Liputan6.com, Jakarta Rasa nyeri sendi yang menusuk akibat asam urat atau risiko penyakit jantung yang mengintai akibat kolesterol tinggi, keduanya dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan. Namun, di balik masalah kesehatan ini, tersimpan solusi alami yang sederhana dan nikmat yaitu teh.
Bukan sekadar minuman penghilang dahaga, beberapa jenis teh ternyata menyimpan kekuatan tersembunyi untuk membantu mengendalikan kadar asam urat dan kolesterol dalam tubuh.
Dari keharuman teh hijau yang menenangkan hingga kehangatan teh jahe yang menyegarkan, dunia teh menawarkan beragam pilihan dengan manfaat kesehatan yang luar biasa. Kandungan antioksidan, antiinflamasi, dan senyawa bioaktif lainnya dalam teh telah terbukti secara ilmiah dapat membantu menurunkan kadar asam urat dan kolesterol.
Berikut jenis teh yang bisa dikonsumsi penderita asam urat dan kolesterol, Sabtu (8/3/2025).
Teh untuk Menurunkan Asam Urat
1. Teh Suruhan
Teh suruhan terbuat dari tanaman suruhan (Peperomia pellucida) yang dikenal memiliki sifat antiinflamasi dan diuretik. Kandungan alkaloid, tanin, dan polifenol dalam daun suruhan membantu mengurangi peradangan pada sendi akibat kristal asam urat sekaligus meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine.
Teh ini juga dapat membantu meredakan nyeri akibat asam urat secara alami. Untuk mengonsumsinya, seduh 1-2 sendok teh daun suruhan kering dalam 1 cangkir air panas selama 5-10 menit, saring, dan minum dua kali sehari. Sebaiknya konsumsi teh ini secara rutin untuk mendapatkan hasil yang optimal.
2. Teh Secang
Teh secang berasal dari kayu secang (Caesalpinia sappan), yang kaya akan senyawa aktif seperti brazilin dan flavonoid. Senyawa ini memiliki efek antioksidan yang kuat dan dapat menghambat enzim xanthine oxidase, yaitu enzim yang berperan dalam pembentukan asam urat.
Selain itu, teh secang juga membantu meningkatkan fungsi ginjal sehingga tubuh lebih efektif membuang kelebihan asam urat melalui urine. Untuk membuatnya, rebus beberapa potongan kayu secang dalam air selama 15-20 menit hingga air berubah warna menjadi merah kecokelatan, lalu saring dan minum selagi hangat. Anda bisa menambahkan madu atau perasan jeruk nipis untuk memperkaya rasa.
Teh untuk Menurunkan Asam Urat
3. Teh Hijau
Teh hijau adalah salah satu jenis teh paling populer untuk kesehatan karena kandungan antioksidan alaminya yang tinggi, terutama katekin seperti epigallocatechin gallate (EGCG). Antioksidan ini membantu menurunkan kadar asam urat dengan cara mengurangi peradangan dan stres oksidatif di tubuh. Selain itu, teh hijau memiliki efek diuretik ringan yang membantu tubuh mengeluarkan kelebihan asam urat melalui urine.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal, seduh satu sendok teh daun teh hijau kering dalam 240 ml air panas dengan suhu sekitar 75-85 derajat Celsius selama 2-3 menit. Minum teh hijau sebanyak 2-3 cangkir setiap hari secara rutin.
4. Teh Daun Salam
Daun salam (Syzygium polyanthum) tidak hanya digunakan sebagai bumbu masakan tetapi juga sebagai herbal tradisional untuk menurunkan kadar asam urat. Kandungan flavonoid, tanin, dan saponin pada daun salam memiliki sifat antiinflamasi yang membantu meredakan nyeri akibat kristal asam urat di persendian. Selain itu, daun salam juga membantu meningkatkan metabolisme purin sehingga mencegah penumpukan asam urat dalam darah.
Untuk membuatnya, rebus beberapa lembar daun salam segar atau kering dalam air selama 10-15 menit hingga air berubah warna kecokelatan, lalu saring dan konsumsi dua kali sehari.
Teh untuk Menurunkan Kolesterol
1. Teh Hijau
Teh hijau telah lama dikenal sebagai minuman sehat yang efektif dalam menurunkan kolesterol LDL (kolesterol jahat) sekaligus meningkatkan HDL (kolesterol baik). Kandungan epigallocatechin gallate (EGCG) pada teh hijau bekerja dengan cara menghambat penyerapan kolesterol di usus serta meningkatkan pengeluaran kolesterol melalui feses.
Selain itu, teh hijau juga dapat membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL yang dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding pembuluh darah. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, seduh satu sendok teh daun teh hijau dalam air panas bersuhu sekitar 75-85 derajat Celsius selama 2-3 menit dan konsumsi sebanyak 2-3 cangkir setiap hari.
2. Teh Hitam
Teh hitam adalah hasil fermentasi daun teh hijau yang menghasilkan rasa lebih kuat serta kandungan polifenol tertentu seperti theaflavin. Polifenol ini terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol total dan LDL dalam darah serta meningkatkan elastisitas pembuluh darah untuk mendukung kesehatan jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi rutin teh hitam selama beberapa minggu dapat menurunkan kadar LDL hingga 10%. Seduh satu kantong atau satu sendok teh daun teh hitam dalam air panas selama 3-5 menit dan konsumsi setelah makan untuk hasil terbaik.
Teh untuk Menurunkan Kolesterol
3. Teh Oolong
Teh oolong berada di antara teh hijau dan hitam dalam hal proses fermentasi sehingga menggabungkan manfaat keduanya. Polifenol pada teh oolong diketahui efektif dalam menurunkan kadar lemak darah termasuk kolesterol LDL serta trigliserida.
Selain itu, teh oolong juga dapat meningkatkan metabolisme lemak sehingga mencegah penumpukan lemak di pembuluh darah. Untuk membuatnya, seduh satu sendok teh daun oolong dalam air panas selama 3-5 menit dan konsumsi dua kali sehari secara rutin.
4. Teh Jahe
Jahe terkenal karena sifat antiinflamasinya yang kuat serta kemampuannya menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Senyawa gingerol dan shogaol pada jahe bekerja dengan cara mengurangi produksi kolesterol di hati sekaligus meningkatkan pengeluaran kolesterol melalui empedu. Untuk membuatnya menjadi teh sehat, rebus beberapa potongan jahe segar dalam air selama 10 menit hingga mendidih lalu tambahkan sedikit madu jika diinginkan.
Penggunaan Teh untuk Asam Urat dan Kolesterol
Meskipun beberapa jenis teh memiliki potensi untuk mendukung pengobatan atau membantu meringankan gejala penyakit tertentu, penting untuk dipahami bahwa teh tidak bisa sepenuhnya dijadikan sebagai pengganti obat-obatan medis yang diresepkan oleh dokter.
Teh lebih tepat dianggap sebagai bagian dari upaya pencegahan atau sebagai pelengkap pengobatan konvensional. Berikut adalah beberapa pertimbangan penting:
- Kandungan Senyawa Aktif: Teh mengandung berbagai senyawa aktif seperti polifenol, katekin, dan flavonoid yang memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi. Senyawa-senyawa ini dapat memberikan manfaat kesehatan, tetapi jumlahnya dalam teh mungkin tidak cukup signifikan untuk mengatasi penyakit secara tuntas.
- Penelitian Ilmiah: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, mengontrol gula darah, dan mengurangi risiko penyakit jantung. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas teh sebagai terapi utama.
- Penggunaan Tradisional: Dalam pengobatan tradisional, beberapa jenis teh telah digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa penggunaan tradisional ini tidak selalu didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.
- Interaksi dengan Obat: Teh dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu dan mempengaruhi penyerapannya dalam tubuh. Misalnya, teh dapat menghambat penyerapan zat besi, sehingga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bersamaan dengan suplemen zat besi atau makanan yang kaya zat besi.
- Konsultasi dengan Dokter: Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan teh sebagai bagian dari rencana pengobatan Anda. Dokter dapat memberikan saran yang tepat berdasarkan kondisi kesehatan Anda dan potensi interaksi dengan obat-obatan yang sedang Anda konsumsi.
Pertanyaan dan Jawaban
Apa jenis teh yang terbaik untuk asam urat?
Teh hijau, teh secang, dan teh daun salam dapat membantu menurunkan kadar asam urat.
Apakah teh manis baik untuk penderita kolesterol tinggi?
Teh manis sebaiknya dihindari karena gula dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Apakah kafein dalam teh berpengaruh pada asam urat?
Kafein dapat meningkatkan produksi urine, yang membantu membuang asam urat, tetapi efeknya bervariasi pada setiap individu.