Jejak Ular di Dalam Rumah yang Tak Disadari, Kenali Tanda-tandanya

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran ular di rumah sering tidak disadari, namun jejak ular di dalam rumah yang tak disadari bisa muncul lewat sisik, lendir, atau bekas goresan. Mengenali tanda ini penting untuk mencegah risiko tergigit.

Ular kerap menyukai tempat tersembunyi seperti lemari, gudang, atau sela lantai. Jejak ular di dalam rumah yang tak disadari kadang hanya terlihat di malam hari, sehingga kewaspadaan diperlukan.

Inspeksi yang dilakukan secara rutin dan menjaga kebersihan rumah tentunya menjadi kunci utama agar jejak ular di dalam rumah yang tak disadari tidak berkembang menjadi masalah serius.

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang jejak ular di dalam rumah yang tak disadari, Rabu (3/12/2025).

Menurut Riyandi, R. T. R. S. (2019) sebagaimana dikutip dalam kajian di Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika Vol 3 No 2, ular adalah kelompok hewan Reptil yang tidak mempunyai kaki, tetapi memiliki sisik di seluruh tubuhnya, dan memiliki tubuh yang ramping memanjang. Ular termasuk salah satu satwa yang berperan penting dalam rangkaian alur rantai makanan.

Berikut ini jejak fisik keberadaan ular:

1. Kulit ular yang terkelupas

Ular secara berkala melepaskan kulitnya sebagai bagian dari pertumbuhan alami. Kulit yang terkelupas ini sering tertinggal di sudut-sudut rumah, di bawah furnitur, atau di area yang jarang dijangkau.

Kehadiran kulit ular menandakan bahwa ular pernah berada di lokasi tersebut, dan bisa menjadi peringatan agar pemilik rumah lebih waspada.

Memeriksa area-area tersembunyi secara rutin bisa membantu mengidentifikasi kemungkinan kehadiran ular sebelum mereka muncul secara langsung.

2. Kotoran ular

Kotoran ular memiliki ciri khas yang mudah dibedakan dari hewan lain. Biasanya berbentuk panjang, berwarna gelap, dan sering mengandung sisa tulang kecil atau rambut dari mangsanya.

Menemukan kotoran dengan ciri-ciri tersebut di sudut rumah, bawah lemari, atau area tersembunyi lain menandakan aktivitas ular.

Selain sebagai tanda fisik, kotoran ular juga dapat membantu menentukan jenis ular yang masuk dan seberapa sering mereka berkeliaran di rumah.

3. Jejak melata

Ular meninggalkan jejak khas karena tidak memiliki kaki. Pergerakannya menciptakan pola melengkung atau menyerupai huruf ‘S’ pada permukaan berdebu, tanah, atau lantai yang belum dibersihkan.

Jejak ini berbeda dari jejak hewan berkaki lain dan dapat menjadi petunjuk bahwa ular baru saja melintasi area tersebut. Mengamati pola jejak ini membantu pemilik rumah mengetahui arah pergerakan ular dan area yang paling sering mereka lewati.

4. Lubang atau celah masuk

Ular memiliki tubuh yang lentur sehingga bisa masuk melalui celah-celah kecil. Celah pada fondasi rumah, pipa, ventilasi, retakan di dinding, atau di bawah pintu dan kusen jendela bisa menjadi jalur masuk.

Bahkan celah sekecil pensil pun bisa dilalui ular. Menutup celah-celah ini secara menyeluruh menjadi langkah penting untuk mencegah ular masuk dan mengurangi risiko kejadian yang tidak diinginkan.

Selain punya bau yang khas, ular juga dapat mengidentifikasi bau. Mengutip buku berjudul Toksikologi Lingkungan (2023) oleh Indang Dewata, Yun Hendri Danhas, setiap cabang lidah ular dilengkapi dengan kelenjar yang dapat menangkap partikel bau di udara, lalu ular akan menarik lidahnya kembali ke mulut. 

Selanjutnya, partikel-partikel bau yang menempel di lidahnya itu disalurkan ke sebuah organ pengenal bau yang terletak di langit-langit rahang atasnya. Organ tersebut disebut organ jacobson.

Berikut ini tanda sensorik ular perlu diwaspadai:

1. Suara aneh

Ular tidak bersuara seperti hewan lain, namun pergerakan mereka dapat menimbulkan suara desisan atau gesekan saat meluncur di permukaan kasar, tumpukan kardus, atau benda di rumah.

Suara-suara ini biasanya terdengar di malam hari atau saat rumah sepi. Mendengarkan suara aneh dari sudut ruangan bisa menjadi indikasi awal keberadaan ular sebelum terlihat secara langsung.

2. Aroma tidak biasa

Ular memiliki bau khas yang berbeda dari hewan lain. Bau ini terkadang agak amis dan sulit dijelaskan, tetapi cukup tajam untuk dikenali jika mencium aroma asing di tempat persembunyian.

Kehadiran bau ini di area yang sebelumnya jarang disentuh atau tidak biasa dilewati bisa menjadi pertanda bahwa ular sedang beraktivitas di rumah.

3. Bau kotoran

Kotoran ular memiliki aroma yang khas, agak amis, dan mirip bau hewan yang lama tidak dibersihkan. Biasanya ditemukan di bawah kulkas, lemari dapur, atau area tersembunyi lainnya.

Kehadiran bau kotoran ini menjadi tanda yang jelas bahwa ular aktif di lokasi tersebut, sehingga pemilik rumah bisa segera mengambil langkah pencegahan.

Mengutip buku berjudul Hewan Melata (reptilia) (2023) oleh Dhany Ardyansyah, seperti kebanyakan reptilia lain, untuk menghangatkan suhu tubuh dan juga untuk membantu kelancaran pencernaan, ular sering kali berjemur (basking) di bawah sinar matahari. Sebagai hewan eksoterm, berjemur merupakan salah satu cara ular mempertahankan suhu tubuhnya secara eksternal.

Berikut ini indikasi tidak langsung dari ular di rumah:

1. Perilaku hewan peliharaan

Anjing dan kucing memiliki indra penciuman dan pendengaran yang lebih tajam daripada manusia. Jika tiba-tiba menjadi gelisah, menggonggong, atau mengeong ke arah tertentu, atau menunjukkan perilaku aneh lainnya, ini bisa menandakan mereka mendeteksi kehadiran ular.

Mengamati reaksi hewan peliharaan bisa menjadi cara alami untuk mengetahui keberadaan ular sebelum muncul ke permukaan.

2. Penurunan populasi tikus atau hewan pengerat

Ular sering memasuki rumah untuk mencari mangsa, terutama tikus atau hewan pengerat kecil lainnya. Apabila jumlah tikus di rumah atau sekitarnya tiba-tiba menurun drastis, ini bisa menjadi tanda tidak langsung adanya predator aktif seperti ular. Dengan memperhatikan pola ini, pemilik rumah bisa lebih waspada terhadap kemungkinan ular yang berkeliaran.

3.  Tempat persembunyian favorit

Ular menyukai lokasi gelap, lembap, dan jarang disentuh karena kondisi tersebut membantu mereka menjaga suhu tubuh dan merasa aman.

Area seperti gudang, ruang cuci, ruang bawah tanah, tumpukan barang, atau di bawah tempat tidur menjadi lokasi favorit ular untuk bersembunyi. Memeriksa area-area ini secara rutin dan menjaga kebersihan dapat mengurangi kemungkinan ular menetap di rumah.

Apa tanda fisik yang paling mudah dikenali jika ada ular di rumah?

Tanda fisik yang paling mudah dikenali adalah kulit ular yang terkelupas, kotoran berbentuk panjang, dan jejak melata menyerupai huruf ‘S’ di permukaan berdebu atau tanah. Menemukan salah satu atau beberapa tanda ini menandakan ular pernah atau sedang berada di rumah.

Bagaimana cara ular bisa masuk ke dalam rumah?

Ular dapat masuk melalui celah-celah kecil, seperti retakan di dinding, pipa, ventilasi, atau bawah pintu dan kusen jendela. Tubuhnya yang lentur memungkinkan ular melewati celah sekecil pensil sekalipun.

Apakah ada tanda sensorik selain fisik yang menandakan keberadaan ular?

Ya, tanda sensorik bisa berupa suara aneh seperti desisan atau gesekan saat ular bergerak, serta bau tidak biasa dari tempat persembunyian atau kotoran ular yang khas. Aroma ini biasanya amis atau mirip bau hewan yang lama tidak dibersihkan.

Bagaimana hewan peliharaan dapat membantu mendeteksi ular?

Anjing atau kucing memiliki indra penciuman dan pendengaran yang tajam. Jika mereka tiba-tiba gelisah, menggonggong, atau mengeong ke arah tertentu, kemungkinan mereka mendeteksi keberadaan ular yang tersembunyi.

Area mana di rumah yang paling sering menjadi tempat persembunyian ular?

Ular menyukai tempat gelap, lembap, dan jarang disentuh, seperti gudang, ruang cuci, ruang bawah tanah, tumpukan barang, atau di bawah tempat tidur. Memeriksa dan menjaga kebersihan area ini dapat membantu mencegah ular bersembunyi di rumah.