Liputan6.com, Jakarta Setiap kali Hari Raya Iduladha tiba, banyak orang menerima daging kurban dalam jumlah yang cukup besar. Daging sapi maupun kambing yang diterima sering kali tidak langsung habis dikonsumsi dalam beberapa hari. Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara menyimpan dan mengolah daging kurban agar tetap awet, tidak cepat rusak, dan hemat dalam pemakaiannya.
Sayangnya, masih banyak yang asal menyimpan daging kurban di dalam kulkas tanpa mengetahui teknik yang tepat. Padahal, penyimpanan yang salah bisa membuat daging cepat basi, berubah warna, bahkan berbau tidak sedap. Tidak hanya mubazir, hal ini juga dapat menimbulkan masalah kesehatan jika tetap dikonsumsi.
Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai cara agar daging kurban bisa tahan lama hingga sebulan, bahkan lebih. Selain dari cara menyimpan yang benar, teknik pengolahan yang tepat juga bisa membuat stok daging lebih variatif dan hemat. Simak 10 cara berikut ini agar Anda bisa menikmati daging kurban dengan aman, hemat, dan tidak membosankan.
1. Bersihkan Daging Sebelum Disimpan
Langkah pertama yang harus dilakukan setelah menerima daging kurban adalah mencucinya dengan bersih. Buang bagian yang mengandung banyak darah, jaringan lemak berlebih, atau kotoran lainnya. Gunakan air mengalir dan pastikan tidak mencucinya terlalu lama agar tidak mengurangi kualitas daging.
Daging yang bersih akan meminimalkan pertumbuhan bakteri saat disimpan di lemari es. Setelah dicuci, tiriskan daging hingga benar-benar kering sebelum dikemas. Daging yang masih basah saat disimpan berisiko lebih cepat rusak atau beku tidak merata.
Jangan lupa untuk membagi daging ke dalam porsi sekali masak agar praktis saat akan digunakan. Hindari membuka dan membekukan kembali daging dalam jumlah besar karena ini dapat merusak kualitasnya. Gunakan plastik ziplock atau wadah tertutup rapat untuk menyimpannya.
2. Simpan Daging di Freezer, Bukan di Kulkas Biasa
Menyimpan daging di kulkas bagian bawah hanya cocok untuk konsumsi dalam waktu 1-2 hari. Jika ingin stok daging awet hingga sebulan, freezer adalah tempat penyimpanan yang tepat. Suhu beku dapat memperlambat pertumbuhan bakteri secara signifikan.
Pastikan freezer Anda memiliki suhu sekitar -18°C atau lebih rendah untuk menjaga kesegaran daging. Jangan menumpuk daging terlalu rapat karena sirkulasi udara dingin penting untuk membekukannya secara merata. Simpan daging dalam posisi mendatar agar cepat beku dan mudah disusun.
Saat ingin menggunakan, ambil porsi sesuai kebutuhan dan cairkan secara perlahan di kulkas semalaman. Hindari mencairkan daging pada suhu ruang terlalu lama karena bisa mengundang bakteri. Setelah dicairkan, daging sebaiknya langsung dimasak dan tidak dibekukan ulang.
3. Marinasi Daging Sebelum Dibekukan
Memberikan bumbu atau marinasi sebelum membekukan daging bisa jadi cara cerdas agar daging lebih enak dan praktis saat dimasak. Gunakan bumbu dasar seperti bawang putih, garam, merica, dan kecap atau minyak zaitun. Masukkan dalam wadah kedap udara atau plastik dan simpan di freezer.
Selain menambah cita rasa, bumbu yang meresap bisa membantu mengempukkan daging. Ini sangat bermanfaat terutama untuk potongan daging yang alot seperti bagian paha atau sengkel. Marinasi juga dapat mempercepat proses memasak karena daging sudah siap saji.
Cara ini hemat waktu dan tenaga, terutama bagi Anda yang sibuk atau ingin memasak praktis. Buat beberapa varian marinasi agar tidak bosan, seperti bumbu rendang, semur, atau sate. Labeli setiap kemasan dengan nama bumbu dan tanggal penyimpanan.
4. Buat Olahan Siap Saji dalam Jumlah Banyak
Jika memiliki waktu luang, Anda bisa mengolah sebagian daging menjadi makanan siap saji seperti rendang, semur, atau dendeng. Simpan dalam wadah kecil untuk sekali makan, lalu bekukan. Ini bisa menjadi cadangan makanan praktis saat tidak sempat memasak.
Olahan matang umumnya lebih awet di freezer dibanding daging mentah karena proses masaknya sudah membunuh bakteri. Misalnya rendang bisa tahan hingga sebulan bahkan lebih di freezer. Selain itu, rasanya justru semakin nikmat setelah beberapa hari.
Anda juga bisa mengolah daging menjadi abon atau dendeng yang tahan lama. Abon sapi atau kambing bisa bertahan hingga 2 bulan di suhu ruang jika disimpan dalam wadah kedap udara. Begitu pula dendeng yang dikeringkan dengan baik.
Olahan ini sangat cocok untuk bekal, lauk darurat, atau cemilan. Proses pembuatan abon melibatkan perebusan dan penggorengan hingga kering, sedangkan dendeng bisa dijemur atau dipanggang. Keduanya mengurangi kadar air, sehingga memperlambat pembusukan.
Anda bisa membuat dalam jumlah banyak lalu menyimpannya di toples kaca atau plastik food grade. Jangan lupa untuk memastikan daging benar-benar kering sebelum disimpan. Tambahkan silica gel food grade jika diperlukan untuk menjaga kelembapan.
Teknik ini sangat cocok untuk keluarga yang ingin menghemat waktu di dapur. Pastikan makanan benar-benar dingin sebelum dimasukkan ke freezer agar tidak mencairkan suhu di dalamnya. Gunakan wadah yang kedap udara agar rasa dan kualitasnya tetap terjaga.
5. Buat Kaldu dari Tulang atau Bagian Berlemak
Tulang dan bagian berlemak dari daging kurban bisa dimanfaatkan untuk membuat kaldu yang kaya rasa. Rebus dengan bumbu sederhana seperti bawang, daun salam, dan lada hingga mendidih dan beraroma harum. Kaldu ini bisa dibekukan dan digunakan sewaktu-waktu.
Kaldu beku sangat berguna sebagai dasar sup, tumisan, atau nasi goreng. Anda bisa membekukannya dalam cetakan es batu agar mudah diambil sesuai kebutuhan. Selain hemat, ini juga menghindari limbah dari bagian daging yang biasanya dibuang.
Gunakan kaldu dalam waktu 1 bulan untuk hasil terbaik. Saat menyimpannya, beri label tanggal dan jenis kaldu (sapi atau kambing) agar tidak tertukar. Kaldu buatan sendiri lebih sehat karena bebas dari pengawet dan penyedap buatan.
6. Buat Daging Giling untuk Beragam Menu
Daging kurban juga bisa digiling dan disimpan dalam bentuk mentah. Gunakan daging bagian tanpa urat agar hasil gilingan lebih halus. Daging giling cocok untuk dibuat bakso, burger, atau isian pastel dan martabak.
Simpan daging giling dalam plastik tipis agar mudah dipatahkan sesuai kebutuhan. Anda juga bisa membumbui daging giling sebelum dibekukan untuk mempercepat waktu memasak. Daging giling bisa bertahan hingga sebulan di freezer.
Pastikan alat penggiling bersih dan kering agar hasilnya higienis. Jika tidak punya alat penggiling, Anda bisa meminta tukang daging menggilingkan saat membeli atau memotongnya kecil lalu mencacah manual. Labeli dan simpan dalam ukuran porsi sekali pakai.
7. Gunakan Vakum Sealer untuk Kualitas Maksimal
Vakum sealer bisa menjadi solusi terbaik untuk menyimpan daging kurban agar tahan lama. Alat ini menyedot udara dari plastik kemasan sehingga memperlambat oksidasi dan pertumbuhan mikroorganisme. Hasilnya, daging bisa tetap segar lebih lama meski disimpan dalam freezer.
Dengan vakum sealer, daging juga tidak mudah mengalami freezer burn atau muncul kristal es yang merusak tekstur. Selain itu, kemasan vakum lebih ringkas dan menghemat ruang penyimpanan di freezer. Sangat cocok bagi Anda yang menerima banyak daging dari hasil kurban.
Jika tidak memiliki alatnya, Anda bisa menggunakan teknik manual seperti menekan plastik hingga udara keluar sebelum menutup rapat. Meski tidak seoptimal mesin, cara ini tetap bisa memperpanjang daya simpan daging. Pastikan kemasan tertutup rapat tanpa kebocoran.
8. Labeli Setiap Kemasan Daging
Label pada setiap kemasan sangat penting untuk mengetahui kapan daging disimpan dan jenis olahannya. Gunakan spidol permanen atau stiker tahan air agar tulisan tidak mudah hilang. Tuliskan informasi seperti tanggal penyimpanan, jenis daging, dan bumbu (jika sudah dimarinasi).
Label membantu Anda menggunakan daging berdasarkan urutan waktu masuk (first in, first out). Ini mencegah daging lama terlupakan dan akhirnya rusak tanpa sempat dimasak. Selain itu, label memudahkan Anda memilih menu berdasarkan stok yang tersedia.
Jangan menunda-nunda pelabelan karena mudah lupa ketika stok sudah banyak. Siapkan label dan spidol sebelum mulai menyimpan daging. Ini langkah kecil tapi berdampak besar dalam manajemen stok makanan rumah tangga.
Pertanyaan Seputar Topik
1. Apakah daging kurban bisa disimpan lebih dari satu bulan?Daging kurban bisa disimpan lebih dari satu bulan jika menggunakan metode penyimpanan yang tepat, seperti di freezer.
2. Mengapa tidak boleh mencuci daging sebelum disimpan?Mencuci daging dapat mempercepat pembusukan karena air dapat menjadi media pertumbuhan bakteri.
3. Bagaimana cara mengetahui daging kurban sudah tidak layak konsumsi?Perhatikan tanda-tanda pembusukan seperti bau tidak sedap, perubahan warna, dan tekstur yang lengket.
4. Apakah daging kurban bisa dibekukan kembali setelah dicairkan?Tidak disarankan untuk membekukan kembali daging yang sudah dicairkan karena dapat menurunkan kualitasnya.