Ada 6 Alasan Mengapa Manchester City Berpeluang Kalahkan Real Madrid di Liga Champions

7 hours ago 2

Manchester City dijadwalkan bertemu dengan Real Madrid di babak play-off Liga Champions pada Rabu (12/1/2025) dini hari WIB. Pertandingan ini tidak akan mudah bagi tim yang dipimpin oleh Pep Guardiola.

Biasanya, Manchester City mendapatkan lawan yang lebih mudah di tahap ini. Namun, pada musim ini, mereka hanya mampu menyelesaikan fase liga di peringkat ke-22 dari total 36 tim.

Pertandingan ini menjadi pertemuan keempat berturut-turut antara kedua tim di fase gugur. Manchester City pernah berhasil menyingkirkan Real Madrid dua kali, tetapi mereka juga pernah merasakan kekalahan dua kali dari tim yang sama.

Real Madrid memiliki pengalaman dan mental juara dalam kompetisi ini. Namun, terdapat beberapa kelemahan dalam tim mereka yang dapat dieksploitasi oleh Manchester City.

Berikut adalah enam alasan mengapa Manchester City memiliki peluang untuk menang melawan Real Madrid.

Lini Pertahanan Madrid Bermasalah

Musim ini, Madrid menghadapi krisis serius di sektor pertahanan. Cedera berkepanjangan menyebabkan mereka kehilangan banyak pemain belakang inti.

“Antonio Rudiger absen di kedua leg karena cedera hamstring,” sementara Eder Militao sudah tidak bermain sejak November karena cedera yang mengakhiri musimnya. David Alaba yang baru saja sembuh dari cedera lutut, kembali mengalami masalah pada otot adductor.

Saat ini, Madrid hanya memiliki satu bek tengah sejati, Raul Asencio, yang baru menjalani debutnya pada bulan November lalu. Ia kemungkinan besar akan bermain bersama Aurelien Tchouameni. Di posisi full-back, absennya Dani Carvajal dan Lucas Vazquez akibat cedera juga menambah masalah di lini pertahanan.

Performa Vinicius Menurun

Vinicius Jr sedang menghadapi tantangan berat di Real Madrid saat ini. Ketika berhadapan dengan Atletico, ia hampir mencetak gol, namun sayangnya tendangannya tidak tepat sasaran. Hal ini menggambarkan periode sulit yang sedang ia lalui.

Dalam sepuluh pertandingan terakhir di berbagai kompetisi, Vinicius hanya berhasil mencetak gol dalam dua kesempatan. Cedera otot yang dialaminya pada bulan November, ditambah dengan skorsing yang terjadi di bulan Januari, semakin mengganggu konsistensi permainannya.

Keadaan ini semakin sulit dengan adanya spekulasi tentang kemungkinan kepindahannya ke Arab Saudi. "Kini, ia bukan lagi pemain utama Madrid," dan Kylian Mbappe lebih menonjol setelah berhasil mencetak sembilan gol dalam delapan pertandingan terakhirnya.

Madrid dan Man City Keduanya Tidak Berhasil di Pertandingan Penting

Musim ini, Manchester City mengalami kesulitan ketika berhadapan dengan tim-tim besar. Mereka harus mengakui keunggulan Arsenal, Liverpool, dan Manchester United, serta tim-tim raksasa Eropa seperti Juventus dan PSG. Meskipun memiliki skuad yang kuat, performa mereka melawan tim-tim besar ini tidak sesuai harapan. "Manchester City kesulitan saat menghadapi tim besar musim ini," menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh tim asuhan Pep Guardiola dalam mempertahankan konsistensi mereka di pertandingan penting.

Sementara itu, Real Madrid juga menghadapi tantangan serupa. Mereka mengalami kekalahan telak 0-4 dari Barcelona di Bernabeu dan kembali mengalami kekalahan di final Supercopa. Selain itu, mereka gagal meraih kemenangan melawan Atletico Madrid dan harus menelan kekalahan dari Athletic Club. "Real Madrid juga tidak jauh lebih baik," adalah kalimat yang mencerminkan perjalanan sulit mereka dalam menghadapi rival-rival berat di liga domestik.

Di pentas Liga Champions, penampilan Madrid tidak sesuai dengan ekspektasi. Mereka kalah 1-3 dari AC Milan dan juga mengalami kekalahan di Anfield melawan Liverpool. Kesuksesan mereka untuk melaju ke babak play-off lebih disebabkan oleh kemenangan besar atas tim-tim yang relatif lebih lemah seperti Brest dan Red Bull Salzburg. "Keberhasilan mereka lolos ke play-off lebih karena kemenangan besar atas tim lemah," menunjukkan bahwa meskipun mereka berhasil melaju, perjalanan mereka tidak sepenuhnya mulus. Ini menggambarkan bahwa perjalanan mereka di kompetisi Eropa juga penuh dengan tantangan.

Pemain Baru di Man City Perlu Membuktikan Kemampuan

Manchester City melakukan investasi besar pada bulan Januari untuk memperkuat tim mereka. Mereka mendatangkan Omar Marmoush, Abdukodir Khusanov, Vitor Reis, dan Nico Gonzalez dengan total biaya mencapai £180 juta. Dengan tambahan pemain ini, Guardiola kini memiliki lebih banyak pilihan dalam skuadnya.

Marmoush bertekad untuk menunjukkan kemampuannya di Liga Champions setelah sebelumnya tampil mengesankan bersama Eintracht Frankfurt. Meskipun belum tampil menonjol di City, "potensinya tidak diragukan." Sementara itu, Nico siap menghadapi Real Madrid setelah kepindahannya dari Porto, meskipun ia mengalami cedera saat pertandingan FA Cup.

Khusanov juga mulai memperlihatkan kualitasnya setelah penampilan debut yang kurang baik melawan Chelsea. Ia berhasil mencetak gol dan melakukan tekel penting dalam pertandingan FA Cup, memberikan harapan bahwa ia bisa menjadi tambahan yang berharga bagi lini pertahanan Manchester City.

Haaland Tampil Gemilang di Liga Champions

Erling Haaland mendapat kesempatan beristirahat lebih lama sebelum pertandingan penting melawan Real Madrid. Setelah mendapat ejekan di Emirates, ia memiliki lebih dari seminggu untuk memulihkan tenaga dan kembali berkonsentrasi. Liga Champions adalah ajang yang paling ia sukai.

Penyerang asal Norwegia ini belum pernah berhasil mencetak gol dalam empat pertemuan sebelumnya melawan Madrid. Ia menyadari bahwa ia perlu memperbaiki rekornya dalam pertandingan besar seperti ini. Dengan pertahanan Madrid yang sedang tidak dalam kondisi terbaik, Haaland memiliki kesempatan besar untuk membungkam para pengkritiknya.

Rekan setimnya, Ruben Dias, sangat yakin bahwa Haaland akan tampil dengan semangat yang membara. “Dia lapar untuk menang dan ingin menunjukkan yang terbaik di kompetisi ini,” kata bek asal Portugal tersebut.

Guardiola Punya Strategi Mengalahkan Madrid

Pep Guardiola mungkin pernah mengalami kekalahan yang menyakitkan melawan Real Madrid, tetapi catatan pertemuannya tetap mengesankan. Dari total 25 pertandingan, Guardiola berhasil meraih kemenangan sebanyak 13 kali, seri enam kali, dan kalah enam kali. Beberapa kekalahan terbesar yang dialami Real Madrid terjadi karena strategi Guardiola, seperti saat Barcelona menang 6-2 dan 5-0. Ini menunjukkan betapa efektifnya pendekatan taktis yang diterapkan oleh Guardiola dalam menghadapi tim sekelas Madrid.

Ketika melatih Manchester City, Guardiola hanya sekali mengalami kekalahan dari Real Madrid, yaitu di semifinal tahun 2022. Namun, ia berhasil membalas kekalahan tersebut dengan kemenangan telak 4-0 pada musim berikutnya. "Mereka selalu menjadi lawan yang tangguh, tetapi kami tahu bagaimana cara menghadapi mereka," ujar Guardiola. Pernyataan ini menunjukkan keyakinan dan pemahaman yang dimiliki Guardiola tentang kekuatan tim lawan serta cara untuk mengatasinya.

Guardiola memiliki dua motivasi utama dalam kariernya. Pertama, ia berambisi untuk mempertahankan rekornya yang selalu berhasil lolos ke babak 16 besar selama 15 musim berturut-turut sebagai pelatih. Selain itu, Guardiola juga bertekad untuk meraih gelar Liga Champions keempatnya, yang akan membuatnya semakin dekat dengan rekor yang dipegang oleh Carlo Ancelotti. Motivasi ini menjadi pendorong bagi Guardiola untuk terus mencapai prestasi tinggi dalam karier kepelatihannya.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang menggunakan Artificial Intelligence dari Bola.net

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |