Liputan6.com, Jakarta Perayaan Idul Adha selalu identik dengan momen kebersamaan dan melimpahnya daging kurban. Namun, di balik kegembiraan menerima dan mengolah daging, sering kali muncul satu masalah klasik: daging terasa keras atau alot saat dimasak. Padahal, sudah dimasak lama dan diberi berbagai bumbu, tapi tetap saja tak selembut yang diharapkan. Lalu, apa sebenarnya yang menyebabkan daging kurban sering keras?
Ternyata, tekstur daging yang alot bukan hanya soal kualitas daging, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh cara penyimpanan dan teknik memasak. Banyak orang tidak menyadari bahwa langkah awal setelah menerima daging kurban sangat menentukan hasil akhir ketika dimasak. Mulai dari cara mencuci, memotong, hingga teknik pengolahan tertentu, semua berperan besar dalam menciptakan daging yang empuk dan lezat di lidah.
Nah, jika kamu juga sering merasa frustrasi dengan daging kurban yang keras, kamu wajib tahu trik-trik rahasia yang jarang dibagikan ini. Dengan beberapa langkah praktis yang mudah diterapkan di rumah, daging kurban bisa diolah menjadi hidangan istimewa yang lembut dan menggugah selera. Yuk, simak selengkapnya dan jadikan sajian Idul Adha tahun ini lebih istimewa!
1. Potong Daging Melawan Arah Serat
Memotong daging dengan benar adalah kunci utama untuk mendapatkan tekstur yang empuk. Potonglah daging melawan arah seratnya. Langkah ini akan membantu memecah struktur jaringan otot, sehingga daging lebih mudah empuk saat dimasak dan tidak alot saat dikunyah.
Perhatikan arah serat daging sebelum memotong. Gunakan pisau tajam untuk hasil potongan yang rapi dan tidak merusak serat daging. Hindari memotong searah serat karena dapat membuat daging tetap keras meskipun dimasak dalam waktu lama.
Memotong daging melawan seratnya dapat memperpendek serat daging, sehingga lebih mudah dikunyah. Teknik ini sangat penting untuk diperhatikan, terutama saat mengolah daging yang memiliki serat yang jelas.
2. Marinasi Daging dengan Bahan Alami
Marinasi adalah proses merendam daging dalam campuran bumbu dan bahan-bahan tertentu untuk memberikan rasa dan melunakkan teksturnya. Ada berbagai bahan alami yang bisa Anda gunakan untuk marinasi daging kurban, di antaranya:
- Nanas parut: Enzim bromelain dalam nanas membantu melunakkan daging. Rendam selama 10-15 menit saja, karena terlalu lama dapat membuat daging terlalu lembek.
- Air jeruk nipis: Selain melunakkan, jeruk nipis juga membantu menghilangkan bau amis pada daging.
- Jahe parut: Selain melunakkan, jahe juga dapat menetralisir bau prengus, terutama pada daging kambing.
Perlu diingat bahwa membiarkan daging terlalu lama dalam bahan pelunak alami dapat menyebabkan tekstur daging menjadi terlalu lembek atau hancur. Jadi, perhatikan waktu perendaman agar daging tetap memiliki tekstur yang baik.
Selain bahan-bahan di atas, Anda juga bisa menggunakan yoghurt, air asam jawa, cuka, atau baking soda untuk marinasi daging. Setiap bahan memiliki kelebihan masing-masing dalam melunakkan dan memberikan rasa pada daging.
3. Lakukan Teknik Perebusan yang Tepat
Merebus daging dengan teknik yang tepat juga dapat membantu menghasilkan daging yang empuk. Berikut beberapa teknik perebusan yang bisa Anda coba:
- Rebus Sekali Buang Airnya (Blanching): Rebus daging dalam air mendidih selama sekitar 5 menit, lalu buang air rebusan pertama. Air rebusan pertama biasanya mengandung darah dan lemak yang dapat menyebabkan bau tidak sedap.
- Teknik 5-30-7: Rebus daging dalam air mendidih selama 5 menit, matikan api, tutup panci rapat-rapat selama 30 menit, lalu lanjutkan memasak sesuai resep. Teknik ini memanfaatkan sisa panas untuk melunakkan daging.
Merebus daging bersama rempah-rempah tidak hanya memberikan aroma yang sedap, tetapi juga membantu menghilangkan bau amis dan membuat daging lebih empuk. Rempah-rempah seperti jahe, serai, dan daun salam memiliki kandungan yang dapat melunakkan serat daging dan memberikan cita rasa yang khas.
Pastikan air cukup banyak agar tidak kering saat proses berlangsung. Setelah matang, daging bisa langsung diolah menjadi berbagai hidangan lezat seperti tongseng, rawon, atau sup.
4. Diamkan Daging Sebelum Dicuci
Setelah menerima daging kurban, banyak orang langsung mencucinya dengan air mengalir. Padahal, langkah ini justru bisa membuat daging menjadi alot. Daging segar yang baru dipotong masih mengalami proses rigor mortis—yakni kondisi di mana otot daging menegang. Bila langsung dicuci, otot daging akan menyerap air dan menyebabkan tekstur menjadi lebih keras saat dimasak.
Sebaiknya, diamkan dulu daging dalam suhu ruang sekitar 3–4 jam sebelum mencucinya. Proses ini akan membuat otot-otot daging menjadi lebih rileks dan membuat teksturnya lebih mudah diolah. Setelah proses tersebut, barulah daging bisa dicuci dan disimpan atau dimasak.
Jika ingin menyimpannya dalam kulkas, pastikan daging dibungkus dalam wadah tertutup rapat atau plastik vakum agar tidak terkena udara langsung. Menyimpan daging dalam kondisi yang tepat juga membantu menjaga kelembutan daging saat nanti dimasak.
5. Hindari Menggunakan Garam di Awal Masakan
Banyak orang tidak sadar bahwa menambahkan garam terlalu awal saat memasak daging justru dapat membuat teksturnya lebih keras. Garam bekerja dengan menarik kelembaban keluar dari jaringan daging, dan jika digunakan di tahap awal, bisa menyebabkan daging kehilangan cairannya terlalu cepat sebelum sempat menjadi empuk.
Sebaiknya, tambahkan garam menjelang akhir proses memasak. Biarkan daging melalui proses perebusan atau penggodokan terlebih dahulu dengan bumbu lain seperti bawang, jahe, dan rempah-rempah. Setelah daging mulai melunak, barulah tambahkan garam secukupnya untuk mengunci rasa tanpa mengorbankan tekstur.
Kebiasaan kecil ini sering luput dari perhatian, padahal bisa memberikan perbedaan besar pada hasil akhir masakan. Daging tetap juicy, bumbu meresap sempurna, dan kelembutan yang dihasilkan pun jauh lebih optimal—siap menggoyang lidah seluruh anggota keluarga.
Pertanyaan Umum Seputar Tips Agar Daging Kurban Empuk
1. Kenapa daging kurban tetap alot meski sudah dimasak lama?
Bisa jadi karena proses rigor mortis belum selesai saat daging dimasak atau dimasukkan ke dalam freezer terlalu cepat. Hal ini menyebabkan serat otot tetap kaku dan susah empuk.
2. Bolehkah mencuci daging kurban sebelum disimpan?
Sebaiknya tidak langsung dicuci, karena air bisa mempercepat pertumbuhan bakteri dan merusak tekstur daging. Simpan dulu dalam keadaan kering, baru cuci saat akan dimasak.
3. Bagaimana cara paling alami untuk mengempukkan daging?
Gunakan daun pepaya atau parutan nanas sebagai pelunak alami. Diamkan sebentar sebelum memasak agar enzimnya bekerja memecah serat daging.
4. Apa pentingnya memotong daging melawan serat?
Memotong melawan arah serat memutus otot-otot panjang yang bikin daging keras. Ini membantu daging jadi lebih empuk dan mudah dikunyah.
5. Kapan waktu terbaik menambahkan garam saat memasak daging?
Tambahkan garam di akhir proses memasak. Ini menjaga kelembaban daging agar tetap juicy dan tidak keras.