Kasus Suap Dinas PUPR, KPK Tahan Dua Anggota DPRD OKU

1/10

Mendra SB; Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ulu periode 2024-2029, Robi Vertigo; Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ulu periode 2024-2029, Parwanto; dan Ahmat Thoha (dari kiri ke kanan) saat mengikuti rilis penetapan penahanan di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis 20 November 2025. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan empat tersangka baru dugaan kasus suap di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

1/10

Mereka adalah Parwanto yang menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ulu periode 2024-2029, Robi Vertigo (Anggota DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu periode 2024-2029), serta dari pihak swasta, yakni Mendra SB dan Ahmat Thoha. Tampak dalam foto, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ulu periode 2024-2029, Parwanto (depan) sesaat sebelum rilis penetapan penahanan di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis 20 November 2025. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

1/10

Penahanan keempat tersangka ini merupakan pengembangan perkara sebelumnya dalam operasi tangkap tangan (OTT). Tampak dalam foto, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ulu periode 2024-2029, Parwanto (depan) sesaat sebelum rilis penetapan penahanan di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis 20 November 2025. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

1/10

Diketahui, kasus suap di Dinas PUPR ini bermula dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Kabupaten OKU pada 15 Maret 2025 lalu. Tampak dalam foto, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ulu periode 2024-2029, Parwanto (depan) sesaat sebelum rilis penetapan penahanan di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis 20 November 2025. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

1/10

Dalam OTT tersebut KPK menangkap delapan orang, tapi hanya enam yang ditetapkan sebagai tersangka. Tampak dalam foto, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ulu periode 2024-2029, Parwanto (tengah) sesaat sebelum rilis penetapan penahanan di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis 20 November 2025. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

1/10

KPK menjerat empat tersangka ini dengan pasal yang berbeda. Tampak dalam foto, Mendra SB; Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ulu periode 2024-2029, Robi Vertigo; Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ulu periode 2024-2029, Parwanto; dan Ahmat Thoha (memakai rompi tahanan dari kiri ke kanan) saat mengikuti rilis penetapan penahanan di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis 20 November 2025. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

1/10

Purwanto dan Robi Vitergo dijerat dengan pasal 12 huruf a atau pasal 12 huruf b atau pasal 11 Undang-Undang nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 ayat 1 ke 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan juncto pasal 65 ayat 1 KUHP. Tampak dalam foto, Mendra SB; Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ulu periode 2024-2029, Robi Vertigo; Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ulu periode 2024-2029, Parwanto; dan Ahmat Thoha (dari kiri ke kanan) saat mengikuti rilis penetapan penahanan di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis 20 November 2025. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

1/10

Sementara, Ahmad Thoha alias Anang dan Mendra S.B yang merupakan pihak swasta dijerat dengan pasal 5 ayat 1 huruf a atau pasal 5 ayat 1 huruf b atau pasal 13 UU nomor 31 Tahun 1999 Tipikor juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Tampak dalam foto, Mendra SB; Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ulu periode 2024-2029, Robi Vertigo; Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ulu periode 2024-2029, Parwanto; dan Ahmat Thoha (memakai rompi tahanan dari kiri ke kanan) saat mengikuti rilis penetapan penahanan di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis 20 November 2025. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

1/10

Mendra SB; Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ulu periode 2024-2029, Robi Vertigo; Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ulu periode 2024-2029, Parwanto; dan Ahmat Thoha (memakai rompi tahanan dari kiri ke kanan) saat mengikuti rilis penetapan penahanan di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis 20 November 2025. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

1/10

Mendra SB; Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ulu periode 2024-2029, Robi Vertigo; Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ulu periode 2024-2029, Parwanto; dan Ahmat Thoha (memakai rompi tahanan dari kiri ke kanan) saat mengikuti rilis penetapan penahanan di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis 20 November 2025. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)