Ciri-Ciri Sarang Ular di Sekitar Rumah yang Dekat Sawah, Jangan Diabaikan

7 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Rumah yang berdiri di dekat sawah memang memberikan kesejukan dan suasana alami yang menenangkan. Namun di balik keasrian itu, ada potensi bahaya yang kerap luput dari perhatian, yakni keberadaan ular. Habitat sawah yang lembap dan kaya mangsa seperti tikus dan katak menjadi lokasi favorit reptil melata ini untuk bersarang dan berkembang biak.

Bagi penghuni rumah yang dekat dengan area persawahan, mengenali tanda-tanda awal adanya sarang ular bukan hanya penting, tapi juga merupakan pencegahan agar tidak terjadi insiden gigitan atau kepanikan di lingkungan tempat tinggal. Tanda-tanda tersebut sering kali muncul dalam bentuk sederhana, mulai dari perubahan perilaku hewan di sekitar, hingga penemuan bekas kulit ular di tempat tak terduga.

Bagi Anda yang menemukan tanda-tanda yang Liputan6 ulas berikut, sepatutnya menjadi langkah kewaspadaan dan sebisa mungkinkan mengantisipasinya dengan beberapa tips di bawah. Lantas, apa ciri-cirinya? Simak informasi selengkapnya berikut, dirangkum Liputan6 untuk Anda, Selasa (4/11).

1. Lubang di Tanggul Sawah atau Bawah Tumpukan, Tempat Ular Bertelur

Lubang di pinggir tanggul, sekitar parit, atau di bawah tumpukan kayu dan jerami menjadi tanda awal adanya sarang alami ular di area sekitar. Bentuknya bisa menyerupai lubang tikus, tetapi biasanya lebih besar dan lebih dalam. Ular betina menggunakan tempat ini untuk berlindung sekaligus bertelur karena kelembapan dan suhu di dalamnya stabil.

Sebenarnya asal usul keberadaan lubang mulanya tidak dibuat oleh ular, melainkan digali hewan pengerat macam tikus dan sejenisnya. Menurut situs Varment Guard Wildlife Service, lubang yang tadinya kecil kemudian membesar saat dimasukki ular. Agar tidak terlihat, lubang biasanya tertutup tanaman liar, seperti ilalang, rumput atau malah tumbuhan padi. Tanda lainnya adalah, di sekitar area lubang kontur tanahnya lebih gembur dan mudah amblas saat dipijak.

Sebaiknya jangan menutup lubang tersebut secara langsung dengan tangan kosong. Gunakan alat panjang atau laporkan pada petugas pengendali hama, komunitas reptil atau pemadan kebakarn untuk memastikan jenis hewan yang bersarang di dalamnya. Langkah cepat ini mencegah risiko ular keluar dan menyerang secara refleks.

2. Jejak Bergelombang di Tanah Lembap, Pertanda Jalur Ular Aktif

Jejak ular biasanya terlihat jelas di permukaan tanah lembap atau berlumpur, terutama di area pekarangan yang berbatasan langsung dengan sawah maupun kebun. Bekas yang tampak seperti garis berkelok atau pola bergelombang ini merupakan tanda bahwa ular sering melintas di jalur tersebut. Ular cenderung melewati jalur yang sama menuju tempat berlindung, sumber air, atau lokasi mangsanya.

Semakin sering jalur itu dilewati, semakin tampak jelas bekas gesekan di tanah. Di musim penghujan, tanda ini semakin mudah dikenali karena tanah yang basah menyimpan jejak lebih lama. Pola berulang pada satu area bisa menunjukkan bahwa tempat tersebut dekat dengan sarang atau lokasi ular beraktivitas pada malam hari.

Masyarakat sering kali mengabaikan tanda ini, padahal pola lintasan yang konsisten menandakan keberadaan ular yang menetap. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah menandai lokasi tersebut dan menghindari area saat pagi dan malam, waktu di mana ular paling aktif keluar dari persembunyian.

3. Hilangnya Burung atau Tikus, Pertanda Rantai Makanan Berubah

Salah satu indikator ekologis yang sering diabaikan adalah perubahan perilaku hewan kecil di sekitar rumah. Ketika ular mulai bersarang, populasi tikus, burung, atau kodok biasanya menurun drastis. Hal ini disebabkan ular menjadi predator utama di area tersebut.

Penurunan ini bisa terlihat dari hilangnya kicauan burung di pagi hari atau berkurangnya aktivitas tikus di dapur dan gudang. Perubahan mendadak ini menandakan adanya predator besar yang beradaptasi di sekitar lingkungan. Ular sering memilih lokasi dengan banyak mangsa, dan setelah rantai makanan menurun, mereka akan menetap di sana untuk waktu lama.

Pemilik rumah perlu melakukan observasi sederhana dengan membandingkan kebiasaan hewan sebelum dan sesudah musim hujan. Jika populasi hewan kecil hilang tanpa sebab jelas, ada kemungkinan ular sedang berada di sekitar wilayah itu.

4. Ditemukannya Kulit Ular yang Mengelupas di Sekitar Pekarangan

Ular secara alami berganti kulit untuk menyesuaikan pertumbuhan tubuhnya. Kulit bekas itu biasanya ditemukan di tempat yang aman dan jarang dijangkau manusia, seperti di bawah pot, balik papan, atau sela tembok dapur yang lembap. Penemuan kulit ular utuh menjadi tanda kuat bahwa ular tinggal tidak jauh dari lokasi tersebut.

Warna kulit yang kering dan memudar menunjukkan proses pergantian yang sudah berlangsung beberapa hari, sementara kulit yang masih lembap menandakan ular baru saja berganti dan kemungkinan masih bersembunyi di sekitar. Hal ini sering terjadi di rumah-rumah dekat sawah karena kondisi lingkungan yang mendukung suhu ideal bagi reptil.

Jika kulit ditemukan lebih dari sekali di area yang sama, berarti ular menetap dan rutin berganti di tempat itu. Segera bersihkan area menggunakan alat panjang dan hindari menyentuh langsung dengan tangan untuk mencegah risiko kontak dengan bakteri atau sisa bisa.

5. Ular Sering Muncul di Waktu dan Tempat yang Sama

Penampakan ular di waktu dan lokasi yang sama secara berulang menandakan area itu merupakan jalur tetap atau bahkan lokasi sarang. Ular biasanya memiliki wilayah teritorial, terutama saat musim bertelur. Di daerah sekitar sawah, ular akan sering terlihat pada sore hari atau menjelang malam saat suhu mulai turun.

Jika ular muncul di sekitar gudang, dapur belakang, atau kandang ayam pada jam yang konsisten, kemungkinan besar area itu menjadi rute berburu atau tempat persembunyian utama. Pola kemunculan semacam ini tidak boleh diabaikan karena menunjukkan bahwa ular sudah terbiasa dengan lingkungan rumah.

Warga perlu menjaga jarak aman minimal lima meter dari titik kemunculan dan tidak mencoba mengusir dengan alat seadanya. Ular yang merasa terancam akan menyerang secara refleks, terutama jika jenisnya berbisa seperti kobra atau weling.

6. Telur atau Anak Ular di Sekitar Tumpukan Jerami dan Kompos

Area dengan tumpukan jerami, daun kering, atau kompos menjadi tempat ideal bagi ular betina untuk bertelur. Suhu hangat dan lembap mempercepat proses penetasan, membuat lingkungan itu menjadi inkubator alami bagi anak ular. Jika ditemukan telur kecil berbentuk lonjong putih atau kulit tipis, besar kemungkinan itu milik ular.

Biasanya, telur ular ditemukan dalam kelompok dengan jumlah belasan butir. Kehadiran anak ular yang baru menetas juga bisa menjadi tanda bahwa sarangnya sangat dekat dari lokasi tersebut. Dalam kondisi ini, tindakan harus cepat dan hati-hati agar tidak menimbulkan risiko bagi penghuni rumah.

Jangan pernah mencoba memecahkan telur atau mengusir anak ular sendirian. Hubungi pengendali hama atau dinas konservasi agar evakuasi dilakukan secara aman tanpa merusak ekosistem. Setelah itu, bersihkan tumpukan jerami agar tidak menjadi lokasi berulang bagi ular bertelur kembali.

7. Suara atau Getaran di Dinding dan Kolong Rumah

Pada rumah panggung atau bangunan dengan kolong, suara desisan halus atau getaran samar sering kali menjadi petunjuk keberadaan ular besar. Mereka menggunakan ruang gelap itu untuk bersembunyi dari hujan dan panas matahari. Suara bisa muncul ketika ular bergerak di antara dinding, plafon, atau lantai kayu.

Banyak warga yang salah mengira suara ini sebagai tikus, padahal perbedaan dapat dikenali dari pola: ular bergerak perlahan dan menghasilkan suara seret berirama, sementara tikus lebih cepat dan acak. Jika suara tersebut muncul pada jam yang sama setiap malam, kemungkinan besar ular sudah menetap di bagian dalam struktur rumah.

Langkah terbaik adalah melakukan pemeriksaan eksternal terlebih dahulu. Hindari membongkar lantai atau tembok tanpa peralatan karena bisa memicu ular keluar. Gunakan senter dari jarak jauh dan hubungi tenaga profesional untuk memastikan keberadaan reptil tersebut.

8. Langkah Antisipasi agar Ular Tidak Bersarang di Sekitar Rumah

Setelah mengetahui tujuh tanda di atas, langkah berikutnya adalah upaya pencegahan agar ular tidak kembali bersarang. Cara paling efektif adalah menjaga kebersihan lingkungan dan memangkas jalur potensial yang menjadi tempat ular bersembunyi. Namun itu saja tidak cukup, dan Anda perlu melakukan antisipasi lanjutan berikut:

  1. Hindari menumpuk jerami, kayu, atau barang bekas di area terbuka.
  2. Pastikan saluran air dan parit sekitar rumah tidak tersumbat, karena genangan air dan kelembapan tinggi menarik tikus yang merupakan sumber makanan utama ular.
  3. Gunakan pagar kawat halus di sekitar pekarangan untuk menutup celah yang mungkin menjadi jalur ular masuk.
  4. Pasang penerangan yang memadai di area belakang dan dekat sawah agar ular enggan melintas pada malam hari.
  5. Jika sudah ada tanda keberadaan ular, jangan bertindak sendiri dan segera laporkan ke pihak berwenang atau jasa penanganan satwa agar proses evakuasi aman tanpa melukai hewan maupun manusia.

People Also Ask

1. Apa tanda pasti bahwa lubang di sekitar rumah adalah sarang ular?

Lubang ular cenderung bersih, tanpa gundukan tanah di sekitarnya, dan memiliki bau khas. Jika ditemukan kulit atau jejak ular di dekatnya, besar kemungkinan itu sarang aktif.

2. Mengapa ular sering muncul setelah hujan di daerah sawah?

Ular keluar dari sarangnya untuk mencari tempat kering dan mangsa baru. Tanah lembap membuat mereka lebih aktif berpindah lokasi setelah hujan reda.

3. Apa yang harus dilakukan saat menemukan kulit ular di rumah?

Gunakan sarung tangan, bersihkan area dengan alat panjang, dan hindari menyentuh langsung. Simpan foto untuk laporan jika ular sering muncul kembali.

4. Apakah semua ular yang ditemukan di sawah berbahaya?

Tidak. Beberapa jenis non-berbisa membantu mengendalikan populasi tikus. Namun tetap berhati-hati karena sulit membedakan ular berbisa hanya dari warna tubuh.

5. Bagaimana cara membuat rumah tidak disukai ular?

Jaga kebersihan, pangkas rumput, tutup celah ventilasi dan bawah pintu, serta hindari menumpuk barang bekas. Kondisi terang, kering, dan bersih membuat ular enggan mendekat.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |