Cara Mengobati Trombosit Tinggi, Berikut Panduan Penanganan dan Pencegahannya

2 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Trombosit tinggi atau trombositosis adalah kondisi ketika jumlah keping darah dalam tubuh melebihi batas normal. Kondisi ini sering kali tidak menimbulkan gejala pada awalnya, tetapi bisa meningkatkan risiko pembekuan darah yang berbahaya bagi kesehatan. Dikutip dari buku Panduan Lengkap Stroke karya Siregar Hutagaluh, trombosit merupakan sebuah sel dalah tak berinti di dalam tubuh yang memiliki fungsi utama sebagai penyembuh luka. 

Penyebab trombositosis bisa beragam, mulai dari infeksi, peradangan kronis, efek pascaoperasi, hingga kelainan sumsum tulang. Meskipun terdengar menakutkan, sebagian besar kasus trombosit tinggi bisa dikendalikan dengan perawatan yang sesuai, baik melalui terapi medis maupun perubahan gaya hidup sehat.

Berikut cara mengobati trombosit tinggi sekaligus langkah pencegahannya. Mulai dari metode medis yang umum dilakukan dokter, makanan yang sebaiknya dikonsumsi dan dihindari, hingga kebiasaan sehari-hari yang bisa membantu menjaga keseimbangan darah. Dengan pemahaman yang tepat, trombositosis bukan hanya bisa ditangani dengan baik, tetapi juga dicegah agar tidak menimbulkan komplikasi serius di kemudian hari.

Pengertian Trombosit Tinggi

Trombosit atau keping darah adalah komponen darah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah. Pada orang dewasa sehat, jumlah trombosit normal berkisar antara 150.000 hingga 450.000 per mikroliter darah. Ketika jumlahnya melebihi 450.000 per mikroliter, seseorang dianggap mengalami trombositosis.

Trombositosis dapat dibagi menjadi dua jenis utama:

  • Trombositosis Esensial (Primer): Terjadi ketika sumsum tulang memproduksi terlalu banyak trombosit tanpa penyebab yang jelas. Biasanya disebabkan oleh kelainan genetik atau mutasi gen tertentu.
  • Trombositosis Reaktif (Sekunder): Terjadi sebagai respons terhadap kondisi medis lain seperti infeksi, peradangan, atau kanker. Setelah kondisi yang mendasarinya teratasi, jumlah trombosit biasanya kembali normal.

Memahami perbedaan antara kedua jenis trombositosis ini penting untuk menentukan pendekatan pengobatan yang tepat. Trombositosis esensial memerlukan penanganan jangka panjang, sementara trombositosis reaktif umumnya akan membaik setelah penyebab utamanya diatasi.

Penyebab Trombosit Tinggi

Beberapa faktor dapat menyebabkan peningkatan jumlah trombosit dalam darah. Berikut adalah penyebab utama trombosit tinggi:

1. Penyakit Darah

Beberapa kelainan darah dapat memicu produksi trombosit berlebih, seperti:

  • Polisitemia vera
  • Leukemia mieloid kronis
  • Mielofibrosis primer

2. Inflamasi Kronis

Kondisi peradangan jangka panjang dapat merangsang produksi trombosit, contohnya:

  • Rheumatoid arthritis
  • Penyakit radang usus
  • Tuberkulosis

3. Infeksi

Berbagai jenis infeksi dapat menyebabkan peningkatan sementara jumlah trombosit, termasuk:

  • Infeksi bakteri
  • Infeksi virus
  • Infeksi jamur

4. Kanker

Beberapa jenis kanker dapat memicu produksi trombosit berlebih, seperti:

  • Kanker paru-paru
  • Kanker payudara
  • Kanker ovarium
  • Limfoma

5. Kekurangan Zat Besi

Anemia defisiensi besi paradoksnya dapat menyebabkan peningkatan jumlah trombosit.

6. Pasca Operasi

Setelah menjalani prosedur pembedahan, terutama operasi pengangkatan limpa (splenektomi), jumlah trombosit dapat meningkat sementara.

7. Faktor Genetik

Mutasi pada gen tertentu, seperti JAK2, CALR, atau MPL, dapat menyebabkan trombositosis esensial.

8. Obat-obatan Tertentu

Beberapa jenis obat dapat memicu peningkatan produksi trombosit, termasuk:

  • Epinefrin
  • Kortikosteroid
  • Beberapa jenis antibiotik

Memahami penyebab trombosit tinggi sangat penting untuk menentukan strategi pengobatan yang tepat. Dalam banyak kasus, mengatasi penyebab yang mendasari dapat membantu menurunkan jumlah trombosit kembali ke tingkat normal.

Gejala Trombosit Tinggi

Trombosit tinggi seringkali tidak menimbulkan gejala yang jelas, terutama jika peningkatannya masih dalam tahap ringan. Namun, pada kasus yang lebih serius, beberapa gejala dapat muncul sebagai akibat dari pembentukan gumpalan darah atau gangguan sirkulasi. Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin dialami oleh penderita trombosit tinggi:

1. Gejala Umum

  • Kelelahan yang berlebihan
  • Lemah dan pusing
  • Sakit kepala yang persisten
  • Demam ringan

2. Gejala Akibat Pembentukan Gumpalan Darah

  • Nyeri atau pembengkakan pada kaki (tanda deep vein thrombosis)
  • Sesak napas mendadak (kemungkinan emboli paru)
  • Nyeri dada (tanda kemungkinan serangan jantung)
  • Gejala stroke seperti kesulitan berbicara atau kelemahan pada satu sisi tubuh

3. Gejala Gangguan Sirkulasi

  • Eritromelalgia: rasa terbakar, kemerahan, dan nyeri pada tangan dan kaki
  • Parestesia: sensasi kesemutan atau mati rasa pada jari tangan dan kaki
  • Gangguan penglihatan sementara

4. Gejala Perdarahan

  • Mudah memar
  • Perdarahan gusi
  • Mimisan yang sering
  • Perdarahan gastrointestinal (darah dalam tinja)

5. Gejala Lain

  • Pembesaran limpa (splenomegali)
  • Gatal-gatal setelah mandi air hangat
  • Nyeri perut

Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala ini tidak spesifik untuk trombosit tinggi dan dapat disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan lainnya. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, terutama jika berlangsung dalam waktu yang lama atau semakin memburuk, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah untuk menentukan apakah gejala-gejala tersebut disebabkan oleh trombosit tinggi atau kondisi lainnya. Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius akibat trombosit tinggi.

Cara Mengobati Trombosit Tinggi

Pengobatan trombosit tinggi bertujuan untuk mengurangi risiko komplikasi, terutama pembentukan gumpalan darah, serta mengatasi penyebab yang mendasarinya. Strategi pengobatan akan bervariasi tergantung pada jenis trombositosis (esensial atau reaktif), tingkat keparahan, dan faktor risiko individual pasien. Berikut adalah beberapa pendekatan pengobatan yang umum digunakan:

1. Pengobatan untuk Trombositosis Reaktif

  • Mengatasi Penyebab Utama: Jika trombositosis disebabkan oleh kondisi lain seperti infeksi atau peradangan, fokus utama adalah mengobati kondisi tersebut. Setelah penyebab teratasi, jumlah trombosit biasanya akan kembali normal.
  • Pemantauan Rutin: Untuk kasus ringan tanpa gejala, dokter mungkin hanya merekomendasikan pemantauan rutin tanpa pengobatan khusus.

2. Pengobatan untuk Trombositosis Esensial

  • Aspirin Dosis Rendah: Digunakan untuk mencegah pembentukan gumpalan darah. Dosis rendah umumnya aman dan efektif untuk sebagian besar pasien.
  • Hydroxyurea: Obat kemoterapi yang digunakan untuk mengurangi produksi trombosit oleh sumsum tulang.
  • Anagrelide: Obat yang menghambat pematangan trombosit dan mengurangi jumlahnya dalam darah.
  • Interferon Alfa: Dapat digunakan untuk mengurangi produksi trombosit, terutama pada pasien yang tidak toleran terhadap hydroxyurea.
  • Ruxolitinib: Inhibitor JAK yang dapat digunakan pada pasien dengan mutasi JAK2.

3. Prosedur Medis

  • Plateletpheresis: Prosedur untuk menghilangkan kelebihan trombosit dari darah secara mekanis. Biasanya dilakukan dalam situasi darurat ketika jumlah trombosit sangat tinggi.

4. Pengobatan Komplikasi

  • Antikoagulan: Jika terjadi pembentukan gumpalan darah, antikoagulan seperti heparin atau warfarin mungkin diperlukan.
  • Pengobatan Spesifik: Untuk mengatasi komplikasi seperti stroke atau serangan jantung.

5. Modifikasi Gaya Hidup

  • Berhenti merokok
  • Menjaga berat badan ideal
  • Olahraga teratur
  • Diet seimbang
  • Manajemen stress

6. Pemantauan dan Tindak Lanjut

  • Pemeriksaan darah rutin untuk memantau jumlah trombosit
  • Evaluasi berkala untuk menilai efektivitas pengobatan dan kemungkinan efek samping
  • Penyesuaian dosis obat sesuai kebutuhan

Penting untuk diingat bahwa pengobatan trombosit tinggi adalah proses jangka panjang yang memerlukan kerjasama antara pasien dan tim medis. Kepatuhan terhadap rencana pengobatan dan pemantauan rutin sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal dan mencegah komplikasi.

Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai atau mengubah rejimen pengobatan apapun. Dokter akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk usia, kondisi kesehatan umum, dan faktor risiko individual, untuk menentukan pendekatan pengobatan yang paling sesuai.

Cara Alami Menurunkan Trombosit

Selain pengobatan medis, ada beberapa cara alami yang dapat membantu menurunkan kadar trombosit atau setidaknya mencegah peningkatannya lebih lanjut. Meskipun pendekatan alami ini tidak dapat menggantikan pengobatan medis yang diresepkan dokter, mereka dapat menjadi pelengkap yang bermanfaat dalam manajemen trombosit tinggi. Berikut adalah beberapa cara alami untuk menurunkan trombosit:

1. Modifikasi Diet

  • Konsumsi Makanan Kaya Omega-3: Asam lemak omega-3 dapat membantu mengurangi peradangan dan mencegah penggumpalan darah. Sumber omega-3 termasuk ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan makarel.
  • Tingkatkan Asupan Vitamin E: Vitamin E memiliki sifat antikoagulan alami. Sumber vitamin E termasuk kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak sayur.
  • Konsumsi Makanan Kaya Flavonoid: Flavonoid dapat membantu mengurangi agregasi trombosit. Sumber flavonoid termasuk buah-buahan beri, apel, cokelat hitam, dan teh hijau.
  • Bawang Putih: Mengandung senyawa yang dapat membantu mengurangi agregasi trombosit.
  • Kunyit: Mengandung kurkumin yang memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu mengurangi produksi trombosit.

2. Hidrasi yang Cukup

Minum air putih yang cukup dapat membantu mengencerkan darah dan mencegah penggumpalan.

3. Olahraga Teratur

Aktivitas fisik moderat dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi risiko penggumpalan.

4. Manajemen Stres

  • Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga
  • Lakukan hobi yang menenangkan
  • Pastikan tidur yang cukup dan berkualitas

5. Hindari Rokok dan Alkohol

Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah.

6. Jus Buah dan Sayuran

  • Jus Jambu Biji: Kaya akan vitamin C dan antioksidan yang dapat membantu menormalkan jumlah trombosit.
  • Jus Bit: Mengandung nitrat yang dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah.
  • Jus Bayam: Kaya akan vitamin K yang penting untuk kesehatan darah.

7. Suplemen Herbal

Beberapa suplemen herbal yang mungkin membantu termasuk:

  • Ginkgo biloba
  • Ginseng
  • Jahe

Catatan: Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan suplemen herbal, terutama jika Anda sedang menjalani pengobatan medis.

8. Menjaga Berat Badan Ideal

Obesitas dapat meningkatkan risiko trombosis. Menjaga berat badan ideal dapat membantu mengurangi risiko ini.

9. Hindari Paparan Zat Beracun

Beberapa zat kimia dan polutan lingkungan dapat mempengaruhi produksi trombosit. Hindari paparan berlebihan terhadap pestisida, bahan kimia industri, dan polusi udara.

Penting untuk diingat bahwa meskipun pendekatan alami ini dapat membantu, mereka tidak boleh menggantikan pengobatan medis yang diresepkan oleh dokter. Selalu diskusikan dengan dokter Anda sebelum memulai perubahan diet atau gaya hidup yang signifikan, terutama jika Anda sedang menjalani pengobatan untuk trombosit tinggi.

Makanan Penurun Trombosit

Diet memainkan peran penting dalam manajemen trombosit tinggi. Beberapa jenis makanan dapat membantu menurunkan atau menstabilkan jumlah trombosit, sementara yang lain sebaiknya dihindari. Berikut adalah daftar makanan yang dapat membantu menurunkan trombosit:

1. Makanan Kaya Omega-3

  • Ikan berlemak: Salmon, sarden, makarel, tuna
  • Kacang-kacangan: Kenari, almond
  • Biji-bijian: Biji chia, biji rami
  • Minyak ikan atau suplemen omega-3

Omega-3 memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu mencegah penggumpalan darah.

2. Makanan Kaya Vitamin E

  • Minyak sayur (minyak zaitun, minyak kanola)
  • Kacang-kacangan (almond, kacang tanah)
  • Biji bunga matahari
  • Bayam

Vitamin E memiliki sifat antikoagulan alami yang dapat membantu mencegah penggumpalan trombosit.

3. Buah-buahan Kaya Flavonoid

  • Buah beri (stroberi, blueberry, raspberry)
  • Jeruk
  • Apel
  • Anggur merah

Flavonoid dapat membantu mengurangi agregasi trombosit.

4. Sayuran Hijau

  • Bayam
  • Kale
  • Brokoli
  • Kubis

Sayuran hijau kaya akan vitamin K, yang penting untuk kesehatan darah.

5. Bawang Putih dan Bawang Merah

Mengandung senyawa yang dapat membantu mengurangi agregasi trombosit dan menurunkan tekanan darah.

6. Kunyit

Mengandung kurkumin yang memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu mengurangi produksi trombosit.

7. Cokelat Hitam

Mengandung flavonoid yang dapat membantu mengurangi risiko penggumpalan darah.

8. Teh Hijau

Kaya akan antioksidan yang dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah.

9. Buah Bit

Mengandung nitrat yang dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah.

10. Jambu Biji

Kaya akan vitamin C dan antioksidan yang dapat membantu menormalkan jumlah trombosit.

Makanan yang Sebaiknya Dihindari atau Dibatasi:

  • Makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans
  • Makanan olahan dan fast food
  • Makanan tinggi gula
  • Alkohol berlebihan
  • Makanan yang mengandung banyak garam

Penting untuk diingat bahwa meskipun makanan-makanan ini dapat membantu, mereka tidak boleh dianggap sebagai pengganti pengobatan medis. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum melakukan perubahan signifikan pada diet Anda, terutama jika Anda sedang menjalani pengobatan untuk trombosit tinggi.

Selain itu, ingatlah bahwa keseimbangan adalah kunci. Konsumsi makanan yang beragam dan seimbang, bersama dengan gaya hidup sehat secara keseluruhan, adalah pendekatan terbaik untuk menjaga kesehatan darah dan trombosit.

Olahraga untuk Menurunkan Trombosit

Olahraga teratur merupakan komponen penting dalam manajemen trombosit tinggi. Aktivitas fisik yang tepat dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi peradangan, dan menjaga kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa jenis olahraga yang dapat membantu menurunkan atau menstabilkan jumlah trombosit:

1. Aerobik Intensitas Sedang

  • Berjalan Cepat: Mudah dilakukan dan aman untuk sebagian besar orang.
  • Berenang: Olahraga yang berdampak rendah namun efektif untuk meningkatkan sirkulasi.
  • Bersepeda: Baik di luar ruangan atau menggunakan sepeda statis.
  • Jogging Ringan: Pastikan untuk memulai dengan perlahan dan meningkatkan intensitas secara bertahap.

2. Latihan Kekuatan Ringan

  • Angkat beban ringan
  • Latihan dengan resistance band
  • Yoga atau pilates

3. Olahraga Fleksibilitas

  • Peregangan: Membantu meningkatkan fleksibilitas dan sirkulasi.
  • Tai Chi: Gerakan lambat dan mengalir yang baik untuk sirkulasi dan relaksasi.

4. Aktivitas Sehari-hari

  • Berkebun
  • Membersihkan rumah
  • Naik tangga

5. Olahraga Air

  • Aqua aerobik
  • Berenang gaya bebas atau gaya dada

Panduan Berolahraga untuk Penderita Trombosit Tinggi:

  1. Mulai Perlahan: Jika Anda baru memulai program olahraga, mulailah dengan intensitas rendah dan durasi pendek. Tingkatkan secara bertahap seiring waktu.
  2. Konsistensi: Lebih baik berolahraga secara teratur dengan intensitas sedang daripada melakukan olahraga berat namun jarang.
  3. Durasi: Targetkan setidaknya 150 menit olahraga intensitas sedang per minggu, atau 75 menit olahraga intensitas tinggi.
  4. Pemanasan dan Pendinginan: Selalu awali dan akhiri sesi olahraga dengan pemanasan dan pendinginan untuk mengurangi risiko cedera.
  5. Hidrasi: Minum cukup air sebelum, selama, dan setelah berolahraga untuk menjaga hidrasi yang baik.
  6. Perhatikan Tanda Tubuh: Hentikan olahraga jika Anda merasa pusing, sesak napas yang berlebihan, atau nyeri dada.
  7. Konsultasi Dokter: Sebelum memulai program olahraga baru, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, selalu konsultasikan dengan dokter Anda.

Olahraga teratur tidak hanya membantu dalam manajemen trombosit tinggi, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan secara keseluruhan. Ini termasuk peningkatan kesehatan jantung, pengurangan stres, peningkatan kualitas tidur, dan pemeliharaan berat badan yang sehat. Semua faktor ini dapat berkontribusi pada kesehatan darah yang lebih baik dan manajemen trombosit yang efektif.

Ingatlah bahwa setiap individu memiliki kebutuhan dan batasan yang berbeda. Apa yang cocok untuk satu orang mungkin tidak cocok untuk yang lain. Oleh karena itu, penting untuk bekerja sama dengan tim medis Anda untuk mengembangkan rencana olahraga yang aman dan efektif sesuai dengan kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan.

Cara Mencegah Trombosit Tinggi

Meskipun beberapa penyebab trombosit tinggi tidak dapat dicegah, terutama yang bersifat genetik atau terkait dengan kondisi medis tertentu, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko atau mencegah peningkatan trombosit yang tidak perlu. Berikut adalah beberapa strategi pencegahan yang dapat Anda terapkan:

1. Menjaga Pola Makan Sehat

  • Konsumsi makanan kaya serat, buah-buahan, dan sayuran
  • Batasi asupan lemak jenuh dan lemak trans
  • Pilih sumber protein sehat seperti ikan, kacang-kacangan, dan daging tanpa lemak
  • Kurangi konsumsi garam dan gula

2. Menjaga Berat Badan Ideal

Obesitas dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pada sistem peredaran darah. Jaga berat badan Anda dalam rentang yang sehat melalui kombinasi diet seimbang dan olahraga teratur.

3. Olahraga Secara Teratur

Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menjaga kesehatan kardiovaskular dan sirkulasi darah. Targetkan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang per minggu.

4. Hindari Merokok

Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah. Jika Anda merokok, carilah bantuan untuk berhenti.

5. Batasi Konsumsi Alkohol

Konsumsi alkohol berlebihan dapat mempengaruhi produksi sel darah. Jika Anda memilih untuk minum alkohol, lakukanlah dengan moderasi.

6. Kelola Stres

  • Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga
  • Jaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi
  • Luangkan waktu untuk hobi dan aktivitas yang Anda ni kmati

7. Tidur yang Cukup

Kualitas tidur yang baik penting untuk kesehatan secara keseluruhan, termasuk fungsi sistem kekebalan tubuh dan produksi sel darah. Usahakan untuk tidur 7-9 jam setiap malam.

8. Hindari Paparan Zat Beracun

Beberapa zat kimia dan polutan lingkungan dapat mempengaruhi produksi sel darah. Lindungi diri Anda dari paparan berlebihan terhadap pestisida, bahan kimia industri, dan polusi udara.

9. Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, termasuk tes darah, untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini.

10. Kelola Kondisi Medis yang Ada

Jika Anda memiliki kondisi medis yang dapat mempengaruhi jumlah trombosit, seperti penyakit autoimun atau gangguan sumsum tulang, pastikan untuk mengelolanya dengan baik sesuai petunjuk dokter.

11. Perhatikan Obat-obatan

Beberapa obat dapat mempengaruhi jumlah trombosit. Selalu konsultasikan dengan dokter tentang efek samping potensial dari obat-obatan yang Anda konsumsi.

12. Hidrasi yang Cukup

Minum air yang cukup dapat membantu menjaga viskositas darah yang sehat dan mendukung fungsi sirkulasi yang baik.

13. Konsumsi Makanan Anti-Inflamasi

Makanan seperti ikan berlemak, buah-buahan beri, sayuran hijau, dan rempah-rempah seperti kunyit memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah.

14. Hindari Duduk Terlalu Lama

Duduk dalam waktu lama dapat menghambat sirkulasi darah. Jika pekerjaan Anda mengharuskan duduk lama, pastikan untuk sering berdiri dan bergerak setiap beberapa jam.

15. Gunakan Pakaian Longgar

Pakaian yang terlalu ketat, terutama di area pinggang dan kaki, dapat menghambat sirkulasi darah. Pilih pakaian yang nyaman dan tidak terlalu ketat.

Ingatlah bahwa pencegahan adalah kunci dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. Meskipun tidak semua kasus trombosit tinggi dapat dicegah, menerapkan gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko dan mendukung kesehatan darah yang optimal. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang risiko trombosit tinggi, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga atau faktor risiko lainnya, selalu konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan saran yang lebih personal dan spesifik.

People Also Ask

1. Apa itu trombosit tinggi?

Trombosit tinggi atau trombositosis adalah kondisi ketika jumlah trombosit dalam darah melebihi batas normal (lebih dari 450.000/µL). Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi, peradangan, kekurangan zat besi, hingga kelainan sumsum tulang.

2. Apa bahaya jika trombosit terlalu tinggi?

Trombosit tinggi dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah (blood clot), yang bisa memicu stroke, serangan jantung, atau trombosis vena dalam. Pada kasus tertentu, justru dapat menyebabkan perdarahan abnormal.

3. Bagaimana cara mengobati trombosit tinggi?

Pengobatan tergantung penyebabnya. Dokter biasanya memberikan obat pengencer darah (antikoagulan) atau obat penurun trombosit. Pada kasus berat, prosedur plateletpheresis dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah trombosit dengan cepat.

4. Apakah ada pola makan yang bisa membantu menurunkan trombosit tinggi?

Ya, konsumsi makanan kaya antioksidan, seperti sayuran hijau, buah-buahan, ikan berlemak, dan biji-bijian dapat membantu menjaga kesehatan darah. Sebaiknya kurangi makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan alkohol.

5. Bagaimana cara mencegah trombosit tinggi kambuh lagi?

Menjalani pola hidup sehat, rutin olahraga, menjaga berat badan ideal, mengelola stres, serta melakukan pemeriksaan darah berkala adalah langkah penting untuk mencegah trombosit tinggi muncul kembali.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |