9 Cara Menyimpan Daging Kurban Tanpa Kulkas Agar Tak Cepat Busuk dan Aman Dikonsumsi

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta Setiap kali momen Idul Adha tiba, masyarakat kerap menerima pembagian daging kurban dalam jumlah cukup banyak. Bagi sebagian orang yang tidak memiliki pendingin, mencari cara menyimpan daging kurban tanpa kulkas menjadi tantangan tersendiri. Agar tetap awet dan layak konsumsi, diperlukan metode alami yang sudah dikenal sejak lama dan masih efektif digunakan hingga kini.

Salah satu cara menyimpan daging kurban tanpa kulkas yang sering dipraktikkan adalah dengan menjemur daging di bawah sinar matahari. Teknik ini bertujuan mengurangi kadar air, agar mikroorganisme penyebab pembusukan tidak mudah berkembang. Proses pengeringan ini biasanya dilakukan selama beberapa hari, hingga tekstur daging menjadi lebih kaku dan warna menggelap.

Alternatif lain yang tak kalah populer adalah mengolah daging menjadi abon atau dendeng. Proses penggorengan atau pemasakan dengan suhu tinggi dapat memperpanjang masa simpan secara alami. Metode ini sangat cocok bagi yang ingin menjaga kualitas daging dan tetap memiliki stok untuk beberapa hari ke depan, tanpa harus mengandalkan mesin pendingin. 

Selain itu, penggunaan garam dan rempah-rempah juga terbukti ampuh dalam menjaga ketahanan daging. Mengasinkan potongan daging lalu menyimpannya di tempat teduh dan kering bisa menjadi solusi sederhana. Teknik pengawetan tradisional seperti ini telah diwariskan secara turun-temurun dan masih relevan digunakan hingga sekarang, sebagai salah satu cara menyimpan daging kurban tanpa kulkas yang efektif dan praktis.

Berikut ini beberapa cara menyimpan daging kurban tanpa kulkas yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (3/6/2025). 

Panitia kurban Masjid Istiqlal menggunakan besek untuk membungkus daging kurban yang kan dibagikan kepada warga. Besek-besek tersebut didatangkan dari Tasikmalaya. Karena besek tidak cukup panitia menggunakan plastik ramah lingkungan.

Cara Menyimpan Daging Kurban Tanpa Kulkas

Menyimpan daging kurban tanpa bantuan kulkas merupakan tantangan tersendiri, terutama mengingat kondisi iklim tropis yang umumnya memiliki suhu tinggi dan kelembapan yang cukup tinggi. Namun, bukan berarti hal ini tidak bisa dilakukan dengan baik. Terdapat beberapa metode tradisional maupun praktis yang dapat diterapkan untuk menjaga kualitas dan kesegaran daging kurban agar tetap layak dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu, meskipun tanpa menggunakan pendingin elektronik seperti kulkas.

1. Gunakan Es Batu dalam Wadah yang Tertutup Rapat

Salah satu metode sementara yang cukup efektif adalah dengan menggunakan es batu sebagai media pendingin. Caranya adalah dengan menempatkan potongan-potongan daging kurban ke dalam wadah yang kedap air dan tertutup rapat, kemudian wadah tersebut diletakkan di dalam kotak pendingin (cooler box) yang sudah diisi es batu. Es batu harus diganti secara berkala agar suhu tetap dingin dan mencegah terjadinya pembusukan dini. Metode ini sangat berguna terutama jika kulkas tidak tersedia untuk waktu singkat dan membantu memperlambat pertumbuhan mikroorganisme pada daging.

2. Simpan di Tempat yang Sejuk, Teduh, dan Berventilasi Baik

Jika penggunaan es batu sulit dilakukan, alternatif lain adalah dengan memilih lokasi penyimpanan yang benar-benar sejuk dan terlindungi dari paparan langsung sinar matahari. Contohnya adalah ruang bawah tanah, gudang yang terlindung, atau bagian bawah rumah yang cukup teduh dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Pada lokasi ini, sebaiknya daging dibungkus dengan kain bersih yang dapat menyerap kelembapan dan menghalangi masuknya debu serta serangga. Penyimpanan dengan cara ini memang memerlukan perhatian ekstra agar daging tidak cepat rusak, namun bila dilakukan dengan benar dapat memperpanjang masa simpan daging sebelum diolah.

3. Teknik Pengasapan (Smoking) untuk Mengawetkan Daging

Pengasapan merupakan metode pengawetan tradisional yang telah digunakan sejak lama dan terbukti ampuh dalam menjaga kualitas daging. Daging yang sudah dipotong-potong dapat diasapi di dalam ruang pengasapan dengan suhu yang dikontrol sedemikian rupa, agar lapisan luar daging menjadi kering dan beraroma khas asap. Proses ini tidak hanya menghambat pertumbuhan bakteri, tetapi juga menambah cita rasa unik yang membuat daging lebih tahan lama disimpan tanpa pendingin. Pengasapan cocok dilakukan bagi mereka yang ingin menyimpan daging dalam jangka waktu cukup lama tanpa kulkas.

4. Penggaraman (Dry Salting) sebagai Metode Pengawetan

Metode penggaraman atau dry salting juga menjadi pilihan yang efektif. Proses ini dilakukan dengan cara melapisi seluruh permukaan daging dengan garam kasar secara merata. Garam bekerja dengan menyerap cairan dari dalam daging serta menciptakan lingkungan yang tidak kondusif bagi pertumbuhan mikroba penyebab pembusukan. Setelah proses penggaraman selesai, daging disimpan di tempat yang sejuk dan kering dalam wadah tertutup. Ketika hendak dimasak, daging yang sudah diasinkan biasanya perlu direndam sebentar di air bersih agar kadar garamnya berkurang. Teknik ini sudah dikenal sejak zaman dahulu sebagai cara pengawetan alami yang efektif tanpa menggunakan alat pendingin.

5. Pengeringan Daging (Pembuatan Dendeng atau Kering Daging)

Selain pengasapan dan penggaraman, pengeringan daging juga merupakan teknik pengawetan tradisional yang cukup populer. Prosesnya meliputi pemotongan daging menjadi irisan tipis kemudian dikeringkan dengan memanfaatkan sinar matahari pagi yang tidak terlalu terik atau menggunakan angin alami pada tempat terbuka yang terlindung dari debu dan serangga. Dengan kadar air yang sangat rendah setelah dikeringkan, daging menjadi lebih tahan lama dan tidak mudah mengalami pembusukan. Olahan kering seperti dendeng ini juga memiliki cita rasa khas dan mudah disimpan tanpa pendingin.

6. Gunakan Daun Pisang atau Daun Pepaya sebagai Pembungkus Alami

Bahan alami seperti daun pisang dan daun pepaya dapat dimanfaatkan untuk membungkus daging. Daun-daun tersebut memiliki sifat antibakteri alami serta dapat menjaga kelembapan daging dalam batas yang aman. Selain itu, penggunaan daun juga dapat melindungi daging dari debu dan serangga selama penyimpanan. Daging yang sudah dibungkus rapat dengan daun pisang atau pepaya dapat disimpan di tempat yang sejuk dan teduh sehingga tetap terjaga kesegarannya tanpa kulkas.

7. Pengemasan Plastik dengan Pengurangan Kontak Udara

Meskipun tidak menggunakan alat vakum khusus, pengemasan daging dengan plastik tebal dan rapat juga dapat membantu memperlambat proses pembusukan. Usahakan untuk mengeluarkan sebanyak mungkin udara dari dalam plastik sebelum menutupnya, agar kontak daging dengan oksigen berkurang, karena oksigen merupakan faktor utama yang mempercepat kerusakan dan pertumbuhan bakteri. Cara ini termasuk solusi sederhana dan bisa dilakukan di rumah untuk menjaga kualitas daging lebih lama.

8. Perendaman dalam Larutan Air Garam Dingin (Brining)

Metode brining juga dapat menjadi alternatif penyimpanan daging. Potongan daging direndam dalam larutan air garam dengan kadar tertentu di dalam wadah tertutup. Larutan garam berfungsi sebagai pengawet sekaligus menambah cita rasa pada daging. Selama masa perendaman, daging harus disimpan di tempat sejuk dan air garam perlu diganti secara berkala agar tetap segar dan menghambat pertumbuhan bakteri. Teknik ini populer dalam proses pengolahan daging sebelum dimasak dan dapat membantu memperpanjang masa simpan tanpa menggunakan kulkas.

9. Segera Mengolah Daging Menjadi Berbagai Masakan

Jika penyimpanan jangka panjang tanpa kulkas sangat sulit dilakukan, maka cara paling praktis dan efektif adalah segera mengolah daging kurban menjadi beragam masakan seperti rendang, semur, atau olahan daging kering lainnya. Masakan-masakan tersebut tidak hanya memiliki cita rasa yang lezat, tetapi juga secara alami dapat bertahan lebih lama di suhu ruang. Dengan demikian, risiko pembusukan dapat diminimalisir dan daging bisa dinikmati dalam kondisi terbaik tanpa perlu alat pendingin.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |