mengubah rasa secara signifikan. Namun, pastikan tidak menggunakan terlalu lama, karena bisa membuat daging hancur dan kehilangan teksturnya.

6. Salah Memilih Bagian Daging

Tidak semua bagian daging cocok untuk direbus biasa. Bagian seperti sandung lamur, has luar, atau iga lebih mudah empuk, sementara bagian seperti paha belakang (gandik) cenderung lebih alot jika tidak dipresto.

Memilih bagian yang tepat sesuai metode masak sangat penting. Untuk tongseng atau gulai, gunakan bagian yang ada sedikit lemak. Untuk sate, pilih bagian has dalam agar cepat matang.

Memahami karakter tiap potongan daging akan membantu menentukan perlakuan yang tepat saat memasaknya.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Daging Kurban yang Alot

1. Apakah daging kurban boleh langsung dimasak setelah dipotong?

Sebaiknya tidak. Diamkan daging selama beberapa jam atau simpan di kulkas dulu agar ototnya relaks dan tidak kaku.

2. Apakah boleh mencuci daging sebelum dimasak?

Sebaiknya tidak dicuci dengan air mengalir. Jika perlu, lap dengan tisu bersih untuk menghindari bakteri dan menjaga tekstur.

3. Apakah semua daging bisa empuk hanya dengan merebus?

Tidak. Beberapa bagian daging memerlukan perlakuan khusus seperti presto, slow-cook, atau tambahan bahan pelunak alami.

4. Berapa lama waktu ideal merebus daging agar empuk?

Dengan api kecil, sekitar 60–90 menit. Bisa lebih cepat jika menggunakan presto atau daging sudah cukup tua (daging matang disimpan semalaman).

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |