Cara Membedakan Telur Ular Berbisa dan Tidak Berbisa, Panduan Lengkap

Liputan6.com, Jakarta Menemukan telur di halaman rumah atau sekitar kebun sering kali menimbulkan rasa penasaran, bahkan kekhawatiran. Apakah itu telur burung, reptil, atau mungkin telur ular? Lebih jauh lagi, apakah itu berasal dari ular berbisa atau tidak berbisa? Pertanyaan seperti ini wajar muncul terutama jika Anda tinggal di wilayah dengan keanekaragaman satwa liar tinggi.

Mengetahui cara membedakan telur ular berbisa dan tidak berbisa bukan hanya membantu menjaga keamanan lingkungan rumah, tetapi juga menjadi langkah awal untuk menghargai peran penting satwa liar dalam ekosistem. Meski begitu, proses identifikasinya tidak semudah melihat warnanya atau bentuknya.

Faktanya, berbagai laman satwa menjelaskan bahwa telur ular memiliki karakteristik fisik yang sangat mirip antarspesies, sehingga mustahil menentukan apakah seekor ular berbisa hanya dari telurnya. Liputan6.com akan membahas secara menyeluruh ciri telur ular, perbedaannya dengan telur hewan lain, dan cara aman mengidentifikasinya, Sabtu (22/11/2025).

Menurut sejumlah referensi satwa, termasuk penjelasan umum dari ahli reptil, tidak ada perbedaan visual yang jelas antara telur ular berbisa dan tidak berbisa. Telur ular pada dasarnya memiliki ciri serupa yaitu berwarna putih hingga krem, bercangkang lunak dan lembut, serta cenderung memanjang.

Hal ini ditegaskan dalam informasi rujukan yang menyatakan bahwa “cara terbaik untuk membedakan keduanya adalah dengan mengidentifikasi jenis ular yang ada di wilayah Anda, karena bisa atau tidaknya seekor ular tergantung pada spesiesnya, bukan pada telurnya.” Dengan kata lain, fokusnya bukan pada bentuk telur, tetapi pada keberadaan induknya atau jenis ular yang umum hidup di daerah tersebut.

2. Tempat Menemukan Telur Ular

Menurut laman animals.onehowto.com, telur ular biasanya ditemukan di tempat gelap, lembap, dan tersembunyi—misalnya di bawah tanah, tumpukan dedaunan, kayu lapuk, atau kompos. Ular tidak membuat sarang seperti burung. Sebagian besar spesies hanya mencari lekukan alami lalu meletakkan telurnya di sana.

Sementara itu Reptile.Guide menambahkan bahwa telur ular biasanya ditemukan dalam sebuah kelompok (clutch), yang letaknya sangat berdekatan atau tampak menempel satu sama lain. Bila Anda menemukan banyak telur dalam satu area yang lembap dan tersembunyi, besar kemungkinan itu adalah telur ular, bukan telur burung.

3. Perbedaan Telur Ular dengan Telur Burung

Baik animals.onehowto.com maupun Reptile.Guide menegaskan bahwa membedakan telur ular berbisa dan tidak berbisa tidak mungkin, tetapi membedakan telur ular dan telur burung cukup memungkinkan.

Ciri pembeda utamanya:

• Tekstur Telur ular: lembut, lentur, dan terasa seperti kulit atau karet. Telur burung: keras dan rapuh.
• Bentuk Telur ular umumnya oval memanjang, terkadang menyerupai umbi atau jahe. Telur burung lebih seragam dan cenderung oval seperti telur ayam.
• Reaksi saat disentuh Telur ular sedikit “memberi tekanan” jika ditekan lembut, sedangkan telur burung tidak.
• Kelompok Ular sering bertelur puluhan dalam satu kali siklus, sedangkan sebagian besar burung tidak.

Laman satwa animals.onehowto.com dan Reptile.Guide menyebut teknik “candling” sebagai metode lebih akurat. Caranya: memegang telur di depan cahaya senter di ruangan gelap tanpa memutarnya. Telur ular akan memperlihatkan embrio berbentuk bulat sebagai siluet. Meski demikian, teknik ini tidak bisa menentukan apakah telurnya berasal dari ular berbisa atau tidak—hanya memastikan bahwa itu memang telur reptil.

5. Ketahui Spesies Ular di Sekitar Anda

Inilah inti dari cara membedakan telur ular berbisa dan tidak berbisa — melihat konteks ekologi di sekitar lokasi penemuan telur. Laman satwa menjelaskan:

• Beberapa spesies ular berbisa melahirkan anak (bukan bertelur), misalnya viper, beberapa jenis ular laut, dan sebagian boa.
• Spesies yang bertelur antara lain kebanyakan kolubrid dan python—mayoritas tidak berbisa.

Karena itu, bila Anda tinggal di wilayah yang hanya dihuni oleh jenis ular bertelur yang tidak berbisa, telur yang ditemukan hampir pasti tidak berasal dari ular berbisa.

6. Bentuk, Ukuran, dan Warna

Reptile.Guide memberikan penjelasan lebih rinci:

• Ukuran bervariasi antara 1–5 inci tergantung spesies.
• Bentuk umumnya oval, lebih memanjang daripada telur burung.
• Warna selalu putih atau krem, tidak pernah memiliki bercak warna seperti telur burung.
• Tekstur lembut dan agak elastis.

Namun sekali lagi, semua ciri ini sama antara ular berbisa dan tidak berbisa.

7. Apa yang Harus Dilakukan Jika Menemukannya?

Laman animals.onehowto.com menyarankan agar Anda menghubungi ahli satwa atau petugas penanganan hewan liar jika tidak yakin. Jangan memindahkan telur, apalagi merusaknya, karena dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.

Sementara Reptile.Guide menambahkan bahwa sebagian besar ular tidak berbahaya bagi manusia dan justru bermanfaat mengendalikan hama. Mengidentifikasi telur secara pasti hanya bisa dilakukan oleh ahli, terutama jika wilayah Anda berpotensi dihuni ular berbisa.

1. Apakah telur ular berbisa dan tidak berbisa bisa dibedakan dari bentuknya?

Tidak. Secara visual keduanya tidak berbeda. Identifikasi spesies induknya adalah cara paling akurat.

2. Apakah semua ular bertelur?

Tidak. Sekitar 30% spesies melahirkan anak, termasuk sebagian besar ular berbisa seperti viper.

3. Apakah aman menyentuh telur ular?

Aman jika dilakukan dengan sangat hati-hati, tetapi tidak disarankan karena dapat merusak embrio atau mengundang risiko jika induknya masih berada di sekitar.

4. Di mana biasanya telur ular ditemukan?

Di tempat gelap, lembap, tersembunyi: di bawah kayu lapuk, kompos, tanah, atau tumpukan dedaunan.

5. Apakah telur ular berbahaya?

Telurnya tidak berbahaya, tetapi keberadaan induknya bisa berpotensi risiko, terutama pada wilayah yang memiliki spesies berbisa.