Liputan6.com, Jakarta Bau kencing tikus yang menyengat seringkali menjadi masalah serius yang mengganggu kenyamanan dan kesehatan penghuni rumah. Aroma tidak sedap ini tidak hanya membuat suasana rumah tidak nyaman, tetapi juga dapat menjadi indikasi adanya masalah hama yang lebih besar.
Banyak orang mencari cara cepat untuk mengatasinya, namun penggunaan produk kimia seringkali menimbulkan kekhawatiran akan risiko kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu, solusi menggunakan bahan alami penghilang bau kencing tikus menjadi pilihan yang sangat diminati.
Untungnya, kini ada beragam bahan alami penghilang bau kencing tikus yang mudah ditemukan di dapur Anda dan terbukti ampuh. Solusi ini tidak hanya efektif dalam menetralkan bau, tetapi juga aman bagi keluarga dan hewan peliharaan, serta ramah lingkungan. Anda tidak perlu khawatir akan residu berbahaya atau efek samping yang tidak diinginkan karena mayoritas bahan ini bisa langsung digunakan tanpa proses rumit.
Dengan beberapa langkah praktis, bau kencing tikus di berbagai sudut rumah bisa segera teratasi secara aman menggunakan bahan alami penghilang bau kencing tikus. Mulai dari penyerap bau hingga penetral asam urine, berbagai alternatif ini siap membantu Anda mengembalikan kesegaran dan kebersihan hunian.
Mari kita telusuri lebih jauh bahan-bahan alami apa saja yang bisa Anda manfaatkan, dalam rangkuman yang telah Liputan6 susun berikut ini, pada Sabtu (15/11).
Baking Soda: Penyerap Bau Alami Serbaguna
Baking soda atau soda kue telah lama dikenal sebagai salah satu bahan alami penghilang bau yang sangat efektif. Sifatnya yang mampu menyerap kelembaban dan menetralisir bau menjadikannya ideal untuk mengatasi aroma tidak sedap, termasuk bau urine tikus. Bahan ini bekerja dengan cara menyerap partikel bau dan mengubahnya menjadi senyawa yang tidak berbau.
Untuk menggunakannya, Anda cukup menaburkan baking soda secara merata di area yang terkontaminasi bau. Pastikan seluruh permukaan yang terkena urine tertutup baking soda. Biarkan bahan ini bekerja selama minimal beberapa jam, atau bahkan semalaman untuk hasil yang optimal dalam menyerap bau yang membandel.
Setelah didiamkan, bersihkan area tersebut dengan penyedot debu atau sapu kering. Baking soda dapat digunakan berulang kali hingga bau benar-benar hilang tanpa meninggalkan dampak negatif bagi lingkungan maupun kesehatan. Ini menjadikannya pilihan yang sangat praktis dan aman.
Cuka Putih: Penetralisir Bau Asam yang Efektif
Cuka putih merupakan bahan alami penghilang bau kencing tikus yang sangat ampuh berkat kandungan asam asetat di dalamnya. Asam pada cuka memiliki kemampuan untuk memecah komponen asam dalam urine dan menetralkan garam basa yang terbentuk pada noda urine yang mulai mengering. Proses ini secara efektif menghilangkan bau hingga tuntas.
Penggunaannya sangat mudah, Anda hanya perlu mencampurkan cuka putih dan air bersih dalam perbandingan 1:1. Larutan ini kemudian dapat dimasukkan ke dalam botol semprot untuk memudahkan aplikasi. Semprotkan larutan cuka pada area yang diduga terkena urine tikus secara merata.
Diamkan selama beberapa menit agar cuka memiliki waktu untuk bekerja menetralkan bau. Setelah itu, lap area tersebut dengan kain bersih dan keringkan. Selain menetralkan bau, cuka putih juga memiliki sifat disinfektan alami yang membantu membersihkan area dari bakteri.
Air Lemon: Penyegar dan Anti-Bakteri Alami
Lemon dan air perasannya termasuk bahan alami penghilang bau kencing tikus yang mudah ditemukan dan sangat efektif. Sifat asam dari buah lemon tidak hanya membantu meluruhkan sisa urine, tetapi juga memecah komponen bau yang menyengat. Lemon juga dikenal memiliki sifat antimikroba dan memberikan aroma segar alami.
Anda bisa memeras air lemon secukupnya, lalu mengoleskannya langsung pada area yang bermasalah. Diamkan selama beberapa menit agar kandungannya bekerja, kemudian bersihkan dengan kain basah. Air lemon tidak hanya menetralkan bau, tetapi juga meninggalkan aroma citrus yang menyegarkan di ruangan.
Untuk area yang lebih luas atau sebagai penyegar udara, Anda dapat mencampurkan jus lemon dengan air dan memasukkannya ke dalam botol semprot. Semprotkan larutan ini di sekitar area yang berbau untuk membantu menghilangkan bau dan memberikan kesegaran.
Minyak Esensial: Pengharum dan Pengusir Alami
Minyak esensial, seperti peppermint, lemon, atau kayu putih, tidak hanya berfungsi sebagai pengharum ruangan tetapi juga sebagai bahan alami penghilang bau kencing tikus yang efektif. Beberapa aroma minyak esensial juga tidak disukai oleh tikus, sehingga dapat membantu mencegah mereka datang kembali ke area tersebut. Minyak esensial seperti minyak tea tree atau eucalyptus bahkan memiliki sifat antimikroba yang kuat.
Untuk menggunakannya, campurkan beberapa tetes minyak esensial pilihan Anda dengan air bersih dalam botol semprot. Kemudian, semprotkan larutan ini pada area yang berbau urine tikus. Pastikan untuk tidak menyemprotkan langsung pada permukaan yang sensitif atau mudah rusak.
Minyak esensial peppermint, misalnya, memiliki aroma kuat yang mengganggu indera penciuman tikus, menjadikannya pilihan ganda sebagai penetral bau sekaligus pengusir. Minyak eucalyptus juga memiliki aroma menyengat yang tidak disukai tikus dan dapat mengganggu sistem penciuman mereka.
Arang Aktif dan Bubuk Kopi: Penyerap Bau Udara Sekitar
Arang aktif dan bubuk kopi adalah pilihan bahan alami penghilang bau kencing tikus yang sangat efektif untuk menyerap bau di udara. Arang aktif memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerap bau tak sedap dan racun berkat struktur mikroporinya. Bubuk kopi, dengan aroma khasnya yang wangi dan menyengat, mampu menetralisir bau lainnya.
Cara menggunakannya sangat mudah dan tidak memerlukan proses yang rumit. Cukup siapkan mangkuk terbuka yang diisi dengan arang aktif atau bubuk kopi. Setelah itu, letakkan mangkuk tersebut di sudut ruangan yang terkontaminasi bau urine tikus. Pastikan posisinya aman dan tidak mudah tersentuh.
Biarkan arang aktif atau bubuk kopi bekerja selama beberapa hari agar dapat menyerap bau tak sedap secara optimal. Keunggulan bubuk kopi adalah selain menetralisir bau, ia juga meninggalkan aroma yang menyegarkan di ruangan, menciptakan suasana yang lebih nyaman.
Sabun Cuci Piring: Solusi Khusus Permukaan Kain
Sabun cuci piring dapat menjadi bahan alami penghilang bau kencing tikus, terutama pada permukaan kain dan karpet. Kandungan deterjen dalam sabun cuci piring efektif dalam memecah noda urine dan mengangkat partikel bau yang menempel pada serat kain. Ini adalah solusi cepat untuk noda yang masih baru.
Untuk noda urine yang masih segar, campurkan sabun cuci piring dengan sedikit air panas. Gosokkan campuran ini secara perlahan pada area yang terkena urine menggunakan kain bersih atau spons. Pastikan untuk tidak menggosok terlalu keras agar noda tidak menyebar.
Setelah digosok, bilas area tersebut dengan air hangat hingga bersih. Untuk hasil yang lebih maksimal, terutama pada kain yang bisa dicuci, Anda dapat mencuci kain atau karpet menggunakan campuran air panas, sabun cuci piring, serta beberapa tetes cuka. Kombinasi ini akan membantu menghilangkan bau sekaligus membersihkan sisa-sisa kotoran yang menempel.
Langkah-Langkah Umum Membersihkan Kencing Tikus dengan Bahan Alami
Membersihkan area yang terkontaminasi urine tikus memerlukan langkah-langkah yang hati-hati untuk memastikan kebersihan dan keamanan. Berikut adalah panduan umum yang bisa Anda ikuti:
- Persiapan Diri: Selalu gunakan sarung tangan berbahan karet, lateks, atau vinil, serta masker saat membersihkan area yang terkontaminasi. Ini penting untuk menghindari paparan bakteri dan virus berbahaya yang mungkin terkandung dalam urine tikus.
- Identifikasi Area: Cari dan pastikan area mana saja yang terkena urine tikus. Periksa lantai, perabot, karpet, dinding, atau sudut-sudut tersembunyi.
- Aplikasi Bahan Alami: Pilih salah satu bahan alami penghilang bau kencing tikus yang tersedia dan aplikasikan sesuai petunjuk penggunaan masing-masing.
- Diamkan: Biarkan bahan alami bekerja. Untuk larutan cair, diamkan minimal 15-30 menit. Jika menggunakan baking soda, biarkan beberapa jam atau semalaman agar bau terangkat sempurna.
- Bersihkan dan Keringkan: Jika menggunakan cairan, bersihkan area dengan kain hingga kering. Pastikan ventilasi ruangan baik dengan membuka jendela dan pintu setidaknya selama 30 menit untuk sirkulasi udara.
- Pengulangan: Ulangi proses pembersihan jika bau masih terasa atau jika area yang terkontaminasi sangat luas dan bau sangat membandel.
Mencegah Tikus Kembali dengan Aroma Alami
Selain menghilangkan bau, penting juga untuk mencegah tikus datang kembali ke rumah Anda. Beberapa bahan alami memiliki aroma menyengat yang tidak disukai tikus dan dapat dimanfaatkan sebagai pengusir alami yang efektif. Metode ini menawarkan solusi tanpa bahan kimia berbahaya dan dapat menjadi pelengkap strategi pencegahan yang komprehensif.
Minyak esensial seperti peppermint, cengkeh, kayu putih, dan kayu manis sangat efektif karena baunya yang kuat. Anda bisa meneteskan minyak esensial ini pada bola kapas dan meletakkannya di area yang sering dilalui tikus, seperti sudut-sudut halaman, dekat lubang, atau di belakang lemari. Ganti kapas setiap beberapa hari untuk menjaga kekuatan aromanya.
Beberapa bumbu dapur dan tanaman juga ampuh mengusir tikus. Bawang putih dan bawang merah memiliki bau yang sangat mengganggu tikus; iris tipis atau geprek, lalu letakkan di tempat yang sering dilewati tikus. Cengkeh utuh juga bisa dibungkus kain kasa dan diletakkan di laci atau lemari. Aroma fermentasi alami dari kulit durian atau buah mengkudu juga dikenal tidak disukai tikus, menjadikannya pilihan alami untuk menghalau mereka.
Penggunaan aroma alami ini perlu diganti secara berkala agar efeknya tetap kuat dan tikus tidak terbiasa dengan baunya. Selain itu, pastikan untuk menutup semua lubang dan celah yang dicurigai menjadi jalan masuknya tikus, serta simpan makanan di wadah rapat. Kombinasi pembersihan bau dan pencegahan kedatangan tikus akan menciptakan lingkungan rumah yang bersih dan nyaman.
QnA Seputar Bahan Alami Penghilang Bau Kencing Tikus
Q: Apa bahan alami penghilang bau kencing tikus yang paling mudah ditemukan di dapur?
A: Cuka putih, baking soda, air lemon, dan sabun cuci piring adalah pilihan yang mudah didapat dan sangat efektif.
Q: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan bau kencing tikus dengan bahan alami?
A: Tergantung tingkat keparahan bau, namun umumnya 1-2 kali aplikasi selama beberapa jam hingga semalam sudah mampu menetralisir bau dengan baik.
Q: Apakah penggunaan bahan alami penghilang bau kencing tikus aman untuk anak-anak dan hewan peliharaan?
A: Ya, bahan-bahan alami seperti cuka, baking soda, dan air lemon relatif aman, namun tetap perlu menjauhkan sisa bahan agar tidak tertelan oleh anak-anak atau hewan.
Q: Kalau bau masih tertinggal, apa yang harus dilakukan?
A: Ulangi proses pembersihan dengan bahan alami penghilang bau kencing tikus, dan pastikan ventilasi ruangan cukup baik untuk membantu sirkulasi udara.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414281/original/013926500_1763273938-crinkle__5_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414269/original/030010200_1763273559-cicak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape-new.png,45,600,0)/kly-media-production/medias/2789753/original/097182800_1556281104-IMG_2632.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414231/original/016176100_1763269374-Cover___Lead__5_.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414223/original/029307700_1763269253-garasi4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4667291/original/060510700_1701233203-freak-tailed-maltese-wall-lizard.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414192/original/053881200_1763268017-gamis_brokat7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414086/original/087099100_1763262496-ular.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414201/original/076841600_1763268088-9ed8af10-de67-4de6-903c-39033b89151b.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414085/original/006478800_1763262436-cireng.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2766027/original/094187800_1554088882-lizard-2679327_1920.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413724/original/071896900_1763192630-model_carport_rumah_di_gang_sempit.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411922/original/018270500_1763026048-model_carport_tertutup__3_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5060214/original/075353400_1734755748-Semangkuk_mangut_ikan_pe_asap_kemangi.__Liputan6.comIGallsnackbandung_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/721293/original/3.-Tips-Ampuh-Berwisata-di-Yogyakarta-Dengan-Cara-Hemat1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413841/original/051954200_1763201514-hl.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413781/original/043591700_1763196299-model_kebaya_brokat_dengan_rok_payung.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5097382/original/019141600_1737081590-Screenshot_20250117_092432_Chrome.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413806/original/033776200_1763197575-unnamed__16_.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5295897/original/086370600_1753509077-Berita_Foto_BRI_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347356/original/093309300_1757667913-Gemini_Generated_Image_k68zk1k68zk1k68z.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5296109/original/084505100_1753519774-ChatGPT_Image_26_Jul_2025__15.48.32.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363574/original/067634200_1758951074-Gemini_Generated_Image_d15sird15sird15s.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5296141/original/004257200_1753523929-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344811/original/023366400_1757493743-hl.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3936591/original/031031300_1645054040-james-wheeler-HJhGcU_IbsQ-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5301927/original/084578200_1753962313-8.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288357/original/083441700_1752911494-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345053/original/058577600_1757501490-01325d16-633b-4633-90e6-950efdbca489.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5370599/original/040845800_1759561568-Gamis_Simple_tapi_elegan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5294266/original/006803800_1753360820-20250724-Latihan_Timnas_U-23-HEL_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5301436/original/083885300_1753948530-Gemini_Generated_Image_od5ormod5ormod5o.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5290007/original/084072200_1753086458-20250721-Drawing-HEL_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5295631/original/082193100_1753466557-20250725-Indonesia_U-23-HEL_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5290465/original/074464300_1753114380-20250721-Indonesia_vs_Malaysia_U-23-HEL_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5301461/original/004913900_1753948899-8ebcdc04-e2eb-4e2e-ad9d-02d939cb6c3d.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5296744/original/042952000_1753606701-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5295714/original/047320100_1753499141-Gemini_Generated_Image_rrl8kgrrl8kgrrl8.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5296179/original/059865200_1753528042-1.jpg)