Beda Sarang Ular Kobra dan Ular Sawah yang Harus Diwaspadai, Perhatikan Ciri-cirinya

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran ular di sekitar tempat tinggal seringkali menimbulkan kekhawatiran serius. Memahami beda sarang ular kobra dan ular sawah menjadi sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan. Pengetahuan ini membantu dalam mengambil tindakan pencegahan yang tepat.

Meskipun keduanya dapat ditemukan di dekat pemukiman, karakteristik sarang dan perilaku reproduksi mereka memiliki perbedaan signifikan. Mengenali perbedaan ini dapat membantu masyarakat mengidentifikasi potensi bahaya. Hal ini juga membantu menghindari insiden yang tidak diinginkan.

Perbedaan ini krusial karena penanganan yang salah dapat berakibat fatal, mengingat potensi bahaya yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri spesifik dari sarang masing-masing ular. Berikut Liputan6.coma ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (27/11/2025).

Ular kobra dan ular sawah memiliki preferensi lokasi sarang yang berbeda, meskipun keduanya mencari tempat tersembunyi. Ular kobra cenderung memilih tempat gelap, lembap, dan hangat untuk bertelur serta bersembunyi. Lokasi favorit mereka meliputi lubang bekas sarang tikus, celah di pondasi rumah, dan tumpukan sampah.

Mereka juga dapat ditemukan di tumpukan genting, bebatuan, kardus, serta area drainase dan pipa pembuangan. Area tidak terawat seperti gudang, loteng, atau ilalang rimbun juga menjadi pilihan. Induk ular kobra sering meletakkan telurnya di tempat hangat dan lembap, seperti lubang bekas sarang tikus atau tumpukan sampah.

Sementara itu, ular sawah seringkali merujuk pada jenis ular tikus atau ular jali yang memiliki habitat alami di persawahan, rawa, sungai, dan danau. Sarang mereka umumnya ditemukan di lubang-lubang pada tanggul sawah, sekitar parit, atau di bawah tumpukan kayu dan jerami yang lembap. Lingkungan sawah yang kaya mangsa menjadi lokasi ideal bagi ular sawah untuk bersarang dan berkembang biak.

Perbedaan mendasar antara sarang ular kobra dan ular sawah terletak pada pemanfaatan material di sekitarnya. Sebagian besar ular tidak membangun sarang dengan material yang dikumpulkan. Ular pada umumnya tidak memiliki kemampuan menggali lubang sendiri atau membangun sarang dari material seperti kertas atau kain.

Mereka cenderung memanfaatkan celah, lubang bekas galian hewan lain seperti tikus tanah, tupai, atau kura-kura, serta retakan di bangunan sebagai tempat berlindung dan bertelur. Lubang yang terletak di tepi tanggul, di sekitar parit, atau di bawah tumpukan kayu dan jerami dapat menjadi indikasi adanya sarang ular alami.

Untuk ular kobra, sarang mereka seringkali berupa lubang yang sudah ada yang kemudian dimodifikasi sedikit atau hanya digunakan sebagai tempat persembunyian telur. King kobra adalah pengecualian, karena mereka dikenal sebagai satu-satunya spesies ular yang aktif membangun sarang dari tumpukan daun dan ranting untuk telurnya. Sarang king kobra ini bisa mencapai ketinggian tertentu dan dijaga oleh induknya.

Jumlah dan ukuran telur merupakan indikator penting dalam membedakan sarang ular kobra dan ular sawah. Induk ular kobra biasanya bertelur antara 10 hingga 20 butir dalam satu sarang. Telur kobra umumnya berbentuk lonjong atau elips, dengan ukuran sekitar 3-5 sentimeter.

Telur-telur ini sering ditemukan bergerombol dan saling lengket, membentuk satu kesatuan yang erat. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, satu sarang dapat berisi lebih dari 100 telur. Induk kobra biasanya menghasilkan 10-20 butir telur, sementara king kobra dapat bertelur lebih banyak antara 20 hingga 51 butir per sarang.

Meskipun tidak ada data spesifik untuk setiap spesies ular sawah, telur ular secara umum memiliki cangkang lembut, lentur, dan terasa seperti kulit tipis atau karet. Jumlah telur dalam satu sarang ular bervariasi, namun seringkali ditemukan sekitar 30-an telur dan dalam kasus langka bisa mencapai lebih dari 100 telur. Telur ular sawah kemungkinan ditemukan bergerombol di tempat lembap seperti tumpukan jerami atau lubang tanah.

Mengenali tanda-tanda keberadaan sarang ular kobra sangat penting untuk kewaspadaan di sekitar rumah. Beberapa tanda yang harus diwaspadai meliputi penemuan kulit ular yang mengelupas di sekitar rumah. Adanya kotoran ular yang mirip kotoran burung dengan sisa tulang atau bulu mangsa juga menjadi indikasi.

Jejak pergerakan ular di tanah berdebu atau lembap juga bisa menjadi petunjuk. Bau tak sedap atau amis yang tidak biasa di area gelap juga dapat mengindikasikan sarang ular kobra. Jika dalam waktu singkat populasi tikus di rumah lenyap tanpa jejak, kemungkinan besar sudah ada ular yang berburu di area tersebut.

Selain itu, penemuan telur ular atau cangkangnya di tempat tersembunyi seperti tumpukan barang atau di bawah tanah merupakan tanda kuat. Perilaku aneh pada hewan peliharaan seperti anjing atau kucing yang lebih peka terhadap keberadaan ular juga bisa menjadi indikator. Tanda paling jelas jika lubang adalah sarang ular kobra adalah rongga yang licin, tanpa bekas galian baru.

Tanda-tanda keberadaan sarang ular sawah seringkali terkait erat dengan lingkungan pertanian dan persawahan. Ini termasuk adanya lubang di tanggul sawah atau di bawah tumpukan jerami dan kompos. Lubang-lubang ini seringkali dimanfaatkan oleh ular sawah sebagai tempat berlindung dan bertelur.

Jejak bergelombang di tanah lembap atau berlumpur di sekitar sawah dan kebun juga menunjukkan jalur aktif ular. Jejak ini bisa menjadi petunjuk pergerakan ular mencari mangsa atau menuju sarangnya. Penemuan telur atau anak ular di tumpukan jerami atau kompos juga menjadi indikasi kuat keberadaan sarang.

Lingkungan yang tidak terawat dengan banyak tumpukan material organik seperti daun kering atau ranting juga bisa menjadi tempat persembunyian. Kehati-hatian saat beraktivitas di area persawahan atau kebun sangat diperlukan. Hal ini membantu menghindari kontak langsung dengan sarang atau ular.

1. Apa perbedaan utama beda sarang ular kobra dan ular sawah? Perbedaan utama terletak pada lokasi dan perilaku induk, di mana kobra sering di pemukiman dan king kobra menjaga sarang, sementara ular sawah di area pertanian dan umumnya tidak menjaga telur.
2. Di mana lokasi sarang ular kobra yang paling umum? Sarang ular kobra sering ditemukan di tempat gelap, lembap, dan hangat seperti lubang tikus, tumpukan sampah, atau celah pondasi rumah.
3. Bagaimana ciri-ciri sarang ular sawah? Sarang ular sawah biasanya berupa lubang di tanggul sawah, sekitar parit, atau di bawah tumpukan jerami dan kompos.
4. Apakah ular kobra membangun sarangnya sendiri? Kobra biasa tidak membangun sarang, melainkan memanfaatkan lubang yang sudah ada, namun king kobra adalah pengecualian yang membangun sarang dari daun dan ranting.
5. Berapa jumlah telur yang biasanya ditemukan di sarang ular kobra? Induk ular kobra biasa umumnya bertelur 10-20 butir, sedangkan king kobra bisa 20-51 butir.
6. Apakah induk ular sawah menjaga telurnya? Umumnya, induk ular sawah tidak menjaga telurnya setelah diletakkan, mereka hanya memilih lokasi yang optimal.
7. Apa tanda paling jelas adanya sarang ular di sekitar rumah? Tanda paling jelas adalah penemuan kulit ular yang mengelupas, kotoran ular, atau jejak pergerakan ular yang berulang di area tertentu.