Jalani Sidang Perdana, Mantan Sekretaris MA Nurhadi Didakwa Pencucian Uang

1/6

Mantan narapidana kasus suap penanganan perkara di lingkungan Mahkamah Agung (MA), Nurhadi, berjalan usai mengikuti sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Selasa (18/11/2025). Nurhadi, mantan narapidana kasus suap penanganan perkara di lingkungan Mahkamah Agung (MA), kembali didakwa atas dugaan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU). (merdeka.com/Arie Basuki)

1/6

Dakwaan dibacakan langsung Jaksa Penuntut Umum pada persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Selasa (18/11/2025). Tampak dalam foto, mantan sekretaris Mahkamah Agung (MA), Nurhadi (kedua kiri), berjalan usai mengikuti sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Selasa (18/11/2025). (merdeka.com/Arie Basuki)

1/6

Nurhadi didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang atau TPPU sebesar Rp 307,26 miliar dan US$ 50 ribu sehubungan pengurusan perkara di lingkungan pengadilan pada 2012-2018. Tampak dalam foto, mantan sekretaris Mahkamah Agung (MA), Nurhadi (kiri), berjalan usai mengikuti sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Selasa (18/11/2025). (merdeka.com/Arie Basuki)

1/6

Jaksa mengatakan pencucian uang yang dilakukan Nurhadi berupa pembelian tanah dan bangunan senilai Rp 138,5 miliar. Tampak dalam foto, mantan sekretaris Mahkamah Agung (MA), Nurhadi (kiri), berjalan usai mengikuti sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Selasa (18/11/2025). (merdeka.com/Arie Basuki)

1/6

Nurhadi juga diketahui membeli sejumlah kendaraan bermotor senilai Rp 6,2 miliar. Tampak dalam foto, mantan sekretaris Mahkamah Agung (MA), Nurhadi, berjalan usai mengikuti sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Selasa (18/11/2025). (merdeka.com/Arie Basuki)

1/6

Nurhadi sebelumnya divonis 6 tahun penjara dalam kasus suap dan gratifikasi penanganan perkara di MA senilai Rp 49 miliar. Tampak dalam foto, mantan sekretaris Mahkamah Agung (MA), Nurhadi (mengenakan rompi tahanan), berjalan usai mengikuti sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Selasa (18/11/2025). (merdeka.com/Arie Basuki)