Cara Menanam Kecombrang di Halaman Rumah: Tips Jitu Agar Cepat Panen dan Subur

Liputan6.com, Jakarta - Menerapkan cara menanam kecombrang di halaman rumah yang tepat, Anda bisa mendapatkan pasokan bumbu segar kapan saja. Menanam kecombrang di halaman rumah kini semakin diminati karena tanaman ini tidak hanya cantik secara visual, tetapi juga memiliki nilai kuliner yang tinggi. 

Meski begitu, tidak sedikit orang yang masih ragu untuk memulai karena menganggap kecombrang membutuhkan perawatan rumit. Padahal, dengan memahami kebutuhan dasarnya seperti media tanam, pencahayaan, dan pola penyiraman, tanaman ini dapat tumbuh subur bahkan di lahan terbatas. 

Jika Anda ingin mencobanya di halaman rumah, ada beberapa tips sederhana namun efektif yang bisa diterapkan agar kecombrang cepat panen. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (4/12/2025).

Langkah awal krusial dalam menanam kecombrang adalah memilih bibit yang berkualitas. Bibit bisa didapatkan dari biji, stek batang, atau tuna (rimpang). Metode stek batang dan tunas lebih disarankan karena mempercepat pertumbuhan.

Untuk stek batang, pilih batang tua sepanjang 25-30 cm, lalu diamkan hingga getah mengering. Setelah itu, rendam dalam air seminggu sampai muncul tunas dan akar. Bibit dari tunas/rimpang diambil dengan memisahkan tunas muda dari induk, pastikan ada rimpang melekat.

Ada varietas kecombrang merah, hijau, atau putih dengan perbedaan warna bunga, aroma, dan rasa. Memilih bibit yang sehat dan sesuai preferensi akan sangat memengaruhi keberhasilan budidaya kecombrang di halaman.

Kecombrang tumbuh optimal di daerah tropis dengan sinar matahari cukup dan curah hujan memadai. Tanaman ini menyukai lingkungan lembap, baik di area terbuka maupun semi-teduh, namun sinar matahari penuh dianjurkan. Pastikan lokasi terlindung dari angin kencang.

Media tanam yang ideal adalah tanah gembur, kaya bahan organik, dan memiliki drainase baik. Campurkan tanah dengan kompos atau pupuk kandang (1:1:1 atau 2:1:1) untuk kesuburan. pH tanah yang disarankan berkisar 5,5–6,5 (netral hingga agak asam).

Jika menanam di pot atau polybag, pastikan media subur, gembur, dan aeratif. Untuk penanaman di lahan, siapkan bedengan, taburi pupuk kandang atau kompos, lalu diamkan selama dua minggu sebelum penanaman bibit kecombrang.

Setelah bibit dan media siap, proses penanaman dapat dimulai. Jika menggunakan bibit stek batang yang sudah berakar, buat lubang tanam di tengah polybag atau lahan. Masukkan bibit sedalam 5-10 cm, pastikan bulu-bulu akar tertutup tanah dengan baik.

Untuk penanaman di lahan, buat lubang tanam seukuran polybag dengan jarak sekitar 60x40 cm atau 1 meter. Jarak ini penting karena tanaman kecombrang bisa tumbuh cukup besar. Pindahkan bibit dari polybag hati-hati agar akar tidak rusak.

Tanam bibit kecombrang ke dalam lubang dan padatkan tanah di sekelilingnya agar tanaman kokoh. Setelah penanaman, siram tanah hingga lembap dan letakkan bibit di tempat teduh sampai muncul daun baru dan tanaman terlihat segar.

Kecombrang membutuhkan penyiraman rutin, terutama saat musim kemarau. Namun sebaiknya hindari genangan air. Penyiraman dapat dilakukan 1-2 hari sekali, karena tanaman ini cukup lembap dan tidak membutuhkan terlalu banyak air. Kelembaban tanah yang terjaga sangat penting.

Pemupukan sebaiknya dilakukan secara teratur untuk menunjang pertumbuhan dan pembungaan kecombrang. Gunakan pupuk organik seperti pupuk kandang atau kompos sebulan sekali. Pemupukan dengan dosis rendah namun sering lebih efektif untuk pertumbuhan optimal.

Jika menggunakan pupuk kimia NPK, kombinasikan dengan pupuk organik. Pemupukan dapat dilakukan dengan menaburkan pupuk di tanah berjarak sekitar 5 cm dari tanaman, atau menggunakan pupuk organik cair yang disemprotkan pada batang dan daun.

Selain penyiraman dan pemupukan, perawatan tambahan juga diperlukan agar kecombrang tumbuh subur. Pemangkasan daun kering dan kuning penting untuk mencegah penghalang penyerbukan dan mengurangi penggunaan hara yang tidak perlu. Pemangkasan anakan juga dapat merangsang pertumbuhan bunga.

Kecombrang membutuhkan sinar matahari yang cukup, idealnya sinar matahari penuh, meskipun toleran terhadap tempat teduh. Untuk pertumbuhan subur dan berbunga terus-menerus, lahan yang ternaungi sebagian akan memberikan hasil terbaik.

Tanaman kecombrang biasanya mulai berbunga setelah 6-12 bulan sejak penanaman. Bunga kecombrang dapat dipanen saat masih kuncup dan belum mekar sempurna, atau ketika warnanya sudah cerah. Bunga yang dipanen pada pagi hari umumnya memiliki aroma paling kuat.

Setelah panen pertama, kecombrang dapat dipanen secara rutin setiap 4-6 minggu sekali. Bahkan, jika perawatan berjalan sangat baik, panen bisa dilakukan setiap dua minggu sekali. Selain bunga, batang muda kecombrang atau rias juga bisa dimanfaatkan sebagai sayuran.

1. Bagaimana cara mendapatkan bibit kecombrang? Bibit kecombrang bisa didapat dari stek batang, tunas/rimpang, atau biji.
2. Tanah seperti apa yang cocok untuk menanam kecombrang? Kecombrang cocok di tanah gembur, kaya organik, drainase baik, pH netral-agak asam.
3. Berapa sering kecombrang harus disiram? Siram 1-2 hari sekali, jaga tanah lembap tapi tidak tergenang.
4. Pupuk apa yang direkomendasikan untuk kecombrang? Gunakan pupuk organik seperti pupuk kandang atau kompos sebulan sekali.
5. Apakah kecombrang membutuhkan sinar matahari penuh? Kecombrang menyukai sinar matahari penuh, namun toleran semi-teduh.
6. Kapan waktu yang tepat untuk memanen kecombrang? Panen saat bunga kuncup atau mekar cerah, biasanya 6-12 bulan setelah tanam.
7. Bagaimana cara mencegah hama pada tanaman kecombrang? Jaga kebersihan, periksa rutin, dan gunakan pestisida nabati jika perlu.