Hukum Puasa Tidak Sahur dalam Islam, Sah atau Tidak?

1 month ago 20

Liputan6.com, Jakarta Sebagai umat Muslim, kita sering menghadapi situasi di mana terkadang melewatkan sahur saat puasa Ramadhan. Pertanyaan mengenai hukum puasa tidak sahur pun kerap muncul, terutama bagi mereka yang bangun kesiangan atau memiliki kendala lain yang menghalangi untuk makan sahur.

Pemahaman tentang hukum puasa tidak sahur menjadi sangat penting agar kita bisa menjalankan ibadah puasa dengan benar dan sesuai syariat. Meski sahur sangat dianjurkan, namun banyak yang masih bertanya-tanya apakah puasa mereka tetap sah jika tidak melakukan sahur.

Para ulama telah menjelaskan secara rinci tentang hukum puasa tidak sahur berdasarkan hadits dan dalil-dalil yang kuat. Menurut kesepakatan empat madzhab, meninggalkan sahur tidak membatalkan puasa, namun kita akan kehilangan keberkahan dan keutamaan yang terdapat dalam ibadah sahur itu sendiri.

Lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi lengkapnya, pada Senin (10/2).

Masyarakat kota Gorontalo memiliki tradisi menyambut sahur pertama di bulan suci ramadhan. Namanya ketuk sahur, mereka berkumpul di jalan dan berkeliling dengan membunyikan berbagai alat musik.

Dalil dan Anjuran Sahur dalam Islam

Anjuran untuk melaksanakan sahur telah dijelaskan dalam berbagai hadits Rasulullah SAW. Salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad menyebutkan tentang keberkahan sahur:

وعن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: السَّحورُ أُكْلةُ بَرَكةٍ، فلا تَدَعوه، ولو أنْ يَجرَعَ أَحَدُكم جُرْعةً من ماءٍ؛ فإنَّ اللهَ وملائكتَه يُصلُّونَ على المُتَسَحِّرينَ

"Dari Abu Sa'id Al-Khudri RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Sahur sepenuhnya mengandung berkah. Maka itu, jangan kalian meninggalkannya meskipun kalian hanya meminum seteguk air karena Allah dan malaikat bershalawat untuk mereka yang bersahur.'"

Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya sahur dalam ibadah puasa. Sahur bukan hanya sekadar ritual makan sebelum puasa, tetapi mengandung keberkahan dan pahala yang besar. Bahkan, para malaikat memberikan shalawat kepada orang-orang yang melaksanakan sahur.

Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa sahur merupakan pembeda antara puasa umat Islam dengan puasa ahli kitab:

فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ، أَكْلَةُ السَّحَرِ

"Yang membedakan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur."

Pandangan Ulama Tentang Puasa Tanpa Sahur

Menurut kesepakatan empat madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali), puasa yang dilakukan tanpa sahur tetap sah hukumnya. Hal ini didasarkan pada pemahaman bahwa sahur bukanlah rukun puasa, melainkan sunnah muakkadah yang sangat dianjurkan pelaksanaannya.

Para ulama menjelaskan bahwa keabsahan puasa bergantung pada dua hal utama: niat yang dilakukan sebelum fajar dan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Sahur, meskipun sangat dianjurkan, tidak termasuk dalam syarat wajib atau rukun puasa.

Meski demikian, para ulama tetap menekankan pentingnya sahur sebagai bentuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Meninggalkan sahur berarti melewatkan kesempatan untuk mendapatkan keberkahan dan pahala yang dijanjikan Allah SWT melalui ibadah sahur.

Risiko Kesehatan Puasa Tanpa Sahur

Meskipun secara hukum Islam puasa tanpa sahur diperbolehkan, namun hal ini dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan. Pemahaman tentang risiko kesehatan ini penting agar kita bisa lebih bijak dalam menjalankan ibadah puasa.

Salah satu risiko utama dari puasa tanpa sahur adalah meningkatnya risiko dehidrasi. Ketika tubuh tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup sebelum berpuasa, dapat menyebabkan berbagai gejala seperti lemas, kurang fokus, dan penurunan tekanan darah. Para ahli kesehatan merekomendasikan minimal mengonsumsi dua gelas air saat sahur.

Puasa tanpa sahur juga dapat menyebabkan kekurangan energi yang signifikan. Tubuh manusia membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Tanpa sahur, kadar gula darah dapat turun drastis (hipoglikemia), yang dapat menimbulkan gejala seperti:

  • Pusing dan sakit kepala
  • Tubuh gemetar
  • Keringat dingin
  • Kejang
  • Penurunan kesadaran

Dampak serius lainnya termasuk:

  • Penurunan daya tahan tubuh yang dapat meningkatkan risiko penyakit
  • Gangguan keseimbangan metabolisme tubuh
  • Penurunan massa otot yang signifikan
  • Peningkatan risiko gangguan asam lambung
  • Penurunan berat badan yang tidak sehat

Hikmah dan Keutamaan Sahur

Allah SWT dan Rasulullah SAW menganjurkan sahur bukan tanpa alasan. Terdapat berbagai hikmah dan keutamaan dalam ibadah sahur yang patut kita renungkan:

1. Wujud Kasih Sayang Allah

Anjuran sahur merupakan bukti kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Dengan sahur, tubuh mendapatkan energi yang cukup untuk menjalani aktivitas selama berpuasa. Allah berfirman dalam Al-Quran tentang kemudahan dalam menjalankan syariat-Nya:

يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ

"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu." (QS. Al-Baqarah: 185)

2. Mendapatkan Keberkahan Khusus

Makanan sahur memiliki keistimewaan tersendiri, dimana tidak akan dihisab di hari kiamat sebagaimana dijelaskan dalam hadits:

ثَلَاثَةٌ لَا يُحَاسَبُ عَلَيْهَا العَبْدُ أَكَلَةُ السَّحُوْرِ وَمَا أَفْطَرَ عَلَيْهِ وَالأَكْلُ مَعَ الإِخْوَانِ

"Ada tiga hal (makanan) di mana seorang hamba tidak akan dihisab oleh Allah SWT, yaitu makanan sahur, makanan saat berbuka puasa, dan makanan yang dinikmati bersama saudara-saudara yang lain."

3. Momentum Spiritual

Waktu sahur merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa dan beribadah. Saat sahur, kita memiliki kesempatan untuk:

  • Melakukan shalat tahajud
  • Membaca Al-Quran
  • Berzikir dan berdoa
  • Mempersiapkan diri untuk shalat Subuh

4. Pembeda dengan Umat Lain

Sahur menjadi identitas khusus umat Islam yang membedakannya dengan puasa umat-umat terdahulu. Ini menunjukkan keistimewaan dan karakteristik khusus ibadah dalam Islam yang penuh hikmah dan memperhatikan kebutuhan manusia.

Meskipun puasa tanpa sahur tetap sah menurut hukum Islam, namun sebaiknya kita berusaha untuk tidak melewatkan sahur mengingat berbagai keutamaan dan manfaatnya. Jika terpaksa terlewat sahur, tetaplah menjalankan puasa dengan niat yang ikhlas dan memperhatikan tips-tips yang telah diuraikan di atas.

Yang terpenting adalah menjaga keseimbangan antara menjalankan ibadah puasa dengan menjaga kesehatan tubuh. Dengan pemahaman yang baik tentang hukum dan dampak puasa tanpa sahur, diharapkan kita bisa menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik dan mendapatkan keberkahan yang maksimal.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |