Liputan6.com, Jakarta Setiap kali perayaan Iduladha tiba, banyak masyarakat menerima daging kurban dalam jumlah besar dan langsung menyimpannya di freezer agar tahan lama. Namun, tak sedikit dari mereka yang justru menemukan daging tersebut cepat bau dan berubah warna, padahal penyimpanannya sudah dilakukan dalam lemari pendingin.
Penyebab utamanya bukan terletak pada freezer yang rusak atau tidak dingin, melainkan pada kesalahan-kesalahan umum saat menyimpan daging sejak awal penerimaan hingga proses membekukannya. Kesalahan ini kerap dilakukan tanpa disadari, seperti membungkus daging dalam kantong plastik hitam atau langsung menyimpan dalam jumlah besar tanpa memperhatikan sirkulasi udara. Akibatnya, kualitas daging menurun drastis dalam waktu singkat.
Adapun cara menyimpan daging yang tidak tepat justru bisa mempercepat pertumbuhan bakteri meskipun berada dalam suhu rendah. Oleh sebab itu, penting untuk memahami tahapan penyimpanan yang benar agar daging tetap segar, tidak mudah bau, dan aman dikonsumsi meski setelah beberapa hari atau minggu disimpan. Berikut Liputan6.com rangkum sejumlah kesalahan dalam menyimpan daging kurban di kulkas. Simak informasi selengkapnya berikut, dirangkum Senin (02/6).
1. Tidak Mencuci Daging Sebelum Disimpan Dapat Memicu Bakteri Berkembang
Dirujuk dari laman baznas.go.id, kesalahan pertama yang sering dilakukan masyarakat saat menerima daging kurban adalah mencucinya terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam freezer. Meskipun terlihat bersih dan higienis, langkah ini justru mempercepat pembusukan. Air yang tersisa pada daging bisa menjadi media subur bagi pertumbuhan mikroorganisme yang menyebabkan bau tak sedap, terutama jika proses pembekuan tidak berlangsung cepat.
Dalam anjurannya, BAZNAS menegaskan bahwa daging sebaiknya tidak dicuci sebelum disimpan karena air dari cucian bisa mengurangi suhu internal daging dan menciptakan kelembapan tinggi dalam kemasan penyimpanan. Hal ini akan memperbesar kemungkinan kontaminasi silang dan mempercepat degradasi protein di dalam daging.
Oleh karena itu, proses pencucian sebaiknya dilakukan hanya saat daging akan diolah, bukan ketika akan dibekukan. Edukasi tentang penanganan awal daging sangat penting agar tidak terjadi kesalahan yang berdampak pada kualitas bahan pangan hewani ini.
2. Membungkus Daging dengan Kantong Plastik Hitam Menurunkan Kualitas
Banyak masyarakat masih menggunakan kantong plastik hitam untuk membungkus daging kurban sebelum disimpan, padahal hal ini bisa mempercepat kerusakan. Plastik hitam umumnya terbuat dari bahan daur ulang yang tidak layak untuk kontak langsung dengan makanan karena mengandung zat kimia berbahaya. Selain itu, plastik jenis ini tidak memiliki sirkulasi udara yang baik sehingga mempercepat proses pembusukan dalam freezer.
Daging yang dibungkus plastik hitam juga lebih cepat mengalami perubahan warna dan tekstur karena interaksi antara senyawa kimia dalam plastik dan komponen biologis dalam daging. Dalam kondisi beku sekalipun, reaksi ini tetap bisa terjadi secara lambat dan berkelanjutan, terutama jika freezer mengalami fluktuasi suhu akibat sering dibuka tutup.
Solusi terbaik adalah membungkus daging dengan plastik bening khusus makanan atau menggunakan wadah kedap udara. Gunakan plastik food grade atau kontainer tertutup rapat agar daging terlindungi dari kontaminasi dan perubahan kualitas. Langkah ini sangat krusial, terutama jika daging akan disimpan dalam waktu lebih dari satu minggu.
3. Menyimpan Daging dalam Jumlah Besar Sekaligus Menyulitkan Pembekuan
Salah satu kesalahan umum lainnya adalah menyimpan daging dalam satu bungkusan besar atau menumpuk banyak daging dalam satu wadah. Kondisi ini menyulitkan proses pembekuan merata karena suhu dingin sulit menjangkau bagian terdalam dari tumpukan daging, sehingga sebagian daging tetap berada pada suhu yang tidak cukup rendah untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Disarankan untuk memisahkan daging ke dalam beberapa bagian kecil sesuai porsi konsumsi harian. Dengan demikian, pembekuan akan berlangsung lebih cepat dan merata, serta memudahkan saat ingin mengolah daging tanpa harus mencairkan seluruh stok. Selain menjaga kualitas, cara ini juga lebih hemat energi karena freezer tidak harus bekerja lebih keras untuk membekukan volume besar sekaligus.
Potong sesuai porsi masak, simpan dalam plastik zip atau kontainer kecil. Strategi ini sangat direkomendasikan untuk rumah tangga yang ingin mempertahankan kesegaran daging kurban selama beberapa minggu atau bahkan bulan.
4. Tidak Memberi Jeda Suhu Ruang Sebelum Masuk Freezer Memicu Kristal Es
Langkah yang tampak sepele namun berdampak besar adalah langsung memasukkan daging segar ke dalam freezer tanpa membiarkannya berada pada suhu ruang selama beberapa waktu. Daging yang baru dipotong biasanya masih mengandung suhu tubuh hewan, dan bila langsung dibekukan, akan menyebabkan terbentuknya kristal es yang merusak serat daging dari dalam. Akibatnya, daging akan lebih cepat rusak ketika dicairkan kembali.
Memberi jeda agar daging mencapai suhu ruang selama 3–4 jam sebelum masuk freezer adalah langkah penting yang kerap diabaikan. Proses ini memungkinkan penguapan sisa cairan internal dan mencegah terjadinya pembekuan yang tidak merata.
Daging yang dibekukan dalam kondisi terlalu hangat justru menciptakan uap yang menempel di permukaan freezer dan bisa menyebabkan aroma daging menyebar ke bahan makanan lainnya. Suhu daging harus benar-benar stabil sebelum dibekukan agar struktur alaminya tetap terjaga. Jangan langsung masukkan daging panas ke dalam freezer, biarkan beberapa saat di suhu ruang.
5. Tidak Mencatat Tanggal Penyimpanan Menyulitkan Manajemen Stok
Kesalahan terakhir yang sering disepelekan adalah tidak mencatat tanggal saat daging dimasukkan ke dalam freezer. Tanpa pencatatan ini, masyarakat cenderung lupa seberapa lama daging telah disimpan, dan akhirnya menggunakan daging yang sudah melewati batas kesegaran ideal. Daging beku memang bisa tahan lama, tetapi kualitas terbaiknya tetap berada dalam rentang waktu tertentu.
Idealnya, daging beku dikonsumsi dalam waktu maksimal dua bulan agar tekstur dan rasanya tetap optimal. Oleh karena itu, mencantumkan tanggal simpan pada setiap kemasan sangat membantu untuk mengetahui prioritas penggunaan. Cara ini juga mempermudah saat ingin mengatur stok di freezer agar rotasi penggunaan berjalan sesuai urutan penyimpanan.
Selalu tandai tanggal penyimpanan pada kemasan, agar tidak salah ambil daging yang lebih lama. Langkah kecil ini menjadi kunci penting dalam menjaga keamanan pangan, terutama dalam momen pasca-Iduladha saat freezer penuh dengan stok daging dari berbagai sumber.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik (People Also Ask Google)
1. Kenapa daging kurban cepat bau padahal disimpan di freezer?
Daging kurban cepat bau meskipun disimpan di freezer karena proses penyimpanan awal yang salah, seperti mencuci daging sebelum dibekukan, menggunakan plastik hitam, atau menyimpan dalam jumlah besar sekaligus.
2. Bolehkah mencuci daging sebelum dimasukkan ke freezer?
Tidak disarankan. Mencuci daging sebelum pembekuan bisa meningkatkan kelembapan dan memicu pertumbuhan bakteri yang menyebabkan bau busuk.
3. Berapa lama daging kurban bisa bertahan di freezer?
Daging kurban bisa bertahan 1–2 bulan dalam freezer dengan kualitas yang masih baik, asalkan disimpan dengan cara yang benar dan dalam kemasan kedap udara.
4. Apakah plastik hitam aman untuk menyimpan daging kurban?
Tidak. Plastik hitam biasanya bukan food grade dan dapat mengandung zat berbahaya serta tidak melindungi daging dari kontaminasi dengan baik.
5. Bagaimana cara terbaik menyimpan daging kurban di freezer?
Pisahkan daging sesuai porsi, bungkus dengan plastik food grade atau wadah tertutup, beri label tanggal, dan biarkan daging pada suhu ruang beberapa jam sebelum dibekukan.