Fakta Menarik Film Pulung Gantung yang Mengalahkan Film Business Proposal, Kru Alami Gangguan Gaib saat Syuting

20 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta Industri film Indonesia kembali diramaikan oleh kehadiran film horor terbaru Pulung Gantung: Pati Ngendat. Film yang diadaptasi dari urban legend asal Gunungkidul ini berhasil mencuri perhatian penonton dan bahkan mengungguli film Business Proposal dalam jumlah penonton. Namun, di balik kesuksesannya, ada kisah mistis yang dialami kru dan pemain saat proses syuting berlangsung.

Menggunakan lokasi yang belum pernah dijamah sebelumnya, film ini menghadirkan atmosfer mencekam yang nyata bagi para aktor dan tim produksi. Beberapa kejadian aneh dilaporkan terjadi, mulai dari suara misterius, insiden tak terduga, hingga gangguan fisik yang dialami salah satu pemain.

Lalu, apa saja fakta menarik di balik kesuksesan Pulung Gantung dan bagaimana pengalaman mistis yang dialami kru saat proses syuting? Simak ulasan lengkapnya berikut ini, dirangkum Liputan6, Minggu (9/2).

Kalahkan Angka Penonton Business Proposal

Kesuksesan Pulung Gantung di box office Indonesia menjadi sorotan, terutama karena film ini berhasil menyalip jumlah penonton Business Proposal, sebuah film drama romantis yang diadaptasi dari serial Korea populer. Seorang warganet di akun X @kthvvvv13, membagikan jumlah angka penonton Pulung Gantung yang lebih tinggi.

Di sana, ia menyertakan sebuah screenshot angka yang menampilkan angka pembelian tiket dari kedua film tersebut. Terlihat di urutan pertama adalah film Petaka Gunung Gede dengan total 2271 shows dan jumlah penonton 148,9 ribu. Lalu urutan kedua ada Pulung Gantung dengan 691 shows dan jumlah penonton mencapai 22,2 ribu serta terakhir adalah Business Proposal yang mencapai 1.270 show dan hanya 6,9 ribu penonton.

"Kalah sama yang show nya sedikit," tulis keterangan akun X @kthvvvv13, seperti dikutip Liputan6, Minggu (09/02).

Adapun, Pulung Gantung mengisahkan tentang Rian (Andrew Barrett) yang kembali ke kampung halamannya setelah ayahnya meninggal dunia. Bersama teman-temannya, ia mendapati bahwa desa tersebut tengah berada dalam bayang-bayang kutukan Pulung Gantung. Ketegangan yang dibangun secara bertahap, dikombinasikan dengan elemen mistis yang kuat, membuat film ini mendapat sambutan positif dari penonton Indonesia.

Dengan sinematografi yang mencekam, alur cerita yang intens, serta unsur budaya lokal yang kental, Pulung Gantung memberikan pengalaman sinematik yang berbeda dibandingkan film horor lainnya. Hal inilah yang membuat film ini berhasil menarik lebih banyak penonton dibandingkan Business Proposal, yang meskipun populer, mengalami boikot akibat pernyataan kontroversial salah satu aktornya.

Mengangkat Legenda Urban Asli Gunungkidul

Film "Pulung Gantung: Pati Ngendat" diangkat dari legenda urban yang dipercaya oleh kalangan masyarakat di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dirujuk dari jurnal ugm.ac.id berjudul "Mengungkap Makna Simbolik Pulung Gantung" legenda tersebut dipercaya sebagai fenomena yang dapat mendorong seseorang untuk mengakhiri hidupnya dengan cara tragis dan kebanyakan dialami oleh warga yang berusia lanjut.

Untuk mendapatkan atmosfer yang autentik, tim produksi kemudian memilih lokasi syuting yang belum pernah digunakan dalam film lain, termasuk kawasan pantai dan gua terpencil di Gunungkidul. Tempat-tempat ini dikenal memiliki akses yang sulit dan belum dijamah, termasuk di kalangan penduduk setempat.

Sutradara Pulung Gantung, Chiska Doppert, menyetujui pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan. Ia ingin menghadirkan latar yang sesuai dengan legenda yang diangkat, sekaligus memberikan pengalaman sinematik yang lebih mendalam bagi penonton. Suasana alam yang masih tradisional dan sepi menciptakan efek horor yang lebih nyata, tanpa perlu banyak efek visual tambahan.

Namun, karena lokasi yang belum banyak dijamah, beberapa kru dan pemain mengalami kejadian tak terduga, mulai dari perasaan tidak nyaman, kesulitan teknis tanpa sebab yang jelas, hingga adanya suara-suara aneh yang terekam di mikrofon saat pengambilan gambar berlangsung.

Kru Alami Gangguan Gaib saat Proses Syuting

Salah satu kejadian paling menyeramkan yang dialami tim produksi adalah ditemukannya fakta bahwa seminggu sebelum syuting, ada seseorang yang ditemukan tewas gantung diri di dekat lokasi pengambilan gambar. Hal ini langsung menimbulkan rasa takut di antara para kru, terutama karena kisah yang diangkat dalam film ini sangat berkaitan dengan kejadian tersebut.

Michael Russell, salah satu pemain dalam film ini, mengaku sempat merasa ragu untuk melanjutkan syuting setelah mengetahui informasi tersebut. Namun, setelah mendapat bimbingan dari tokoh adat setempat, mereka tetap melanjutkan proses produksi dengan berbagai persiapan spiritual agar tidak mengalami gangguan yang lebih parah.

Selama syuting di dalam gua, beberapa kejadian aneh mulai terjadi. Beberapa kru dan pemain merasa emosi mereka menjadi tidak stabil, sering kali terjadi perselisihan tanpa alasan yang jelas, serta adanya gangguan teknis yang terus-menerus menghambat pengambilan gambar.

Puncaknya, seekor ular tiba-tiba jatuh dari langit-langit gua tanpa ada tanda-tanda sebelumnya, padahal lokasi tersebut sebelumnya sudah diperiksa dan dinyatakan aman. Merasa ada sesuatu yang tidak beres, tim produksi akhirnya memanggil seorang juru kunci gua untuk melakukan ritual khusus agar proses syuting bisa berjalan lancar.

Setelah dilakukan ritual pembersihan, suasana di lokasi menjadi lebih tenang, dan kru bisa menyelesaikan syuting tanpa gangguan berarti. Kejadian ini semakin memperkuat kesan bahwa lokasi yang dipilih memang memiliki energi mistis yang sangat kuat.

Annisa Kaila Mengalami Cedera Akibat "Dorongan Tak Terlihat"

Kejadian mistis juga dialami langsung oleh salah satu pemain, Annisa Kaila, yang berperan sebagai Elsa. Saat menjalani sebuah adegan, ia merasakan dorongan keras yang membuatnya terjatuh hingga mengalami cedera di bagian siku. Yang lebih aneh lagi, ketika rekaman ulang diputar, tidak terlihat ada siapa pun yang mendorongnya dengan tenaga kuat.

Annisa sempat mengalami ketakutan dan harus beristirahat beberapa saat sebelum melanjutkan syuting. Meski begitu, ia tetap berusaha menyelesaikan perannya dengan profesionalisme tinggi. Kejadian ini menambah daftar panjang pengalaman mistis yang dialami tim produksi selama proses syuting berlangsung.

"Aku merasa kayak ada yang dorong aku kenceng banget sampe tangan aku keseleo, padahal di kamera Bulan itu dorong aku gak kuat-kuat. Sempet break dulu karena tangan aku sakit banget, tapi selebihnya aman dan aku bisa selesaikan bagian aku," kata dia, mengutip Kapanlagi.com.

Jumlah Layar Tayang

Pada hari pertama penayangan, Pulung Gantung: Pati Ngendat hanya diputar di 691 layar bioskop di seluruh Indonesia. Jumlah layar ini lebih sedikit dibanding dengan jumlah layar film A Business Proposal yang tayang pada hari yang sama, 6 Februari 2025.

Namun diduga akibat pernyataan kontroversial Abidzar Al Ghifari, salah satu pemeran utama, jumlah penonton film A Business Proposal merosot hanya mencapai sekitar 3,43% dari 1270 jumlah layar. Sementara film Pulung Gantung: Pati Ngendat ramai penonton hingga 26,6% dari jumlah layar yang tayang di seluruh bioskop Indonesia.

People Also Ask

1. Apakah Pulung Gantung diangkat dari kisah nyata?

Ya, film ini diadaptasi dari urban legend Gunungkidul tentang Pulung Gantung, fenomena mistis yang dipercaya bisa mengendalikan orang untuk bunuh diri.

2. Kenapa film ini bisa mengalahkan Business Proposal?

Selain alur cerita yang menarik, faktor budaya lokal dan pengalaman mistis di lokasi syuting menjadi daya tarik utama bagi penonton Indonesia.

3. Apa yang membuat lokasi syuting film ini begitu menyeramkan?

Film ini menggunakan lokasi yang dipercaya memiliki energi mistis, seperti gua dan desa terpencil yang jarang dijamah manusia.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |