Jangan Buang Air Rebusan Daging Sapi, Ini Manfaatnya yang Tak Terduga

1 day ago 15

Liputan6.com, Jakarta Selama ini, air rebusan daging sapi sering dianggap sebagai limbah dapur yang tidak berguna dan langsung dibuang ke wastafel tanpa pikir panjang. Padahal di balik cairan keruh tersebut tersembunyi potensi besar yang jarang diketahui banyak orang.

Dalam rutinitas memasak, khususnya saat merebus daging, air sisa rebusan lebih sering dianggap sebagai cairan berminyak yang bisa menyumbat saluran air jika tidak langsung dibuang. Bahkan air rebusan juga dianggap tidak layak konsumsi, sehingga kehadirannya sering disepelekan. Namun, seiring meningkatnya minat terhadap gaya hidup berkelanjutan, air bekas rebusan itu nyatanya bisa untuk pertanian rumahan yang efisien.

Air rebusan daging pun kini mulai dilirik sebagai alternatif pupuk cair yang bernutrisi tinggi. Tak hanya mengandung lemak dan protein, bahan ini ternyata menyimpan unsur nitrogen yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh subur. Fakta ini kemudian memunculkan rasa penasaran, sehingga Liputan6.com mencoba membagikan tips serta pemanfaatannya berikut untuk Anda di rumah. Simak selengkapnya.

1. Air Rebusan Daging yang Biasanya Dibuang

Dalam kegiatan memasak harian di dapur rumah tangga, air rebusan daging sapi biasanya dibuang begitu saja karena dianggap sudah tidak memiliki manfaat. Air pun hanya digunakan untuk mengempukkan daging di awal, sebelum diolah lebih lanjut.

Ini dikarenakan banyak ibu-ibu yang menilai bahwa cairan ini hanya menyisakan lemak dan aroma amis yang tidak sedap, termasuk kotoran sisa yang menempel ataupun bekas darah yang mengental. Sehingga tak mengherankan, banyak yang memilih untuk tidak dimanfaatkan lebih lanjut. Nyatanya, air rebusan ini masih mengandung zat-zat alami yang tidak hilang meski telah melalui proses perebusan.

Padahal, jika dilihat lebih jauh, cairan ini merupakan hasil ekstraksi dari daging yang direbus, yang berarti mengandung elemen-elemen penting seperti protein terlarut, kolagen, serta sisa-sisa mineral yang terbawa dari jaringan otot sapi. Semua komponen tersebut sebenarnya masih bisa memberikan manfaat ketika diarahkan pada penggunaan yang tepat, seperti untuk keperluan lainnya, termasuk tanaman.

2. Alasan Air Rebusan Daging Biasanya Dibuang

Kebanyakan orang membuang air rebusan daging karena menganggapnya sebagai limbah yang tidak bisa dikonsumsi kembali, apalagi jika air tersebut sudah tampak kotor dan berbau amis. Selain itu, adanya lemak mengambang di permukaan sering kali membuat orang enggan menggunakannya kembali karena khawatir akan berdampak buruk terhadap kesehatan atau kebersihan lingkungan dapur. Tidak adanya informasi yang cukup mengenai manfaat dari air ini juga memperkuat persepsi bahwa cairan tersebut hanya cocok untuk dibuang.

Kekhawatiran utama yang menjadi alasan pembuangan air rebusan adalah kandungan lemak jenuh dan potensi bakteri jika disimpan terlalu lama. Air ini memang sebaiknya tidak disimpan dalam jangka waktu panjang karena bisa mengalami fermentasi dan menjadi media berkembangnya mikroorganisme jika tidak segera diproses ulang. Akibatnya, ketidaktahuan mengenai cara penyimpanan dan pemanfaatannya membuat banyak orang memilih jalur paling mudah: membuangnya langsung.

Tak hanya itu, budaya kuliner yang menitikberatkan pada cita rasa dan visual makanan turut berperan dalam membentuk persepsi bahwa air rebusan daging adalah produk sisa. Alih-alih mengolahnya kembali menjadi kuah atau bahan dasar kaldu, masyarakat memilih untuk membuat kaldu baru atau membeli kaldu instan yang dianggap lebih bersih dan praktis. 

3. Air Rebusan Daging Ternyata Bisa Jadi Pupuk Tanaman

Tak banyak yang paham bahwa air rebusan daging sapi secara mengejutkan ternyata dapat digunakan sebagai pupuk alami untuk tanaman karena mengandung sejumlah elemen organik yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh. Di dalamnya terdapat protein terlarut, sisa kolagen, mineral seperti kalsium dan fosfor, serta jejak nitrogen organik yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan daun dan batang tanaman. 

Dalam proses pertanian, tanaman sangat membutuhkan nitrogen sebagai unsur utama pembentukan klorofil, yang bertanggung jawab dalam proses fotosintesis. Air rebusan daging yang telah didinginkan dan disaring lemaknya ternyata dapat menyuplai kebutuhan ini secara alami tanpa harus mengandalkan pupuk kimia buatan. Oleh karena itu, pemanfaatan air ini menjadi solusi alternatif yang ramah lingkungan dan dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk kimia.

Selain itu, sifat cair dari air rebusan membuatnya mudah terserap ke dalam tanah dan langsung mencapai akar tanaman. Dengan penggunaan yang tepat, cairan ini dapat mempercepat pertumbuhan tanaman dan membuat daun tampak lebih hijau dan subur. 

4. Manfaat Air Rebusan Daging untuk Tanaman

Dalam kanal Youtube Channel Nya Kang Japra, ada sebuah video edukasi yang menampilkan bagaimana sisa air rebusan daging bisa dimanfaatkan sebagai pupuk cair alami. Dalam tayangan yang berjudul "Manfaat Dan Cara Pengaplikasian Air Rebusan Daging Untuk Tanaman" disebutkan bahwa bekas air rebusan ini bermanfaat untuk membantu proses pertumbuhan beberapa jenis tanaman.

Di sana disebutkan beberapa jenis tanaman bisa tumbuh dengan baik ketika diberi air bekas rebusan daging sapi. Menurut kang Japra, tanaman-tanaman itu di antaranya terong, keladi hitam dan cabai rawit.

"Sebagai contoh, di sini saya ada tanaman terong. Kita aduk dulu lalu kocorkan saja sebanyak satu cangkir. Lalu, ada juga keladi hitam dan untuk tanaman cabai rawit yang sedang berbunga dan berbuah ini, air rebusan daging, saya rasa sangat cocok," kata Kang Japra di tutorial videonya.

5. Bagaimana Cara Pengaplikasiannya di Tanaman

Untuk mengaplikasikan air rebusan daging ke tanaman, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyaring seluruh kotoran dan lemak yang mengambang di permukaan air bekas rebusan. Setelah itu, air dikumpulkan ke dalam satu wadah khusus seperti ember dan didiamkan selama satu hari satu malam.

"Campur air sedikit saja, lalu dinginkan terlebih dahulu karena jika panas-panas, tanaman akan mati," kata kang Japra.

Aplikasi sebaiknya dilakukan seminggu sekali agar tanah memiliki waktu untuk memproses nutrisi dengan baik. Perhatikan juga reaksi tanaman terhadap larutan ini selama dua minggu pertama, untuk memastikan tidak terjadi perubahan warna daun atau pertumbuhan jamur. 

"Jangan didiamkan terlalu lama, ya, karena air bisa memunculkan bau tidak sedap. Kita aplikasikan satu atau dua minggu sekali," tambahnya.

Pertanyaan dan Jawaban (People Also Ask Google)

1. Apakah air rebusan daging aman untuk tanaman?

Ya, asalkan sudah disaring dan diencerkan, air rebusan daging bisa menjadi pupuk alami yang aman dan bermanfaat.

2. Kenapa air rebusan daging bisa menyuburkan tanaman?

Karena mengandung nitrogen, protein, dan mineral yang membantu proses fotosintesis serta memperkaya tanah.

3. Bagaimana cara menggunakan air rebusan daging untuk pupuk?

Dinginkan, saring lemaknya, lalu encerkan dengan air bersih sebelum disiramkan ke tanah sekitar tanaman.

4. Apakah semua jenis tanaman cocok menggunakan air rebusan daging?

Tidak semua, tanaman hias sensitif sebaiknya diberi versi yang lebih encer dibanding tanaman sayur atau buah.

5. Berapa kali dalam seminggu air rebusan daging bisa diberikan ke tanaman?

Idealnya satu kali seminggu agar tidak terjadi kelebihan nutrisi atau muncul bau yang tidak sedap.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |