Liputan6.com, Jakarta Legenda Malin Kundang, yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat, merupakan salah satu cerita rakyat populer di Indonesia. Cerita rakyat memiliki alur yang cukup menarik. Selain versi lengkapnya, kisah Malin Kundang sering dikemas lewat cerita Malin Kundang singkat agar mudah dipahami. Kisahnya sering dibacakan oleh orang tua untuk anak berkat pesan moral yang terkandung.
Setiap cerita rakyat mengandung nilai-nilai luhur seperti moral, budi pekerti, dan kearifan lokal. Banyak dongeng cerita rakyat di Indonesia yang mengedepankan kebaikan, kejujuran, keadilan hingga rasa hormat kepada orang tua dan orang sekitar.
Menurut buku Refleksi Cerita Malin Kundang Terhadap Kehidupan Masa Kini karya Indah Tamara dan Bahar, 2024 halaman 43, kisah Malin Kundang yang berkiblat pada pesan-pesan moral dan ingin menyampaikan bahwa ganjaran mendurhakai orang tua terutama seorang ibu sangat-sangat berat dan tidak main-main.
Cerita Malin Kundang singkat ini sangat cocok untuk dikisahkan kepada anak. Baik sebagai dongeng sebelum tidur, hingga sebagai bahan perbincangan orang tua dan anak saat bermain.
Cerita Malin Kundang Singkat Tapi Lengkap
Dijelaskan dalam buku Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara Terpopuler karya Lia Nuralia, Iim Imadudin, 2009 halaman 27, dipaparkan lengkap Kisah Malin Kundang.
Berikut cerita Malin Kundang singkat:
Di sebuah pesisir pantai Sumatera Barat, dahulu hiduplah seorang ibu janda bernama Mande Rubayah yang tinggal bersama seorang anak tunggalnya. Anak itu bernama Malin Kuncang. Mereka hidup dalam kemiskinan, karena sang ibu bekerja keras sebagai nelayan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Suatu hari, Malin memutuskan untuk merantau demi meraih kehidupan yang lebih baik. Ia meninggalkan ibunya dengan janji akan kembali setelah sukses Ibunya pun melepas kepergian Malin dengan harapan besar dan doa yang tulus agar Malin selalu mengingat asal-usulnya.
Bertahun-tahun berlalu Malin merantau. Ketika ia kembali pulang ke kampung, ia datang dengan kapal mewah dengan kekayaan dan status bangsawan yang gagah. Namun sayangnya, ia lupa pada ibunya yang menunggunya dengan setia di dermaga.
Keberhasilan dan kekayaan tersebut membuat Malin lupa pada kampung halaman dan ibunya. Setibanya di tanah kelahirannya, sang ibu menghampirinya dengan harapan dan rasa bangga. Namun siapa sangka, malin menolak mengenali ibunya karena malu akan asal-usulnya.
Sang ibu merasa dikhianati setelah adanya penolakan itu. Sang ibu mengutuk Malin menjadi batu. Terjadilah sebuah badai yang menghancurkan kapal Malin, seketika seluruh tubuh Malin Kundang berubah menjadi batu.
Di Sumatera barat, tepatnya di Pantai Air Manis, ada sebuah batu berwujud tubuh seseorang tersungkur dipercaya sebagai Malin Kundang
Pesan Moral Kisah Malin Kundang
Menurut buku 25 Kisah Nabi & Rasul oleh Aan Wulandari Usman (2017), kisah-kisah moral seperti ini menjadi cermin bagi manusia agar senantiasa ingat akan tanggung jawabnya sebagai anak, anggota masyarakat, dan hamba Tuhan.
Setelah mengetahui cerita Malin Kundang singkat dengan kisah yang luar biasa ini, ada pesan moral yang terkandung di dalamnya.
1. Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua
Pesan utama yang ada dari cerita Malin Kundang singkat ini adalah pentingnya menghormati dan berbakti kepada orang tua. Meski hidup miskin dan penuh kesulitan. Mande Rubayah tetap membesarkan Malin dengan penuh kasih sayang. Namun ketika sukses ia mengingkari dan menolak ibunya.
Dalam budaya dan ajaran agama, termasuk budaya Minangkabau, durhaka kepada orang tua dianggap sebagai dosa besar. Doa ibu bisa menjadi berkah, tetapi juga bisa menjadi kutukan jika anak melupakan baktinya.
2. Kesombongan Membawa Kehancuran
Cerita Malin Kundang singkat yang telah dibahas juga menunjukkan kesombongan Malin. Malin yang awalnya miskin berubah menjadi kaya malah angkuh dan malu mengakui asal-usulnya.
Kesombongan menghina ibunya sendiri di hadapan banyak orang ini mengantarkannya pada kehancuran, baik karier, hingga mendatangkan murka Tuhan.
3. Jangan Mengingkari Janji
Salah satu pesan moral yang sangat penting dari kisah Malin Kundang ini ialah Malin melupakan janji kepada sang ibu. Kebahagiaan yang ia janjikan setelah merantau ia patahkan demi menjaga gengsi dan kehormatan di depan orang lain.
Tak hanya kisah Malin, di era modern ini juga banyak kejadian anak lupa dengan orang tua dan keluarga ketika meraih kesuksesan. Cerita ini menjadi pengingat agar manusia selalu menghormati rasa masa lalu dan menepati janji.
4. Doa Ibu adalah Doa yang Mustajab
Bagian menyentuh dari kisah ini adalah saat doa seorang ibu menjadi kenyataan. Mande Rubayah yang tersakiti anaknya berdoa agar Tuhan memberikan pelajaran kepada Malin. Doa itu terkabul, kapal Malin diterjang badai dan karam dan Malin terkutuk menjadi batu.
Lewat kisah ini, kita belajar bahwa doa orang tua terutama ibu sangat mustajab. Oleh sebab itu, menghormati dan berbuat baik kepada orang tua bukan kewajiban saja, namun jalan menuju keberkahan hidup.
5. Pentingnya Rasa Syukur
Cerita Malin Kundang singkat tersebut juga menjadi pengingat agar kita selalu bersyukur atas nikmat Tuhan. Malin yang awalnya miskin seharusnya bersyukur tekah diberikan rezeki yang cukup.
Rasa syukur justru melahirkan kerendahan hati. Orang yang rendah hati juga tidak akan lupa diri meskipun hidupnya berubah. Sebaliknya, orang yang tidak tahu rasa syukur akan mudah sombong dan merendahkan orang lain.
6. Hukum Karma
Pesan moral selanjutnya ialah setiap perbuatan memiliki konsekuensinya. Dalam Kisah Malin Kundang ini, ia mendapatkan balasan langsung atas perbuatan durhaka kepada orang tua.
Dengan demikian, pesan moral pada cerita Malin Kundang tak hanya relevan sebagai dongeng untuk anak-anak, melainkan bisa sebagai pelajaran orang dewasa baik kehidupan masa lalu maupun kehidupan modern.
QNA Seputar Malin Kundang
Malin Kundang apakah kisah nyata?
Kisah Malin Kundang bukanlah kisah nyata, melainkan sebuah cerita rakyat atau legenda yang berasal dari Sumatera Barat yang diturunkan secara turun-temurun.
Di mana tempat ibu mengutuk Malin Kundang menjadi batu?
Konon sang Ibu pun mengutuk Malin jadi batu, yang saat ini, bisa wisatawan lihat di Pantai Air Manis. Pantai ini berlokasi di Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat.
Mengapa ibu Malin mengutuknya?
Malin, yang kini kaya dan malu akan asal-usulnya yang sederhana, menolak mengakui ibunya. Malu dengan penampilannya di hadapan istri dan krunya yang mulia, ia menyangkal mengenalnya dan mengusirnya dengan kasar.
Apa saja 5 judul dongeng legenda?
5 Legenda Paling Populer di Indonesia, Legenda Terjadinya Rawa Pening, Malin Kundang, Timun Mas, Legenda Terjadinya Danau Toba, Keong Mas.
Mengapa Malin tidak mengakui ibunya?
Malin Kundang Durhaka Karena malu kepada istrinya, Malin kemudian mendorong ibunya dan berkata kasar kepada Ibu Mande. Malin tidak mengakuinya sebagai ibu dan mengatakan bahwa ibunya tidak seperti Ibu Mande yang kotor dan miskin.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405071/original/023371500_1762423609-Anak_SD_Baca_Puisi.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404739/original/094320400_1762415098-Ngaben.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404797/original/091841200_1762415829-Ibu_membacakan_dongeng_di_kasur_untuk_anak__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405227/original/078684100_1762429822-halaman_belakang_dengan_gazebo_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405101/original/061963000_1762424120-dapur_minimalis.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404560/original/028216300_1762410405-young-couple-enjoying-sunset-mountain.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381481/original/057661700_1760507064-Ilustrasi_Facebook.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405184/original/086194500_1762427926-MixCollage-06-Nov-2025-05-53-PM-9348.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405025/original/041355900_1762422517-dapur__2_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403544/original/046351700_1762330475-unnamed_-_2025-11-05T150444.114.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405077/original/040196700_1762423615-rumah_kecil_dengan_vertikal_garden_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5137791/original/066385900_1739961433-20250219-Penambahan_Jalur_Transjakarta-ANG_7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405080/original/029352300_1762423615-unnamed_-_2025-11-06T165947.884.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405009/original/053240400_1762421852-desain_dapur_ala_kafe_kecil_dengan_meja_bar_mini.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404965/original/082566200_1762420689-es_buah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404868/original/005072500_1762418033-rumah_kecil__2_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404644/original/086548000_1762412470-ilustrasi_kencan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404818/original/089165800_1762416612-ular_dekat_kolam.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405042/original/089184700_1762422812-unnamed_-_2025-11-06T165033.064.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404768/original/099322900_1762415611-model_rumah_mungil_tapi_terlihat_megah_dengan_fasad_modern_minimalis.jpg)










:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5282834/original/056940500_1752485776-WhatsApp_Image_2025-07-11_at_08.31.06__2_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5295897/original/086370600_1753509077-Berita_Foto_BRI_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5286804/original/038187200_1752757959-20250717-Latihan_Timnas_U-23-HEL_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5286843/original/071903200_1752765496-20250717-Mitsubishi-HER_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5279716/original/066535200_1752154238-20250710-KUR-ANG_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5280485/original/087995100_1752226890-20250711-Mobil_Bulan-AFP_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5280552/original/036242600_1752231569-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5285265/original/099663000_1752663309-20250716-Inflasi-ANG_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5279590/original/076649000_1752141574-ChatGPT_Image_10_Jul_2025__16.58.52.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5286267/original/021438400_1752739245-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5285310/original/033743300_1752665837-Gemini_Generated_Image_a1nddra1nddra1nd.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288025/original/093609800_1752856910-20250718-Suporter-HEL_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5281875/original/048740900_1752431853-20250713-Asnawi_Mangkualam-HEL_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5283046/original/017350800_1752500534-20250714-Latihan_Timnas_U-23-HEL_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5296109/original/084505100_1753519774-ChatGPT_Image_26_Jul_2025__15.48.32.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5279066/original/090770700_1752127623-per1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5284712/original/012941900_1752645749-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5285145/original/038534300_1752658205-WhatsApp_Image_2025-07-16_at_4.28.12_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5281017/original/029272100_1752304207-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5287316/original/033601500_1752819394-1.jpg)