Pembalap baru dari tim Red Bull KTM Tech 3, Enea Bastianini, tengah berusaha menyesuaikan diri dengan motor RC16 setelah sebelumnya lama membela Ducati. Selama tes pramusim MotoGP di Sepang, Malaysia, yang berlangsung pada 5-7 Februari 2025, ia menyadari bahwa kedua motor ini memiliki perbedaan signifikan, terutama pada sistem pengereman. "Menurutnya, pengereman KTM jauh lebih agresif," ungkap Bastianini.
Di hari pertama tes, Bastianini hanya mampu menempati posisi ke-19 dengan selisih waktu 2,402 detik dari Fabio Quartararo dari tim Monster Energy Yamaha. Pada hari kedua, ia berhasil memperbaiki posisinya ke urutan 17, meskipun masih tertinggal 1,322 detik dari Franco Morbidelli dari tim Pertamina Enduro VR46. Hasil ini jelas berbeda dibandingkan dengan performanya saat masih bersama Ducati.
Bastianini dikenal sebagai salah satu pembalap dengan gaya pengereman paling agresif di ajang MotoGP. Namun, setelah dua hari mengendarai RC16, juara dunia Moto2 tahun 2020 ini merasakan bahwa motor barunya memiliki kemampuan pengereman yang lebih kuat. Sayangnya, keunggulan ini belum berhasil ia terjemahkan menjadi catatan waktu yang lebih cepat di lintasan.
Rem KTM Lebih Unggul Namun Terasa Aneh
"Apa yang paling saya suka? Anda bisa menekan rem dengan sangat kuat. Dengan motor sebelumnya, saya kadang kehilangan grip di bagian depan. Namun, dengan motor ini, makin agresif saya mengerem, motor justru mendukung saya. Ini sesuatu yang baru bagi saya dan terasa sedikit aneh," ungkapnya kepada Crash.net.
Bastianini mengungkapkan bahwa ia memerlukan waktu untuk benar-benar memahami area mana yang perlu ditingkatkan, karena keunggulan utama dari motor ini berbeda dengan yang biasa ia gunakan sebelumnya. Selain itu, Bastianini masih harus mengejar ketertinggalannya dari rekan barunya, Maverick Vinales, yang telah menunjukkan performa yang lebih baik.
Pembalap asal Italia yang berusia 26 tahun ini menyebutkan bahwa tes pramusim kali ini tidak mudah baginya, karena ia menghadapi kesulitan dengan berbagai perubahan setelan motor yang ternyata tidak memberikan hasil sesuai harapan. Oleh karena itu, ia merasa perlu untuk terus beradaptasi dan mencari solusi agar dapat mengoptimalkan performa motor dalam waktu dekat.
Enea Bastianini Masih Memiliki Banyak Pekerjaan
Pada pagi hari, saya mengalami banyak kesulitan. Saya mencoba berbagai perubahan, namun tidak ada yang benar-benar berhasil. Tetapi, ketika sore tiba, kami melakukan beberapa penyesuaian dan mencoba solusi baru yang akhirnya membantu saya mendapatkan sedikit rasa percaya diri," ujar Bastianini.
Bastianini mengungkapkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum balapan pertama musim ini. Dia berencana untuk lebih fokus pada simulasi balapan dan time attack dalam sesi uji coba berikutnya, karena itu adalah aspek yang masih menjadi kelemahannya saat ini.
"Kadang saya membuat beberapa kesalahan. Namun, saya bisa berkembang, saya punya waktu. Kami hanya punya satu hari tersisa, tapi setelah itu ada uji coba di Thailand, dan itu penting karena saya masih sedikit tertinggal," tutup 'Bestia', yang bakal kembali turun lintasan dalam tes pramusim di Buriram, Thailand, 12-13 Februari 2025.
Sumber: Crashnet
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang menggunakan Artificial Intelligence dari Bola.net