Direbus 15, 30, atau 60 Menit? Ini Tips Durasi Terbaik Biar Daging Kurban Sapi Empuk Tanpa Hancur

1 day ago 15

Liputan6.com, Jakarta Memasak daging sapi agar empuk sering menjadi tantangan, terutama bila tidak menggunakan alat presto. Banyak orang bertanya-tanya, berapa sebenarnya durasi yang tepat agar daging empuk tanpa hancur? Durasi merebus yang terlalu singkat bisa membuat daging keras dan sulit dikunyah, sementara durasi terlalu lama bisa membuat tekstur daging menjadi hancur dan kehilangan kenikmatan.

Ada beberapa teknik dan durasi yang bisa dicoba, mulai dari merebus selama 15 menit, 30 menit, hingga satu jam atau lebih, dengan cara yang berbeda agar hasilnya tetap empuk dan teksturnya terjaga. Kuncinya bukan hanya pada lama waktu, tetapi juga pada cara pengaturan suhu dan jeda waktu saat memasak yang memungkinkan panas meresap sempurna ke dalam serat daging.

Dalam artikel ini, akan dibahas berbagai metode durasi dan teknik memasak yang telah terbukti efektif untuk membuat daging sapi empuk tanpa hancur, sehingga Anda bisa memilih cara yang paling sesuai dengan kebutuhan dan peralatan yang dimiliki di rumah.

Metode 5-30-7: Sihir Waktu dan Temperatur

Metode 5-30-7 adalah teknik memasak yang mengatur kombinasi waktu perebusan dan jeda istirahat agar panas dapat meresap sempurna ke dalam daging. Pertama, daging direbus selama 5 menit dalam air mendidih dengan api sedang, yang berfungsi untuk membuka pori-pori daging dan mulai melunakkan seratnya secara perlahan. Setelah itu, api dimatikan dan panci ditutup rapat selama 30 menit, sehingga panas sisa memproses daging secara merata tanpa overcooking.

Tahap berikutnya adalah merebus kembali daging selama 7 menit untuk memastikan kematangan yang sempurna, lalu kembali didiamkan selama 30 menit sebelum diangkat. Proses jeda ini sangat penting karena uap panas yang terperangkap membantu melunakkan daging tanpa membuatnya hancur. Dengan metode ini, daging menjadi empuk, lembut, dan teksturnya tetap utuh, cocok untuk berbagai olahan seperti semur atau sop.

Teknik ini juga hemat penggunaan gas karena tidak memerlukan perebusan terus-menerus dalam waktu lama, dan tidak memerlukan alat khusus seperti panci presto. Banyak yang sudah membuktikan bahwa metode 5-30-7 menghasilkan daging yang empuk dan lezat tanpa ribet.

Potong Kecil, Empuk Cepat: Metode untuk yang Tak Sabaran

Ukuran dan cara memotong daging sangat berpengaruh terhadap durasi dan hasil empuknya daging sapi. Potongan yang kecil akan lebih cepat empuk karena panas lebih mudah meresap ke dalam serat daging, sehingga waktu perebusan bisa dipersingkat tanpa mengorbankan tekstur. Selain itu, memotong daging melawan arah serat juga membantu memecah struktur serat yang keras, sehingga daging lebih mudah empuk dan tidak alot saat dimakan.

Teknik ini sangat cocok untuk mereka yang ingin memasak dengan cepat, seperti untuk masakan rendang, semur, atau sop. Potongan kecil juga membuat bumbu lebih mudah meresap, menghasilkan cita rasa yang lebih merata dan kuat. Namun, perlu diperhatikan agar potongan tidak terlalu kecil agar daging tidak mudah hancur saat dimasak.

Dengan memadukan pemotongan yang tepat dan durasi perebusan yang sesuai, Anda bisa mendapatkan daging sapi yang empuk tanpa harus menunggu lama dan tanpa alat khusus.

Slow Cooking: Metode untuk Kesabaran Ekstra

Slow cooking adalah metode memasak dengan api kecil dan waktu yang lama, biasanya antara 40 hingga 60 menit atau lebih, yang memungkinkan daging sapi menjadi sangat empuk dan kaya rasa. Teknik ini memanfaatkan suhu rendah yang stabil, sekitar 79-93°C, sehingga serat daging perlahan-lahan terurai tanpa membuat daging hancur. Biasanya, slow cooking dilakukan dengan menggunakan panci slow cooker atau panci biasa yang ditutup rapat.

Proses memasak slow cooking dimulai dengan merebus daging selama 5-7 menit, lalu mematikan api dan membiarkan daging tetap berada dalam panci tertutup selama 30 menit agar uap panas melanjutkan proses pemasakan secara perlahan. Metode ini tidak hanya hemat gas, tetapi juga menjaga kelembaban dan rasa alami daging tetap terjaga.

Metode slow cooking sangat cocok untuk Anda yang tidak terburu-buru dan ingin hasil daging yang sangat empuk dengan cita rasa maksimal. Pastikan untuk membuang busa atau kotoran yang muncul saat perebusan awal agar hasil akhir lebih bersih dan lezat.

Tambahkan Bahan Alami Pengempuk

Selain durasi dan teknik memasak, menambahkan bahan alami yang mengandung enzim pengempuk dapat mempercepat proses pelunakan daging. Contohnya adalah irisan nanas, daun pepaya, atau jahe yang mengandung enzim proteolitik seperti bromelain dan papain yang memecah protein dalam daging. Dengan menambahkan bahan ini ke dalam air rebusan atau sebagai marinasi sebelum memasak, daging akan lebih cepat empuk.

Penggunaan bahan alami ini juga memberikan aroma dan rasa khas yang dapat memperkaya cita rasa masakan. Namun, perlu diperhatikan agar tidak terlalu lama menggunakan bahan pengempuk alami karena bisa membuat tekstur daging menjadi terlalu lembek atau bahkan hancur.

Cara ini sangat efektif untuk mengatasi daging sapi yang keras dan cocok dikombinasikan dengan teknik perebusan yang tepat agar hasilnya maksima.

Jaga Suhu Air Rebusan

Suhu air saat merebus daging sapi sangat memengaruhi hasil akhir tekstur daging. Suhu yang terlalu tinggi dan perebusan terus-menerus dengan api besar dapat membuat daging cepat hancur dan kehilangan jus alami, sedangkan suhu yang terlalu rendah bisa membuat daging keras dan lama empuk. Idealnya, suhu air rebusan dijaga stabil di kisaran 70-80°C agar daging matang perlahan dan empuk tanpa hancur.

Mengatur suhu ini bisa dilakukan dengan menyesuaikan api kompor dan menutup panci rapat agar uap panas tetap terperangkap. Selain itu, teknik mematikan api dan membiarkan daging dalam panci tertutup selama beberapa menit juga membantu menjaga suhu dan kelembaban yang optimal.

Dengan menjaga suhu air rebusan yang tepat, proses memasak menjadi lebih efisien dan menghasilkan daging yang empuk dengan tekstur yang tetap kenyal dan tidak hancur.

Diamkan Daging Setelah Direbus

Setelah proses perebusan selesai, jangan langsung mengangkat daging dari panci. Diamkan daging dalam panci yang tertutup rapat agar uap panas tetap berada di sekitar daging dan melanjutkan proses pemasakan secara perlahan. Proses ini membantu daging menyerap panas secara merata dan melunakkan serat-serat daging tanpa membuatnya hancur.

Jeda waktu ini juga membantu menjaga kelembaban daging sehingga tidak kering dan tetap juicy saat dimakan. Teknik ini sangat efektif dipadukan dengan metode 5-30-7 atau slow cooking untuk hasil terbaik.

Membiarkan daging “beristirahat” setelah direbus adalah kunci penting agar tekstur daging tetap utuh dan empuk sempurna.

Teknik Merebus 17 Menit

Teknik merebus 17 menit merupakan alternatif sederhana yang juga efektif untuk mendapatkan daging sapi empuk tanpa presto. Caranya adalah dengan merebus daging yang sudah dipotong melawan arah serat selama 7 menit dalam air mendidih. Setelah itu, panci ditutup rapat dan dibiarkan selama 5 menit dengan api mati agar panas meresap.

Kemudian, nyalakan api kembali dan rebus selama 5 menit, lalu matikan lagi. Proses ini diulang dua kali sampai total durasi perebusan mencapai 17 menit. Teknik ini memanfaatkan jeda istirahat agar daging tidak overcooked namun tetap empuk.

Metode ini cocok untuk yang ingin memasak dengan waktu relatif singkat dan tanpa alat khusus, serta menghasilkan daging yang empuk dan siap diolah lebih lanjut.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Tips Durasi Memasak Daging Sapi

Q: Apakah merebus daging sapi selama 15 menit sudah cukup empuk?

A: Biasanya 15 menit terlalu singkat untuk potongan daging besar, tapi cukup untuk potongan kecil jika dipadukan teknik potong melawan serat.

Q: Apa bedanya metode 5-30-7 dengan slow cooking?

A: Metode 5-30-7 menggunakan kombinasi perebusan dan jeda singkat, sedangkan slow cooking memasak dengan suhu rendah dalam waktu lama untuk hasil lebih empuk.

Q: Apakah bisa menggunakan bahan alami seperti nanas untuk mengempukkan daging?

A: Ya, enzim dalam nanas membantu memecah protein daging sehingga lebih cepat empuk, tapi jangan terlalu lama agar daging tidak hancur.

Q: Kenapa daging bisa hancur jika direbus terlalu lama?

A: Perebusan terlalu lama dengan suhu tinggi memecah serat dan jaringan ikat secara berlebihan sehingga tekstur daging menjadi lembek dan hancur.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |